Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LAMA DAN PUISI BARU DI KELAS VII. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GEDONG TATAAN. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

Oleh Devita Sari Eka Sofia Agustina Ni Noman Wetty Suliani Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMKN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X. Oleh

Dewan Syafutra Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

PEMBELAJARAN MEMAHAMI STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X IPA. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MODEL PROJECT BASED LEARNING MTs NEGERI 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PEMBELAJARAN STRUKTUR TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 BANDARLAMPUNG.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

Supervisi KBM Kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

Joyful Learning Journal

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

Joyful Learning Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

Oleh. Ayu Purnamasari Ni Nyoman Wetty S Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS PIDATO SISWA KELAS XII SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

e-journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2017 PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

Titik Sulastri SMP Negeri 1 Penajam Paser Utara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG Oleh Ayu Wandira Nurlaksana Eko Rusminto Ni Nyoman Wetty S. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail: ayu_wandiraa88@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study is to describe students writing of discussion text at the eighth grade of SMPN 1 Bandar Lampung on 2014/2015 academic year. This research used descriptive qualitative design. The result showed that the teacher had done the learning process in three steps, those were planning, implementing, and evaluating of the learning process. Planning was design by the teacher based on the component of lesson plan No. 103 in 2014 in the curriculum 2013. Implementing was done by the teacher and students which included pre activity, while activity, and post activity and associated with scientific approach, those were observing, asking, trying, associating, and communicating. Evaluating the learning process was done by the teacher during the learning process and evaluated the student for attitude, knowledge, and skill aspect. Keywords: discussion, learning, writing. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks diskusi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang guru berdasarkan komponen RPP No. 103 Tahun 2014 pada kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru dan siswa yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang dikaitkan dengan pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penilaian pembelajaran dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung dan menilai siswa ditujukan pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kata kunci: diskusi, menulis, pembelajaran. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1

PENDAHULUAN Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Komponen terpenting implementasi kurikulum adalah pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan di dalam kelas untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2012:1) Tujuan pembelajaran Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan insan Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pembelajaran berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pada Kurikulum 2013, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis, melainkan ungkapan pikiran yang lengkap didalamnya ada situasi dan konteksnya. Pembelajaran berbasis teks, pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosialbudaya akademis. Teks dalam Kurikulum 2013 dapat dibedakan antara teks sastra dan teks nonsastra dan berupa teks lisan maupun tulisan. Pada jenjang SMP/MTs terdapat 14 teks yang meliputi 3 teks sastra dan 11 teks nonsastra, yaitu (1) teks hasil observasi, (2) teks tanggapan deskriptif, (3) teks eksposisi, (4) teks eksplanasi, (5) teks cerita pendek, (6) teks cerita moral, (7) teks ulasan, (8) teks diskusi, (9) teks cerita prosedur, (10) teks cerita biografi, (11) teks eksemplum, (12) teks tanggapan kritis, (13) teks tantangan, (14) teks rekaman percobaan (Permendikbud No. 68 Tahun 2013). Menulis merupakan komponen yang penting saat siswa belajar dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. (Tarigan, 2008:15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya. Menulis menjadi suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif dan selalu berhubungan dengan penalaran siswa dan hasil temuan siswa dalam pembelajaran serta dibuktikan dari kegiatan menulis. Dari kegiatan menulis, guru mengetahui tingkat pemahaman siswa selama pembelajaran. Teks diskusi adalah teks yang berisi opini terhadap sebuah isu dengan dua cara pandang yang berimbang, yaitu opini yang pro isu dan opini yang kontra isu (Restuti, 2013:55). Teks diskusi memiliki struktur teks meliputi isu/masalah, argumentasi (mendukung dan menentang), dan simpulan. Teks diskusi yang terdapat dalam buku teks adalah teks yang berkaitan dengan dampak teknologi dengan topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. (Zabadi, 2013) SMP Negeri 1 Bandar Lampung merupakan sekolah favorit di Bandar Lampung. Pada tahun pelajaran 2013/2014 sudah menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013. Selain itu, banyak prestasi yang diraih antara Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2

