BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai atau terjadi apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik. Dengan demikian pemasaran perlu mendapat perhatian perusahaan dengan tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya. Setiap perusahaan mempunyai divisi/bagian, salah satunya adalah branding division, dimana setiap divisi tersebut perlu mengembangkan strateginya untuk mendukung terlaksananya tujuan perusahaan. Dengan demikian maka seorang branding division membutuhkan strategi. Strategi merupakan berbagai perencanaan dan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Ruslan (2005:37) strategi hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menujukkan bagaimana teknik operasionalnya. 1
Dalam suatu perusahaan branding division sangat dibutuhkan untuk mengkomunikasikan informasi antara perusahaan dengan publiknya secara terencana. Strategi branding division merupakan langkah-langkah yang ditempuh sesuai dengan branding division plan, untuk mendukung terwujudnya tujuan perusahaan, dengan kata lain di dalam strategi branding division sebenarnya merupakan perencanaan (branding division plan). Pada perencanaan manajemen strategi branding division, tujuan perusahaan menjadi dasar dalam memilih strategi yang akan dijalankan. Branding division yang bekerja di bidang ini adalah alah satu aset yang paling penting dari perusahaan dan merupakan identitas sebuah perusahaan adalah Merek. Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang berhubungan dengan produk / jasa dan menyebabkan psikologis makna / asosiasi. Selain itu, merek juga alat promosi, sehingga produk dengan merek tertentu akan cenderung mendapatkan popularitas atau kesadaran pada tingkat masyarakat yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam masyarakat. Untuk menentukan kinerja organisasi kita bisa melihat dari perkembangan merek. W&S Group melakukan pengembangan konsep PBI (Popular Brand Indeks) dimana pengukurannya dilihat dari Top of Mind, Expansive atau penyebaran dari merek, Last used atau dikenal dengan istilah Market Share, dan Future Intentio. Pembentukan suatu branding adalah layaknya seperti cara kerja merek bisnis. Dengan perlakuan yang sama itu maka perlu dipahami bagaimana cara kerja dari suatu merek bisnis. Prinsip dan ide-ide yang dikembangkan selama 2
bertahun-tahun di dalam bisnis dikembangkan dan disesuaikan untuk membangun sebuah personal branding. Personal branding merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara dalam benak orang lain, maka yang menjadi inti persoalannya adalah bagaimana orang lain memandang seseorang tersebut pada sisi yang positif dan tertarik untuk menggunakan jasanya. Komponen utama yang tergabung menjadi satu, yang menentukan kekuatan dari suatu personal branding (McNally & Speak, 2004). Untuk meningkatkancitra positive product, branding division yang berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni Komunikasi dan Marketing (Soemirat dan Ardianto, 2008:153) branding division dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan starategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Begitu erat dan pentingnya kerjasama antara bidang branding division dan marketing, sehingga ada istilah untuk menggabungkan aktivitas keduanya yang disebut dengan Marketing Public Relations (MPR). Marketing Public Relations (MPR) sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran sangat berperan di tengah-tengah banyaknya pesan promosi yang diterima oleh masyarakat. MPR merupakan sarana untuk mengkomunikasikan keunggulan merek dan sering digunakan dalam periklanan, promosi, dan penjualan perorangan. Marketing public relations menggunakan pihak ketiga 3
(third party endorsement) seperti media massa dalam menyampaikan pesannya. Inilah yang kemudian disebut sebagai publisitas. Di tengah persaingan telekomunikasi yang sangat ketat, yang menawarkan jasa dalam bidang pertelekomunikasian, maka dari itu marketing public relations mempunyai peran yang sangat penting yaitu harus bekerja keras dengan ekstra untuk membuat konsumen tertarik dan menggunakan jasa telekomunikasinya. Perusahaan yang memiliki perkembangan yang cukup pesat saat ini adalah produsen smartphone, salah satunya yakni OPPO Smartphone. Produk OPPO yang dirilis pada pertengahan 2012 merupakan smartphone tertipis pada saat itu, dengan tebal hanya 