MALARIA DI DESA SOKOAGUNG, KECAMATAN BAGELEN, KABUPATEN PURWOREJO: KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN DESKRIPTIF KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2011 APRIL Catur Pangesti Nawangsasi


I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2013). Lima ratus juta

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Distribution Distribution

GAMBARAN PENINGKATAN KEJADIAN MALARIA DI DESA TETEL KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

M.Arie w. FKM Undip. M. Arie W, FKM Undip

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3 BAHAN DAN METODE. Kecamatan Batulayar

Potensi Penularan Malaria di Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara

DISTRIBUSI KASUS MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

KEGUNAAN SURVEILANS TUJUAN SUMBER INFORMASI 15/11/2013. PENGERTIAN (Surveilans Malaria)

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium sp yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles

Risk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN KELAMBsU, REPELLENT,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

ARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I.,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan bagi negara tropis/

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Gambar 3.2 Waktu Penelitian 3.3 Metode Penelitian

Summery ABSTRAK. Kata kunci : Malaria, Lingkungan Fisik Kepustakaan 16 ( )

BAB I P E N D A H U L U A N. A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PENINGKATAN KASUS MALARIA DI DUSUN BENDAWULUH, DESA BEJI, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA

DEFINISI KASUS MALARIA

BAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYUMBA PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tingkat Kepatuhan Penderita Malaria Vivax... (M. Arie Wuryanto) M. Arie Wuryanto *) *) Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP ABSTRACT

REKONFIRMASI TERSANGKA VEKTOR DALAM PENINGKATAN KASUS MALARIA DI DESA KEBUTUH DUWUR KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014

Faktor Risiko Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

Received date: 23/1/2014, Revised date: 25/3/2014, Accepted date: 1/4/2014

BAB I PENDAHULUAN. Data statistik WHO menyebutkan bahwa diperkirakan sekitar 3,2 milyar

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN KEPUALAUAN MENTAWAI SELAMA JANUARI-DESEMBER 2012

ARTIKEL VEKTOR MALARIA DIDAERAH BUKIT MENOREH, PURWOREJO, JAWA TENGAH. Enny Wahyu Lestari, Supratman Sukovvati, Soekidjo, R.A.

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari 17% penyakit infeksi ditularkan melalui gigitannya dan lebih dari 1 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,

PENINGKATAN KASUS MALARIA DI WILAYAH PUSKESMAS PUNGGELAN 2 KABUPATEN BANJARNEGARA

Gambaran Infeksi Malaria di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Periode Januari Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

Unnes Journal of Public Health

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI DESKRIPTIF KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN UPAYA PENCEGAHAN GIGITAN NYAMUK DENGAN KEBERADAAN KASUS MALARIA DI PUSKESMAS BONTOBAHARI

BAB I PENDAHULUAN. terkena malaria. World Health Organization (WHO) mencatat setiap tahunnya

PERINGATAN HARI MALARIA SEDUNIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012

PENGARUH LINGKUNGAN DAN TEMPAT TINGGAL PADA PENYAKIT ANAK UMUR 5 14 TAHUN DI KOTA BIAK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

Gambaran Diagnosis Malaria pada Dua Laboratorium Swasta di Kota Padang Periode Desember 2013 Februari 2014

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO

KUESIONER. Petunjuk : Lingkari jawaban yang menurut saudara paling benar. 1. Salah satu upaya pemberantasan malaria dilakukan dengan surveilans

Transkripsi:

