- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negera Republik Indoensia Nomor 4741); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL.
- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal. 4. Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 5. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kantor adalah Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. 6. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. 7. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. 8. Seksi adalah Seksi pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. 10. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Mandailing Natal. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kantor Pasal 2 (1) Kantor mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan perlindungan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan dan pelaksanaan serta pengkoordinasian urusan dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan perlindungan masyarakat; b. koordinasi dan pelaksanaan pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan; c. koordinasi dan pelaksanaan pembinaan kewaspadaan nasional; d. koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan serta pengawasan dibidang politik dalam negeri; e. koordinasi dan pelaksanaan pembinaan hubungan antar lembaga; f. koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan perlindungan masyarakat dan penanganan masalah aktual; g. koordinasi dan pelaksanaan pembinaan ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ekonomi; h. penyelenggaraan urusan rumah tangga dan administrasi ketatausahaan Kantor; i. pembinaan disiplin pegawai Kantor; j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 3 (1) Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor. (2) Kepala Kantor mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor.
- 3 - (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Kesatuan Bangsa dan Demokratisasi; c. Seksi Hubungan Antar Lembaga; dan d. Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Masalah Aktual. Bagian Kedua Sub Bagian Tata usaha Pasal 4 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program kegiatan dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan kesatuan bangsa, serta pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program kegiatan dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan dan kearsipan serta urusan rumahtangga, perlengkapan dan sarana dan prasarana; c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; d. pelaksanaan urusan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan; e. pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan kantor; f. melakukan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan kantor; g. melaksanakan pengumpulan dan penyusunan Renja, RKPD, RENSTRA, KUA/PPAS, LAKIP, LPPD, LKPJ serta bentuk pelaporan lainnya; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Seksi Kesatuan Bangsa dan Demokratisasi Pasal 5 (1) Seksi Kesatuan Bangsa dan Demokratisasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan demokratisasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesatuan Bangsa dan Demokratisasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri dan demokratisasi; b. pelaksanaan kegiatan, pembinaan, pengawasan serta peningkatan kapasitas aparatur dibidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan; c. pelaksanaan kegiatan, pembinaan pengawasan peningkatan kapasitas aparatur dibidang sistem implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilihan umum, pemilu presiden/wakil presiden dan pemilu kepala/wakil kepala daerah; d. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan e. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; f. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
- 4 - Bagian Keempat Seksi Hubungan Antar Lembaga Pasal 6 (1) Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang hubungan antar lembaga, kerjasama, dan pembinaan organisasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Hubungan Antar lembaga menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang hubungan antar lembaga; b. koordinasi dan pelaksanaan serta pembinaan hubungan antar lembaga pemerintahan di daerah, unsur pimpinan daerah dan lembaga politik di daerah; c. fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan pembinaan kerjasama dengan unsur pimpinan daerah, lembaga politik dan organisasi/lembaga kemasyarakatan di daerah; d. fasilitasi, koordinasi, dan pembinaan organisasi/lembaga kemasyarakatan; e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Masalah Aktual Pasal 7 (1) Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Masalah Aktual mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang perlindungan masyarakat dan penanganan masalah aktual. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Masalah Aktual menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang perlindungan masyarakat dan penanganan masalah aktual; b. pelaksanaan kegiatan, pembinaan, pengawasan dan peningkatan kapasitas aparatur dibidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, pembatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing; c. pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan peningkatan kapasitas aparatur dibidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; d. pelaksanaan kegiatan, pembinaan, pengawasan dan peningkatan kapasitas aparatur dibidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi serta kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian; e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
- 5 - Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 8 (1) Pada Kantor dapat ditetapkan Jabatan Fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan. (6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsinal di lingkungan Kantor wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 10 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.
- 6 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd. GOZALI Ditetapkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Pj. BUPATI MANDAILING NATAL, ttd. ASPAN SOFIAN BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 66 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL, SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I NIP. 19781202 199711 1 001