6,65mm. (http://www.oppomobile.co.id/about) OPPO merupakan smartphone pertama di dunia dengan perangkat keras yang didukung HDR. OPPO hanya menggunakan komponen dengan kualitas terbaik. Aliansi dengan mitra internasional terkemuka memastikan bahwa perusahaan OPPO memiliki hardware terbaru dan terbaik yang tersedia. Dengan departemen R&D yang unik dan independen, OPPO merancang, mengembangkan, memanufaktur, memasarkan, dan menjual produk OPPO. OPPO merupakan sebuah merek internasional terdaftar yang berpengalaman mengantarkan produk-produk berkualitas tinggi ke pelanggan di Amerika, Eropa, dan Asia. Sejak memasuki pasar ponsel 2008, perusahaan OPPO tak pernah berhenti untuk mengikuti teknologi terbaru dengan kualitas terbaik dan paling user friendly. (http://www.oppomobile.co.id/about) 4
Memulai pada tahun 2008 perusahaan ini terus berkembang dengan berbagai jenis produknya. Tidak bisa dipungkiri startegi pemasaran melalui sisi public relations pada divisi branding adalah yang memiliki bagian penting dalam berkembangnya produk ini di Indonesia, khususnya di Kota Malang. OPPO merupakan suatu nama perusahaan yang di mana menghasilkan beragam tipe telepon genggam, dengan memprioritaskan sejumlah teknologi yang benar-benar mutakhir. Produsen ini memiliki satu tujuan untuk merebut kostumer di dalam bursa pasaran tanah air, dengan menawarkan beragam macam pilihan hp smartphone yang bisa memenuhi kepentingan para pemakainya. Banyak pilihan yang di tawarkan menjadikan banyak kostumer lebih mudah untuk memperoleh handphone yang diinginkan. Ditambah lagi banyak pemakai telekomunikasi semakin meningkat untuk tiap-tiap harinya, guna untuk penuhi satu keperluan yang tengah dibutuhkan. Tiap-tiap tipe hp yang diproduksi menggabungkan satu teknologi terbaru dengan beragam aplikasi yang benar-benar komplit, hingga membuat pilihan yang paling baik. Serta di dukungnya dengan design yang lebih menawan yang bisa dirasakan pemakai diwaktu beraktifitas dengan semua feature yang sudah disediakan smartphone OPPO. Harga yang ditawarkan untuk handphoneoppo dipasaran memiliki perbedaan untuk tiap-tiap jenisnya, yang dibarengi dengan kelebihan fitur yang di milikinya. Pemasaran dizaman yang penuh kompetisi seperti sekarang ini tidak cukup hanya dengan model pemasaran konvensional yang sering dikenal 5
dengan 4P (Produk, Price, Place, Promotion) tetapi harus ditambah dengan branding division dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit. Citra organisasi yang baik dan produk, itulah kunci pertama memenangkan konsumen, kalau organisasi atau produk tidak dikenal mana mungkin ada penjualan. Bagi praktisi branding division, kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan meyakinkan pelanggan dan mitra usaha, kerja untuk negosiasi sehingga terjalinnya saling pengertian yang positif. Produk yang ditawarkan secara sistematis dirancang cara menjalakannya, pendekatan persuasif dan kelincahan bernegosiasi dengan perhitungan untung rugi yang terkakulisasi merupakan teknik branding division untuk mencapai tujuan organisasi, branding division adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran. Melihat hubungan yang sangat penting antara aktivitas branding division dan citra produk khususnya produk smartphone OPPO, maka penulis tertarik menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah dengan judul aktivitas branding division dalam membangun citra produk (Studi di Bagian Branding OPPO Cabang Malang) 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut kemudian bisa diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana aktivitas branding division dalam membangun citra produk OPPO Smartphone cabang Malang? 6
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas branding division dalam membangun citra produk OPPO Smartphone cabang Malang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat akademis maupun manfaat praktis yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis Memberikan kontribusi akademis bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya mengenai aktivitas branding division dalam membangun citra produk OPPO Smartphone cabang Malang. 2. Manfaat Praktis Diharapakan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam mempertahankan, memperbaiki, meningkatkan atau evaluasi aktivitas branding division dalam membangun citra produk serta dapat memperdalam wawasan dalam penelitian selanjutnya. 7