HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Analisa Faktor Ibu Bersalin Dengan Kejadian Seksio Sesarea (Di RSUD Kota Salatiga Tahun 2011) Margareta Rinjani Dosen Tetap Akbid Adila Bandar Lampung

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN POST DATE DI RSUD BANGKINANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012)

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETE DI RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA TAHUN 2014 ABSTRAK

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN INPARTU KALA I LAMA DI RSUD Dr. M. ASHARI KOTA PEMALANG

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa

HUBUNGAN USIA KEHAMILAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013 Erlinawati 1, Nurdal Putri 2 ¹Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ² Alumni Mahasiswa D III Kebidanan STIKes Tambusai Riau, Indonesia Tahun 2014 ABSTRAK Indonesia menargetkan pada tahun 2015 AKI menurun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI yang terbanyak di Indonesia adalah partus lama sebanyak 17%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor resiko ibu bersalin dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013. Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam, persalinan berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik Kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan teknik Random Sampling metode undian. Analisis data menggunakan analisis univariat diperoleh partus lama yaitu sebanyak 68 (55,7%) orang ibu. Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic hubungan umur dengan partus lama diperoleh nilai p value = 0,001 < a (0,05),hubungan paritas dengan partus lama diperoleh p value = 0,001 < a (0,05), hubungan berat badan bayi dengan kejadian partus lama diperoleh p value = 0,000 < a (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor resiko ibu bersalin dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kejadian partus lama sehingga tenaga kesehatan dapat mendeteksi dini dan mengurangi komplikasi pada partus lama yang akan terjadi pada ibu dan bayinya, khususnya pada ibu bersalin yang mengalami partus lama dengan resiko. Daftar Bacaan : 20 Referensi (2002-2014) Kata Kunci : Umur, paritas, berat badan bayi, Partus Lama Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 32

A. Pendahuluan Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan millenium atau lebih dikenal dengan istilah Millennium Development Goals (MDGs) yang dicetuskan World Health Organization (WHO) pada tahun 2000. Indonesia termasuk salah satu dari 189 negara yang menyepakati 8 (delapan) tujuan MDGs, pencapaianya dicanangkan paling lambat pada tahun 2015. Ke-8 tujuan tersebut salah satunya adalah meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian anak. Kemampuan suatu Negara untuk memberikan pelayanan obstetri yang bermutu dan menyeluruh didasarkan atas tinggi rendahnya AKI dan AKB pada Negara tersebut. (MDGs, 2012). World Health Organization pada tahun 2012, menegaskan setiap tahun di seluruh dunia 358.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin di mana 355.000 ibu (99%) dan berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia. Rasio kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan grade tertinggi dengan 290 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di negara maju, yaitu 14 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (MDGs, 2012). Angka Kematian Ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, AKI Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Dalam Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 AKI menurun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa penyebab AKI yang terbanyak di Indonesia diantaranya perdarahan 28%, partus lama 17%, infeksi 13%, abortus tidak aman 13% eklamsia (12%), penyebab langsung lainnya (8%), dan penyebab tidak langsung (12%). Penyebab tidak langsung seperti malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardiovaskuler yang mempersulit kehamilan. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam pada multigravida, pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasikan tidak ada kemajuan, sedangkan his dan kontraksi berlangsung baik (Kasdu, 2008). Menurut Sarifudin (2004), pada prinsipnya persalinan lama disebabkan oleh his yang tidak efisien, faktor janin (malpresentasi, malposisi, janin besar), faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan servik, vagina, tumor) dan adanya kelainan kongenital seperti hidrosefalus, faktor-faktor ini sering saling berhubungan. Sedangkan dari faktor reproduksi (usia, paritas dan kehamilan yang tidak diinginkan) (Depkes, 2007). Umur sangat berpengaruh terhadap proses persalinan, pada umur < 20 Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 33

