BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN. di awal abad ke-21. Isu permasalahan global warming, kebebasan energi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. IRCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), menggambarkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,

Implementasi Green Marketing Melalui Demografi Terhadap Pilihan Konsumen The Body Shop

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan

Judul : Pengaruh Green Packaging Terhadap Repurchase Intention dengan Green Promotion

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Air minum adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam persaingan. Siapa yang semakin populer maka memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan hidup seperti pencemaran, polusi, limbah dan lainlain,

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

PENGARUH GREEN ADVERTISING

BAB I PENDAHULUAN. akan ditingkatkan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk

PENGARUH PEMASARAN HIJAU TERHADAP CITRA MEREK DAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINERAL ADES PADA MAHASISWA DI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membahas tentang pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan. green consumerism. Green consumerism (konsumen hijau) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk yang inovatif dan memilik daya saing yang tinggi. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lingkungan global sudah mencuri perhatian dunia sejak tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi topik yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Dalam hal ini

Melihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin meningkat. Kesadaran ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam. Penipisan lapisan ozon yang mengakibatkan semakin tingginya radiasi sinar ultraviolet yang jatuh ke permukaan bumi menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan seperti timbulnya penyakit kanker kulit dan penurunan imunitas terhadap penyakit dan juga dapat merusak kehidupan tanaman. Ancaman pemasanasan global yang mengerikan dan racun dalam benda benda yang digunakan sehari hari yang sudah kelihatan dari suhu bumi yang lebih panas, badai dashyat, kemarau yang gersang dan mengeringnya sebagian tempat serta hujan tiada henti di tempat lainnya. Masyarakat menjadi kuatir dan takut ketika melihat data statistik sampah yang terkumpul terutama pada negara-negara maju (Grewal dan Levi, 2010:234). Keprihatinan lingkungan difokuskan pada masalah peningkatan limbah yang diperkirakan terjadi pada masyarakat yang terbiasa menggunakan barang barang sekali pakai (Klimchuk dan Krasoveck, 2007 :222) dan barang barang yang terbuat dari bahan plastik. Jumlah sampah yang semakin besar dan banyaknya sampah yang sulit di daur ulang akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Di tengah isu pemanasan global dan kekuatiran masyarakat yang semakin meningkat akan lingkungan, mulai muncul berbagai organisasi, lembaga,

komunitas bahkan perusahaan yang bertemakan lingkungan yang mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan bersepada, tidak naik mobil, menggunakan bola lampu hemat energi, mendaur ulang botol botol,meminimalkan penggunaan plastik, menanam pohon, menggunakan barang barang yang ramah lingkungan. Pemerintah Negara melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) mulai memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui kegiatan pemberian penghargaan kepada tokoh tokoh yang fokus kepada lingkungan. Badan Lingkungan hidup juga melakukan kampanye pelatihan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan pengawasan lingkungan hidup dan pengarahan bagi perusahaan perusahaan agar menghasilkan kesepakatan kesepakatan untuk menjaga lingkungan. Gerakan dan kampanye yang dilakukan oleh komunitas dan pemerintah mulai mempengaruhi konsumen sehingga konsumen mulai menaruh perhatian terhadap keterbatasan sumber daya di bumi, kesehatan, perusakan lingkungan sehingga mulai melirik produk yang lebih ramah lingkungan. Saat ini konsumen memilih produk dan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan kreativitas, komunitas dan idealism (Kotler dan Kartajaya, 2010 :1). Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi. Beberapa dari kebutuhan muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Rasa ketidaknyaman akan kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, mendorong konsumen untuk mulai memutuskan melakukan pembelian kepada produk yang ramah lingkungan. Keputusan

