HUBUNGAN USIA KEHAMILAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN USIA KEHAMILAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012"

Transkripsi

1 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 HUBUNGAN USIA KEHAMILAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 01 Afiah Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT Most of all death neonatus happened in developing countries of is inclusive of Indonesia. prima facie baby Death Cause in Indonesia is BBLR that is equal to (3%). This research aim to for the mengetahuai of relation of pregnancy age of at mother copy with the occurence BBLR in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru year 01. BBLR is baby borne less than 500 gram. this Desain Research is quantitative analytic with the approach crosscutly is transversal (cross sectional). This research is conducted at date of 14 May s/d 1 July 013. Population in this research is all data record the mother sis copy in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Year 01 amounting to 908 sis record. technique of Intake sampel use the technique of systematic random sampling with the amount sampel 35 people. Appliance of data collecting use the tables of check list. Analysis used by is analysis of univariat and bivariate. Result of research indicate that from 35 mother people copy the, majority of occurence BBLR 5 people (63,9%), with the age of pregnancy preterm 146 people (86,4%). obtained by statistical Test result of value p = 0,000 = 0,05), its meaning there is relation/link have a meaning of among pregnancy age of at with the occurence BBLR. With the existence of this research is expected to energy of health and related parties earn more improving of promotion of health and health counselling for pregnant mother so that society know about its his important is pregnancy inspection one of them is to prevent the happening of BBLR and degrade the number of occurence BBLR. Keywords : Pregnancy Age, BBLR Bibiliography : 3 ( ) PENDAHULUAN Latar Belakang Generasi muda merupakan aset terbesar yang perlu mendapat perhatian khusus dari semua sektor. Perhatian tersebut adalah bagian untuk meningkatkan kualitas hidup, khususnya perhatian yang diberikan terhadap generasi sejak lahir, termasuk Bayi Baru Lahir (BBL). Kualitas hidup seseorang dapat ditentukan pada masa pertumbuhan dan perkembangan saat bayi, dan hal itu sangat tergantung pada kesejahteraan ibu termasuk kesehatan reproduksinya (Rahmat, 011). Pembentukan sumber daya yang berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan. Setelah lahir dilakukan perawatannya sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usianya (Dina, 008). Sebagaimana diketahui BBL atau neonatus meliputi umur 0-8 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan, karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaikbaiknya. Hal ini dapat dilihat dari Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 96

2 Afiah tingginya angka kesakitan dan kematian neonatus. Diperkirakan /3 kematian bayi dibawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus (Mitayani, 010). Menurut Undang-Undang Kesehatan No.9 tahun 004 bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (DEPKES RI, 007). Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut World Health Organization (WHO) AKB di dunia sangat memprihatinkan, yang dikenal dengan fenomena /3. Fenomena itu terdiri dari, /3 kematian bayi terjadi pada umur kurang dari satu bulan (neonatal). /3 kematian neonatal terjadi pada umur kurang dari seminggu (neonatal dini), dan /3 kematian terjadi pada masa neonatal dini pada hari pertama. Hampir semua (98%) dari kematian neonatal di dunia terjadi di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah termasuk Indonesia. Penyebab kematian bayi diantaranya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (3%), asfiksia (4%), infeksi (5%), lain-lain (39%) (Meta, 010). Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 007 derajat kesehatan anak di Indonesia perlu ditingkatkan, karena melihat AKB 34/1000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh gangguan perinatal, diantaranya penyabab kematian bayi baru lahir 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (9,9%), prematuritas (8,4%), sepsis (1%), hipotermi (6,8%), kelainan darah (6,6%) dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-8 hari adalah sepsis (0,5%), kelainan Kongenital (0,1%), pneumonia (15,4%) dan sekitar 30,% disebabkan oleh kelahiran bayi dengan BBLR (Depkes RI, 007). Dengan demikian perlu upaya percepatan dan kerja keras untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yaitu AKB menjadi 3/1000 kelahiran hidup pada tahun 015 (Depkes RI, 007). Salah satu survey yang dapat menyediakan data kematian bayi adalah SDKI tahun 007. Untuk Provinsi Kepulauan Riau didapatkan AKB sebesar 43/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data bayi BBLR dari laporan PWS-KIA tahun 011, angka prevalensi BBLR di Provinsi Riau adalah 1,6% (.113 kasus) dengan BBLR dari bayi lahir hidup (Dinkes Provinsi Riau, 011). Dari berbagai penyebab tersebut, BBLR merupakan penyebab kematian bayi yang utama (Depkes, 007). Kebanyakan BBLR mempunyai usia harapan hidup yang pendek, cadangan lemak yang ada dalam tubuh bayi tersebut sedikit, sehingga ia cendrung mengalami hipotermia dan hipoglikemia di harihari pertama kelahirannya. Oleh karena itu bayi BBLR mempunyai resiko kematian yang tinggi (WHO, 003). BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 500 gram (sampai dengan 499 gram). Penetapan angka tersebut berkaitan dengan pertumbuhan janin yang sesuai dengan masa gestasi (usia kehamilan yang normal). Penyebab BBLR karena adanya gangguan pertumbuhan bayi selama Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 97

