Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (Gracilaria sp.) untuk Pengembangan Tambak yang Berkelanjutan

dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF

EVALUASI BUDIDAYA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DENGAN MENINGKATKAN KEPADATAN TEBAR DI TAMBAK INTENSIF

KONSENTRASI NITROGEN TERLARUT DAN FOSFAT DALAM TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM SUPER INTENSIF

PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN DAN UDANG TAMBAK, DESA KENDALKEMLAGI, KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN, PROPINSI JAWA TIMUR

DAMPAK KEGIATAN TAMBAK UDANG INTENSIF TERHADAP KUALITAS FISIK-KIMIA PERAIRAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA KERANG HIJAU (Pernaviridis) DENGAN METODE FLOATING BOX DI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wilayah pesisir mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

KAJIAN PRODUKSI UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA TAMBAK PLASTIK DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

SERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA

PENDAHULUAN karena sungai-sungai banyak bermuara di wilayah ini. Limbah itu banyak dihasilkan dari

Udayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK

PRODUKTIVITAS UDANG PUTIH PADA TAMBAK INTENSIF DI TULANG BAWANG LAMPUNG

KUANTIFIKASI JUMLAH LIMBAH ORGANIK DALAM BENTUK PADATAN TERSUSPENSI (TSS) YANG DIKELUARKAN DARI KEGIATAN TAMBAK UDANG INTENSIF

6 MODEL PENGEMBANGAN PESISIR BERBASIS BUDIDAYA PERIKANAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BUDIDAYA MULTITROPIK UDANG WINDU (Penaeus monodon), NILA MERAH (Oreochromis niloticus), DAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI TAMBAK

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK

Pertumbuhan Gracilaria Dengan Jarak Tanam Berbeda Di Tambak. Growth of Gracilaria under Different Planting Distances in Pond

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAYA DUKUNG PERAIRAN BANYUPUTIH TERHADAP LIMBAH TAMBAK UDANG BERDASARKAN VOLUME AIR YANG TERSEDIA DI PERAIRAN

BAB V. EVALUASI HASIL PENELITIAN Evaluasi Parameter Utama Penelitian Penilaian Daya Dukung dengan Metode Pembobotan 124

EFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN ABSTRAK

PEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR

ANALISIS PERBANDINAN USAHA TANI TAMBAK UDANG DI DESA PALUH MANAN DAN DESA LAMA KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA

BIOMA, Desember 2011 ISSN: Vol. 13, No. 2, Hal

Seminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 14 Juli 2012

Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.4 No.1/April 2011 Available online

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PELUANG PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI AGEN BIOFILTRASI PADA EKOSISTEM PERAIRAN PAYAU YANG TERCEMAR

KETERKAITAN PRODUKSI DENGAN BEBAN MASUKAN BAHAN ORGANIK PADA SISTEM BUDIDAYA INTENSIF UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei Boone 1931)

PENELITIAN PENGARUH PEMANFAATAN KONSORSIUM MIKROBA PENITRIFIKASI DALAM BUDIDAYA UDANG

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK PADA PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PESISIR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN KAWASAN PERTAMBAKAN DI PANTURA KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR 1

Hasan Sitorus 1, Bambang Widigdo 2, Bibiana W. Lay 3 dan Kadarwan Soewardi 2 PENDAHULUAN

J. Aquawarman. Vol. 2 (1) : April ISSN : Karakteristik Oksigen Terlarut Pada Tambak Bermangrove Dan Tambak Tidak Bermangrove

DAMPAK POLA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAS TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI PERAIRAN PESISIR LAMPUNG SELATAN

DAFTAR PUSTAKA. Boone Taksonomi Litopenaeus vannamei. [10 Desember 2011].

PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

I. PENDAHULUAN. dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling

Kata kunci : Trade-off, Dampak, Berkelanjutan, Budidaya Udang, Pengelolaan Keywords :Trade-Off, Impacts, Sustainable, Shrimp Aquacultur, Management

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KAWASAN PESISIR KOTA TEGAL

M.Faiz Fuady, Mustofa Niti Supardjo, Haeruddin 1

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON SERTA KETERKAITANNYA DENGAN KUALITAS PERAIRAN DI LINGKUNGAN TAMBAK UDANG INTENSIF FERIDIAN ELFINURFAJRI SKRIPSI

ANALISIS DAYA TAMPUNG LIMBAH ORGANIK TAMBAK UDANG TERHADAP DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BATUBARA

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS DAYA TAMPUNG LIMBAH ORGANIK TAMBAK UDANG TERHADAP DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BATUBARA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS IKAN SIDAT (Anguila sp.) DENGAN SISTEM POLIKULTUR

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SENTRAL OUTLET TAMBAK UDANG SISTEM TERPADU TULANG BAWANG, LAMPUNG

I PENDAHULUAN. Luas Lautan Indonesia Total Indonesia s Waters a. Luas Laut Teritorial b. Luas Zona Ekonomi Eksklusif c.