BALABA Vol. 11 No. 1, Juni 15: 51-58 MALARIA DI DESA SOKOAGUNG, KECAMATAN BAGELEN, KABUPATEN PURWOREJO: KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO MALARIA IN SOKOAGUNG VILLAGE, BAGELEN SUB DISTRICT, PURWOREJO DISTRICT: CHARACTERISTIC AND RISK FACTORS OF MALARIA Zumrotus Sholichah*, Bondan Fajar W, Adil Ustiawan Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI Jl. Selamanik No. 1A Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia *E_mail : zumsh4@gmail.com Received date: 7//15, Revised date: 17/4/15, Accepted date: /4/15 ABSTRAK Pada bulan Agustus-Oktober 14 terjadi peningkatan kasus malaria di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan menggambarkan karakteristik kasus malaria (berdasarkan data sekunder kasus malaria) dan mengidentifikasi faktor risiko penularan malaria di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional pada November 14. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data sekunder kasus malaria, Mass Blood Survey (MBS) dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Malaria ditemukan pada laki-laki (5 orang; 49%) dan perempuan (5 orang; 51%) terutama pada golongan umur 5-14 tahun (3 orang;,5%) dan 15-4 tahun (4 orang; 3,5%). Jenis Plasmodium yang dominan adalah Plasmodium vivax. Faktor risiko penularan adalah terpapar gigitan nyamuk yaitu MCK di luar rumah, mengambil nira kelapa dan pertemuan warga. Faktor risiko lainnya adalah riwayat kontak penderita demam meliputi keluar rumah malam hari tidak menggunakan APD, melakukan perjalanan di kebun/pekarangan, keberadaan anggota keluarga serumah yang sakit dan di tempat kerja ada yang sakit. Faktor risiko lingkungan meliputi sekitar rumah banyak semak bernyamuk, aliran air di sekitar rumah, kolam di sekitar rumah dan adanya aliran air di sekitar tempat kerja. Kata kunci: malaria, faktor risiko, Sokoagung ABSTRACT On August-October 14 malaria cases increase in Sokoagung Village, Bagelen Sub District, Purworejo District. Therefore conducted research aimed to described characteristics of malaria cases (based on secondary data) and identified risk factors in this village. Research conducted with cross sectional study on November 14. Activities carried out is secondary data collection of malaria cases, Mass Blood Survey and interviews. Data were analyzed descriptively. Malaria cases founded in men (5; 49%) andwomen (5; 51%) especial inthe age group 5-14 years (3;.5%) and 15-4 years (4; 3.5%). Plasmodium vivax is dominant. Risk factors of transmission are exposure to mosquito bites include toilets out side the home, taking coconut sap and meeting people. Others risk factors are contact history of fever sufferers include do not use personal protection from mosquito bites when go out at night, traveling in the garden/yard, the presence of a sick family at home, there are sick person (fever sufferers) in the workplace. Environmental risk factors are bushes with mosquito around the house, water bodie saround the house, pond around the house and presence of water bodies around the workplace. Keywords: malaria, risk factors, Sokoagung PENDAHULUAN 3 Purbalingga, Banjarnegara, Grobogan dan Pati. Malaria ditemukan di seluruh provinsi di Kabupaten Purworejo menyumbang kasus Indonesia. Berdasarkan nilai Annual Parasite malaria terbesar di Provinsi Jawa Tengah pada tahun Incidence (API), Daerah Jawa-Bali termasuk 11 yaitu sebanyak 1.1 penderita dengan API stratifikasi malaria rendah (API -1 per 1,34. Pada tahun 1 berada di urutan kedua penduduk) tetapi masih terdapat desa/fokus malaria setelah Banjarnegara dengan jumlah kasus sebanyak 1 tinggi. Hampir setengah (45%) dari desa endemis 54. Tahun 13 kembali memberi kasus terbanyak merupakan daerah terpencil. Saat ini masih di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 71 ditemukan desa High Case Incidence (HCI). Di penderita dengan API sebesar,98 yang lebih Provinsi Jawa Tengah terdapat 31 desa HCI yang 3 tinggi dari API tahun 1 sebesar,57. tersebar di 5 kabupaten yaitu Purworejo, 51