3 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan suplai makanan ke janin jadi berkurang. Prognosis akan lebih buruk bila berat badan saat lahir makin rendah (Mitayani, 010). BBLR merupakan salah satu penyebab langsung kematian bayi sehingga perlu mendapat perhatian karena bayi dengan BBLR mempunyai risiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi, memiliki dampak psikologis dan neurologis setelah hidup dan akan menjadi masalah baru dalam lingkungan keluarganya (Manuaba, 007). Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu. BBLR berkaitan dengan tingginya AKB dan AK balita, juga berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 005). BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada sistem metabolisme tubuh, gangguan pada sistem pernafasan, gangguan pada sistem perkemihan (ginjal masih belum matang), gangguan pada sistem pencernaan (Manuaba, 010). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR meliputi faktor janin dan faktor maternal.faktor maternal dibagi menjadi faktor kondisi badan dan faktor plasenta. Dari beberapa faktor tersebut faktor maternal yang beresiko terjadi BBLR adalah usia kehamilan (Manuaba, 007). Usia kehamilan merupakan indikasi kesejahteraan bayi baru lahir karena semakin cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi. Hubungan antara umur kehamilan dan berat lahir mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterin (Kosim, 01). Menurut Syafruddin (011), faktor lain yang mempengaruhi kejadian BBLR adalah kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil. Ibu hamil yang kekurangan zat besi akan cenderung melahirkan bayi dengan BBLR karena kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan, seiring dengan pertumbuhan janin dan aktivitas ibu sehari-hari yang membutuhkan zat besi lebih banyak. Kadar Hb menunjukkan status anemia. Anemia lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Anemia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi pada wanita hamil. Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad merupakan rumah sakit rujukan kasus-kasus obstetrik dan melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan laporan tahunan kegiatan pelayanan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, kasus BBLR pada tahun 01 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya (dapat dilihat pada tabel 1.1 dan 1.). Tahun 010 terdapat 99 kasus BBLR (18,53%) dari 534 kasus, tahun 011 jumlahnya mengalami penurunan dengan menempati urutan ke enam dari 10 kasus perinatology yaitu 46 kasus BBLR (7,6%) dari 608 kasus (Rekam Medik RSUD Arifin Achmad, 011). Sedangkan pada tahun 01 angka kejadian BBLR meningkat dengan menempati urutan pertama dari 10 kasus terbesar di Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 98

4 Afiah ruang perinatologi sebanyak 45 kasus (3,5%) dari 75 kasus (Rekam Medik RSUD Arifin Achmad, 01). Dari data yang peneliti dapatkan dari tahun ketahun di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru memperlihatkan adanya masalah BBLR yang mana di tahun 01 kasus BBLR mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Usia kehamilan sangat berpengaruh terhadap janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan 4 minggu atau lebih, berat badannya meningkat terus dan ada yang tidak bertambah METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian bahkan ada yang lahir dengan berat badan kurang dari mestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen (Prawirohardjo, 009). Berdasarkan dari data-data dan latar belakang yang penulis jelaskan di atas, maka perlu perhatian yang khusus terhadap kasus BBLR yang terjadi. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan usia kehamilan pada Ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 Desain penelitian ini menggunakan desain Analitik Kuantitatif dengan pendekatan secara potong lintang (cross sectional) suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 010). Untuk melihat hubungan umur kehamilan sebagai variabel independent sedangkan variabel dependent kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian Rekam Medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei s/d 1 Juli 013. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua data rekam medik ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 yaitu sebanyak 908 data rekam medik.. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah data sebagian ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. a. Kriteria Sampel 1) Kriteria Inklusi a) Semua data usia kehamilan ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. b) Semua data BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. ) Kriteria Eksklusi a) Data rekam medik ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 yang memuat variabel yang dibutuhkan Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 99

