BAB I PENDAHULUAN. signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Panel instrumen pada kendaraan bermotor (dashboard) merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas


BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi tersebut dikarenakan kebutuhan pasar yang semakin

PROTOTIPE SMART HOUSE DENGAN PROTOCOL LOCAL INTERCONNECT NETWORK. Intisari

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN:

RANCANG BANGUN PENGGERAK GOKART MENGGUNAKAN BLDC MOTOR

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi Energi dunia untuk sektor transportasi meningkat 9,3 % setiap tahun. Sedangkan

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan

Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone

BATTERY CHARGING SYSTEM FOR AUTOMATICALLY OWN DEVICES EDUCATION AND RESEARCH DEVELOPMENT OF ELECTRIC BICYCLE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

Sistem PLTS Off Grid Komunal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

I. PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini ditunjukkan oleh munculnya bermacam-macam jenis ponsel

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik.

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGARUH SUDUT PEDAL GAS TERHADAP BUKAAN THROTTLE SIMULATOR THROTTLE-BY-WIRE

BAB III PERANCANGAN ALAT

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan transportasi di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak seperti pertamax, bensin dan solar. Dengan terus bertumbuhnya jumlah kendaraan tiap tahunnya hal ini berdampak pada kebutuhan minyak yang terus bertambah. Namun sayangnya sumber daya alam minyak bukanlah sumber daya yang terbaharui. Di tengah isu akan kelangkaan bahan bakar minyak di Indonesia untuk beberapa tahun kedepan membuat perlu adanya penelitian mengenai sistem transportasi dengan bahan bakar yang terbaharukan. Di negara-negara lain sudah banyak dikembangkan model transportasi menggunakan sumber tenaga baterai (Wikipedia : Electric Car Use By Country, 2015). Salah satu contoh transportasi ini ialah mobil listrik. Selain dipandang lebih efisien, kendaraan ini juga ramah lingkungan. Mobil listrik merupakan mobil yang menggunakan energi listrik sebagai penggeraknya. Energi listrik ini tersimpan dalam baterai yang nantinya akan menggerakan penggerak utamanya berupa motor listrik. Selain itu, energi listrik ini juga digunakan untuk keperluan lain seperti sistem pencahayaan, panel dashboard, sistem akselerasi, power steering, sistem pengereman dan sebagainya. Kelebihan penggunaan mobil listrik dibandingkan dengan mobil yang digerakkan oleh mesin bakar adalah tidak menghasilkan emisi yang berpengaruh pada 1

2 pengurangan efek rumah kaca. Mobil listrik sangat cocok bagi negara yang menginginkan alat transportasi bebas polusi dan pencemaran udara (Pradanta, 2001). Mobil listrik tersusun atas beberapa komponen (Pradanta, 2001): Baterai, merupakan media penyimpan energi listrik yang digunakan sebagai sumber penggerak. Motor listrik, merupakan penggerak utama roda mobil listrik. Motor ini tidak memerlukan penggantian oli mesin dan servis tune-up seperti yang ada pada mobil mesin bakar. Pengendali motor listrik, berupa inverter yang berfungsi mengubah arus searah dari baterai menjadi arus bolak-balik tiga fase. Arus ini akan diumpankan ke motor induksi dengan frekuensi yang dapat diubah-ubah. Untuk pengendalian pada motor direct current (DC) digunakan penggal (chopper) yang berfungsi untuk mengatur tegangan yang masuk ke dalam motor. Gear box, merupakan tempat gear yang digunakan untuk transmisi banyak kecepatan. Roda, merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan jalan. Roda berfungsi sebagai pengubah gerak rotasi menjadi gerak translasi. Charger, merupakan bagian yang berfungsi untuk mengisi ulang baterai.