Malaria di Desa...(Sholichah, dkk) Kecamatan Bagelen merupakan salah satu mempunyai wilayah bermasalah malaria. kecamatan endemis malaria di Kabupaten Kecamatan Bagelen Serba berada Serbi pada Parasit ketinggian 17 4 Purworejo. Pada bulan Agustus-Oktober 14 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah terjadi peningkatan kasus malaria di Desa 3,7 Km. Lahan di Kecamatan Bagelen sebagian Sokoagung Kecamatan Bagelen hingga -4 kali lipat besar lahan pertanian yang berupa bukan lahan 7,8 dibandingkan pada bulan yang sama tahun 13. sawah seluas 5.35 ha. Pada bulan Agustus-Oktober 14 tercatat 8,44 dan 33 kasus; sedangkan pada bulan Agustus Oktober 5 13 malaria hanya sebanyak 3,9 dan 7 kasus. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan karakteristik kasus malaria (berdasarkan data sekunder kasus malaria) dan mengidentifikasi faktor risiko penularan malaria di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Gambar 1. Kasus Malaria di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun 14 Kasus malaria di Kecamatan Bagelen paling banyak terjadi di Desa Sokoagung. Pada tahun 14 terdapat kasus di Desa Sokoagung, 4 kasus di Desa Soko, 3 kasus di Desa Kalirejo, 1 kasus masing- masing di Desa Kemanukan dan Desa Hargorojo (Gambar 1). Kasus malaria di Desa Sokoagung tahun 13 ditemukan pada bulan Juni-Desember, sedangkan tahun 14 mulai Januari dan ditemukan lagi bulan Maret selanjutnya muncul lagi bulan Agustus dan terjadi peningkatan pada bulan Agustus-Desember. Pada tahun 13 tercatat kasus tertinggi terjadi pada bulan Juni sebanyak 13 kasus. Pada tahun 14 peningkatan kasus terjadi pada bulan Agustus- September sebanyak 8 kasus menjadi 44 kasus (Gambar ). METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional di Dusun Kedungrejo, Desa Sokoagung, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo pada saat setelah KLB (November 14). Kegiatan meliputi pengumpulan data sekunder kasus malaria, Mass Blood Survey (MBS) dan wawancara tentang faktor risiko penularan malaria pada penderita demam. Data sekunder kasus malaria tahun 13-14 Kecamatan Bagelen diperoleh dari laporan kasus malaria Puskesmas Bagelen. MBS dilakukan terhadap masyarakat bergejala demam dan tidak demam dengan cara ditusuk jari dengan jumlah sampel minimal 79 responden. Sediaan darah berupa sediaan darah tebal dengan pewarnaan Giemsa % selama 15 menit. Pemeriksaan mikroskopis d i l a k u k a n p a d a s e d i a a n d a r a h u n t u k mengidentifikasi jenis plasmodium. Kasus positif malaria mendapat pengobatan standar sesuai jenis Plasmodium. Subyek MBS dan menunjukkan gejala demam dilakukan wawancara mengenai aktifitas sebelum demam, riwayat kontak dan kondisi lingkungan rumah serta lingkungan kerja. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk narasi, tabel dan grafik untuk menggambarkan karakteristik kasus malaria (berdasarkan data sekunder kasus malaria) dan gambaran faktor risiko penularan di Desa Sokoagung, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. HASIL Karakteristik Kasus Malaria Kecamatan Bagelen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo yang 5

BALABA Vol. 11 No. 1, Juni 15: 51-58 Kasus malaria di Desa Sokoagung tahun 14 Distribusi kasus malaria berdasarkan jenis tersebar pada semua kelompok umur kecuali pada Plasmodium per bulan tahun 14 di Desa bayi, dan ditemukan baik pada laki-laki dan wanita Sokoagung disajikan pada Gambar 4. Kasus malaria (Tabel 1). Kasus malaria terbanyak ditemukan pada dengan infeksi Plasmodium vivax meningkat dari 3 kelompok umur 15-4 tahun (3,5%) dan terendah kasus pada bulan Agustus menjadi 8 kasus pada pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 3,9%. Kasus bulan Oktober 14 sedangkan kasus P. falciparum malaria pada remaja dilaporkan lebih banyak pada menurun dari 9 kasus pada bulan September laki-laki (4,4%), dan kasus malaria pada dewasa menjadi 5 kasus pada bulan Oktober. lebih banyak pada wanita (,8%). Jenis Plasmodium yang menginfeksi Mass Blood Survey (MBS) dan Wawancara penderita malaria di Desa Sokoagung pada tahun Penderita Demam 13 didominasi oleh P. falciparum yaitu 3 kasus Dari 9 sediaan darah tebal yang terkumpul sedangkan 7 kasus terinfeksi P. vivax. Pada tahun pada kegiatan MBS didapatkan 3 sediaan yang 14 penderita malaria didominasi oleh P. vivax menunjukkan positif Plasmodium vivax. Parasit ini yaitu sebanyak 1 kasus, sedangkan malaria d item ukan da la m fase gamet dan ring pada satu P. falciparum hanya 41 kasus (Gambar 3). orang penderita, sedangkan orang penderita lainnya ditemukan pada fase ring. 45 4 35 3 5 15 5 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 13 14 Gambar. Distribusi Kasus Malaria Per Bulan di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun 13 dan Tahun 14 Tabel 1. Distribusi Kasus Malaria Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun 14 No Golongan Umur (tahun) Laki-Laki Jenis Kelamin % Perempuan % Total % 1 < 1,,, 1-4 4 3,9 3 5-14 1 9, 7 3,4 3, 4 15-4 1 1 4 3,5 5 5-44 37,5,5 1 15,7 45-54 1 11,8 7 55-4 7 53,8 4, 13 1,7 8 > 5 1, 9 9, 9,8 Jumlah 5 49, 5 51,, 53