pembelian didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap dampak dari benda benda yang digunakan (Goleman, 2009 :7). Perubahan ini mulai diperhatikan oleh perusahaan sebagai peluang yang baik untuk memenangkan persaingan. Perusahaan mengaplikasikan lingkungan dalam aktivitas produksi dan pemasaran yang mereka lakukan. Perusahaan perusahaan melakukan pendekatan Triple Bottom Lines yang mengarahkan bisnis untuk mengukur keberhasilan dari tiga pilar pendukungnya yaitu Profit, People dan Planet. Save our Planet menjadi misi yang mulai diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa dengan menunjukan kepedulian ekologis kepada konsumen akan membuat konsumen merasa diperdulikan (Goleman, 2009 :7). Perusahaan mulai menerapkan marketing 3.0 yang dipicu oleh nilai nilai (values driven). Perusahaan tidak memperlakukan konsumen semata mata sebagai konsumen, namun melakukan pendekatan dengan memandang konsumen sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati dan spirit (Kotler dan Kartajaya, 2010 :5). Semakin banyak konsumen yang berusaha mencari solusi terhadap kegelisahan mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi dan keadilan lingkungan pada misi, visi, dan nilai nilainya. Dalam produk dan jasa yang dipilihnya, konsumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namun juga pemenuhan spirit. Perusahaan memberikan jawaban dan harapan bagi konsumen yang menghadapi masalah

akibat perubahan lingkungan dengan mendiferensiasi perusahaan melalui nilai nilai perusahaan dengan melakukan strategi green marketing. Menurut Pride and Ferrell (dalam Manongko 2011), mengatakan bahwa green marketing dideskripsikan sebagai usaha organisasi atau perusahaan mendesign, promosi, harga dan distribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Menurut Thomson (2006 :76) green marketing adalah strategi pemasaran yang memasarkan produk produk dan metode produksi yang aman bagi lingkungan hidup. Green Marketing terelalisasi dalam produk, harga dan promosi. Produk yang ramah lingkungan yang mengambil konsep reduce, reuse, dan reyclyle. Menyediakan produk yang lebih hijau dan kemasan yang lebih baik bagi lingkungan. Harga sebuah produk hijau yang terkenal lebih mahal akibat pemakaian teknologi yang lebih tinggi. dan promosi yang mengusung komunikasi untuk memotivasi masyarakat menjaga lingkungan. Melihat kepada isu lingkungan dan perilaku pembelian konsumen, ADES sebagai produk Air dalam kemasan hadir dengan mengusung isu lingkungan dalam memasarkan produknya. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ades merupakan salah satu produk yang dikeluarkan oleh The Coca Cola Company dengan slogan Pilih, Minum dan Remukkan. Saat ini konsumsi masyarakat untuk air mineral dalam kemasan meningkat. Masyarakat semakin sadar untuk mengkonsumsi air yang lebih sehat. Hal ini juga disebabkan oleh perilaku konsumen yang menginginkan produk produk yang praktis dan juga sudah sulitnya mendapatkan air bersih akibat dari

pencemaran lingkungan. Berikut tabel 1.1 merupakan pangsa pasar (market size) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia. Tabel 1.1 Ukuran pasar (market size) Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia TAHUN NILAI (MAT AGUSTUS) (Rp JUTA) 2010 4.131.260,90 2011 6.398.180,00 2012 7.919.278,40 Sumber Nielsen Retail Keterangan : MAT (Moving Annual Total) Tabel 1.1 menunjukan bahwa ukuran pasar (market size) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebesar 6.398.180,00 di tahun 2011 lalu meningkat sebesar Rp 1.521.098,40 menjadi Rp 7.919.278,40 di tahun 2012. Sehingga perusahaan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bersaing dalam menawarkan keunggulan dari setiap produknya. ADES menghadapi persaingan dengan menawarkan keunggulan bersaing dengan mengkaitkan produknya dengan permasalahan isu lingkungan yang terjadi saat ini dalam produksi dan juga melakukan green marketing. ADES adalah perusahaan yang masih dalam tahap Shaded Green yaitu bahwa penerapan green marketing masih sampai pada produk, promosi dan harga belum sampai kepada pendistribusian produk. ADES menawarkan Air dalam kemasan yang segar dan sehat tetapi juga produk yang aman bagi lingkungan setelah dikonsumsi. Konsep green marketing yang dilakukan ADES dimulai di awal tahun 2011 dengan melakukan perubahan pada kemasan dan promosi. Berikut perubahan yang dilakukan oleh ADES yang dijelaskan dalam table 1.3