tahun rahim dan panggul seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada umur itu kemungkinan mengalami partus lama. Pada umur > 35 tahun kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada umur itu kemungkinan besar mengalami partus lama dan pendarahan (Manuaba, 2003). Paritas sangat berpengaruh terhadap proses persalinan. Paritas 2-3 merupakan paritas yang aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas primipara dan paritas grandemultipara merupakan paritas yang tidak aman. (Prawirohardjo, 2005). Berat badan bayi juga berpengaruh terhadap proses persalinan. Bayi yang berukuran > 4000 gram, kadang tidak sesuai dengan panggul ibu akibatnya terjadi partus lama atau karena badan bayi terlalu besar sehingga lama atau susah dalam melakukan putaran praksi dalam dan luar sehingga terjadinya partus lama (Indiarti, 2008). Bila persalinan berlangsung lama dapat menimbulkan berbagai komplikasi baik terhadap ibu maupun bayi. Pada ibu berupa perdarahan, infeksi dan trauma persalinan, sedangkan pada bayi berupa infeksi, trauma persalinan dan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim yang akhirnya meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (Manuaba, 2007). Rumah sakit ibu dan anak Norfa Husada Bangkinang merupakan rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dibawah ini terdapat tabel mengenai 10 besar kasus patologi di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2012 dan 2013. Tabel 1.1 10 Besar Kasus Patologi RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2012-2013 Tahun 2012 No Tahun 2013 Kasus patologi Jumlah % Kasus patologi Jumlah % 1 Partus lama 118 21,45 1 Partus lama 70 21,48 2 KPD 67 12,18 2 KPD 35 10,73 3 CPD 71 12,90 3 CPD 40 12,27 4 Impartus 79 14,36 4 Letak oblique 16 4,91 5 Lewat bulan 37 6,73 5 Lewat bulan 35 10,73 6 Gagal induksi 45 8,18 6 Gameli 15 4,61 7 Kontraksi 36 6,54 7 Plasenta previa 11 3,38 8 Hipertensi 49 8,92 8 Hipertensi 34 10,43 9 Bekas section 32 5,83 9 Bekas section 35 10,73 10 Fetal distress 16 2,90 10 Letak sungsang 35 10,73 Total 550 100 Total 326 100 (Sumber : RM RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2012-2013) Berdasarkan laporan tahunan kegiatan pelayanan RSIA Norfa husada Bangkinang dari tabel 1.1 terlihat bahwa angka kejadian partus lama dari Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 34

tahun 2012 dan 2013 yaitu tahun 2012 terdapat 118 kasus partus lama (21,45%) dari 550 kasus. Sedangkan pada tahun 2013 angka kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang tetap menempati urutan pertama dari 10 kasus patologi yaitu sebanyak 70 kasus (21,47%) dari 326 kasus (Rekam Medik RSIA Norfa Husada Bangkinang,2013). Selama kurun waktu dua tahun memperlihatkan adanya masalah partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang. Partus lama setiap tahun semakin meningkat dalam menyumbangkan angka kematian ibu dan janin, partus lama sering di abaikan karena sebagian orang tidak mengetahui efek yang diakibatkan oleh partus lama ini salah satunya partus lama memiliki efek jangka panjang yang bisa terjadi pada bayi yaitu cedera pada otak karena janin lama dijalan lahir, sehingga otak pada bayi tidak bisa berkembang. Berdasarkan dari data-data dan latar belakang yang penulis jelaskan di atas, penulis tertarik meneliti tentang Hubungan Faktor Resiko Ibu Bersalin Dengan kejadian Partus Lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Faktor Resiko Ibu Bersalin dengan Kejadian Partus Lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013. C. Tujuan Penelitian Untuk membuktikan apakah ada hubungan faktor resiko ibu bersalin dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013. D. Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis. Dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti tentang partus lama dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan serta untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian dan sebagai masukan yang dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan perbandingan bagi peneliti dimasa yang akan datang serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan umur dengan kejadian partus lama. 2. Aspek Praktis. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi praktisi kesehatan dan pemerintah agar lebih memperhatikan masalah partus lama sebagai salah satu faktor resiko penyebab kesakitan dan kematian ibu yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menurunkan angka kematian ibu. Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 35

E. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di ruangan Rekam Medik RSIA Norfa Husada Bangkinang tanggal 7-12 Juli 2014.Populasi dalam penelitian ini adalah semua data rekam medik ibu bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013 sebanyak 326 ibu bersalin, dengan sampel adalah sebagian dari jumlah data ibu bersalin yang pernah dirawat di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013 yang berjumlah 122 sesuai rumus pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan metode undian. Alat pengumpulan data dengan tabel checklist dan analisa secara univariat dan bivariat. F. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang dari tanggal 7 s/d 12 bulan juli 2014. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil yang bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 dengan jumlah sampel 122 ibu bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang tahun 2013. Didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Analisa Bivariat Berdasarakan Umur Distribusi frekuensi hubungan umur ibu bersalin dengan kejadian partus lama dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Hubungan Umur Ibu Bersalin Dengan kejadian Partus Lama di Ruang Rekam Medik Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Partus Lama Umur Ya % Tidak % Total % Pvalue a beresiko 47 69,2 21 38,9 68 55,7 Tidak Beresiko 21 30,8 33 61,1 54 44,3 ( 0,001) 0,05 Total 68 100% 54 100% 122 100% Keterangan : Hasil penelititan diuji dengan uji statistic chi kuadrat. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat dari 122 ibu bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang jumlah kejadian partus lama dengan umur ibu beresiko adalah 47 orang ibu bersalin, sedangkan ibu yang tidak mengalami partus lama dan umur yang tidak beresiko adalah 21 orang ibu bersalin. Dari hasil uji statistic yang telah dilakukan diperoleh nilai P value (0,001) < nilai a (0,05) maka Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian partus lama. Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 36

2. Analisa Bivariat Berdasarakan Paritas Distribusi frekuensi hubungan paritas ibu bersalin dengan kejadian partus lama dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hubungan Paritas Ibu Bersalin Dengan Kejadian Partus Lama di Ruang Rekam Medik Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Partus Lama Paritas Ya % Tidak % Total % Pvalue a Beresiko 47 69,1 21 38,9 68 55,7 Tidak beresiko 21 30,9 33 61,1 54 44,3 (0,001) 0,05 Total 68 100% 54 100% 122 100% Keterangan : Hasil penelitian diuji dengan uji satatistik chi kuadrat. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat dari 122 ibu bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang jumlah kejadian partus lama dengan paritas ibu beresiko adalah 47 orang ibu bersalin, sedangkan ibu yang tidak mengalami partus lama dan paritas yang tidak beresiko adalah 21 orang ibu bersalin.. Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai P value (0.001) < nilai a (0.05) maka Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian partus lama. 3. Analisa Bivariat Berdasarakan Berat Badan Bayi Distribusi frekuensi hubungan berat badan bayi dengan kejadian partus lama dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.7 Hubungan Berat Badan Bayi Dengan Kejadian Partus Lama Di Ruang Rekam Medik Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Partus Lama BBB Ya % Tidak % Total % Pvalue a Beresiko 52 76,5 16 29,7 68 55,7 Tidak Beresiko 16 23,5 38 70,3 54 44,3 ( 0,000) 0,05 Total 68 100% 54 100% 122 100% Keterangan : Hasil penelitian diuji dengan uji statistic chi kuadrat. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dari 122 orang ibu bersalin di RSIA Norfa Husada Bangkinang jumlah kejadian partus lama dengan BB beresiko adalah 53 orang ibu bersalin, sedangkan ibu yang tidak mengalami partus lama dan BBB yang tidak beresiko adalah 16 orang ibu bersalin.. Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai P value (0,000) < nilai a (0.05) maka Ha Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 37

diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan bayi dengan kejadian partus lama. G. Pembahasan Penelitian 1. Analisis Bivariat Hubungan Umur Ibu Bersalin Dengan Kejadian Partus Lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, di dapat hasil Pvalue (0,001) < a (0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang. Pengaruh umur terhadap terjadinya partus lama cukup besar, hal ini disebabkan belum siapnya uterus menerima kehadiran janin, karena uterus masih lemah dan kesehatan uterus terus menurun sehingga dapat beresiko terjadinya partus lama. Umur sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan dan proses persalinan. Hal ini berkaitan dengan keadaan fisik dari organ tubuh ibu dalam menerima kehadiran dan mendukung perkembangan janin. Kehamilan dikatakan beresiko tinggi adalah kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur dibawah 20 tahun bukan waktu yang baik untuk hamil karena organ-organ reproduksi belum sempurna, hal ini tentu menyulitkan proses kehamilan dan persalinan. Sedangkan kehamilan diatas umur 35 tahun mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi dalam kehamilan dan persalinan antara lain perdarahan, gestisis atau hipertensi dalam kehamilan, distosia dan partus lama (Manuaba,2003). Pada umur dibawah < 20 tahun, rahim dan panggul seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada umur itu mungkin mengalami persalinan lama atau gangguan lainnya karena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Pada umur > 35 tahun kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada umur itu kemungkinan lebih besar mengalami partus lama dan pendarahan (Manuaba, 2003). Teori diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rafiqoh (2013) dengan judul Faktor Resiko Kejadian Partus Lama di RSIA Norfa Tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas presentase faktor resiko penyebab partus lama adalah oleh Paritas dengan (3,441%), presentase faktor penyebab Partus Lama oleh Berat Badan Janin (1,890), dan presentase faktor peneyebab Partus Lama oleh Umur (1,766). Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 38

Menurut asumsi peneliti, umur merupakan salah satu faktor resiko yang dapat meningkatkan kejadian partus lama. Hal ini berkaitan erat dengan umur dan kondisi kesehatan ibu bersalin. Umur ibu bersalin yang < 20 tahun dan > 35 tahun lebih beresiko mengalami partus lama dari ibu bersalin yang berumur 20-35 tahun. Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu bersalin dengan kejadian partus lama. 2. Analisis Bivariat Hubungan Paritas Ibu Bersalin Dengan Kejadian Partus Lama Di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, di dapat hasil Pvalue (0,001) < a (0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang. Pengaruh paritas terhadap terjadinya partus lama cukup besar, hal ini disebabkan belum siap nya uterus mengalami proses persalinan pada primipara sedangkan pada grandemuttipara karena lelahnya uterus sering mengalami persalinan, apalagi dengan jarak kehamilan yang dekat sehingga terjadinya partus lama. Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 (primipara) dan paritas > 3 (grandemultipara) merupakan paritas yang tidak aman. Pada paritas yang rendah 1 (primipara) kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan pada paritas > 3 (grandemultipara) uterus cenderung tidak bekerja secara efisien dalam semua kala persalinan (Prawirohardjo, 2005). Paritas ibu mempengaruhi morbiditas dan mortalitas ibu dan anak, resiko terhadap ibu dan anak pada kelahiran bayi pertama cukup tinggi, akan tetapi resiko ini tidak dapat dihindari. Kemudian resiko ini menurun pada paritas kedua dan ketiga serta meningkat lagi pada paritas berikutnya (Jannah, 2010). Menurut asumsi peneliti, paritas merupakan salah satu faktor resiko yang dapat meningkatkan kejadian partus lama. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi kesehatan ibu, fleksibilitas rahim dalam menerima kehadiran uterus dan jarak antara anak 1 keberikutnya. Paritas ibu bersalin yang 1 (primipara) dan > 3 (grandemultipara) lebih beresiko Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 39