5 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 dalam penelitian akan tetapi rekam medik tidak ditemukan saat penelitian atau hilang. b) Data rekam medik ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 yang memuat variabel yang dibutuhkan dalam penelitian akan tetapi rekam medik tersebut rusak dan tidak dapat dibaca. b. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Systematic Random Sampling.Membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan, hasilnya adalah interval sampel. c. Besar sampel Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumusslovin, yaitu: Keterangan: n : Besar sampel N: Besarnya populasi d : Tingkat kesalahan/batas kemaknaan n = n = n = n = n = 351,634 n = 35 Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. C. Definisi Operasional Definisi operasional berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang ide, hal dan kata-kata yang digunakan agar orang lain memahami maksud sesuai dengan keinginan peneliti (Notoatmodjo, 007). Adapun definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala ukur Variabel Independent Usia kehamilan Variabel Dependent Usia kehamilan ibu bersalin yang tercatat di rekam medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 01 Berat badan lahir bayi kurang dari 500 gram dilihat dari catatan Preterm; jika usia kehamilan <37 minggu Aterm-posterm; jika usia kehamilan 37- <4 minggu dan atau 4 minggu (Wiknjosastro, 005) Ya; jika berat bayi <500 gram Tidak; jika berat bayi Nominal Nominal Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 100

6 Afiah BBLR rekam medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun gram D. Analisa Data Dalam penelitian ini menggunakan : 1. Analisa univariat Dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel. Rumus distribusi frekuensi: X 100% Keterangan: P : persentase F : frekuensi jawaban yang benar N : jumlah sampel (Budiarto, 00). Analisabivariat Analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independen dan dependen yang diduga berhubungan.untuk menguji hubungan antara variabel independent (usia kehamilan) dan variabel dependent (BBLR). Analisa bivariat menggunakan uji chi-square dengan menggunakan program komputer, dengan tingkat kepercayaan 95% dan diolah dengan menggunakan program komputer yaitu nilai (α = 0,05) dan nilai yang akan dicari adalah nilai P (P value). Nilai P ini akan dibandingkan dengan nilai (α) dengan ketentuan : a. Jika P value < α maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya hubungan signifikan. b. Jika P value > α maka Ho diterima(hidayat, 007). HASIL PENELITIAN Penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal 14 Mei s/d 1 juli 013, dengan jumlah sampel sebanyak 35 rekam medik ibu bersalin yang pernah dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. Data yang diambil pada penelitian ini meliputi usia kehamilan (variabel independent) dan BBLR (variabel dependent), yang didapat dari buku register tahunan dan rekam medik pasien setelah didapatkan hasil, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dibawah ini : A. Analisa Univariat 1. Berdasarkan Usia Kehamilan Ibu Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Ibu Bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01. NO Usia Frekuensi Kehamilan (n) Persentasi (%) 1 Preterm ,0 Aterm ,3 3 posterm 0 5,7 Total Sumber : data Rekam Medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 101

