*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Sulaemana Engkeng 1, Roy Max Dotulong Mewengkang 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR

Fajarina Lathu INTISARI

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

Kata kunci: DBD, Menguras TPA, Menutup TPA, Mengubur barang bekas

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

HUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting

BAB I PENDAHULUAN juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah

Keywords : Knowledge, condition of physical environment, the existence of larvae.

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

PENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:

Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes eegypti di Kelurahan Batua Kota Makassar Tahun 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

Hubungan Antara Tindakan Pencegahan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Malalayang Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRACT. Key Word: Student Knowledge, Student Attitude, Healthy and Clean Life Behavior. ABSTRAK

BAB I LATAR BELAKANG

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

Keyword : PSN, Dengue hemorrhagic fever.

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya ini cenderung menurun bersamaan dengan terus membaiknya

SUMMARY HASNI YUNUS

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE A.aegepty DI DESA KEMA III, KECAMATAN KEMA, KABUPATEN MINAHASA UTARA. Mendy M. Nikijuluw*, Woodford B.S Joseph*, Reiny A. Tumbol *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatana dalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk di desa kema III, kecamatan kema, kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Systematic Random Sampling. Analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD dari hasil uji statistic didapatkan nilai probabilitas (p=0,000; p<0,05) sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD dari hasil uji statistic didapatkan nilai propabilitas (p=0,028; p=<0,05). Hasil uji menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pemberantas sarang nyamuk DBD dan terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. ABSTRACT One of deseases that caused by condition of environtment sanitation that doesn t fulfill health requirements is Dengue Fever (DBD). The desease which is based on the environment still become health issue of society untill now. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitude with mosquitos nest eradication at Kema III village, Kema District, North Minahasa Regency. This is an analytic survey with cross sectional study design. The number of sample is 100 respondents. The sampling in this study uses Systematic Random Sampling. Bivariate analysis is conducted by using Chi Square. The result shows that knowledge with Dengue mosquitos nest eradication, from the statistic test obtained proability value (p=0,000; p<0,05) attitude with Dengue mosquitos nest eradication from the statistic test, obtained probability value (p=0,028; p=<0,05). the result shows that there is a relationship between knowledge, with dengue mosquitos nest eradication and there is a relationship between attitude with dengue mosquitos nest. Key word: Knowledge, Attitude, with Mosquitos Nest Eradication 1

PENDAHULUAN Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Penyakit demam berdarah dengue pertama kali ditemukan di Manila (Filipina) pada tahun 1953, selanjutnya menyebar keberbagai negara. World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (Achmadi, 2011) Penyakit ini pertama kali di indonesia ditemukan di surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. Timbulnya penyakit DBD di tenggarai adanya korelasi antar strain dan genetik, tetapi akhir-akhir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. (zulkoni, 2011). Dinas kesehatan provins Sulawesi Utara mencatat jumlah kasus DBD yang terjadi di kabupaten minahasa pada tahun 2013 terdapat 146 kasus DBD (IR=47,12) dan 1 meninggal (CFR=0,68) dan di tahun 2014 terdapat 152 kasus (IR=49,05) (CFR=0,66) dan di tahun 2015 hingga bulan mei 2015 terdapat 210 kasus (IR=67,77) dan 1 meninggal (CFR=0,48) (Anonimous, 2014.). Faktor-faktor yang mempengaruhi DBD antara lain faktor host, lingkungan, geografi, curah hujan, angin, kelembaban, musim dan kondisi demografi seperti kepadatan penduduk, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk, serta vaktor agentnya sendiri virus dengue (Lerik dan Marni, 2008). Sampai saat ini masih belum ditemukan obat dan vaksin yang efektif untuk penyakit DBD. Dalam setiap persoalan kesehatan, termasuk dalam upaya penanggulangan DBD, faktor perilaku senantiasa berperan penting. Perhatian terhadap faktor perilaku sama pentingnya dengan perhatian terhadap faktor lingkungan, khususnya dalam hal upaya pencegahan penyakit (Sitio,2008). Desa Kema III merupakan salah satu desa di Kecamatan Kema di Kabupaten Minahasa Utara terjadi kasus Demam Berdarah Dengue. Dengan memiliki luas wilayah 90 hektar, luas hutan 5 hektar, rawa 5 hektar, luas pemukiman 30 hektar dengan total jumlah penduduk yaitu 3.862jiwa serta terbagi dalam 14 lingkungan. pada tahun 2010 dan tahun 2011 penderita DBD berjumlah 1 kasus,tahun 2012 penderita DBD berjumlah 2 kasus, tahun 2013 dan 2014 tidak terjadi kasus DBD namun 2