lain Juara I Lomba Mading, Juara II Menulis Puisi, Juara Harapan I Cipta Cerpen Tingkat Kota Bandar Lampung, Juara Harapan II Cipta Cerpen, Juara III Lomba Karya Ilmiah Tingkat Kota Bandar Lampung, Juara III Karya Tulis Tingkat SMP se-provinsi Lampung, Juara IV Karya Tulis Tingkat Kota Bandar Lampung, Juara II KKM Bahasa Indonesia Tingkat Kota Bandar Lampung. Berdasarkan prestasi yang diraih SMP N 1 Bandar Lampung dan kaitannya dengan pembelajaran pada Kurikulum 2013 dalam materi teks diskusi. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan SMP N 1 Bandar Lampung sebagai sekolah yang layak diteliti karena telah menerapkan Kurikulum 2013 pada tahapan pembelajaran diantaranya perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau halhal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat dan hanya memotret apa yang terjadi pada objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:3). Pada penelitian ini, metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks diskusi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015, yang meliputi aspek-aspek berikut. 1. Perencanaan pembelajaran yang berupa RPP. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Penilaian pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data pembelajaran menulis teks diskusi sebagai berikut. 1. Observasi Teknik observasi yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data berupa RPP yang dirancang oleh guru dan memilih kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. 2. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan peneliti yaitu melihat RPP dan teks diskusi yang akan dibelajarkan oleh guru. 3. Wawancara Peneliti melakukan wawancara terhadap guru terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, hambatan, dan solusi pembelajaran menulis teks diskusi. 4. Rekaman Rekaman yang dilakukan peneliti adalah merekam kegiatan pembelajaran di kelas untuk memperoleh data yang sesuai dengan tahapan pembelajaran. 5. Angket Terbuka Angket berupa quisioner (pertanyaan-pertanyaan) mengenai hambatan pembelajaran dan solusinya, peneliti berikan kepada guru maupun siswa untuk memperoleh data pembelajaran. Pengumpulan data mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran diperoleh dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3

instrumen yang digunakan dalam lembar pengamatan pembelajaran yang terdapat di dalam Kurikulum 2013. Instrumen yang digunakan peneliti mengikuti IPPP yang terdapat dalam lampiran Permendikbud No. 103 tahun 2014 dan IPPG yang terdapat dalam modul implementasi kurikulum 2013. Penilaian yang dilakukan guru menggunakan penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian yang dilakukan guru bukan pada saat akhir pembelajaran, melainkan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian mengenai pembelajaran menulis teks diskusi menunjukkan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang didalamnya terdapat hambatan dan solusi. Hasil yang didapatkan untuk perencanaan pembelajaran adalah guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disesuaikan dengan komponen RPP No. 103 Tahun 2014 pada Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru selama dua pertemuan dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran ini melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup seperti yang tertulis pada RPP. Pada pelaksanaannya juga guru menerapkan pendekatan scientific yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Sumber belajar pembelajaran menggunakan buku guru dan buku siswa dengan media yang digunakan yaitu teks diskusi topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Pembelajaran teks diskusi ini guru melibatkan siswa dalam aktivitas belajar dengan menggunakan bahasa tulis dan lisan terkait dengan materi pembelajaran teks diskusi topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Pembahasan Pembahasan mengenai hasil penelitian meliputi perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran yang didalamnya terdapat hambatan dan solusi. A. Perencanaan Pembelajaran (RPP) Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru sudah sesuai dengan RPP No. 103 Tahun 2014. Berikut akan disajikan pembahasan dan hambatan serta solusi mengenai RPP yang dirancang oleh guru. 1. Identitas Mata Pelajaran Pada identitas mata pelajaran, peneliti mengamati sudah ada keterkaitan dengan materi yang dibelajarkan di kelas. Guru membahas tentang teks diskusi yang tertera pada materi pembelajaran. Teks yang ada dalam buku siswa adalah teks diskusi yang berjudul Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Pembelajaran yang dilaksanakan, guru telah mengikuti identitas mata pelajaran yang dituliskan di RPP yang menjadi patokan guru untuk mengembangkan pembelajaran. Waktu pembelajaran yang dilakukan guru yaitu 4 jam pelajaran yang terdiri atas dua pertemuan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4

