ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55

dokumen-dokumen yang mirip
Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Analisis Antropometri terhadap Ruang Kendali Traktor Roda Empat Buatan Jepang K dan Eropa N

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

Grip Strength BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI DAN PENUMPANG MOBIL KANCIL BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

Seminar Nasional IENACO ISSN:

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

PERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

PERANCANGAN MESIN PENYAYAT BAMBU SECARA ERGONOMIS

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 HASIL PENELITIAN

RANCANGAN KURSI OPERATOR SPBU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN ANTROPOMETRI MURID TAMAN KANAK- KANAK SEBAGAI ACUAN PERANCANGAN KURSI ANAK YANG ERGONOMIS STUDI KASUS DI TAMAN KANAK- KANAK SWASTA X

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

III. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA ERGONOMI KANOPI SEPEDA MOTOR

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

BAB V HASIL DAN ANALISA. Dengan data yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya, maka

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

BAB V HASIL DAN ANALISA

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Pengukuran Antropometri Murid Taman Kanak-Kanak Sebagai Acuan Perancangan Kursi Anak yang Ergonomis Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Swasta X

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55 (Analize Ergonomic of Controlling Room for Four-Wheel Tractor KINTA SB55) Robi Salim Rambe 1,2), Achwil Putra Munir 1, Saipul Bahri Daulay 1 1)Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155 2) email:robaylah@gmail.com Diterima: 10September 2015/Disetujui:17September 2015 ABSTRACT This research was done to test the effect of operator comfort level of the control room operated by hand, operational by foot, and the optimum area in four-wheel tractor. This research was using anthropometric data with a sample of 100 people taken at random. The results showed that control space operated by hand, operational of foot, and the optimum area in four-wheel tractor was each 21 cm, 55 cm, and 77 cm respectively from the SRL. Keywords:tarctor, anthropometry ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan operater terhadap ruang kendali yang dioperasikan dengan tangan, pengoperasian alat dengan kaki, dan daerah optimum pada traktor roda empat. Penelitian ini mengguanakan data antropometri dengan sampel 100 orang yang diambil secara acak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil ruang kendali yang dioperasikan dengan tangan, pengoperasian alat dengan kaki, dan daerah optimum pada traktor roda empat masing-masing adalah 21 cm, 55 cm, dan 77 cm dari SRL Kata Kunci:traktor, antropometri PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor paling penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah. Masyarakat di Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada sektor pertanian. Oleh karena itu, agar ekonomi meningkat maka produksi pertanian juga harus ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya dukungan alat mesin pertanian pada proses produksi yang meliputi prapanen sampai pascapanen. Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian menjadi alat mesin pertanian kompleks. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumberdayaalam dengan motor secara langsungmempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Huchingson, 1981) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi yang berpikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal dengan menciptakan atau membuat suatu peralatan yang lebih efisien dan praktis yang mampu menggantikan tenaga manusia. Traktor roda empat adalah salah satu perkembangan teknologi dalam bidang pertanian. Traktor merupakan kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri dan memiliki poros roda yang dirancang untuk menarik serta menggerakkan alat dan mesin pertanian seperti bajak maupun garu. Ada banyam merk traktor roda empat yang digunakan di Indonesia saat ini. Traktor ini dirancang dengan tingkat kenyamanan yang disesuaikan dengan keinginan operator. Hal ini untuk mengurangi kelelahan saat bekerja. Namun, kebanyakan traktor dirancang dengan menggunakan data ukuran tubuh 412