3 Rem regenerasi, merupakan bagian yang berfungsi untuk mengurangi atau menghentikan laju dari mobil listrik. Rem regenerasi bersama dengan rem hidraulik akan memberikan energi listrik ke baterai ketika terjadi proses pengereman. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat pengereman motor listrik akan bekerja sebagai generator yang bisa mengisi baterai kembali. Sistem kendali, merupakan pengendali keseluruhan bagian dari mobil listrik. Saat ini telah banyak digunakan pengendalian elektronis dengan mikroprosesor untuk menggantikan pengendalian mekanik. Sistem ini berfungsi untuk memonitor dan mengendalikan baterai, motor, transmisi, roda, menjalankan fungsi-fungsi akselerasi, rem, kopling dan mengendalikan aksesori interior pada kendaraan. Aksesori, merupakan komponen pelengkap untuk keamanan dan keselamatan seperti lampu sein, display indikator, pendingin dan klakson. Pada setiap komponen ini terdapat banyak sekali sensor yang digunakan. Salah satu contohnya ialah pada baterai. Komponen baterai merupakan satusatunya sumber tenaga pada mobil listrik. Oleh karena itu perlu adanya sensorsensor yang mendukung kinerja dari baterai sehingga komponen ini berfungsi dengan baik dan benar. Setiap sensor akan memiliki suatu fungsi tertentu yang merupakan sebagian kecil dari keseluruhan sensor yang mendukung kinerja komponen ini. Sensor-sensor ini akan mengirimkan data hasil pengukurannya ke panel instrumen dashboard sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi baterai yang ada di dalam mobil listrik.

4 Hal ini juga berlaku untuk komponen-komponen penyusun mobil listrik yang lain seperti motor listrik, aksesori interior dan lain-lain. Dengan semakin banyaknya komponen yang digunakan akan berdampak pada semakin banyaknya sensor-sensor yang akan digunakan dan data yang akan dikirimkan. Hal ini akan banyak menimbulkan masalah jika diterapkan menggunakan cara pengkabelan konvensional atau point to point wiring (Jinrui, 2006). Kebutuhan pertukaran informasi akan semakin meningkat sehingga akan membuat kabel yang digunakan akan sangat panjang dan akan membutuhkan banyak sekali konektor. Hal ini akan menambah masalah yang berkaitan dengan biaya material, waktu produksi dan kehandalan. Diperlukan suatu sistem komunikasi data yang mampu mencakup seluruh sensor ini agar komunikasi berjalan dengan lancar dan aman. Saat ini sudah banyak dikembangkan model komunikasi mobil listrik dengan menggunakan topologi bus. Sistem ini dipandang mampu mengatasi masalah pengkabelan yang rumit pada mobil listrik oleh karena penghubung yang dibutuhkan hanya sedikit. Beberapa contoh sistem bus yang telah dikembangkan antara lain CAN, LIN, I2C, MOST, SPI, IDB-1394, dan lain lain (Wikipedia : Vehicle Bus, 2015). Dalam perkembangannya, CAN dan LIN menjadi sistem yang paling banyak digunakan untuk aplikasi jaringan. Kedua sistem ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing (Talbot, 2009). Salah satu sistem komunikasi yang digunakan pada mobil modern ialah controller area network (CAN). Sistem komunikasi ini menggunakan metode multimaster yang mengirimkan datanya secara broadcast. Sensor-sensor yang mendukung kinerja suatu komponen dari mobil listrik digambar kan sebagai

5 simpul atau node yang disebut electronic control unit (ECU). Beberapa ECU dari komponen-komponen tersebut terhubung dalam suatu jalur dan akan saling bertukar informasi melalui data yang mereka kirimkan dan terima. Pada sisi penerima dilakukan proses penyaringan sehingga hanya informasi yang dibutuhkan yang diterima. Perancangan pada tugas akhir ini membahas mengenai desain sistem elektronis komunikasi CAN pada mobil listrik dan melakukan pengujian mengenai kinerja alat dari desain tersebut. Oleh karena belum adanya komponen-komponen dari mobil listrik sesungguhnya, perancangan ini masih dalam tahap simulasi dengan memanfaatkan beberapa board simulasi untuk mewakili fungsi dari komponen-komponen yang sesunggunya. Desain sistem komunikasi CAN menggunakan beberapa CAN slave yang mewakili fungsi dari beberapa ECU. Perancangan sistem pada tugas akhir ini menggunakan tiga CAN slave yang mewakili fungsi dari ECU inverter, ECU battery management system dan ECU aksesori interior. Diperlukan suatu modul yang berfungsi sebagai penghubung antara sitem CAN bus dengan tablet berbasis android atau laptop sehingga digunakan sebuah CAN master. Keempat modul CAN ini akan dihubungkan pada CAN bus yang berperan sebagai jalur komunikasi. Untuk mengetahui aliran data yang sedang terjadi pada CAN bus ini digunakan CAN analyzer berbasis mikrokontroler Nuvoton. Selain itu pada perancangan ini juga digunakan modul bluetooth HC-05 yang digunakan juga untuk mengetahui aliran data yang sedang terjadi.