FLUKTUASI OKSIGEN TERLARUT HARIAN PADA TAMBAK POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon), RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.), DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)

KERAGAAN MODEL BUDIDAYA PERIKANAN TERINTEGRASI MULTI TROPIK DI PANTAI UTARA KARAWANG, JAWA BARAT

ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN WILAYAH PESISIR UNTUK PERTAMBAKAN DI KABUPATEN GRESIK VIV DJANAT PRASITA

EFISIENSI PENGELOLAAN KAWASAN TAMBAK UDANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASPEK EKONOMI SOSIAL DAN EKOLOGI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN DOMPU NTB ABUBAKAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia (Silvus et al, 1987; Primack et al,

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN EKOPNOMI DAN EKOLOGI PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE PESISIR TONGKE-TONGKE KABUPATEN SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN RUSDIANAH

I. PENDAHULUAN. luas dan garis pantai yang panjang menjadi daya dukung yang sangat baik untuk

Seminar Nasional Tahunan XI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 30 Agustus 2014

PENGARUH TIGA CARA PENGOLAHAN TANAH TAMBAK TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei REZQI VELYAN SURYA KUSUMA

6. IMPLIKASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG BERKELANJUTAN BERBASIS DAYA DUKUNG DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN MANGARA BOMBANG

PENDAHULUAN. lahan pertambakan secara besar-besaran, dan areal yang paling banyak dikonversi

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pesisir memiliki peranan sangat penting bagi berbagai organisme yang berada di

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2010

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEMIINTENSIF DENGAN METODE SIRKULASI TERTUTUP UNTUK MENGHINDARI SERANGAN VIRUS

PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

OPTIMALISASI PEMANFAATAN KAWASAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SINJAI, SULAWESI SELATAN ASBAR

PERUBAHAN Total Suspended Solid (TSS) PADA UMUR BUDIDAYA YANG BERBEDA DALAM SISTEM PERAIRAN TAMBAK UDANG INTENSIF

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

EVALUASI POLA PENGELOLAAN TAMBAK INTI RAKYAT (TIR) YANG BERKELANJUTAN (KASUS TIR TRANSMIGRASI JAWAI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

I. PENDAHULUAN. Herpetofauna adalah kelompok hewan dari kelas reptil dan amfibi (Das,

I. PENGANTAR. (Dan Selock, 2006). Berbagai spesies ikan air tawar dan ikan air laut yang. dibudidayakan mempunyai nilai ekonomis penting.

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

PENGOLAHAN LIMBAH RUMPUT LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK DAN IKAN

DAMPAK AKTIVITAS ANTROPOGENIK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI PERAIRAN PESISIR

Bab V Kajian Keberlanjutan Penerapan Sistem Silvofishery dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Desa Dabung

PENGEMBANGAN PROTOTIPE TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN NILA UNGGUL TERINTEGRASI DI LINGKUNGAN PERAIRAN TAMBAK

HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

SILABUS MATA PELAJARAN KESEHATAN BIOTA AIR (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN)

PENGARUH APLIKASI KONSORSIUM MIKROBA PENITRIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI AMONIA (NH3) PADA AIR TAMBAK KASUS : DI DESA GRINTING KABUPATEN BREBES

PRODUKTIVITAS DAN PARAMETER KIMIA DASAR TAMBAK BUDIDAYA UDANG WINDU Penaeus monodon Fab. BERUMUR 1 DAN 3 TAHUN

METODE PENELITIAN. Gambar 7 Lokasi penelitian di perairan dangkal Semak Daun.