Malaria di Desa...(Sholichah, dkk) 7 5 4 3 13 14 Kasus Pf Kasus Pv Gambar 3. Distribusi Kasus Malaria Berdasarkan Jenis Plasmodium di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun 13 dan Tahun 14 45 4 35 3 5 15 5 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des A N O P Kasus Pf Kasus Pv Gambar 4. Distribusi Kasus Malaria Berdasarkan Jenis Plasmodium per Bulan di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun 14 Hasil wawancara dari 1 penderita demam adalah PEMBAHASAN sebagian besar melakukan aktifitas MCK di luar rumah Desa Sokoagung merupakan salah satu desa di pada malam hari (7 orang; 58,3%), sebagian melakukan wilayah Kecamatan Bagelen yang terletak di sebelah aktifitas mengambil nira kelapa pada petang hingga timur laut dengan jarak ± 4 km dari ibu kota kecamatan. malam hari (4 orang; 33,3%) dan menghadiri pertemuan Secara geografis terletak pada koordinat 1.79.9.78 LS warga (1 orang; 8,3%). Faktor risiko riwayat kontak dan 1.4.7.48 BT. Secara geologi daerah Sokoagung penderita demam meliputi semua penderita demam keluar 9 merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. rumah malam hari tidak menggunakan perlindungan Kasus malaria di Desa Sokoagung ditemukan pada terhadap gigitan nyamuk (Alat Pelindung Diri/APD) (1 laki-laki dan perempuan hampir di segala umur kecuali <1 o r a n g ; 1 % ), m e l a k u k a n p e r j a l a n a n d i tahun dan telah terjadi penularan setempat dengan kebun/pekarangan (9 orang; 75%), keberadaan anggota ditemukannya penderita berumur 1-4 tahun (3,5%). Anak keluarga serumah yang sakit (8 orang;,7%) dan di berumur 1-4 tahun kemungkinan besar berada di dalam tempat kerja ada yang sakit (1 orang; 8,3%). Faktor risiko rumah pada waktu malam hari. Penularan setempat lingkungan yaitu sebagian besar sekitar rumah penderita menunjukkan sumber parasit Plasmodium berada di demam banyak semak bernyamuk (9 orang; 75%), adanya 11 daerah tersebut. Penularan ini didukung dengan aliran air di sekitar rumah (4 orang; 33,3%), kolam di ditemukannya penderita malaria positif Plasmodium pada sekitar rumah (3 orang; 5%) dan adanya aliran air di fase gamet. Fase gamet apabila terhisap oleh nyamuk sekitar tempat kerja ( orang; 1,7%). Anopheles betina vektor malaria akan berkembangbiak 54