6 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Mobil listrik memerlukan banyak sensor dengan bermacam-macam fungsi yang saling berkoordinasi sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. 2. Setiap sensor akan menghasilkan hasil bacaan mengenai besaran yang diukurnya dalam bentuk data dan mengirimkannya ke tempat dimana data tersebut dibutuhkan. Hal ini akan menghasilkan aliran data yang sangat banyak ketika sensor yang digunakan semakin banyak. 3. Aliran data yang banyak dari sensor-sensor memerlukan suatu sistem yang dapat mencakup keseluruhan sensor-sensor tersebut dan mendahulukan pengiriman informasi yang lebih penting dan setelah itu baru informasi yang kurang penting. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Batasan Perangkat : a. Mikrokontroler yang digunakan untuk melakukan simulasi dan pengujian adalah Nuvoton ARM NUC140VE3CN. b. Transceiver yang digunakan untuk melakukan simulasi dan pengujian CAN adalah Microchip MCP2562.

7 c. Masukkan nilai sensor untuk melakukan simulasi dan pengujian menggunakan perangkat potensiometer, switch push on-of, switch push button dan sensor suhu LM35. d. Setiap ECU dihubungkan ke CAN bus menggunakan kabel twisted pair. 2. Batasan Teknologi a. Menggunakan komunikasi serial untuk membangun komunikasi antar mikrokontroler ARM di setiap ECU. b. Pengiriman pada CAN bus menggunakan teknik carrier-sense multiple access with collision detection and arbitration on message priority (CSMA/CD+AMP). 3. Batasan Sistem a. Suplai tegangan didapatkan dari adaptor sebesar 12 volt. b. Sistem CAN bus menggunakan tegangan suplai 5 volt. c. Sistem CAN dibagi menjadi empat ECU yaitu ECU inverter, ECU battery management system, ECU aksesori interior dan ECU master. d. Masing-masing ECU dihubungkan ke dalam satu bus sebagai jalur aliran data dari setiap ECU. e. CAN analyzer digunakan untuk mengamati aliran data pada CAN bus menggunakan perangkat lunak open source CANHacker.

8 f. Sistem aliran data menggunakan metode request-reply. CAN master akan meminta data (request) ke seluruh CAN slave dan CAN slave yang memiliki ID yang sesuai akan memberikan jawaban (reply) kepada CAN master. g. Simulasi yang dilakukan hanya menunjukan pengiriman data dari suatu simpul asal ke simpul tujuan dengan mengabaikan efek-efek luar seperti interferensi elektromagnetik dan belum menggunakan pendeteksian dan penanggulangan error data. 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendesain sistem elektronis komunikasi berbasis CAN untuk mobil listrik yang memiliki komponen inverter, battery management system dan aksesori interior di dalamnya. 2. Melakukan serangkaian uji coba untuk mengirimkan data dari ECU pengirim ke ECU penerima dan dilihat menggunakan perangkat lunak open-source CANHacker dan Tera Term. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk peneliti

9 a. Memahami konsep dalam mendesain sistem elektronis komunikasi berbasis CAN pada mobil listrik. b. Mampu membuat hardware dan mensimulasikan proses komunikasi berbasis CAN pada mobil listrik. 2. Untuk pembaca dokumentasi a. Memberikan wawasan mengenai sistem komunikasi berbasis CAN yang digunakan pada mobil listrik. b. Sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sistem komunikasi berbasis CAN dan implementasinya pada mobil listrik sesungguhnya. 1.6. Sistematika Penulisan Naskah tugas akhir ini terdiri dari enam bab. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan naskah skripsi ini. Bab kedua adalah dasar teori. Bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan penulis dalam merancang sistem elektronis. Dasar teori ini terkhusus menjelaskan mengenai mobil listrik, controller area network (CAN), electronic control unit (ECU), pengendali CAN dan transceiver CAN. Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai metode dan tahapan yang dilakukan penulis dalam membuat rancangan sistem elektronis. Bab ini juga menjelaskan mengenai analisis kebutuhan sistem dan perancangan sistem elektronis.

10 Bab keempat adalah pengujian sistem elektronis dan pembahasan. Bab ini menjelaskan mengenai pengujian yang dilakukan terhadap sistem elektronis yang dihasilkan dari perancangan dan melakukan pembahasan terhadap hasil pengujian tersebut. Bab kelima adalah kesimpulan dan saran. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan, hasil pengujian dan pembahasan. Selain itu bab ini berisi saran-saran terkait perancangan yang telah dilakukan oleh penulis.