Transkripsi:

Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (Gracilaria sp.) untuk Pengembangan Tambak yang Berkelanjutan Sri Mulatsih dan Nurjanah Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal ABSTRAK Kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mengalami peningkatan kualitas perairan dengan adanya peran biofilter rumput laut dengan hasil penyerapan kandungan nitrogen (N) yaitu 0,08%, kandungan phosphor 0,01 % dan kandungan unsur C organik yang terserap pada rumput laut 0,07 %. Keberadaan budidaya rumput laut di tambak mampu meningkatkan kualitas lingkungan tambak terutama kandungan bahan organik unsur N dan P dibandingkan dengan tambak yang tidak ditanami rumput laut. Perbedaan tersebut tercemin dari kandungan BO, N,P pada akhir penelitian sebesar BO 112,72 %, N 0,34 % dan P 0,02 % untuk tambak rumput laut. Sedangkan tambak yang tidak ditanami rumput laut kandungan BO, N,P adalah : BO 106,20 %, N 0,32 % dan P 0,01 %. Kualitas air selama penelitian menunjukan bahwa kulitas air berada pada kisaran yang layak untuk kegiatan budidaya Kata kunci : Model Optimasi, Kualitas Lingkungan,Biofilter, Pengembangan Tambak ABSTRACT Conditions of pond water and land in coastal areas Brebes, Brebes has increased the quality of the waters with the biofilter role of seaweed with the absorption of nitrogen content (N) is 0.08%, 0.01% phosphorus content, and content of organic C absorbed elements the seaweed 0.07%. The existence of seaweed farming in ponds can improve the environmental quality of the ponds, especially organic matter content of N and P compared with unplanted pond seaweed. The difference is reflected in the content of BO, N, P at the end of the study of BO 112.72%, N 0.34% and 0.02% P for seaweed farms. While the pond is not planted seaweed content of BO, N, P is: BO 106.20%, N 0.32% and 0.01% P. Water quality during the study showed that the quality of their water in the range of viable for farming activities Keywords : Optimization Model, Environmental Quality, a biofilter, Pond Development Pendahuluan Latar Belakang Pengembangan perikanan budidaya khususnya tambak pada kawasan pesisir akan banyak mempengaruhi kualitas lingkungan pesisir. Kesalahan dalam pengelolaan budidaya udang akan mengakibatkan terjadinya penurunan mutu lingkungan sehingga akan mengancam kelestarian sumberdaya pesisir dan akhirnya dapat membahayakan kesinambungan budidaya. Kegiatan budidaya tambak yang terus menerus tanpa upaya pengelolaan yang baik menyebabkan terjadinya penurunan lingkungan, yang ditandai dengan menurunnya kualitas perairan. Pengembangan budidaya tambak ke depan, seharusnya lebih memperhatikan dampak limbah budidaya yang diketahui sebagai penyebab merosotnya mutu lingkungan perairan. Model sistem dinamik Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 84

optimasi ini digunakan untuk menentukan alokasi pemanfaatan lahan yang optimal untuk pengembangan tambak yang berkelanjutan. Mengingat pentingnya peran biofilter rumput laut pada potensi produktivitas perairan tambak, maka perlu dilakukan penelitian yang mendalam untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang peran tersebut. Dalam hal ini, bagaimana rumput laut berperan sebagai penyerap limbah organik (biofilter), dan seberapa besar peran tersebut sebagai potensi dalam perbaikan perairan tambak sekaligus mengurangi beban buangan limbah budidaya ke perairan pesisir. Selanjutnya untuk menentukan pengelolaannya maka perlu dibuat model yang terkait dengan pola pengembangan budidaya tambak yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menentukan kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. 2. Menganalisis kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. 3. Menentukan daya dukung lingkungan perairan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes melalui peran biofilter rumput laut (Gracilaria sp). Metodologi Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di di wilayah Kecamatan Brebes yang meliputi : Desa Randusanga Kulon, Dusun Kali Kamal, Dusun Sigempol, Dusun Sikubur dan Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dan survey lapangan dilakukan di perairan pesisir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekundair. Data primer adalah data yang diperoleh melalui percobaan dan survey langsung di lapangan, yang meliputi: (1) data kondisi biofisik dan hidro-oceanografi (2) Data daya dukung (3) Data pendukung. Analisis Data Analisis Daya Dukung Pendugaan daya dukung lingkungan dapat dilakukan dalam tiga bentuk pendekatan, yaitu: (1) pendekatan yang mengacu pada konsep model mass balance, (2) pendekatan yang mengacu pada kapasitas ketersediaan oksigen terlarut dalam badan air dan bahan organik dan (3) pendekatan yang mengacu pada laju biodegradasi limbah dan peran biofilter rumput laut. Analisis Analisis Prospektif dan Model Optimasi Pemodelan dan simulasi digunakan untuk pendekatan sistem dalam menentukan beban limbah, daya dukung dan optimasi alokasi sumberdaya perikanan budidaya tambak. Struktur model dinamik yang akan dibangun dari model tambak-rumput laut, dimulai dari masukan, proses, keluaran dan umpan balik. Mekanisme kerja untuk keberlanjutan menunjukkan adanya perubahan menurut waktu dan bersifat dinamis. Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mengalami peningkatan kualitas perairan. Berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang, dihasilkan bahwa kandungan nitrogen (N) yaitu 0,96 % yang terserap dalam rumput laut sebelum penelitian. Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 85

