KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 / HUK / 2014 TENTANG PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan Barang Milik Negara pada Kementerian Sosial merupakan sumber penerimaan negara bukan pajak, sehingga perlu dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4697);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5273); 9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125); 10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; 2
12. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 01/HUK/2011 tentang Tata Cara Pelaksanan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Sosial sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 119 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Sosial Nomor 01/HUK/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Sosial; 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 234); Memperhatikan : Surat dari Kementerian Keuangan c.q. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang Nomor S- 94/MK.6/WKN.9/KNL.06/2013 tanggal 30 Desember 2013 hal Persetujuan Sewa Atas Sebagian Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian Sosial c.q. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA. KESATU KEDUA : Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta di perlakukan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. : Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. 3
KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM : Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa yang paling sedikit memuat dasar perjanjian, para pihak yang terkait dalam perjanjian, jenis, luas atau jumlah barang yang disewakan, besaran dan jangka waktu sewa termasuk periode sewa, peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan kategori bentuk kelembagaan penyewa, tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan, hak dan kewajiban PARA PIHAK dan ditandatangani oleh Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan Pihak Penyewa di atas kertas bermaterai khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. : Pelaksanaan tindak lanjut Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU di lingkungan di Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, sesuai dengan harga nilai sewa yang telah ditetapkan paling singkat 2 (dua) tahun dan harus disetorkan ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum perjanjian sewa. : Pelaksanan tindak lanjut Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU di Lingkungan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta untuk sewa Barang Milik Negara yang dilaksanakan dengan periode sewa per hari dan per jam untuk masing-masing penyewa, pembayaran uang sewa dilakukan secara sekaligus paling lambat sebelum penandatanganan perjanjian, dengan cara pembayaran secara tunai kepada pejabat pengurus Barang Milik Negara atau menyetorkannya ke rekening bendahara penerimaan. : Laporan pelaksanaan sewa agar disampaikan kepada Kementerian Sosial c.q. Kepala Biro Umum dan Menteri Keuangan c.q. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang setempat selaku Pengelola Barang dengan dilampiri Surat Keputusan Pelaksanaan Penyewaan, bukti setor, dan Perjanjian Sewa Menyewa paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan sewa menyewa dilakukan. 4
KETUJUH KEDELAPAN : Dalam hal penyewa mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu sewa paling singkat 1 (satu) tahun, Pengguna Barang harus menyampaikan permohonan kepada Pengelola Barang paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa, sedangkan untuk periode sewa per hari atau per jam, permohonan harus disampaikan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juni 2014 A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIS JENDERAL, ttd. TOTO UTOMO BUDI SANTOSA Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2. Menteri Sosial RI. 3. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI. 4. Inspektur Jenderal Kementerian Sosial RI. 5. Kepala Kesejahteraan Sosial Yogyakarta Kementerian Sosial RI. 6. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat. 7. Kepala Biro Umum Kementerian Sosial RI. 8. Kepala Biro Keuangan Kementerian Sosial RI. 9. Kepala Pusat Kajian Hukum Kementerian Sosial RI. 5