(antropometri) dari negara asal pembuatannya saja. Jika seseorang melakukan suatu pekerjaan, maka sangat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pekerjaan itu. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi manusia tersebut dapat dibagi dua yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual berasal dari diri orang itu sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman, dan lainnya. Faktor situasional berasal dari luar operator misalnya, tata letak ruang kerja, kondisi pekerjaan, karakteristik lingkungan. Berbeda dengan faktor individual, faktor situasional ini dapat diubah untuk memberikan pengaruh pada keberhasilan kerja. Penyesuaian tata letak ruang kerja operator dilakukan dengan menggunakan data antropometri dari operator yang berasal dari dalam negeri untuk mengetahui apakah tata letak ruang kerja traktor tersebut sudah sesuai atau belum dengan kondisi operator dari Indonesia agar didapatkan desain baru yang lebih nyaman, meningkatkan produktivitas kerja serta mengurangi rasa lelah yang diakibatkan dari sistem kerja atau desain yang kurang ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kenyamanan operator di dalam ruang kendali traktor dengan analisis antropometri. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli hingga bulan oktober 2014 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran, busur derajat, timbangan, traktor roda empat, dan responden laki-laki sebanyak 100 orang sebagai objek pengukuran, dimana objek yang diukur adalah mahasiswa Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur tentang analisis tingkat kenyamanan operator terhadap ruang kendali traktor roda empat. Dilakukan pengujian data berupa uji kecukupan data, uji normalitas data, dan uji keseragaman data yang dilaksanakan dengan pengaplikasian program SPSS dan Ms. Excel. Dihitung analisis kesesuaian alat kendali yang di operasikan dengan tangan, pengoperasian alat dengan kaki, dan daerah optimum operator berdasarkan data antropometri yang telah didapat. Prosedur Penelitian - Diambil data ukuran ukuran ruang kendali traktor roda empat Kinta Sb55 dengan melakukan pengukuran menggunakan meteran. - Disiapkan 100 orang sebagai sampel operator traktor - Diambil ukuran antropometri sampel sebagai data penelitian - Diuji kecukupan data dengan rumus : Ν = k/s N.ΣX ΣX ΣX Dimana: k = tingkat kepercayaan s = derajat ketelitian N = jumlah pengamatan yang dibutuhkan N= jumlah pengamatan - Diuji kenormalan data dengan aplikasi SPSS, dengan ketentuan : sig > 0,05, data yang diuji berdistribusi normal sig <0,05, data yang diuji tidak berdistribusi normal - Diuji keseragaman data menggunakan aplikasi Ms. Excel dengan mencari BKA dan BKB - Diambil data persentil dari output pengaplikasian SPSS sebelumnya - Dihitung analisis kesesuaian ruang kendali dikendalikan dengan tangan, kaki, dan daerah optimum operator berdasarkan data antropometri yang telah didapat. Parameter Penelitian - Kesesuaian Alat yang dioperasikan dengan Tangan Diperoleh dengan pengukuran jarak, sudut, dan ukuran alat kendali yang dikendalikan oleh tangan dan disesuaikan dengan data antropometri. - Kesesuaian Alat yang di Operasikan dengan Kaki Diperoleh dengan pengukuran jarak, sudut dan ukuran alat yang dioperasikan oleh kaki dan disesuaikan dengan data anthopometri. - Penentuan Daerah Optimum Penentuan posisi optimum tangan dan kaki dengan melakukan penggambaran terhadap daerah normal kerja dan daerah maksimum kerja menggunakan data antrhopometri. 413

HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan yang Ergonomis Menurut Huchingson (1981), rekayasa faktor manusia adalah salah satu upaya yang berkaitan dengan perancangan dan tata letak suatu alat. Sehingga alat yang dirancang dapat digunakan secara efisien dan efektif. Jika suatu alat dirancang tanpa melihat faktor kesesuaian, dapat menimbulkan kesalahan yang menurunkan kinerja sistem dan membahayakan kesehatan operator.terkait dengan penggunaan alat mesin dan kendaraan perlu dilakukan perancangan dengan memperhatikan antropometri penduduk Indonesia mengingat bahwa ada perbedaan yang kontras jika dibandingkan dengan antropometri penduduk Eropa dan Amerika. Menurut Nurmianto (2004), ergonomi adalah studi aspek - aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berkenaan dengan optimasi, efisiensi, kesehatan dan keselamatan manusia.oleh sebab itu perancangan dilakukan untuk mencapai rancangan yang ergonomis. Pada akhirnya rancangan yang ergonomis akan meningkatkan sistem kerja dengan lingkungan atau situasi yang cocok. Ergonomi memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri pada sistem kerangka dan otot manusia. Penggambaran daerah kerja traktor roda empat Kinta SB55 merupakan pemplotan dari pengukuran jarak alat-alat kendali untuk dibandingkan dengan ukuran antropometri yang didapat dari hasil pengukuran. Pengukuran jarak alat kendali meliputi alatalat yang dikendalikan oleh tangan, kaki, dan penentuan daerah optimum operator. Pengukuran dan pengamatan ruang kendali operator traktor dilakukan dengan menggunakan pita ukur (meteran) dan busur. Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran jarak dan sudut alat kendali yang dioperasikan dengan tangan atau kaki serta yang terdapat didalam ruang operasi traktor. Alat kendali tersebut diukur jaraknya terhadap Seat Reference Level (SRL) berdasarkan arah sumbu x,y, dan z. SRL dapat diartikan sebagai garis horizontal yang melintang sepanjang Seat Reference Point (SRP). Sementara itu, SRP merupakan titik perpotongan antara tempat duduk dengan sandaran punggung dan letaknya sejajar dengan SRL (Zhenhua Xi, 1990). Kesesuaian Alat yang Dioperasikan dengan Tangan Alat kendali yang dikendalikan dengan tangan meliputi stir, tuas dekompresi, tuas persneling, tuas PTO, tuas hidrolik, dan gas tangan. Untuk gas tangan merupakan alat kendali yang tidak sering dioperasikan pada saat mengendarai traktor, gas tangan hanya sering digunakan pada saat traktor baru dinyalakan. Untuk menentukan kesesuaian alat yang dioperasikan dengan tangan diperlukan dataantropometri dari 100 orang operator (sampel) yang telah disajikan dalam bentuk Tabel 1. Hasil uji kecukupan data yang telah diolah dan disajikan ke dalam bentuk Tabel 2 Tabel 1. Data persentil antropometri mahasiswa Keteknikan Pertanian FP-USU (satuan cm) No. Parameter Mean St. Persentil Persentil Persentil deviasi ke-5 ke-50 ke-95 1. Tinggi Badan 167,31 4,97 159,13 167,31 175,49 2. Jangkauan ke depan (tangan) 67,42 4,42 60,16 67,42 74,68 3. Jangkauan ke depan (menggenggam) 58,60 4,56 51,09 58,60 66,11 4. Lebar Bahu 43,94 2,06 40,55 43,94 47,33 5. Tinggi Dudukan 52,22 3,02 47,24 52,22 57,19 6. Tinggi Bahu 54,30 2,67 49,90 54,30 58,69 7. Tinggi Mata 74,49 3,33 69,01 74,49 79,97 8. Tinggi Duduk 82,49 3,33 77,01 82,49 87,97 9. Panjang Siku ke ujung Jari 84,42 4,42 37,16 44,42 51,68 10. Tinggi Siku Tangan 31,30 2,67 26,90 31,30 35,69 11. Lebar Telapak Tangan 7,61 0,36 7,01 7,61 8,21 12. Diameter Genggaman Tangan 6,56 0,25 6,15 6,56 6,97 414

Tabel 2. Uji kecukupan data No. Keterangan N N Kesimpulan 1. Tinggi Badan 100 1,4 Cukup 2. Jangkauan ke depan (tangan) 100 6,79 Cukup 3. Jangkauan ke depan (menggenggam) 100 9,61 Cukup 4. Lebar Bahu 100 3,48 Cukup 5. Tinggi Dudukan 100 5,31 Cukup 6. Tinggi Bahu 100 3,48 Cukup 7. Tinggi Mata 100 3,17 Cukup 8. Tinggi Duduk 100 2,58 Cukup 9. Panjang Siku ke ujung Jari 100 15,65 Cukup 10. Tinggi Siku Tangan 100 11,55 Cukup 11. Lebar Telapak Tangan 100 3,64 Cukup 12. Diameter Genggaman Tangan 100 2,33 Cukup Penentuan kecukupan data dilihat dari nilai N dan N.Jika N <N, maka data dikatakan cukup dan dapat digunakan dalam penelitian.sebaliknya jika N >N, maka data Tabel 3. Uji keseragaman data dikatakan tidak cukup dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Hasil uji keseragaman data dari setiap data antropometri dimensi tubuh yang telah diolah disajikan ke dalam Tabel 3. No. Keterangan BKA (cm) BKB (cm) Kesimpulan 1. Tinggi Badan 182,22 152,40 Seragam 2. Jangkauan ke depan (tangan) 80,67 54,17 Seragam 3. Jangkauan ke depan (menggenggam) 72,29 44,91 Seragam 4. Lebar Bahu 50,12 37,77 Seragam 5. Tinggi Dudukan 61,28 43,15 Seragam 6. Tinggi Bahu 62,31 46,28 Seragam 7. Tinggi Mata 84,49 64,50 Seragam 8. Tinggi Duduk 92,49 72,50 Seragam 9. Panjang Siku ke ujung Jari 57,67 31,17 Seragam 10. Tinggi Siku Tangan 39,31 23,28 Seragam 11. Lebar Telapak Tangan 8,70 6,51 Seragam 12. Diameter Genggaman Tangan 7,32 5,80 Seragam Penentuan keseragaman data dilihat pada sebaran data pada peta kontrol yang dibuat berdasarkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Jika ada data yang diluar batas kontrol, data akan dikeluarkan atau dibuang sehingga data yang digunakan diasumsikan seragam. Hasil uji kenormalan data dari setiap data antropometri dimensi tubuh yang telah diolah disajikan ke dalam Tabel 4. Tabel 4. Uji kenormalan data No. Keterangan N Kesimpulan 1. Tinggi Badan 100 Normal 2. Jangkauan ke depan (tangan) 100 Normal 3. Jangkauan ke depan (menggenggam) 100 Normal 4. Lebar Bahu 100 Normal 5. Tinggi Dudukan 100 Normal 6. Tinggi Bahu 100 Normal 7. Tinggi Mata 100 Normal 8. Tinggi Duduk 100 Normal 9. Panjang Siku ke ujung Jari 100 Normal 10. Tinggi Siku Tangan 100 Normal 11. Lebar Telapak Tangan 100 Normal 12. Diameter Genggaman Tangan 100 Normal 415