Sedangkan kandungan nitrogen (N) yaitu 1,04 % yang terserap dalam rumput laut setelah penelitian. Sehingga ada hasil penyerapan kandungan nitrogen (N) yaitu 0,08% Untuk mengetahui seberapa besar kandungan unsur Nitrogen yang terserap pada rumput laut (Gracilaria sp) selama penelitian yang diukur sebelum dan sesudah penelitian yang tersaji pada gambar 1. Satuan (%) Kandungan Nitrogen dalam Rumput Laut 1,06 1,04 1,02 1 0,98 0,96 0,94 0,92 Sebelum Waktu Penelitian Sesudah Kandungan fosfor (P) 0,02 % yang terserap dalam rumput laut sebelum penelitian. Sedangkan kandungan fosfor (P) 0,03 % yang terserap dalam rumput laut setelah penelitian. Sehingga ada hasil penyerapan kandungan phosphor yaitu 0,01 % Untuk mengetahui seberapa besar kandungan unsu Phosfor yang terserap pada rumput laut (Gracilaria sp) selama penelitian yang diukur sebelum dan sesudah penelitian yang tersaji pada gambar 2. Kandungan Phosfor dalam Rumput Laut 0,04 Satuan (%) 0,03 0,02 0,01 0 Sebelum Waktu Penelitian Sesudah Kandungan C organik 28,34 % yang terserap dalam rumput laut sebelum penelitian. Sedangkan kandungan C organik 28,41 % yang terserap dalam rumput laut setelah penelitian. Sehingga ada hasil penyerapan kandungan unsur C organik yang terserap pada rumput laut 0,07 %. Untuk mengetahui seberapa besar kandungan C Organik yang terserap pada rumput laut (Gracilaria sp) selama penelitian yang diukur sebelum dan sesudah penelitian yang tersaji pada gambar 3. Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 86

Kandungan C Organik dalam Rumput Laut Satuan (%) 28,42 28,4 28,38 28,36 28,34 28,32 28,3 Sebelum Waktu Penelitian Sesudah Series1 Keberadaan budidaya rumput laut di tambak mampu meningkatkan kualitas lingkungan tambak terutama kandungan bahan organik unsur N dan P dibandingkan dengan tambak yang ditanami rumput laut. Perbedaan tersebut tercemin dari kandungan BO, N,P pada akhir penelitian sebesar BO 112,72 %, N 0,34 % dan P 0,02 % untuk tambak rumput laut. Untuk mengetahui seberapa selisih kandungan bahan organik unsur N dan P tersaji pada gambar 4. Kandungan(%) 400 200 0 Tambak Rumput Laut Posfor BO awal akhir Penyerapan BO 227,24 332,65 106,2 Nitrogen 0,18 0,53 0,34 Posfor 0,01 0,03 0,02 Sedangkan tambak yang tidak ditanami rumput laut, perbedaanya tercemin dari kandungan BO, N,P pada akhir penelitian sebesar BO 106,20 %, N 0,32 % dan P 0,01 %. Untuk mengetahui seberapa selisih kandungan bahan organik unsur N dan P tersaji pada gambar 5. Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 87