BALABA Vol. 11 No. 1, Juni 15: 51-58 dalam tubuh nyamuk, selanjutnya dapat menularkan Dengan ditemukannya Plasmodium stadium parasit malaria ini pada manusia lainnya. gamet pada penderita malaria menunjukkan terjadi Penderita malaria didominasi oleh golongan usia keterlambatan diagnosis/pengobatan tidak tuntas. muda (15-4 tahun; 3%). Pada kelompok remaja banyak Keterlambatan diagnosis dapat disebabkan sedikitnya ditemukan pada laki-laki dan pada usia dewasa kepadatan parasit di darah tepi pada saat pengambilan didominasi oleh perempuan. Hal ini didukung dengan sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis sehingga aktifitas laki-laki usia muda di Desa Sokoagung menunjukkan hasil negatif. Selain itu waktu pengambilan mengambil nira kelapa pada petang hingga malam hari sampel yang tepat, volume darah yang di ambil cukup dan dan pertemuan warga di malam hari sedangkan kualitas preparat yang baik mempengaruhi hasil perempuan beraktifitas membuat gula kelapa yang 17 pemeriksaan mikroskopis. memakan waktu lama hingga malam hari tanpa Parasit dalam bentuk sporozoit dari nyamuk perlindungan dari gigitan nyamuk dengan kondisi rumah vektor masuk dalam peredaran darah manusia yang tidak rapat serangga (insect proofing). Selain itu berkembangbiak dalam hati dan sel darah merah sehingga didukung dengan adanya faktor risiko kebiasaan tidak terjadi infeksi pada sel darah merah. Selanjutnya melakukan perlindungan diri terhadap gigitan nyamuk mengalami fase sporogoni membentuk gamet yang berada saat di luar rumah pada malam hari. pada darah tepi sehingga apabila terhisap oleh nyamuk Data Puskesmas Bagelen menunjukkan vektor malaria akan berkembang dalam tubuh nyamuk peningkatan kasus malaria didominasi oleh P. vivax. dan pada akhirnya dapat ditularkan kembali pada manusia Dominasi P. vivax menunjukkan terjadinya transmisi dini lainnya. Selain fase gamet juga ditemukan penderita yang tinggi dengan vektor potensial, selain itu radical dengan fase tropozoit. Plasmodium pada fase tropozoit treatment kurang sempurna (adequate) sehingga berbentuk ring dalam sel darah merah menunjukkan 1 menimbulkan long term relaps. Hal ini didukung dengan Plasmodium berada pada fase pertumbuhan dan ditemukannya parasit stadium gamet pada penderita menunjukkan telah terjadi penularan baru di Desa malaria yang terdeteksi pada kegiatan MBS. Gametosit Sokoagung. Hal ini didukung dengan ditemukannya P. vivax muncul pada hari -3 parasitemia. nyamuk vektor Anopheles maculatus dan An. aconitus dan Plasmodium vivax dikenal tidak menyebabkan ditemukannya tempat perkembangbiakannya di Desa malaria berat pada penderita baru tetapi di daerah tropis 18 Sokoagung pada kegiatan survei entomologi. Menurut termasuk Indonesia telah dilaporkan adanya manifestasi Lestari et al. tahun 7 vektor malaria di Kabupaten penyakit yang parah dan fatal akibat infeksi parasit ini. Purworejo adalah An. maculatus, An. aconitus dan An. Berdasarkan hasil National Malaria Control Programme 19 balabacensis. Review Indonesia tahun 11 oleh WHO menemukan Faktor risiko paparan gigitan nyamuk yang P. vivax merupakan spesies Plasmodium utama ditemukan ditemukan paling banyak adalah melakukan MCK di luar di Indonesia kecuali Papua yang lebih dominan adalah rumah dengan risiko riwayat kontak tidak menggunakan 13 P. falciparum. Plasmodium vivax menginfeksi jenis sel APD saat keluar rumah malam hari dan risiko lingkungan darah merah muda yang jumlahnya % dari keseluruhan berupa banyaknya semak bernyamuk di sekitar rumah. sel darah merah sehingga umumnya anemia terjadi pada Sebagian besar rumah penderita demam berupa rumah infeksi kronis. Plasmodium vivax menyebabkan papan/kayu yang tidak rapat dengan lokasi MCK di luar hilangnya sejumlah besar sel darah merah dari sirkulasi rumah dengan kondisi bangunan tidak tertutup sempurna karena pada infeksi P. vivax 34 sel tidak terinfeksi akan sehingga memungkinkan terpapar gigitan nyamuk. Hal ini hilang setiap ada 1 sel terinfeksi sedangkan pada di du kun g de ng an t opografi Desa Sokoagung yang berupa P. falciparum rasio antara hilangnya sel yang tidak perbukitan dengan banyak semak dan pohon yang 14 terinfeksi tiap 1 sel terinfeksi lebih sedikit yaitu 8:1. mengelilingi rumah penduduk serta adanya sungai yang Plasmodium vivax menyebabkan morbiditas tinggi selalu dialiri air merupakan lingkungan yang potensial karena adanya stadium hipnozoit di hati yang suatu saat 18 sebagai tempat hidup nyamuk. dapat berkembang dan menimbulkan relaps dan Hasil penelitian Sunarsi et al. tahun 9, 15 menyebabkan infeksi kronis. Plasmodium vivax juga Ristiyanto et al. tahun 7 dan Wijayanti et al. tahun dapat menyebabkan gejala yang parah. Penelitian Price et menunjukkan aktivitas malam hari merupakan al. tahun 9 menemukan 1-7% penderita malaria faktor risiko penularan malaria. Kegiatan di luar rumah berat merupakan penderita dengan monoinfeksi P. vivax malam hari di setiap daerah berbeda-beda. Beberapa hasil 1 dengan mortalitas,8-1,%. penelitian menyatakan aktifitas malam hari seperti 55