mengalami partus lama dari ibu bersalin multipara. Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu bersalin dengan kejadian partus lama. 3. Analisi Bivariat Hubungan Berat Badan Bayi Dengan Kejadian Partus Lama Di RSIA Norfa Husada Bangkinang Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, di dapat hasil Pvalue (0,000) < a (0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan bayi dengan kejadian partus lama di RSIA Norfa Husada Bangkinang. Pengaruh berat badan bayi terhadap terjadinya partus lama cukup besar, hal ini disebabkan karena terjadinya penyesuaian kepala janin dengan panggul ibu sehingga putaran praksi dalam dan luar berlangsung lebih lama yang menyababkan terjadinya partus lama. Bayi atau passenger yang berukuran besar, di atas 4kg, kadang tidak sesuai dengan panggul ibu akibatnya pembukaan tak maju-maju karena bayi tertahan diatas. Walaupun panggul ibu nya normal, tetap saja susah keluar. Oleh sebab itu pembukaannya juga dipengaruhinya. Bisa juga karena posisi janin yang salah. Posisi melintang atau posisi kepala berubah sampai tertahan di tulang panggul. Keadaan posisi kelahiran normal adalah dengan posisi kepala belakang terlebih dahulu(indiarti, 2008). Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000-4500 gr umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Tetapi Distosia akan diperoleh bila janin lebih besar dari 4500-5000 gr atau pada kepala yang sudah keras (post maturitas) dan pada bahu yang lebar. Apabila disproporsi sefalo atau fetopelvis ini dibiarkan maka terjadi kesulitan persalinan baik pada ibu maupun pada janin (Iwell, 2012). Teori diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rafiqoh (2013) dengan judul Faktor Resiko Kejadian Partus Lama di RSIA Norfa Tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas presentase faktor resiko penyebab partus lama adalah oleh Paritas dengan (3,441%), presentase faktor penyebab Partus Lama oleh Berat Badan Janin (1,890), dan presentase faktor peneyebab Partus Lama oleh Umur (1,766). Menurut asumsi peneliti, berat badan bayi merupakan salah satu faktor resiko yang dapat meningkatkan kejadian partus lama. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi kesehatan ibu dan makanan yang dikonsumsi ibu sewaktu hamil. Berat badan bayi yang > 4000 Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 40

gram lebih beresiko mengalami partus lama dari berat bayi < 4000 gram. Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berat badan bayi dengan kejadian partus lama. H. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan menggunakan uji chisquare dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor resiko ibu bersalin yang terdiri dari umur, paritas dan berat badan bayi dengan kejadian partus lama diruangan Rekam Medik RSIA Norfa Husda Bangkinang Tahun 2013. 2. Saran Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kejadian partus lama sehingga tenaga kesehatan dapat mendeteksi dini dan mengurangi komplikasi pada partus lama yang akan terjadi pada ibu dan bayinya, sehingga mencegah partus lama dan menurunkan angka kejadian partus lama. DAFTAR PUSTAKA Anik, Maryunani. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Tim Chapman, Vicky, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC Depkes. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia. Dinkes Riau. (2012). Profil dinas kesehatan Riau. Dini, Kasdu. (2007). Solusi Problem Persalinan. Jakarta Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Hutagalung, Filderia (2012). Hubungan paritas dengan persalinan lama umur,. Diperoleh dari : http://www.scribd.com. Tanggal 25/02/2014. Proverawati. (2010). Obstetri dan Ginekologi. Yogyakarta : Nuha Medika Llewellyn, Derek, dkk. ( 2002). Dasardasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta Manuaba, Ida Bagus Gde. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam (2006). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Oxorn, Harry dkk. (2010). Patologi dan fisiologi persalinan. Yogyakarta Prawiroharjdo, S. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohadjo Proverawati. (2010). Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : EGC Waspodo, Djoko, dkk. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Tim. Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 41