pada tahun 2015 hingga bulan juni terdapat 8 kasus DBD. program puskesmas juga telah dilakukan seperti fogging untuk pemberantasan jentik nyamuk demam berdarah kepada masyarakat namun masih terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari data terlihat peningkatan 8 kasus DBD hingga bulan juni 2015 sehingga sangat penting untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit DBD didesa kema III (Anonimous, 2014). Perilaku masyarakat di desa kema III tampaknya belum berperilaku sehat seperti belum adanya kesadaran untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin. Hal ini diperkuat dengan adanya peningkatan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas kema III hingga bulan juni 2015. Hal ini tidak terlepas dari pengetahuan dan sikap serta tindakan masyarakat terhadap pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Maka dari itu, sangat disayangkan jika penyakit ini terus meningkat dan bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu, hanya karena ketidaktahuan masyarakat. Dengan latar belakang diatas, oleh sebab itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Desa kema III. METODE PENELITIAN Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study (potong lintang). Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di desa Kema III, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian akan dilakukan pada Bulan Agustus - Oktober 2015. Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang ada di Desa Kema 3 kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara. Sampel penelitian ini kepala keluarga atau pasangannya. Penetuan sampel dalam penelitian ini melihat jumlah populasi 1.033, maka jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Tato Yamane. Penetuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan sampel diambil secara systematic random sampling (teknik acak sistematik) (Nasir, Muhith dan Ideputri, 2011). Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen yang digunakan Pengumpulan data primer diperoleh melalui kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Data sekunder diperoleh dari data yang ada di beberapa instansi terkait antara lain : Dinas 2

Kesehatan Minahasa Utara dan Puskemas Kema. Pengolahan Data Dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22, data yang diolah selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik yang digunakan adalah chi-square pada tingkat kemaknaan 95% atau nilai ɑ = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Umur Dari hasil penelitian terhadap 100 responden sebagian besar reponden berusia 31 sampai dengan 40 tahun dengan jumlah responden sebanyak 31 (31%). Jenis Kelamin Sebagian besar responden adalah Perempuan 71 (71%) dan selebihnya adalah Laki-laki 29 (29%). Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden sebagian besar responden adalah berpendidikan SMA sebanyak 37 (37%) yang kemudian berpendidikan SMP dan SD mempunyai responden yang sama yaitu sebanyak 31 (31%) dan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 1 (1%). Pekerjaan Sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga sebesar 67 (67%) kemudian Nelayan sebanyak 23 (23%),Wiraswasta sebanyak 6 (6%), dan responden pekerjaan sebagai Sopir yaitu 1 (1%) responden. Analisis Hubungan Antara Variabe Independen dengan Variabel Dependen Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Berdasarkan Analisi bivariat tentang hubungan antara pengetahuan dengan tindakan responden dapat terlihat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik menunjukan tindakan baik 34 responden (75,6%) dan tingkat pengetahuan tidak baik menunjukan 11 responden (24,4%). Responden dengan pengetahuan tidak baik menunjukan tindakan baik 15 responden (27,3%) dan pengetahuan tidak baik menunjukan tindakan tidak baik 40 responden (72,7%). Hubungan Sikap dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Berdasarkan Analisi bivariat responen dengan sikap baik menunjukan tindakan baik 26 responden (61,9%) dan sikap baik menunjukan tindakan tidak baik 16 responden (38,1%). Responden dengan 3

sikap tidak baik menunjukan tindakan baik 23 responden (39,7%)dan sikap tidak baik menunjukan tindakan tidak baik 35 responden (60,30%). PEMBAHASAN Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. yaitu hubungan pengetahuan masyarakat dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,00 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di desa kema III. Jika dilihat dari tingkat pendidikan responden terbanyak adalah responden dengan memiliki tingkat pendidikan rendah sehingga dapat juga mempengaruhi pengetahuan seseorang. jika banyak masyarakat dengan pendidikan rendah akan mempengaruhi pengetahuan tentang pemberantasan sarang nyamuk juga rendah dibandingkan dengan masyarakat berpendidikan tinggi karena pengetahuannya baik. Hal ini menunjukan masyarakat yang berpendididkan rendah kurang memahami tentang pemberantasan sarang nyamuk. Hasil ini sejalan pula dengan penelitian Cahyo (2006) yang menunjukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan praktik pencegahan penyakit DBD. Pendidikan yang relatif rendah melatarbelakangi sulitnya penduduk untuk mengetahui konsep terjadinya penyakit DBD serta cara penanggulangan atau pemberantasan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wuryaningsih (2008) di Kota Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang PSN DBD mempengaruhi perilaku seseorang dalam PSN DBD. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Simatupang (2013) terhadap hubungan pengetahuan, sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk, menunjukan bahwa sebagian besar responden tingkat pengetahuannya tantang PSN termasuk kategori tidak baik 54,2% sedangkan responden dalam kategori pengetahuan baik tentang PSN 45,8%. Pengetahuan merupakan proses kognitif dari seseorang atau individu untuk memberikan arti terhadap lingkungan, sehingga masing-masing individu memberikan arti sendiri-sendiri terhadap lingkungan, sehingga masing-masing individu memberikan arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang diterima walaupun stimuli itu sama (Notoatmodjo, 2010). Hubungan Antara Sikap Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Melalui uji statistik diperoleh hasil yaitu hubungan sikap masyarakat dengan 4