7 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan usia kehamilan, mayoritas ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru adalah ibu dengan usia kehamilan preterm yaitu sebanyak 169 orang (48,0%).. Berdasarkan Kejadian BBLR Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01. NO BBLR Frekuensi (n) Persentasi (%) 1 Ya 5 63,9 Tidak 17 36,1 Total Sumber : data Rekam Medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 Dari tabel 4. diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu bersalin dengan bayi BBLR yaitu sebanyak 5 orang (63,9%). B. Analisa Bivariat Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Usia Kehamilan Pada Ibu Bersalin Dengan Kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01. Usia Kehamila n Preterm Atermposterm Jumlah BBLR ya Tidak Total n % n % n % , 4 43, ,6 56, OR (95% CI) P Value 8,357 0,000 Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 169 orang ibu dengan usia kehamilan preterm terdapat 146 orang (86,4%) yang melahirkan bayi BBLR, dan 3 orang (13,6%) yang tidak melahirkan bayi BBLR. Sedangkan dari 183 orang ibu dengan usia kehamilan aterm-posterm terdapat 79 orang (43,%) yang melahirkan bayi BBLR, dan 104 orang (56,8%) yang tidak melahirkan bayi BBLR. Untuk melihat ada tidaknya hubungan usia kehamilan ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,000 < (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian BBLR antara usia kehamilan preterm dengan usia kehamilan aterm-posterm (ada Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 10

8 Afiah hubungan yang signifikan antara usia kehamilan pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01). Dari hasil analisa diperoleh pula nilai OR = 8,357 artinya ibu dengan usia kehamilan preterm mempunyai peluang 8,357 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu dengan usia kehamilan aterm-posterm. PEMBAHASAN A. Analisa Univariat 1. Analisa Univariat Berdasarkan Usia Kehamilan Pada Ibu Bersalin Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh gambaran prevalensi usia kehamilan ibu bersalin di tahun 01 mayoritas usia kehamilan preterm yaitu sebanyak 169 orang (48,0%) dari 35 orang ibu bersalin. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Maryunani (013), dimana persalinan dengan usia kehamilan preterm akan berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh akibat kurang matangnya organ karena usia kehamilan yang kurang (preterm). Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat dari pada waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan sehingga resiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah juga meningkat. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Sularyo (006), dari semua bayi lahir yang berat lahirnya kurang dari 500 gram, 60% adalah prematur dan 40% adalah bayi kecil untuk masa kehamilan. Menurut Manuaba (007), adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm (prematur) dikarenakan faktor pekerja yang terlalu berat, karena otot rahim menjadi lemah sehingga tidak tidak mampu menahan janin di dalam kandungan. Selain itu pengaruh penyakit menahun seperti asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (O) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan preterm dan berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (gangguan pertumbuhan janin). Selain dari pada itu, faktor jarak hamil dan bersalin yang terlalu dekat juga mempengaruhi terjadinya persalinan preterm (prematur). Dimana ibu kembali hamil disaat alat reproduksinya belum pulih secara sempurna seperti sedia kala.. Analisa Univariat berdasarkan Kejadian BBLR Berdasarkan tabel 4. diperoleh gambaran prevalensi kejadian BBLR di tahun 01 mayoritas ibu melahirkan bayi BBLR yaitu sebanyak 5 orang (63,9%). Hal ini dikarenakan faktor usia kehamilan ibu bersalin kurang dari usia kehamilan yang normalnya. Selain dari pada itu ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kejadian BBLR diantaranya karena kehamilan ganda dan keterlambatan (retardasi) pertumbuhan intrauteri. A. Analisa Bivariat Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 didapatkan bahwa dari 5 orang (63,9%) ibu yang Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 103