Tambak Tanpa Rumput Laut Kandungan (%) 400 200 0 Posfor BO awal akhir Penyerapan BO 226,45 332,65 106,2 Nitrogen 0,18 0,5 0,32 Posfor 0,01 0,02 0,01 Kualitas Air Tambak Parameter kualitas air selama penelitian menunjukan bahwa kulitas air berada pada kisaran yang layak untuk kegiatan budidaya. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Produk yang dibudidayakan di lahan tambak kawasan pesisir KecamatanBrebes, Kabupaten Brebes pada umumnya adalah ikan bandeng, udang dan rumput laut. 1. Kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mengalami peningkatan kualitas perairan dengan adanya peran biofilter rumput laut dengan hasil penyerapan kandungan nitrogen (N) yaitu 0,08%, phosphor 0,01 % dan unsur C organik 0,07 %. 2. Keberadaan budidaya rumput laut di tambak mampu meningkatkan kualitas lingkungan tambak terutama kandungan bahan organik unsur N dan P dibandingkan dengan tambak yang tidak ditanami rumput laut melalui peran biofilter rumput laut (Gracilaria sp) untuk tambak yang berkelanjutan. Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan : Perlu dilakukan penelitian lanjutan berupa efektivitas dan peran biofilter rumput laut (Gracilaria sp) dalam penyerapan limbah tambak, analisa keseimbangan lingkungan terhadap luasan rumput laut dan intensitas budidaya serta model optimasi pemanfaatan wilayah pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes Ucapan Terima Kasih Tim penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan Universitas Pancasakti Tegal, mengucapkan terima kasih kepada : DIKTI Jakarta, PEMDA Kab. Brebes, Kelompok Pembudidaya ikan dan rumput laut Kec. Brebes. DAFTAR PUSTAKA Asbar, 2007. Optimalisasi Pemanfaatan Kawasan Pesisir untuk Pengembangan Budidaya Tambak Berkelanjutan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Disertasi Program Pascasarjana IPB (tidak dipublikasikan). Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 88

Baliao, D.D. dan S. Tookwinas. 2002. Manajemen Budidaya Udang yang Baik dan Ramah Lingkungan di Daerah Mangrove. Petunjuk Pelaksanaan Penyuluhan Akuakultur No. 35. November 2002. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University, Alabama, 482 p. Boyd, C.E. and Clay, J.W. 2002. Evaluation of Belize Aquaculture LTD, A Superintensive Shrimp Aquaculture System. Report prepared under The World Bank, NACA, and FAO Consorsiu. Work in progress for Public Discussion. Published by The Consorsium Budiardi, T. 2008. Keterkaitan Produksi dengan Beban Masukan Bahan Organik pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei Boone 1931). Disertasi Proram Pascasrjana IPB (tidak dipublikasikan). Chung, I.K. and Y.H. Kang. 2004. Roles of Seaweed Cultivation in Sustainable Mariculture Industri in China. Institut of Hydrology, Jinan University. Guangzhou, http/www.cae.cu/forum_posis.jsp? Garno, Y.S. 2004. Biofilter, Biomanipulasi, Paradigma Baru dalam Pengendalian Limbah Organik Budidaya Perikanan di Waduk dan Tambak. Orasi Ilmiah dalam Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Managemen Kualitas Perairan. BPPT. Jakarta Haliman. 2005. Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Depok Hanggono, B. 2006. Peranan Biosekuriti dalam Budidaya Udang Vannamei. BBAP Situbondo. Neori, A., T. Chopin, M. Troell, A.H. Buschmann, G.P. Kraemer, C. Halling, M. Shpingel and C. Yarish. 2006. Integrated Aquaculture :Rationale, Evolution and State of The Art Emphasizing Seaweed Biofiltration in Modern Mariculture. Aquaculture (231) : 361-391. Pitoyo H. 2006. Meningkatkan Daya Dukung Tambak Mencegah Penyakit Udang. BBAP. Situbondo Sitorus, 2004. Estimasi Daya Dukung Lingkungan Pesisir untuk Pengembangan Areal Tambak Berdasarkan Laju Biodegradasi Limbah Tambak di Perairan pesisir Kabupaten Serang. Disertasi Proram Pascasrjana IPB (tidak dipublikasikan) Soewardi, K. 2002. Pengelolaan Kualitas Air Tambak. Makalah Dalam Seminar Penetapan Standar Kualitas Air Buangan Tambak. Ditjen Perikanan Budidaya, Puncak, 7-9 Agustus 2002 Supriharyono, 2002. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir di Daerah Tropis. PT. Gramedia. Jakarta. Wibowo, H. 2006. Cara Memilih Benur Vannamei Berkualitas. BBAP Situbondo. Widigdo, B. 2002. Perkembangan dan Peranan Perikanan Budidaya dalam Pembangunan. Makalah dalam Seminar Penetapan Standar Kualitas Air Buangan Tambak. Ditjen Perikanan Budidaya, Puncak, 7-9 Agustus 2002. Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (S. Mulatsih dan Nurjanah) 89