2. Kompetensi Inti RPP guru menunjukkan adanya kesesuaian dengan KI aspek spiritual, aspek sikap, aspek pengetahun, dan aspek keterampilan untuk jenjang SMP/Mts, dan KI tersebut tampak dengan tercapainya kompetensi dasar melalui KD dan indikator yang dirumuskan. 3. Kompetensi Dasar Perumusan kompetensi dasar dan kesesuaian dengan KI dan indikator pencapaian kompetensi dituliskan oleh guru dalam RPP dan dibuat pada masing-masing pertemuan. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi dengan kompetensi dasar sudah dituliskan guru dan sesuai dengan aspek pembelajaran. Guru sudah menyesuaikan materi untuk mencapai kompetensi sesuai indikator yang telah dirancang dalam RPP. 5. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran pada RPP guru sudah menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik, keadaan geografis, dan media-media yang menjadi konsumsi peserta didik, baik media tulis maupun media audiovisual. 6. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan scientific, penyajian dan sistematika materi, serta disesuaikan pula dengan alokasi waktu dan cakupan materi mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru membuat skenario pembelajaran untuk kegiatan masing-masing pertemuan. Setiap pertemuan pendahuluan yang ditulis guru, semua tentang apersepsi yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013. 7. Penilaian, Penilaian Remedial, dan Pengayaan Penilaian mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang disiapkan oleh guru berupa sikap bertanggung jawab, jujur, percaya diri, peduli, dan santun. Tes tertulis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi termasuk ke dalam ranah pengetahuan, dan tes menulis struktur teks dan fitur bahasa teks diskusi sebagai bentuk tes dalam ranah keterampilan. 8. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar Media yang dicantumkan dalam RPP adalah teks diskusi tentang topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?, power point tentang makna, struktur isi, dan fitur bahasa teks diskusi. Media yang tertera di dalam RPP sudah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Media tersebut terdapat dalam buku siswa dan buku guru. Hambatan pada tahap perencanaan adalah alokasi waktu RPP belum bisa dioptimalkan dengan sesuai, sehingga guru dapat melebihi waktu yang ada pada RPP. Solusi yang guru berikan adalah mengontrol pembelajaran menjadi lebih sesuai dan tepat waktu. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5

B. Pelaksanaan Pembelajaran Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh guru adalah (1) apersepsi dan motivasi dan (2) penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan. a. Apersepsi dan Motivasi Kegiatan apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru dimulai dengan memberikan salam semangat. Pada pertemuan pertama dalam mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya adalah dengan membangun konteks dan mengenalkan teks diskusi. Pada pertemuan kedua guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengaitkan materi dengan pembelajaran sebelumnya. Pada kegiatan pendahuluan guru juga mengajukan pertanyaan menantang kepada siswa saat kegiatan apersepsi berlangsung. Selain itu, guru juga menyampaikan manfaat dalam mempelajari teks diskusi. Teks diskusi Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah? merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk bahan pembelajaran. b. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan Pada kegiatan pendahuluan, penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan adalah hal yang penting untuk disampaikan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan guru dengan menyampaikan kemampuan yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran dan menyampaikan rencana kegiatan kelompok, individu ataupun melakukan observasi pada saat pembelajaran dilaksanakan. Guru menyampaikan kegiatan untuk mengeksplorasi siswa memahami teks diskusi yang sudah tertera pada buku siswa agar ketika pembelajaran dimulai, siswa sudah memunyai gambaran tentang materi yang akan dibelajarkan. Saat penyampaian informasi pembelajaran, guru sudah meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. II. Kegiatan Inti Proses pembelajaran pada kegiatan inti ini merupakan kesempatan guru untuk memberikan pengetahuan yang baik terhadap siswa melalui pembelajaran yang diajarkan. Kegiatan inti terdapat komponen yang berkaitan dengan kemampuan guru untuk menyampaikan materi dan aktivitas siswa ketika menerima pelajaran. a. Penguasaan Materi Pembelajaran Penguasaan materi pelajaran oleh guru ada pada kegiatan menyesuaikan materi dengan indikator pencapaian kompetensi. Guru menyesuaikan materi yang disajikan dengan indikator pencapaian kompetensi teks diskusi. Kesesuaian tersebut terlihat ketika guru membimbing Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6