9 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 melahirkan bayi BBLR, mayoritas yang melahirkan bayi BBLR adalah dengan usia kehamilan preterm sebanyak 146 orang (86,4%). Sedangkan berdasarkan hasil uji statistic chi square diperoleh nilai P value = 0,000 < (α = 0,05), ini berarti Ho ditolak dan ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01. Artinya semakin muda usia kehamilan ibu bersalin semakin meningkatkan resiko terjadinya BBLR. Hasil penelitian ini sesuai Depkes RI (005) menyatakan bahwa semakin cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi. Disamping itu keadaan umum dan gizi ibu salama hamil juga sangat mempengaruhi kesejahteraan bayi. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal (Lubis, 007). Dengan demikian persalinan dengan usia kehamilan preterm dapat mengakibatkan bayi BBLR dikarenakan janin tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama di dalam kandungan, sementara usia kehamilan belum cukup bulan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Lesiana Indri (008) dari Universitas Muhammadiyah Semarang dengan judul Hubungan Persalinan Prematur Dengan Kejadian BBLR di Rumah Sakit Semarang tahun 007. Adapun hasil penelitiannya mayoritas ibu yang melahirkan bayi BBLR adalah ibu dengan usia kehamilan preterm sebanyak 8 orang (60%). Dari hasil penelitian yang dilakukan Lesiana Indriani dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia kehamilan ibu bersalin dengan kejadian BBLR. Selain dari pada itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR yaitu dikarenakan ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan. Retardasi pertumbuhan intrauterin berhubungan dengan keadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Maryunani, 013). Dengan demikian, dapat disimpulkan usia kehamilan preterm dapat mengakibatkan bayi BBLR, Karena yang seharusnya berat badan bayi itu normal namun karena lahir lebih cepat dari waktu yang seharusnya, sehingga berat badannya kurang dari yang seharusnya. Hal ini sesuai dengan teori Mitayani (010), mengatakan normalnya janin telah mencapai berat badan 500 gram adalah pada usia kehamilan sekitar 38 minggu. Meskipun preterm berpengaruh besar terhadap terjadinya kejadian BBLR, ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kejadian BBLR. Dimana dari hasil penelitian pada tabel 4.3 didapatkan dari 5 orang (63,9%) ibu yang melahirkan bayi BBLR, minoritas yang melahirkan bayi BBLR adalah dengan usia kehamilan atermposterm sebanyak 79 orang (43,%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Manuaba (007), mengatakan Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 104

10 Afiah bahwa ternyata tidak semua bayi dengan BBLR bermasalah sebagai preterm, tetapi juga dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan intrauteri sehingga terjadi kecil untuk masa kehamilannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul hubungan usia kehamilan pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi usia kehamilan ibu bersalin di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 mayoritas adalah dengan usia kehamilan preterm sebanyak 169 orang (48,0%). DAFTAR PUSTAKA Bobak, dkk. (005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Budiarto, Eko. (00). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Depkes RI. (005). Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Depkes RI. (007). Angka Kematian Ibu Dan Anak. Depkes RI. (007). Angka Kematian Bayi. Dinkes Provinsi Riau. (011). AKI Dan AKB. Diakses tanggal 4 mei 013. Gipta, BR Ginting. (009). Hubungan Umur Kehamilan Dan Paritas Dengan Kejadian BBLR. emedicine.com. Hanifah. (006). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono.. Frekuensi kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01 sebanyak 5 kasus (63,9%). 3. Berdasarkan uji statistik menggunakan program komputer dengan uji Chi-Square didapatkan nilai P value = 0,000 < (α = 0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 01. Dari hasil analisa diperoleh pula nilai OR = 8,357 artinya ibu dengan usia kehamilan preterm mempunyai peluang 8,357 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu dengan usia kehamilan aterm-posterm. Hidayat, A.A. (008). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Kosim, Sholeh. (01). Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Perwat, Bidan Di Rumah Sakit Rujukan Dasar. Jakarta : IDAI. Manuaba, Ida Bagus Gde. (007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Manuaba, Ida Bagus Gde. (010). Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Maryunani, dkk. (009). Asuhan Kegawatdaruratan & Penyulit Pada Neonatus. Jakarta : TIM. Maryunani, Anik. (013). Buku Saku Asuhan Bayi Dengan Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 105

11 Rendah (BBLR) Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 01 Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta : Trans Info Media. Meta. (010). Angka Kematian Bayi. Diakses tanggal 4 mei Mitayani. (010). Mengenal Bayi Baru Lahir Dan Penatalaksanaannya. Padang : Baduose Media. Notoatmodjo, S. (005). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. (007). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. (010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Prawirohardjo. (006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono. (009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono. (011). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono. Ratna. (006). Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian BBLR Di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung. Diakses tanggal 14 Mei 013. Saifuddin. (011). ). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono. Surasmi, dkk. (003). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC. Tiran, Denise. (006). Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC. Wiknjosastro. (005). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakawan Sarwono. Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 106