Untuk daerah normal kerja ukurannya merupakan radius dari jarak siku tangan ke ujung jari dan berada pada 21 cm dari SRL, yaitu jarak dari siku tangan ke tempat duduk. Kesesuaian Alat yang dioperasikan dengan Kaki Alat kendali yang dioperasikan dengan kaki melipui pedal kopling, pedal rem, pedal gas, dan pedal differential lock.data yang digunakan dalam penentuan kesesuaian alat yang dioperasikan dengan kaki telah di dapat dan disajikan dalam bentuk Tabel 5. Dari data diatas, di dapat hasil uji kecukupan data yang telah diolah dan disajikan ke dalam bentuk Tabel 6. Penentuan kecukupan data dilihat dari nilai N dan N.Jika N <N, maka data dikatakan cukup dan dapat digunakan dalam penelitian.sebaliknya jika N >N, maka data dikatakan tidak cukup dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Hasil uji keseragaman data dari setiap data antropometri dimensi tubuh yang telah diolah disajikan ke dalam Tabel 7. Penentuan keseragaman data dilihat pada sebaran data pada peta kontrol yang dibuat berdasarkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Jika ada data yang diluar batas kontrol, data akan dikeluarkan atau dibuang sehingga data yang digunakan diasumsikan seragam. Hasil uji kenormalan data dari setiap data antropometri dimensi tubuh yang telah diolah disajikan ke dalam Tabel 8. Tabel 5. Nilai mean, standar deviasi, serta data persentil antropometri mahasiswa Keteknikan Pertanian FP- USU (satuan cm) No. Parameter Mean St. deviasi Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95 1. Tinggi badan 167,31 4,97 159,13 167,31 175,49 2. Lebar telapak kaki 7,52 0,48 6,72 7,52 8,31 3. Panjang telapak kaki 24,54 1,26 22,47 24,54 26,61 4. Tinggi dudukan 52,22 3,02 47,24 52,22 57,19 5. Tinggi lutut 45,22 3,02 40,24 45,22 50,19 6. Tinggi pinggul 66,74 4,26 59,74 66,74 73,75 7. Panjang kedudukan hingga siku kaki 43,09 2,24 39,40 43,09 46,77 8. Panjang kedudukan hingga lutut 52,28 3,20 47,01 52,28 57,55 Tabel 6. Uji kecukupan data No. Keterangan N N Kesimpulan 1. Tinggi badan 100 1,40 Cukup 2. Lebar telapak kaki 100 6,55 Cukup 3. Panjang telapak kaki 100 4,80 Cukup 4. Tinggi dudukan 100 5,31 Cukup 5. Tinggi lutut 100 7,08 Cukup 6. Tinggi pinggul 100 6,45 Cukup 7. Panjang kedudukan hingga siku kaki 100 4,29 Cukup 8. Panjang kedudukan hingga lutut 100 5,95 Cukup Tabel 7. Uji keseragaman data No. Keterangan BKA (cm) BKB (cm) Kesimpulan 1. Tinggi badan 182,22 152,40 Seragam 2. Lebar telapak kaki 8,97 6,07 Seragam 3. Panjang telapak kaki 28,32 20,76 Seragam 4. Tinggi dudukan 61,28 43,15 Seragam 5. Tinggi lutut 54,28 36,15 Seragam 6. Tinggi pinggul 79,52 53,97 Seragam 7. Panjang kedudukan hingga siku kaki 49,81 36,36 Seragam 8. Panjang kedudukan hingga lutut 61,89 42,67 Seragam 416