Malaria di Desa...(Sholichah, dkk) 5 berkumpul di pos ronda, kegiatan pertemuan warga, pada malam hari seperti memakai baju panjang, mengambil nira kelapa pada petang hingga malam hari, penggunaan repellent, obat nyamuk dan menutup celah kegiatan dalam rumah bersama keluarga di malam hari rumah dan kamar mandi untuk mencegah masuknya dengan pintu dan jendela terbuka merupakan aktifitas nyamuk. Perlu pembuatan sarana air bersih dan yang meningkatkan keterpaparan terhadap gigitan pembuangan kotoran/limbah di dalam rumah penduduk. nyamuk vektor sehingga berisiko terjadi penularan Perlu dilakukan penemuan penderita secara dini dan,1, malaria. Selain itu bepergian ke daerah endemis pengobatan yang adekuat. malaria dan adanya badan air di sekitar rumah juga berperan dalam penularan malaria. UCAPAN TERIMA KASIH Faktor risiko lingkungan yang paling banyak Penulis mengucapkan terimakasih pada Kepala ditemukan adalah adanya semak bernyamuk di sekitar Balai Litbang PB Banjarnegara, Kepala Dinas rumah. Hal ini terjadi karena Desa Sokoagung merupakan Kesehatan Kabupaten Purworejo beserta Kasie P dan 9 daerah perbukitan dan kondisi lingkungan yang pengelola program, Kepala Puskesmas Bagelen beserta mendukung berkembangbiaknya vektor malaria (suhu 18- pengelola program, bidan desa dan juru malaria desa 3 9 C dan ketinggian < m dpl). Bentuk topografi dalam membantu koordinasi dan pelaksanaan kegiatan Desa Sokoagung potensial sebagai tempat hidup nyamuk. ini. Penduduk Desa Sokoagung atas partisipasinya dalam Hal ini didukung dengan ditemukannya jentik An. penelitian ini. maculatus di genangan air pinggir sungai dengan karakteristik air menggenang, keruh dan dangkal sebagai DAFTAR PUSTAKA tempat perkembangbiakan potensial. Air genangan yang 18 1. Pusat Data dan Informasi, Direktorat Pengendalian keruh karena ditemukan pada saat setelah terjadi hujan. Penyakit Bersumber Binatang. Epidemiologi malaria Sumber mata air di daerah pegunungan dan bukit di Indonesia. Buletin Jendela Data & Informasi seringkali dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk 4 Kesehatan. 11; 1 (I): 1-. An. maculatus sedangkan tempat beristirahat pada 5 umumnya di semak-semak dan bebatuan. Nyamuk ini. World Health Organization. World Malaria Report berkembangbiak di daerah pegunungan dengan tempat 14. Geneva (Switzerland): WHO; 14. perkembangbiakan yang spesifik adalah di sungai kecil 3. Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan dengan air jernih, mata air yang mendapat sinar matahari. Provinsi Jawa Tengah tahun 13. Semarang: Dinkes Di kolam dengan air jernih dan genangan air bekas ban Provinsi Jateng; 14. 5 kendaraan juga ditemukan jentik nyamuk ini. 4. Dinkes Kabupaten Purworejo. Profil kesehatan Kabupaten Purworejo tahun 13. Purworejo: Dinkes KESIMPULAN Kabupaten Purworejo; 14. Karakteristik kasus malaria yang ditemukan di Desa Sokoagung terjadi karena aktifitas laki-laki usia 5. Puskesmas Bagelen. Data kasus malaria positif tahun muda mengambil nira kelapa pada petang hingga malam 13-14. Bagelen: Puskesmas Bagelen; 15. hari dan pertemuan warga di malam hari sedangkan. World Health Organization. Basic Malaria perempuan beraktifitas membuat gula kelapa yang Microscopy, Part I Learner's guide, Second Edition. memakan waktu lama hingga malam hari tanpa Switzerland: WHO;. perlindungan dari gigitan nyamuk dengan kondisi rumah 7. Pemda Purworejo. Profil Kabupaten Purworejo. yang tidak rapat serangga (insect proofing) serta didukung [Diakses tanggal 9 Februari 15]. Diunduh dari: dengan adanya faktor risiko kebiasaan tidak melakukan h t t p : / / w w w. p u r w o r e j o k a b. g o. i d / p r o f i l - perlindungan diri terhadap gigitan nyamuk pada saat di daerah/geografi luar rumah malam hari, kegiatan MCK di luar rumah pada 8. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Purworejo dalam malam hari dan faktor risiko lingkungan berupa semak angka tahun 1-13. Purworejo: BPS; 14. bernyamuk di sekitar rumah. 9. Kecamatan Bagelen. Profil Desa Sokoagung. SARAN [Diakses tanggal 9 Februari 15]. Diunduh dari: Perlu perubahan waktu pengambilan nira kelapa h t t p : / / k e c - yaitu bukan pada saat nyamuk vektor malaria mencari bagelen.purworejokab.go.id/index.php?option=com pakan. Masyarakat perlu melindungi tubuh dari gigitan _content&view=article&id=117&itemid=13 nyamuk pada saat melakukan aktifitas MCK di luar rumah