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014 HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014 Ayu Wulansari 1, Tonasih 2, Eka Ratnasari 3 ABSTRAK Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2007-2008 Afriyani Kurniawati Putri¹, Ismarwati², Warsiti³ Intisari: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013 HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013 Erlinawati 1, Nurdal Putri 2 ¹Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ² Alumni Mahasiswa

Lebih terperinci

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR Isy Royhanaty 1), Dwi Indah Iswanti 2), Linda Saraswati 3) 1 Prodi Kebidanan, STIKes Karya Husada Semarang 2 Prodi Keperawatan, STIKes Karya Husada Semarang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Age, Parity, Incidence of LBW. One indicator

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 116-120 HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Lathifah(¹), Nurul

Lebih terperinci

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM Supriyanti*, Tri Indah Idi Retnani* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com

Lebih terperinci

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 Rosmeri Bukit Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru Korespondensi penulis :

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010 SYAFNELI, SST SRI MASYUNI DAULAY ABSTRAK Perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml yang merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016 Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 6 Erma Mariam Akademi

Lebih terperinci

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN Pelalgia Sarsadek Baranafe*, Endang Buda Setyowati* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl.Dukuh Pakis Baru II no. 110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi derajat kesehatan di suatu wilayah digambarkan dalam berbagai indikator derajat kesehatan. Indikator yang dinilai dan telah disepakati secara nasional sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Reny Diah Lestari 1, Ika Mardiatul Ulfa 1, Siti Mariyam 1 STIKES Sari Mulia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bayi sehat adalah modal utama dalam mewujudkan manusia berkualitas. Keadaan ibu sebelum dan saat hamil akan menentukan berat bayi yang

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM SUMMARY FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Tri Rahyani Turede NIM 841409074 Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011) FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011) Dhina Novi Ariana 1, Sayono 2, Erna Kusumawati 3 1. Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum dan selama kehamilan bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat

Lebih terperinci

Hardiana 1 PENDAHULUAN

Hardiana 1 PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL TERHADAP PENCEGAHAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PENEROKAN KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013 Hardiana 1 STIKes Prima Prodi D III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH Differences Result Of Infant Outcome Between High Parity Mother And Low Parity Mother Yogi Andhi Lestari 1*, Sohimah 2, Evy

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Laurensia Yunita 1, Faizah Wardhina 2, Husnun Fadillah 3 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Nani Hendriani 1, Fitrina Nurul Fauziah 1 1 Program Studi D III Kebidanan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia

Lebih terperinci

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan... HUBUNGAN PERSALINAN TINDAKAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Winda Maolinda 1, Desilestia Dwi Salmarini 2, Mariani 1 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia. Hal tersebut merupakan tanggung

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 Relationship Of Knowledge And Attitudes Of Women With Preterm Labor In

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) pada tujuan yang kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan target menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN PENELITIAN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN Diana Metti* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Insiden atau kejadian plasenta previa di dunia adalah

Lebih terperinci

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang 1) Elli Yafit Viviawati 2) Luvi Dian Afriyani 3) Yunita Galih Yudanari 1) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia lebih dari 20 juta setiap tahunnya dilahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Di negara berkembang kejadian BBLR 16,5%, 2 kali lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Aunida Hasyyati*,Dwi Rahmawati 1,Mustaqimah 1 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korepondensi

Lebih terperinci

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Rudi Harjanto 1 dan Alfaina Wahyuni 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Yeyen Gumayesty Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru Jl. Mustafa Sari No 5 Tangkerang Selatan

Lebih terperinci

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun ) KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Vivin Supinah Dosen Tetap Akbid Nadira Bandar Lampung ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu masalah nutrisi makro yang masih membutuhkan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health Organisation (WHO) angka kematian dan kesakitan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010 HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010 Sri Wahyuni 1), Triana Wulandari 2) Abstrak : Di Indonesia, angka kematian perinatal berkisar 34 per 1000

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 Eka Titin Oktaviani Akademi Kebidanan Wira Buana okthie@gmail.com ABSTRAK BBLR adalah

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dina Hartatik, Enny Yuliaswati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2 sampai 68 per 1000 kelahiran hidup dimana negara Kamboja dan Myanmar memiliki angka kematian bayi

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015 HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015 Tuti Meihartati, SST., M.Kes Email : riestie_fun@yahoo.co.id ABSTRACT Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015 HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015 Nurhasanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 45135 Email: khansa_noer@yahoo.com

Lebih terperinci

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 217 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Aribul

Lebih terperinci

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati* PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN Idawati*, Mugiati* Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia sekitar 25% dan menjadi penyulit kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Preeklampsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel (Angsar, 2010).

