- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negera Republik Indoensia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 4);
- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN MANDAILING NATAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal. 4. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu yang selanjutnya disebut Kantor adalah Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 5. Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu yang selanjutnya disebut Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 6. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 7. Seksi Informasi dan Promosi adalah Seksi Informasi dan Promosi pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 8. Seksi Perijinan dan Penanaman Modal adalah Seksi Perijinan dan Penanaman Modal pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 9. Seksi Pengaduan dan Evaluasi adalah Seksi Pengaduan dan Evaluasi pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Mandailing Natal. 11. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Mandailing Natal. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kantor Pasal 2 (1) Kantor mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kearsipan serta perumusan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang penanaman modal. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penyusunan program kantor; b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; c. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; d. pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan. e. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan; f. penyusunan kebijakan dan program dibidang penanaman modal; g. pelaksanaan kebijakan dan program dibidang penanaman modal; h. pelaksanaan urusan rumah tangga dan administrasi ketatausahaan kantor; i. pembinaan disiplin pegawai kantor; j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
- 3 - Pasal 3 (1) Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor. (2) Kepala Kantor mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Kantor dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Informasi dan Promosi; c. Seksi Perijinan dan Penanaman Modal; dan d. Seksi Pengaduan dan Evaluasi. Bagian Kedua Sub Bagian Tata usaha Pasal 4 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang pelayanan perijinan terpadu, serta pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang pelayanan perijinan terpadu; b. pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan dan kearsipan serta urusan rumahtangga, perlengkapan dan sarana dan prasarana; c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; d. pelaksanaan urusan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan; e. pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan kantor; f. melakukan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan kantor; g. melaksanakan pengumpulan dan penyusunan Renja, RKPD, RENSTRA, KUA/PPAS, LAKIP, LPPD, LKPJ serta bentuk pelaporan lainnya; h. pelaksanaan tindakan pembinaan dan penegakan disiplin pegawai kantor; i. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan j. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Seksi Informasi dan Promosi Pasal 5 (1) Seksi Informasi dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan penyiapan informasi dibidang perijinan dan non perijinan serta penyelenggaraan promosi dan pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi Informasi dan Promosi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemberian informasi perijinan dan non perijinan; b. mengumpul dan mengolah data informasi perijinan dan non perijinan; c. pemberian pelayanan Informasi perijinan dan non perijinan; d. koordinasi dengan instansi terkait dalam pembinaan informasi perijinan dan non perijinan; e. pengelolaan data dan informasi penanaman modal; f. koordinasi dan penyelenggaraan promosi penanaman modal; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
- 4 - h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Seksi Perijinan dan Penanaman Modal Pasal 6 (1) Seksi Perijinan dan Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta penyelenggaraan dibidang pelayanan perijinan dan penanaman modal. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi Perijinan dan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan perijinan dan penanaman modal; b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; c. koordinasi pelaksanaan proses pelayanan perijinan; d. pelaksanaan pemberian administrasi perijinan; e. penyelenggaraan kerjasama penanaman modal dan pelayanan penanaman modal; f. penyebarluasan, pendidikan dan pelatihan serta pengendalian pelaksanaan penanaman modal; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Seksi Pengaduan dan Evaluasi Pasal 7 (1) Seksi Pengaduan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan tugas dibidang penanganan pengaduan pemohon dan pengaduan masyarakat serta melaksanakan evaluasi terhadap pelayanan perijinan dan pelaksanaan penanaman modal. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengaduan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang penanganan pengaduan dan evaluasi pelayanan perijinan dan penanaman modal; b. pelaksanaan pelayanan pengaduan dan tindaklanjutnya; c. pelaksanaan evaluasi atas penyelengaraan pelayanan perijinan; d. pelaksanaan evaluasi atas penyelenggaraan penanaman modal; e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 8 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya.
- 5 - Pasal 9 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsinal di lingkungan Kantor wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 11 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.
- 6 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan yang ketentuannya telah diatur dalam Peraturan Bupati ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor. Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 11 April 2011 Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd. GOZALI Ditetapkan di Panyabungan pada tanggal 11 April 2011 Pj. BUPATI MANDAILING NATAL, ttd. ASPAN SOFIAN BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 43 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL, SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I NIP. 19781202 199711 1 001