BALABA Vol. 11 No. 1, Juni 15:51-58. Hakim L. Faktor risiko penularan malaria di Desa 18. Pramestuti N. Laporan penyelidikan kejadian malaria Pamotan Kabupaten Pangandaran. 13. Aspirator. di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten 13; 5 (): 45-54. Purworejo tahun 14. Balai Litbang PB 11. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Banjarnegara; 14. 4/Menkes/SK/I/7 tentang Pedoman 19. Lestari EW, Sukowati, S, Soekidjo, Wigati RA. Penyelenggaraan Sistem Keaspadaan Dini (SKD) Vektor malaria di Daerah Bukit Menoreh, Purworejo, dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Jawa Tengah. Media Litbang Kesehatan. 7; XVII Penyakit Malaria. (1): 3-5. 1. Ernawati K, Soesilo B, Duarsa A, Rifqatussa'adah.. Sunarsih E, Nurjazuli, Sulistyani. Faktor risiko Hubungan faktor risiko individu dan lingkungan lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan rumah dengan malaria di Punduh Pedada Kabupaten kejadian malaria di Pangkalbalam Pangkalpinang. J Pesawaran Provinsi Lampung Indonesia. Kesehat Lingkungan Indones. 9 8 (1). Makara, Kesehatan. 11; 15 (): 51-7. 1. Ristiyanto, Farida DH, Wahyuni S, Gambiro, 13. World Health Organization. National Malaria Control Sucipto. Survei dinamika penularan malaria di Desa Programme Review, Republic of Indonesia Banjaretno Kecamatan Kajoran Kabupaten September 11. Indonesia: WHO; 11. Magelang Jawa Tengah. Media Litbang Kesehatan. 14. Douglas NM, Anstey NM, Buffet PA, Poespoprodjo 7; XVII (): 8-19. JR, Yeo TW, White NJ, Price RN. The anemia of. Wijayanti T, Sholichah Z. Karakteristik dan faktor Plasmodium vivax Malaria. Malaria Journal. 1; risiko kejadian malaria di Desa Kalipoh Kecamatan 1 3 5. A v a i l a b l e f r o m : Ayah Kabupaten Kebumen. Media Litbang http://www.malariajournal.com/content/11/1/135. Kesehatan. ; XX (4): 159-3. 15. Handayani L, Pebrorizal, Soeyoko. Faktor risiko 3. Anonim. Penyebab penyakit malaria. [Diakses penularan malaria vivax. Berita Kedokteran tanggal Februari 15]. Diunduh dari: Masyarakat. 8; 4 (1): 38-43. http://penyakitmalaria.org/ 1. Price RN, Douglas NM, Anstey NM. New 4. Munif A. Nyamuk vektor malaria dan hubungannya developments in Plasmodium Vivax malaria: severe dengan aktivitas kehidupan manusia di Indonesia. disease and the rise of chloroquine resistance. Current Aspirator. 9; 1 (): 94-. Opinion in Infectious Diseases. 9; : 43-5. 5. Mading M. Fauna dan karakteristik tempat 17. Gasem, M. H. Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp di Desa Malaria. Simposium AIDS, Tuberkulosis dan Selong Belanak Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Malaria: Universitas Diponegoro; 4. Penyakit Bersumber Binatang. 13; 1 (1): 41-5. 57

58 Malaria di Desa...(Sholichah, dkk)