BAB I PENDAHULUAN. pada perekonomian merupakan pelaku-pelaku ekonomi, baik pelaku. tidak lain yaitu masyarakat itu sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya persaingan yang kompetitif di pasar saat ini, tidaklah dapat

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

Lingkungan Eksternal : Sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang sangat mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

TUGAS CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang berdiri di tengah-tengah masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilihat dari harga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Definisi dan Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini arus globalisasi bergerak semakin cepat dan hal ini memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan antara perusahaan dengan daerah ruang lingkup sosialnya

Etika & Tanggung Jawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yang menekankan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

Business Ethic & Good Governance

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility) pada lingkungannya.

Oleh: Riki Ardiansyah A.A Ketut Sukranatha Progam Kekhususan Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND SOCIAL ACCOUNTING)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, perekonomian suatu negara banyak sekali didukung dari berbagai pihak. Para pihak yang memberikan sumbangsihnya pada perekonomian merupakan pelaku-pelaku ekonomi, baik pelaku langsung maupun tidak langsung. Mereka sangat memiliki peran dalam perputaran perekonomian negaranya, maupun dunia. Para pelaku ekonomi, tidak lain yaitu masyarakat itu sendiri. Menurut Gilarso (2004) dalam kehidupan perekonomian, terdapat pelaku ekonomi yang dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu pertama konsumen sebagai penyedia sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi dalam dunia usaha, lalu menerima balas jasa atau pendapatan yang selanjutnya dibelanjakan oleh mereka untuk membeli barang maupun jasa konsumsi yang dibayar dengan uang; kedua produsen merupakan dunia usaha yang menghasilkan dan menjual barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan membeli (memperkerjakan) faktor-faktor produksi dari produsen lalu membayar balas karya pada pemilik faktor-faktor produksi yang dipakai, serta membeli bahan-bahan dan alat-alat produksi dari sektor usaha lain; ketiga pemerintah (baik daerah maupun pusat) memiliki tugas untuk membeli dan menyediakan berbagai macam barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas; keempat luar negeri

merupakan semua negara lain yang membeli barang maupun jasa yang diekspor dari negara sendiri dan menjual barang maupun jasa yang diimpor oleh negara sendiri; dan kelima Bank dijadikan satu komponen tersendiri dalam beberapa hal pada perekonomian. Dari kelima pelaku ekonomi tersebut yang mampu menggerakan semua pelaku ekonomi yang lain secara bersamaan yaitu produsen. Produsen merupakan penghasil barang maupun jasa di Indonesia. Baik usaha individu, usaha kecil, usaha besar baik di pedesaan maupun di perkotaan, semua merupakan pemeran perekonomian yang menghasilkan barang dan jasa yang tentunya dibutuhkan baik masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat luar negeri. Salah satu pelaku produsen di Indonesia yaitu perusahaan. Banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia, baik perusahaan Indonesia maupun perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Dalam proses operasinya, perusahaan memiliki unsur-unsur yang berpengaruh di dalamnya. Perusahaan harus dapat memenuhi segala hak dan kewajiban dari unsur-unsur tersebut secara seimbang. Unsur-unsur tersebut dinamakan stakeholder. Stakeholder merupakan orang-orang dan kelompokkelompok yang berpengaruh terhadap keputusan, kebijakan, dan operasi perusahaan. Stakeholder terdiri dari dua kelompok besar yaitu primer dan sekunder. Untuk stakeholder primer meliputi karyawan, pemegang saham, creditors, supplier, pelanggan, dan retailers. Sedangkan untuk stakeholder sekunder terdiri dari masyarakat sekitar; pemerintah daerah dan pusat;

pemerintah luar negri; kelompok aktivis sosial; media; kelompok pendukung bisnis; dan masyarakat umum.(lawrance dan Weber, 2011) Menurut Griffin dan Ebert (1999) pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan milik negara maupun perusahaan swasta, harus memiliki etika bisnis. Etika bisnis merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang dilakukan manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan. Penerapan etika bisnis pada setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada kebijakan yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Etika bisnis pada perusahaan sering diimplementasikan pada tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan sering dianggap sebagai suatu bentuk kegiatan yang sifatnya sukarela dari perusahaan yang ditujukan untuk para pemeran pada perusahaan baik secara langsung maupun tidak, serta bagi masyarakat umum dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. (Suhandani, 2007) Suatu perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja dalam menjalankan bisnisnya, melainkan juga harus memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap karyawan beserta keluarganya, pemegang saham, masyarakat sekitar maupun masyarakat luas, pelanggan,