siswa untuk menjawab soal yang ada di buku siswa. Selain itu, kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek, dan kehidupan nyata. Guru sudah mengaitkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan perkembangan iptek, yaitu penggunaan internet. Keterkaitan tersebut agar siswa bisa mengeksplorasikan pengetahuan mereka dengan mengaitkan pada kehidupan nyata siswa dan sesuai dengan tema teks diskusi yakni dampak teknologi. Oleh karena itu, materi yang dibahas sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang sudah tertulis di RPP dan membelajarkan materi dengan sistematis, yaitu mengenai isi teks diskusi, struktur teks diskusi, dan fitur bahasa teks diskusi. b. Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik Penerapan strategi pembelajaran dapat dilihat dari beberapa aspek seperti (1) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru sudah menyesuaikan dengan kompetensi yang tertulis dalam RPP, (2) memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, terlihat saat guru membuka wawasan siswa dengan membangun konteks tentang hal yang berkaitan dengan materi teks diskusi topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?, (3) melaksanakan pembelajaran secara runtut, terlihat saat guru memberikan materi berdasarkan skenario dan indikator pencapaian kompetensi yang sudah tertulis di RPP, (4) guru berhasil menguasai kelas dengan baik dan kondusif, (5) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, terlihat ketika guru mengeksplorasi materi dan dikaitkan dengan pengetahuan di kehidupan siswa, (6) pembelajaran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif dilakukan guru dengan berdiskusi, bertanya, dan menanggapi pertanyaan kelompok, (7) guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan yaitu 4 jam pelajaran yang terdiri atas dua pertemuan. c. Penerapan Pendekatan Scientific Pembelajaran yang dilakukan guru dalam menerapkan pendekatan scientific di kelas, meliputi beberapa aspek seperti (1) memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana terkait dengan materi teks diskusi Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?, (2) memancing siswa untuk bertanya dan menjawab berupa pertanyaan yang masih berkaitan dengan topik teks diskusi dan siswa menjawab dan kelompok lain menanggapi, (3) memfasilitasi siswa untuk mencoba dengan mempresentasikan dan menanggapi serta menuliskan di papan tulis, (4) memfasilitasi siswa untuk mengamati dengan membaca teks diskusi, (5) kegiatan menganalisis dengan guru meminta siswa untuk menjawab dan mendiskusikan dengan kelompok mengenai soal-soal yang tertera dalam buku siswa di pertemuan pertama dan kedua, (6) memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menalar dengan pemberian pertanyaan selama pembelajaran yang berkaitan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7

dengan dampak positif dan dampak negatif penggunaan telepon seluler, (7) menyajikan kegiatan berkomunikasi dengan cara siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi, sementara siswa lainnya dengan kelompok yang berbeda boleh memberikan pertanyaan yang masih ada kaitannya dengan presentasi kelompok tersebut. d. Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu Pada pembelajaran tematik terpadu (1) guru menyajikan pembelajaran sesuai tema yaitu memecahkan masalah dampak teknologi lewat diskusi, (2) guru belum menyajikan pembelajaran dengan memadukan dengan mata pelajaran lain, (3) pembelajaran yang dilakukan guru sudah memuat komponen karakteristik terpadu dengan kegiatan menanya dan mengeksplorasi, (4) pembelajaran yang dilakukan oleh guru berhasil menimbulkan suasana yang aktif dan menyenangkan sebagai bentuk eksplorasi pengetahuan mereka dengan mengomunikasikan. Suasana aktif terlihat pada setiap aktivitas dalam kelas, mulai dari awal hingga akhir pembelajaran guru menciptakan suasana aktif yang terlihat dari partisipasi siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dengan semangat dan mendiskusikan hasil kerja mereka. e. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam pembelajaran Sumber belajar yang digunakan oleh guru berupa buku guru dan buku siswa. Guru memanfaatkan sumber belajar dengan baik dan efektif yang dapat mengeksplorasi pengetahuan siswa terhadap materi pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu teks diskusi Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Pesan menarik yang didapat siswa berdasarkan penggunaan sumber/media belajar adalah saat mendiskusikan tentang teks diskusi. Guru menyampaikan pentingnya mempelajari teks diskusi yang dapat membantu siswa membuka wawasan tentang dampak teknologi bagi siswa. Keterlibatan siswa dalam penggunaan sumber/media pembelajaran sangatlah besar, karena teks diskusi Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah? yang ada pada buku siswa terbitan pemerintah merupakan acuan pembelajaran. f. Pelibatan Siswa dalam Pembelajaran Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, dan sumber belajar. Guru sudah melakukan upaya yang sangat baik dalam melibatkan siswa. Guru mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam diri siswa. Guru juga memberikan respon yang positif dengan cara memuji hasil pekerjaan siswa dan guru memberikan nilai serta tepuk tangan. Sikap terbuka guru dengan selalu memberikan kesempatan bertanya hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru sudah memiliki hubungan antarpribadi yang cukup kondusif dan komunikatif. Hal ini tampak pada pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan, dan guru juga membimbing siswa. Guru berhasil menciptakan suasana belajar yang ceria dan tetap dalam keadaan kondusif. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8

g. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran Pada pelaksanaanya, guru sudah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dengan volume suara yang keras. Saat guru menyampaikan materi di depan kelas, suara guru terdengar dengan jelas dan nyaring. Guru juga sudah menggunakan bahasa tulis. Terlihat ketika guru menuliskan tentang fitur bahasa teks diskusi dan mengoreksi hasil kerja siswa yang dituliskan di papan tulis. III. KEGIATAN PENUTUP Pada kegiatan penutup, terdapat hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu memberikan refleksi atau meminta siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari. Setiap akhir pembelajaran guru selalu merefleksi apa saja yang siswa peroleh dari pembelajaran hari itu. Selain itu, guru juga memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas. Kegiatan akhir ini guru bisa memberikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Pada pertemuan pertama bagian penutup guru tidak memberikan tes tertulis yang berkaitan dengan materi pada hari itu kepada siswa. Pada pertemuan kedua, beberapa siswa diminta untuk menuliskan hasil kerjanya di papan tulis. Pada kegiatan penutup guru tidak meminta siswa untuk mengumpulkan tugas mereka, namun setiap hasil kerja siswa diperiksa dan diberikan nilai sesuai dengan hasil kerja siswa. Kegiatan penutup juga guru telah memberikan arahan kepada siswa terkait pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Hambatan pada tahap pelaksanaan antara lain 1) siswa masih belum terlihat aktif dalam pembelajaran, karena memiliki kurangnya percaya diri untuk bertanya maupun mengeluarkan pendapat. 2) buku teks yang dijadikan sumber belajar yang diberikan memiliki kosakata yang sulit dipahami, bahkan siswa juga harus mencari referensi lain. 3) Pada saat diskusi kelompok beberapa siswa mengatakan sulit bekerja sama dengan teman sekelompok. 4) Penggunaan media pembelajaran kendala yang dihadapi siswa yang duduk di barisan belakang kurang melihat secara jelas layar yang ditampilkan oleh guru. Dari hambatan tersebut, solusi yang guru berikan agar siswa bersedia menjawab maupun memberikan pertanyaan, guru memancing siswa dengan menunjuk dan menyebutkan nama. Solusi lainnya dengan cara guru melakukan dialog secara internal terhadap siswa tertentu dan memberikan motivasi klasikal. Tujuannya untuk memberikan kepercayaan kepada siswa mengenai hal yang harus dipertanyakan maupun yang dijawab. C. Penilaian Pembelajaran Saat melakukan penilaian pembelajaran, guru tidak melakukan penilaian pada setiap akhir pembelajaran, tetapi guru melakukan penilaian ketika pembelajaran berlangsung. Guru melakukan penilaian langsung dengan cara, jika ada siswa yang menjawab atau menanggapi jawaban atas pertanyaan, maka guru langsung memberikan dan menilai siswa tersebut. Untuk penilaian tertulis yang dikerjakan siswa, guru memberikan intruksi, siapa yang dapat mengumpulkan tugas secara cepat dan benar, maka guru memberikan nilai tambah kepada siswa. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9

a. Penilaian Sikap Penilaian sikap yang dinilai oleh guru yaitu, bertanggung jawab, peduli, jujur, percaya diri, dan santun. Tekniknya observasi guru langsung menuliskan di lembar pengamatan sikap bagi siswa yang aktif. Tujuan guru melakukan penilaian untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam sikap yang ditunjukkan siswa. b. Penilaian Pengetahuan Guru melakukan penilaian kompetensi pengetahuan dengan memberikan tugas untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku siswa, lalu memberikan nilai sesuai dengan hasil yang dikerjakan. Guru juga memberikan pertanyaan lisan berupa pertanyaan mengenai unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks diskusi c. Penilaian Keterampilan Penilaian yang dilakukan guru adalah memberikan nilai tambah dari hasil analisis siswa terhadap isi teks diskusi yang berkaitan dengan materi, menuliskan struktur teks diskusi yang terdapat dalam buku siswa, dan fitur bahasa teks diskusi. Hambatan pada tahap penilaian antara lain 1) Dokumentasi penilaian pembelajaran yang belum sistematis, terutama administrasi penilaian sikap menjadi kendala yang dihadapi guru pada penilaian autentik. Solusi yang guru berikan dengan membuat tim dan koordinasi dengan guru mata pelajaran ketika merancang, melakukan, dan mendokumentasikan penilaian autentik. 2) Ada kisi-kisi yang belum relevan dengan silabus kurikulum 2013. 3) Beberapa siswa kurang memahami perintah yang pada soal yang diberikan. Solusi dari siswa adalah lebih teliti dalam mengerjakan soal dan belajar lebih giat. D. Pembelajaran Menulis Teks Diskusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 Pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran, pertemuan pertama guru mengawali inti pembelajaran dengan mengenalkan isi, struktur dan fitur bahasa teks diskusi yang meliputi kongjungsi perlawanana, kohesi leksikal, kohesi gramatikal, kata kerja aksi, kata modalitas kepada siswa dengan topik Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Pada pelaksanaannya, guru meminta siswa untuk membaca dan mengamati isi teks diskusi. Setelah itu, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan siswa lain menanggapinya dengan memberikan pertanyaan. Pada pertemuan kedua guru mengenalkan penggunaan makna istilah dalam teks diskusi yang berjudul Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah. Guru menggunakan teknik jigsaw yakni terdapat kelompok inti dan kelompok ahli yang akan membahas makna istilah pada materi teks diskusi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menulis teks diskusi siswa kelas 8.6 SMP Negeri 1 Bandar Lampung, guru melaksanakan tiga tahapan pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang masing-masing tahapan memiliki hambatan dan solusi pembelajaran sebagai berikut. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10

