BAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank

BAB I PENDAHULUAN. Perasurasian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan dibandingkan adalah kondisi dari PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., PT Panin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertanggungan. Dalam bahasa Belanda asurantie yang dalam hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. syariah sebagai salah satu lembaga keuangan nonbank yang penting peranannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

BAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saat ini, jasa perasuransian semakin diperlukan baik oleh perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DAN RISK BASED CAPITAL (RBC) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. ASURANSI RAMAYANA, TBK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat baik dalam perekonomian, politik, maupun hukum. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan antara perusahaan semakin tajam. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Prafitriana (2011) menyatakan. pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

Analisis Pengaruh Rasio Klaim Dan Underwriting Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

ANALISIS HUBUNGAN DAN PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP IMBAL HASIL DAN RISIKO SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu periode tersebut. Ada berbagai manfaat dalam menyajikan keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. ikut menyemarakkan dunia perekonomian. Hal ini menarik perhatian investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pasar modal yang demikian pesat, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu konsep penting dalam akuntansi konvensional adalah going

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. melihat secara seksama perusahaan tersebut mempunyai laba/ pertumbuhan atas asetnya sehingga perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat besar. Sebab, jumlah penduduk, kesenjangan proteksi, dan pertumbuhan kelas menengah tinggi. Asuransi dapat memberikan perlindungan terhadap kesehatan, pendidikan, hari tua, harta benda dan kematian. Salah satu kebutuhan hidup yang tak kalah penting di era globalisasi ini adalah kebutuhan akan jasa asuransi. Hal ini berdampak cukup besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Menurut Rahim (2016) total pendapatan asuransi jiwa yang terdaftar di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal IV tahun 2015 turun 20,9% dibandingkan kuartal IV tahun 2014, dari Rp167,76 triliun menjadi Rp132,74 triliun, penurunan ini disebabkan hasil investasi asuransi jiwa yang defisit hingga Rp1,66 triliun atau menurun 104,1% dari 2014 yang berada di nilai Rp40,83 triliun. Adapun angka yang belum diaudit ini didapatkan dari 51 perusahaan dari 54 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI. Meskipun menurun dibandingkan kuartal IV 2014, total pendapatan asuransi jiwa di kuartal sama 2015 jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015. Pada kuartal ketiga 2015, pendapatan asuransi jiwa tercatat Rp89,1 triliun sementara pada kuartal keempatnya bertumbuh Rp132,74 triliun atau meningkat 49%. Peningkatan ini ditopang oleh pendapatan premi, yang meningkat 5,8% dari kuartal IV 2014, dari

2 Rp121,62 triliun menjadi Rp128,66 triliun. Angka ini didapatkan dari total premi bisnis baru di tiga bulan terakhir 2015 tercatat meningkat 0,6% di rentang yang sama tahun 2014, dari Rp70,04 triliun menjadi Rp70,42 triliun. Masyarakat Indonesia sekarang ini masih banyak yang belum bisa menerima keberadaan asuransi, karena itulah perusahaan asuransi sulit untuk mensosialisasikan asuransi kepada masyarakat. Sejak adanya BPJS, maka secara tidak langsung masyarakat diwajibkan untuk memiliki asuransi kesehatan. Walaupun dalam mensosialisasikan BPJS tidak ada kata premi. Padahal masyarakat tersebut tiap bulan harus membayar jaminan kesehatan ini sesuai dengan kelasnya. Tetapi dengan sebutan iuran, maka beda BPJS dengan asuransi. Tetapi dengan sebutan iuran, maka beda BPJS dengan asuransi swasta. (Olifia,2015). Keberadaan BPJS Kesehatan, cukup menekan pertumbuhan bisnis perseroan, baik dari sisi jumlah customer maupun premi menjadi menurun hampir mencapai 50%. Ada yang grup dan ada juga yang individu. Dari grup atau korporasi itu sekitar hampir 30%-40%. Banyaknya perusahaan yang beralih menjadi peserta BPJS Kesehatan. Padahal selama ini, perusahaan menjadi salah satu target yang disasar oleh asuransi kesehatan. Maka dengan adanya asuransi dari Pemerintah yaitu BPJS, kinerja perusahaan asuransi khususnya perusahaan asuransi jiwa harus diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Semakin ketatnya regulasi tidak membuat jumlah pemain di asuransi jiwa menjadi berkurang. Jumlah asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 46

3 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Jika dilihat kondisi di Indonesia, dominasi asing seperti halnya di industri yang lain, di pasar asuransi merupakan hal yang wajar, mengingat kelebihan yang dimiliki oleh asing, antara lain modal yang lebih kuat, sistem kerja yang relatif tertata dengan baik, dan umur perusahaan yang lebih lama dan pengalaman yang lebih baik, termasuk di dalam melayani para nasabah. Mengukur kondisi keuangan perusahaan tidak hanya dengan analisis rasio keuangan, tetapai juga bisa menggunakan Risk Based Capital (RBC). Sehubungan dengan itu, pemerintah, melalui perangkat Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi wajib memiliki tingkat Risk Based Capital (RBC) minimal sebesar 120%. RBC dapat menunjukan kriteria bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan sehat dan terjamin atau tidak. Terkadang ukuran RBC yang telah memenuhi standarnya sering dijadikan salah satu alat promosi untuk menarik minat masyarakat agar membeli polisnya. Setiap perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan manukfaktur harus mampu menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Persaingan itu semakin dipertajam dengan berubahnya karakter perusahaan. Lingkungan perusahaan terdahulu hanya mengutamakan produk dan mencari keuntungan. Sedangkan saat ini, perusahaan khususnya perusahaan asuransi harus meningkatkan pelayanan yang terbaik terhadap nasabah karena perusahaan asuransi memperoleh pendapatan melalui premi yang berasal dari