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang bulan (prematur), masih merupakan problem dunia dan nasional karena mempunyai angka kematian yang

Lebih terperinci

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 03 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ussy Putri Mulia 0300409 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016 Midwifery Journal Kebidanan ISSN 2503-4340 e-issn 2614-3364 Vol. 3 No. 1 Januari 2018, hal. 63-68 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN

Lebih terperinci

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id GAMBARAN BERAT PLASENTA TERHADAP BERAT LAHIR BAYI Laila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan berat badan bayi lahir, bayi dapat dikelompokkan menjadi BBLR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka terendah yang dapat dicapai sesuai

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BBLR penting diperhatikan karena sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bayi tersebut selanjutnya. BBLR akan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas

Lebih terperinci

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR 2010 Siti Indarti* ABSTRACT Low Birth Weight Babies is one risk factor that have contributed to

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Nuraini 201210104182 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1  jurnal.syedzasaintika.ac.id FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED) TO PREGNANT WOMAN IN BELIMBING HEALTH

Lebih terperinci

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012)

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012) ISSN 088.90 Hubungan Antara Partus Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 0) Eka Ayu Septiana Dosen tetap Akademi Kebidanan Nadira Bandar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny ** HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE 2007 2012 Lestrina *, Eny ** Prodi Kebidanan STIKES William Booth Surabaya. Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan preterm (prematur) merupakan persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan Kesehatan Dunia

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014 Desti Widya Astuti Dosen Akademi Kebidanan Rangga Husada Prabumulih E-mail: destiwidya.29@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia Sehat adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang optimal, salah

Lebih terperinci

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI PREMATUR DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Rahayu Setyowati ABSTRAK Perawatan bayi prematur merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Reflita a Hasni Mastian a a Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Abstract : Data birth in January-November 2009 the hospital Dr.M.Jamil

Lebih terperinci

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016 ISBN 978-602-50798-0-1 343 PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016 Yogi Andhi Lestari, Sohimah, Evy Apriani STIKES Al-Irsyad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator angka kematian yang berhubungan dengan bayi baru lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. Salah satu program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEONATUS RISIKO TINGGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEONATUS RISIKO TINGGI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEONATUS RISIKO TINGGI The Analysis of Factors that Contibute with Incidence of High Risk Neonates Sujianti¹, Susanti² ¹Program Studi D III Kebidanan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014 GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014 OLEH : DEBY MEITIA SANDY Dosen Tetap Pada Program Studi KebidananSTIK Bina Husada Palembang

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014 JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 3, Juli 2015: 103-108 FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014 Anita Bustami 1, Titik Sunarti 2, Rosmiyati 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3 FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3 1 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU Emi Yulita, S.SiT Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tengku Maharatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA Ni Wayan Raina Purwahati 1, Eko Mardiyaningsih 2, Wulansari 3 1,2,3 Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA Pamingki Ritno A.R*, Yuniastini **, Titi Astuti ** * Alumni D4 Kebidanan Stikes Aisyah Pringsewu ** Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan. Setiap bayi memiliki potensi pertumbuhan

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih¹, Luluk Nur Fakhidah² 1 Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar, Email: wigunaana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah, bahkan sebelum Millenium Development Goal's 2015 ditetapkan.

Lebih terperinci

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG Dian Hanifah Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang Jalan R. Panji Suroso No. 6 Malang Telp. 0341-488 762

Lebih terperinci

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Tirta A, Dewiarti AN, Wahyuni A Medical Faculty of Lampung University Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan fokus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RS Toto Kabila RS Toto Kabila Kabupaten Bonebolango terletak di desa permata kecamatan tilongkabila memiliki luas tanah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015 HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 Domaria : (Dosen Stikes Putra Abadi Langkat) ABSTRACT: Indicator

Lebih terperinci