Tabel 1.2 Perubahan Produk ADES Tahun 2010-2011 TAHUN 2011 KETERANGAN 2010 (Melakukan konsep green marketing) TUJUAN Warna Kemasan Biru Hijau Membentuk brand image bahwa ADES adalah produk hijau Berat Kemasan 17,7 g 14 g Menggunakan lebih sedikit plastik sehingga mengurangi jejak emisi karbon ketika diangkut sebesar 21%. Kemasan Non Recyclable Recyclable Produk dapat didaur ulang sehingga aman bagi lingkungan ditandai dengan label ecogreen pada kemasan Logo Lingkaran biru Gambar daun Membentuk brand image bahwa bewarna hijau Cooler Fitur Energy Management System (EMS) dan lampu LED ADES adalah produk hijau Menghemat listrik sampai 54% sehingga berdampak bagi lingkungan dan menguntungkan bagi penjual Misi Perusahaan Greenovation Melakukan inovasi bagi Business lingkungan dan masyarakat Target Pasar Semua kalangan Generasi muda Generasi muda meiliki keuatan untuk melakukan perubahan, terbuka terhadap peluang baru. ADES berharap generasi lebih muda lebih kritis dalam membeli produk yang akan dikonsumsi. Iklan Promosi Tekanan dari kelompok hijau Mengedepankan sisi kesegaran dan kesehatan air konfrontasi pasif Sumber : www.coca-colaamatil.co.id atau Mengedepankan sisi kesegaran, kesehatan dan keamanan produk bagi lingkungan setelah dikonsumsi Hubungan terbuka dan berkolaborasi Menunjukan bahwa ADES adalah produk yang ramah lingkungan yang membuat perbedaan dengan air minum dalam kemasan lainnya. ADES dibawah license coca cola melakukan kerjasama dengan komunitas kelompok hijau seperti coca cola surf team, holy cow, komunitas operasi semut, environmental consultant leafplus, komunitas greenpreneurship. Perubahan yang dilakukan ADES pada awal tahun 2011 memperlihatkan peningkatan penjualan yang signifikan yang dilihat melalui penjualan bersih produk ADES. Cukup terlihat peningkatan penjualan yang signifikan ketika

ADES menerapkan konsep green marketing dan ketika ADES belum menerapkan konsep green marketing. Peningkatan penjualan ADES dijelaskan dalam tabel 1.4. Tabel 1.3 Penjualan Bersih (Net Sales) ADES tahun 2009-2013 Pada Triwulan III TAHUN NILAI (Rp JUTA) 2009 93.919 2010 108.122 2011 230.952 2012 354.750 Sumber : www.idx.com Berdasarkan tabel 1.4 menjelaskan bahwa penjualan ADES tahun 2010 sebelum menerapkan konsep green marketing hanya meningkat sebesar Rp 14.203 juta atau meningkat 15% dari tahun 2009. Pada tahun 2011 ketika ADES menerapkan konsep green marketing, penjualannya meningkat sebesar Rp 122.830 juta atau meningkat sekitar 113,6% dari tahun 2010. Tahun 2012 juga mengalami peningkatan penjualan juga sebesar Rp 123.798 juta atau meningkat 53% dari tahun 2011. Kenaikan ini memberikan sinyal positif terkait dengan keputusan pembelian konsumen terhadap Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES yang semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melihat apakah strategi green marketing yang dilakukan ADES berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi

1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah green marketing yang diterapkan pada produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara? 1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh strategi green marketing yang diterapkan pada produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat dari Penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan Bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan green marketing sebagai strategi pemasarannya. b. Bagi Penulis Bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan teori teori yang diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai green marketing.

c. Bagi Pembaca dan Peneliti Selanjutnya Bermanfaat sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dan pengembangan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.