Tabel 8. Uji kenormalan data No. Keterangan N Kesimpulan 1. Tinggi badan 100 Normal 2. Lebar telapak kaki 100 Normal 3. Panjang telapak kaki 100 Normal 4. Tinggi dudukan 100 Normal 5. Tinggi lutut 100 Normal 6. Tinggi pinggul 100 Normal 7. Panjang kedudukan hingga siku kaki 100 Normal 8. Panjang kedudukan hingga lutut 100 Normal Penentuan Daerah Optimum Penentuan posisi optimum tangan dan kaki dengan melakukan penggambaran terhadap daerah normal kerja dan daerah maksimum kerja menggunakan data antrhopometri persentil 5, 50, dan 95. Tahapan penentuan daerah optimum tangan adalah menentukan jarak tinggi bahu operator dari titik SRP yang diasumsikan ketinggiannya sama dengan tinggi dudukan operator. Selain itu juga ditentukan tinggi siku tangan dari titik acuan yang sama. Setelah diperoleh kedua titik tersebut, pada jarak tinggi bahu dibuat radius jangkauan tangan ke depan sedangkan pada titik ketinggian siku tangan dibuat perpanjangan garis horizontal dan vertikal hingga memotong radius jangkauan tangan kedepan. Sementara itu pada titik akhir jangkauan ke depan yang horizontal dengan tinggi bahu ditarik garis yang memotong SRP. Pada akhirnya akan didapatkan suatu irisan antara daerah normal dan maksimum kerja. Untuk daerah normal kerja ukurannya merupakan radius dari jarak siku tangan ke ujung jari dan berada pada 21 cm dari SRL, yaitu jarak dari siku tangan ke tempat duduk. Sedangkan daerah maksimum kerja merupakan radius dari jangkauan kedepan berada pada 55 cm dari SRL. Posisi alat kendali pada persentil 95 dan 50 berada pada posisi normal, sedangkan pada persentil 5 alat kendali untuk tuas persneling, PTO, dan tuas hidrolik masih terdapat pada daerah kerja normal. Sedangkan untuk alat yang lainnya berada pada daerah optimum kerja. KESIMPULAN 1. Daerah normal kerja tangan berda pada 21 cm dari SRL dan daerah maksimum kerja tangan berada pada 55 cm dari SRL. 2. Daerah maksimum jangkauan kaki adalah sebesar 77 cm sedangkan sudut yang dibentuk antara paha kanan dan paha kiri sebesar 45 o. 3. Daerah kerja tangan traktor Kinta SB55 dapat dioperasikan oleh operator persentil 5, 50 dan 90 karena posisi alat berada didalam radius daerah kerja maksimum. 4. Daerah kerja kaki traktor Kinta SB55 dapat dioperasikan oleh operator persentil 5, 50 dan 90 karena masih berada di dalam jangkauan maksimum kaki. 5. Seluruh alat kendali traktor Kinta SB55 berada dalam daerah optimum kerja operator, maka traktor ini sesuai digunakan dioperasikan oleh mahasiswa Keteknikan pertanian FP-USU. DAFTAR PUSTAKA Nurhidayah, T, Lutfhi, M, Anam, K., 2010. Perencanaan tempat duduk traktor roda empat yang ergonomis dengan antropometri. Jurnal Keteknikan Pertanian hal: 109-113. Nurmianto E.2004. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.Surabaya, Guna Widya. Pheasant, S. 1991. Ergonomics, Work and Health.London, Macmillan Press. Poerwanto,J, Hidayati, Anizar.2008. Instrumentasi dan Alat Ukur. Yogyakarta, Graha Ilmu. Rhamdani, M dan M. Yamin., 2012.Analisis Antropometri terhadap Ruang Kendali Traktor Roda Empat Buatan Jepang K dan Eropa N. Jurnal Keteknikan Pertanian.Hal : 78-82 Sanders, MS and EJ.McCormick.,1987.,Human Factors In Engineering and Design. USA, McGraw-hill Book Company. Santoso, G. 2013. Ergonomi Terapan.Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher. Stanton, NA.and MS.Young.,1999.A Guide To Methodology in Ergonomics. London, Taylor and Prancis. Xi Zhenhua. 1990. The Measurement of Functional Arm Each Envelopes for Young 417

Chinese Males. J Ergonomies 33 (7): 967-978. 418