serta lingkungan sekitar maupun lingkungan secara luas, dimana semua komponen tersebut yang dinamakan stakeholders. Suatu tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan secara sosial, tidaklah hanya sebatas pada konsep pemberian yang bersifat materi saja, namun konsepnya sangat luas serta tidak bersifat statis dan pasif yang hanya dikeluarkan oleh perusahaan saja, tetapi hak dan kewajiban yang dimiliki bersama antar stakeholders. Harapan perusahaan dari setiap tanggung jawab sosial yang dilaksanakannya, tidaklah hanya berhenti pada kegiatan tersebut yang bersifat sementara. Perusahaan berharap dengan adanya kepedulian mereka terhadap tanggung jawab sosial akan ada keberlanjutannya bagi para penerima, sehingga sifatnya memang bermanfaat untuk saat ini dan dapat berguna untuk pembangunan keberlanjutan. Keberlanjutan dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial dapat dilakukan oleh korporasi yang mempunyai kebudayaan perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. CSR dapat dipahami sebagai komitmen usaha untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih luas. (Sankat, 2002) Menurut Hendrik (2009) kata sosial dalam tanggung jawab sosial perusahaan sering diimplementasikan dengan kedermawanan. Padahal implementasi CSR terkait dengan sustainability dan acceptability, artinya diterima dan berkelanjutan untuk berusaha di suatu tempat, dan dapat berkelanjutan untuk jangka panjang.

Pemerintah Indonesia dalam menyikapi semakin banyaknya perusahaan yang ada di Indonesia, maka pemerintah juga menginginkan hal yang sama terhadap perusahaan-perusahaan yang ada untuk juga melakukan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu untuk memperkuatnya, pemerintah mengatur kewajiban perusahaan dalam kegiatan CSR pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam pasal 74 ayat pertama disebutkan bahwa Perseroan yang usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan CSR. Dengan demikian, kini CSR tidak lagi merupakan kewajiban moral, yang merupakan suatu pilihan bagi perusahaan untuk melakukannya atau tidak, melainkan kini telah menjadi keharusan bagi perusahaan. Selain Undang-Undang Perseroan Terbatas, peraturan lain yang sifatnya umum terkait dengan kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pada Pasal 15 (b) dijelaskan bahwa setiap penanam modal dalam perusahaan memeilliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial. Regulasi dari pemerintah yang paling baru yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tantang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Menurut Kotler dan Lee (2005) tanggung jawab perusahaan terhadap masalah sosial dan lingkungan diwujudkan dengan berbagai bentuk kegiatan CSR. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan sangat beraneka ragam, dikelompokkan menjadi beberapa isu sosial, antara lain isu

bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pelestrian alam, dan atau berbagai bantuan permodalan bagi masyarakat. Sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Indonesia, PT. Sriboga Flour-Mill juga memiliki kewajiban untuk melakukan tanggung jawab sosial perusahaan. PT. Sriboga Flour-Mill merupakan perusahaan penghasil tepung terigu di Indonesia. Program CSR PT. Sriboga Flour-Mill disebut dengan Sriboga Berbagi. Pada Sriboga Berbagi terdapat berbagai kegiatan, dimana kegiatan tersebut dikelompokkan pada lima bidang yaitu education, culture, welfare, health, togetherness. Pada bidang pendidikan, PT. Sriboga Flour-Mill memiliki berbagai program diantaranya pemberian beasiswa. Penerima beasiswa itu sendiri pun beragam, mulai dari pelajar Sekolah Dasar hingga mahasiswa Perguruan Tinggi. Beasiswa untuk mahasiswa Perguruan Tinggi itu sendiri pun ada dua jenis, yaitu beasiswa bagi mahasiswa umum dan beasiswa yang diperuntukan khusus bagi putra-putri anggota koperasi mitra PT. Sriboga Flour-Mill yang nantinya akan menempuh pendidikan di Institut Koperasi Manajemen Indonesia (IKOPIN) Bandung. Hal yang membedakan beasiswa bagi mahasiswa umum dengan mahasiswa putra-putri UKM binaan yaitu pada programnya. Jika beasiswa untuk mahasiswa umum program yang diberikan hanya sebatas pada pemberian dana pendidikan saja, sedangkan program beasiswa bagi mahasiswa yang merupakan putra-putri UKM binaan tidak hanya pemberian dana pendidikan saja melainkan juga pemberian program dan pelatihan dalam bidang bisnis untuk membekali mereka menjadi entrepreneur