4 penghimpunan dana oleh nasabah yang membeli atau memiliki polis asuransi dari perusahaan asuransi. Di dalam dunia bisnis, tujuan utama pendirian perusahaan sebagian besar berorientasi pada upaya maksimalisasi profit atau laba. Hal yang sama juga berlaku pada industri asuransi, termasuk asuransi jiwa. Perolehan profit yang sesuai dengan target adalah indikator bahwa kontinuitas usaha menjadi lebih nyata dan dapat menjamin proses perkembangan usaha. Adapun rasio bagi kelangsungan bisnis perusahaan asuransi. Ada rasio retensi sendiri yang mencerminkan antara premi neto dengan premi bruto, ukuran perusahaan, dan tingkat kecukupan dana. Rasio retensi sendiri adalah mengukur tingkat retensi perusahaan atau mengukur berapa besar premi yang ditahan sendiri dibanding premi yang diterima secara langsung. Didalam penelitian Yusan (2014), rasio retensi sendiri, rasio pertumbuhan premi, beban klaim, solvency margin, dan perubahan surplus berpengaruh terhadap Risk Based Capital. Rasio retensi sendiri juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi (Arifin,2013). Rasio retensi sendiri dinyatakan baik apabila melebihi batas minimum sebesar 33% yang dikutip dalam penelitian analisis rasio perusahaan asuransi yang dilakukan oleh Sihombing (2005). Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

5 yang diproksikan dengan ROA semakin besar total aktiva maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan dan semakin besar total aktiva maka semakin besar modal yang ditanam dan semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja keuangan (Agrestya, 2012). Tingkat kecukupan dana dapat mengukur tingkat kecukupan sumber dana perusahaan dalam kaitannya dengan total operasi yang dimiliki perusahaan, ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran dari perusahaan tersebut, Tingkat kecukupan modal, likuiditas, dan risiko kredit tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. variabel risiko pasar berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan (Qoniah Dayu,2015). Menurut Arifin Putri (2015) yang hasil penelitian menyatakan bahwa Agent s Balance to Surplus Ratio, Rasio Likuiditas, Rasio Beban Klaim, dan Own Retention Ratio memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap return saham perusahaan asuransi kerugian, dan didalam penelitian Khotimah (2014) premi klaim, hasil investasi dan underwriting berpengaruh secara simultan terhadap laba perusahaan asuransi syariah. Rasio retensi sendiri, rasio pertumbuhan premi, beban klaim, solvency margin, dan perubahan surplus di dalam penelitian Yusan (2014) juga berpengaruh simultan terhadap Risk Based Capital. Dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian, Asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan

6 pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung / pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menganalisa kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa dan latar belakang yang dikemukakan, maka penelitian ini mengambil judul PENGARUH RASIO RETENSI SENDIRI, UKURAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KECUKUPAN DANA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015. 1.2.Rumusan Masalah Keberadaan BPJS Kesehatan, cukup menekan pertumbuhan bisnis perseroan, baik dari sisi jumlah customer maupun premi menjadi menurun hampir mencapai 50%. Ada yang grup dan ada juga yang individu. Dari grup atau korporasi itu sekitar hampir 30%-40%. Banyaknya perusahaan yang beralih menjadi peserta BPJS Kesehatan. Padahal selama ini, perusahaan menjadi salah

7 satu target yang disasar oleh asuransi kesehatan. Maka dengan adanya asuransi dari Pemerintah yaitu BPJS, kinerja perusahaan asuransi khususnya perusahaan asuransi jiwa harus diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dapat disimpulkan, penulis memfokuskan mengenai bagaimana pengaruh rasio retensi sendiri, ukuran perusahaan dan tingkat kecukupan dana terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa maka dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut : 1. Apakah rasio retensi sendiri berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015? 3. Apakah tingkat kecukupan dana berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015? 4. Apakah rasio retensi sendiri, ukuran perusahaan dan tingkat kecukupan dana secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015? 1.3.Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh rasio retensi sendiri terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

8 2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kecukupan dana terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. 4. Untuk mengetahui pengaruh rasio retensi sendiri, ukuran perusahaan dan tingkat kecukupan dana secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Kegunaan penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Dengan adanya penelitian ini, perusahaan yang menjadi objek penelitian ini dapat mengetahui tinggi rendahnya laba perusahaan setiap tahunnya dan sebagai masukan dalam mengambil langkah kebijakan sehingga diharapkan perusahaan dapat berkembang lebih baik. 2. Bagi Investor Hasil penelitian dapat dijadikan hasil pertimbangan bagi para investor yang akan menanamkan saham. 3. Bagi Penulis Manfaat yang dihasilkan adalah dapat menambah ilmu pengetahuan dan juga dapat menerapkan atau mengaplikasikan yang diperoleh dibangku kuliah khususnya Akuntansi.

9 4. Bagi Pembaca Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan bahan informasi mengenai analisis kinerja keuangan pada perusahaan dan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam. 1.4.Sistematika Penulisan BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Merupakan tinjauan pustaka yang berisikan tentang kinerja perusahaan, analisis laporan keuangan, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III : Merupakan metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian, mulai dari variable penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV : Merupakan bagian yang berisikan hasil dan pembahasan menguraikan tentang laporan keuangan kinerja perusahaan asuransi jiwa. BAB V : Merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi yang berisi kesimpulan dari pembahasan masalah yang telah dilakukan serta pemberian saran.