tindakan pemberantasan sarang nyamuk mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,00 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di desa kema III. Dari 45 orang yang sikap baik 26 orang yang tindakan baik (61,9%) sedangkan 58 orang yang berpengetahuan tidak baik terdapat tindakan tidak baik 35 orang (60,3%), hal ini menunjukan bahwa penelitian ini ada hubungan pengetahuan dengn tindakan pemberantasan sarang nyamuk. Sikap responden terhadap pemberantasan semam berdarah tidak disadari dengan kesadaran untuk melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah. Hal ini didukung oleh penelitian Nahumarury, Ibrahim, dan Selamo, 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan keberadaan larva karena nilai p < 0.05, Sikap negatif responden mencerminkan beberapa warga masyarakat cenderung kurang peduli tentang pemeberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti dan pelaksanaannya. Hasil yang sejalan juga ditunjukkan oleh penelitian Montung (2012). Hasil penelitian Montung (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan DBD pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kolongan Minahasa Utara. sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kesimpulan 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Desa kema III, kecamatan kema kabupaten Minahasa Utara. Responden dengan pengetahuan yang kurang baik memiliki peluang melakukan tindakan yang kurang baik serta mempunyai resiko 8,242 kali lebih besar dari pada responden dengan pengetahuan baik. 2. Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Desa kema III kecamatan kema kabupaten Minahasa Utara. Responden dengan sikap yang kurang baik memiliki peluang melakukan tindakan yang kurang baik dan mempunyai resiko menunjukan 2,437 kali lebih besar dari pada responden dengan sikap baik. Saran 1. Bagi masyarakat yang tinggal di desa kema III kabupaten minahasa utara 5

untuk melaksanakan tindakan pemberantasan sarang nyamuk(psn) dan meningkatkan pengetahuan tentang DBD sehingga kegiatan PSN DBD dapat dilakukan secara rutin dan berkesinambungan 2. Bagi pemerintahan agar dilakukan penyuluhan tentang tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah yang ditunjukan kepada kepala keluarga atau kepada ibu-ibu rumah tangga dan pengelola tempat-tempat umum untuk melaksanakan kerja bakti ataupun program sejenis di tiap-tiap lingkungan. 3. Bagi Puskesmas perlu dilakukan penyuluhan yang efektif dan intensif oleh instansi terhadap masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk. DAFTAR PUSTAKA Achamadi, 2014. Dasar-dasar Penyakit berbasis lingkungan. PT.Rajagafindo Persabda: Jakarta. Anonimous, 2014. Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Utara. Manado Anonimous, 2014. Pofil Puskesmas Kema III. Minahasa Utara Cahyo, K. 2006. Analisis Perilaku Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Dernarn Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembeleng Kota Semarang.Jurnal (Online), diakses tanggal 13 Juni 2015. Lerik M, Marni. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik Ibu Rumah Tangga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) Di Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo Kota Kupang 2008.MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008 (Online), diakses tanggal 10 Juni 2015. Montung, D. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Individu, Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Minahasa Utara. (Tesis), Manado: Universitas Sam Ratulangi. Nahumarury, Ibrahim, Selamo, 2013. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Dengan Pemberantas Sarang Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Keberadaan Larva Di 6

Kelurahan Kassi-Kassi Kota Makasar. Jurnal Nasir A, Muhith A. Ideputri M. 2011. Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, S, 2010. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Simatupang M, 2104. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (Aedes Sp) Bdi Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Sitio, A. 2008. Hubungan Perilaku Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. (Tesis), Semarang: Universitas Diponegoro. Wuryaningsih, T. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persepsi Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di Kota Kediri. (Tesis), Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Zulkoni, A. 2011. Parasitologi. Yogyakarta: Nuha Medika 7