nantinya. Hal tersebut yang menjadikan alasan pemilihan topik dalam penelitian ini. Jadi dalam pemberian program Corporate Social Responsibility melalui pemberian beasiswa tidak hanya bersifat sementara dengan pemberian dana pendidikan saja, melainkan terdapat keberlanjutan pendampingan bagi para mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Sesuai dengan Teori Klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith bahwa manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa, dengan alasan bahwa alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan. Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula bagi pertumbuhan ekonomi. (Mulyadi, 2003) Keefektifan tersebut dapat diperoleh dengan cara memperbaiki mutu sumber daya manusia. Mutu sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Dalam pendidikan tidak terbatas pada pendidikan formal saja, namun mencakup pula pendidikan di luar sekolah. (Aris dan Ananta, 1990) Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa merupakan putra-putri dari para pemilik UKM Mitra Binaan PT. Sriboga Flour-Mill yang tergabung dalam suatu koperasi di daerahnya. Para putra-putri harus melewati berbagai tes yang diselenggarakan dari pihak PT. Sriboga Flour-Mill, sehingga putraputri tersebut adalah putra-putri terbaik yang memang terpilih. Pelaksanaan program pemberian beasiswa dari PT. Sriboga Flour-Mill untuk putra-putri UKM binaan sudah berjalan sejak tahun 2009 sebagai angkatan pertama hingga saat ini sudah memiliki enam angkatan. Enam angkatan tersebut

anggotanya terdiri dari berbagai daerah asal yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Jumlah mahasiswa dari keenam angkatan tersebut adalah sejumlah 54 orang yang berasal dari 4 provinsi. Terdiri dari 6 orang dari Provinsi Jawa Barat, 37 orang dari Provinsi Jawa Tengah, 6 orang dari Provinsi DIY, dan 5 orang dari Provinsi Jawa Timur. Dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Provinsi Jawa Tengah merupakan mahasiswa terbanyak yang menerima beasiswa, yaitu sebesar 37 orang. Daerah asal dari 37 orang tersebut tersebar di 18 kota/kabupaten di Jawa Tengah. Dari 18 kota/kabupaten, terdapat kabupaten yang memiliki mahasiswa paling banyak yaitu Kabupaten Klaten yang memiliki mahasiswa sejumlah 8 orang. Hal tersebut yang mendasari pemilihan lingkup dalam pembahasan nantinya, karena dari keempat provinsi yang ada, Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang paling banyak memiliki mahasiswa penerima beasiswa dari PT. Sriboga Flour- Mill. Dengan banyaknya implementasi CSR dari pelaku bisnis, khususnya Perusahaan Swasta di Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana peranannya dan manfaatnya jangka pendek maupun jangka panjang bagi penerima CSR tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai peranan CSR dengan judul ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA PUTRA-PUTRI UKM BINAAN DI KABUPATEN KLATEN.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana konsep Corporate Social Responsibility yang diberikan kepada putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten? 2. Bagaimana pelaksanaan pemberian beasiswa bagi putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten? 3. Bagaimana dampak UKM Binaan terhadap pemberian beasiswa bagi putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui konsep Corporate Social Responsibility yang diberikan kepada putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten. 2. Mengetahui pelaksanaan pemberian beasiswa bagi putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten. 3. Mengetahui dampak UKM Binaan terhadap pemberian beasiswa bagi putra-putri UKM binaan PT. Sriboga Flour-Mill di Kabupaten Klaten.

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi penulis. 2. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai program CSR. 3. Bagi PT. Sriboga Flour-Mill Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan pemberian beasiswa bagi putra-putri anggota koperasi mitra PT. Sriboga Flour- Mill, agar pelaksanaan selanjutnya dapat lebih baik.