1). Pada perencanaan, guru merancang RPP yang disesuaikan dengan komponen RPP No. 103 Tahun 2014 pada kurikulum 2013. Hambatannya alokasi waktu yang tersedia di RPP belum bisa dioptimalkan saat pembelajaran dilaksanakan. Guru melebihi waktu yang dituliskan di RPP. Solusi yang guru berikan dengan cara mengontrol pembelajaran menjadi lebih tepat waktu. 2).Pada pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dan motivasi serta menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang terkait teks diskusi Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?. Guru memulai pembelajaran melalui kegiatan membangun konteks dan menyampaikan manfaat pembelajaran. Pada kegiatan inti pertemuan pertama guru membahas mengenai isi, struktur, dan fitur bahasa teks diskusi secara berkelompok. Pertemuan kedua membahas mengenai makna istilah pada teks diskusi. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi mengenai materi dan penyampaian pembelajaran selanjutnya. Hambatan dalam tahap ini adalah siswa yang masih enggan untuk menanya dan menjawab dengan mengangkat tangan. Hal ini dikarenakan siswa masih kurang percaya diri dan takut jika pertanyaan yang diajukan salah. Dari hambatan tersebut, solusi yang guru berikan agar siswa bersedia menjawab maupun memberikan pertanyaan, guru memancing siswa dengan menunjuk dan menyebutkan nama. Solusi lainnya dengan cara guru melakukan dialog secara internal terhadap siswa tertentu dan memberikan motivasi klasikal. 3). Pada penilaian pembelajaran, yaitu penilaian dilakukan dengan memberikan nilai untuk setiap siswa yang aktif dalam kelompok. Pemberian nilai juga diberikan kepada siswa yang aktif dalam presentasi dan siswa yang menanggapi. Hambatan pada tahap ini adalah dokumentasi penilaian pembelajaran yang belum sistematis, terutama administrasi penilaian sikap menjadi kendala yang dihadapi guru pada penilaian autentik. Solusi yang guru berikan dengan membuat tim dan koordinasi dengan guru mata pelajaran ketika merancang, melakukan, dan mendokumentasikan penilaian autentik. Sedangkan bagi siswa hambatan berdasarkan angket terkait dengan penilaian pembelajaran ranah penilaian pengetahuan (ulangan harian, UTS, UAS) menurut siswa sudah sesuai dengan materi yang diajarkan walaupun beberapa siswa ada yang kurang memahami perintah yang ada pada soal yang diberikan. Solusi dari siswa adalah lebih teliti dalam mengerjakan soal dan belajar lebih giat. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, saran yang disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut. 1) Bagi peneliti dan pembaca dapat dijadikan referensi yang lebih inovatif dan lebih bervariasi serta berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11

menyampaikan materi pembelajaran dalam kurikulum 2013. 2) Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia dapat dijadikan informasi dalam pembelajaran dengan menyesuaikan rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran secara terstruktur dan berlangsung secara baik. 3) Hambatan yang ada pada setiap tahapan pembelajaran perlu diketahui oleh guru dan siswa tentang hal apa saja yang menjadi kendala dan menemukan solusi yang paling tepat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah. 4) Guru bidang studi bahasa Indonesia dan siswa kelas 8.6 SMP Negeri 1 Bandar Lampung memiliki kompetensi yang baik terkait penerapan pembelajaran teks diskusi di Kurikulum 2013. Hal ini dapat menjadi contoh pembelajaran bagi guru bahasa Indonesia lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Restuti dan E kosasih. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta. Erlangga. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung : Angkasa. Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs. Kelas VIII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12