BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode eksperimen kuasi dimana rancangan penelitiannya adalah after only with control design, subyek dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya, dan perbedaan ini dapat digambarkan sebagai berikut : [30] T1 01 T2 02 T3 03 T4 04 T5 05 (-) 0-0 Keterangan : T1 : Konsentrasi ekstrak daun suren (Toona Sureni) yang dipaparkan nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 100% T2 : Konsentrasi ekstrak daun suren (Toona Sureni) yang dipaparkan nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 90% T3 : Konsentrasi ekstrak daun suren (Toona Sureni) yang dipaparkan nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 80% T2 : Konsentrasi ekstrak daun suren (Toona Sureni) yang dipaparkan nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 70% T5 : Konsentrasi ekstrak daun suren (Toona Sureni) yang dipaparkan nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi 60% 01-05 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati pada saat pemaparan dan setelah dibiarkan selama 24 jam. 22
(-) : Kelompok yang tidak diberi ekstrak daun suren (kelompok kontrol) 0-0 : Observasi hasil perhitungan terhadap jumlah nyamuk Aedes aegypti tanpa perlakuan ekstrak daun suren. B. Subyek Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah jumlah nyamuk Aedes aegypti hasil penetasan telur sampai menjadi nyamuk dewasa yang berumur 2-5 hari dengan jumlah keseluruhan 650 ekor. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah nyamuk Aedes aegypti berumur 2-5 hari yang diambil secara random dari populasi nyamuk Aedes aegypti di Laboratorium. Besarnya sampel untuk setiap satu perlakuan adalah 25 ekor nyamuk Aedes aegypti betina yang telah diberi makan air gula pada waktu pagi hari sebelum diberikan perlakuan. Jumlah nyamuk keseluruhan untuk perlakuan yaitu 625 ekor dan untuk kontrol yaitu 25 ekor. Jumlah total yang digunakan adalah 650 ekor. [23] 3. Replikasi Eksperimen Untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin, maka banyaknya ulangan dan perlakuan dalam eksperimen dihitung dengan rumus Feederer yang dikutip dari Kemas ali Hanafiah : [31] (t-1) (r-1) > 15 (5-1) (5-1) > 15 (4) (4) > 15 16 > 15 Keterangan : t (treatment) = jumlah perlakuan 23
r (replication) = jumlah ulangan Jumlah perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 perlakuan yaitu ekstrak daun suren dengan konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, 60% dan jumlah ulangan yaitu sebanyak 5 kali ulangan. Total keseluruhan sebanyak 25 perlakuan. C. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi proses pembuatan ekstraksi dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sedangkan lokasi proses kontak perlakuan dengan nyamuk dilakukan di Laboratorium Parasitologi Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2011. D. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penalitian a. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah berbagai konsentrasi ekstrak daun suren. b. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati. c. Variabel Perancu dalam penelitian ini adalah umur nyamuk. d. Variabel Terkendali meliputi: suhu, kelembaban, lama waktu kontak dengan ekstrak, jumlah nyamuk, dan frekuensi penyemprotan. 2. Definisi Operasional a. Konsentrasi ekstrak daun suren Jumlah sediaan ekstrak daun suren yang dibandingkan dengan pelarut aquadest yang mempunyai berbagai konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, 60% dan 0% sebagai kontrol. Satuan : perlakuan (%) Skala : nominal 24
b. Jumlah kematian nyamuk Aedes aegypti Adalah jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati setelah 24 jam dari perlakuan penyemprotan ekstrak daun suren. Satuan : ekor (%) Skala : rasio c. Suhu udara Suhu dikendalikan dengan cara melakukan uji daya bunuh ekstrak daun suren didalam ruangan yang tertutup dan sama sehingga akan diperoleh kisaran suhu ruangan yang sama. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer ruangan. Satuan : celcius Skala : interval d. Kelembaban udara Kelembaban dikendalikan dengan cara melakukan uji daya bunuh ekstrak daun suren didalam ruangan yang tertutup dan sama sehingga akan diperoleh kisaran kelembaban udara yang sama. Pengukuran kelembaban dilakukan menggunakan hygrometer. Satuan : persentase (%) Skala : interval e. Lama waktu kontak Lama waktu kontak adalah waktu antara dimasukannya nyamuk Aedes aegypti ke dalam glass chamber yang sudah di beri ekstrak melalui penyemprotan sampai dengan pengambilan nyamuk Aedes aegypti dari glass chamber. Hal ini apabila waktu kontaknya tidak sama maka akan mempengaruhi hasil sehingga untuk mengendalikan lamanya waktu kontak disamakan untuk setiap perlakuan selama 20 menit. [23] Satuan : menit Skala : rasio 25
f. Jumlah nyamuk Jumlah nyamuk Aedes aegypti dikendalikan dengan cara menyamakan jumlah nyamuk pada tiap perlakuan menurut standar WHO yaitu masing-masing 25 ekor untuk tiap perlakuan. [23] Satuan : ekor Skala : rasio g. Umur nyamuk Umur nyamuk merupakan faktor yang sangat berpengaruh daya racun dari ekstrak untuk dapat membunuh nyamuk. Nyamuk diusahakan diambil dari koloni pembiakan yang sama tetapi secara teknis tidak dapat menjamin umurnya sama 100%. Maka dari itu nyamuk dipilih yang berumur 2-5 hari. [23] Satuan : hari Skala : rasio h. Frekuensi penyemprotan Frekuensi penyemprotan dikendalikan dengan cara menyamakan jumlah penyemprotan ekstrak daun suren pada setiap konsentrasi terhadap sampel. Penyamaan jumlah semprotan berdasarkan perhitungan berat konsentrasi ekstrak daun suren untuk setiap kali perlakuan adalah 0,70 g. [23] Hasil peneraan kadar penyemprotan dapat diketahui dengan cara perhitungan sebagai berikut : 1) Berat sebelum disemprotkan = 124,25 gram 2) Berat sesudah disemprotkan 10 kali = a.ulangan I = 120,65 gram b. Ulangan II = 117,77 gram c.ulangan III = 114,78 gram Berat 1 kali semprotan = (124,25 120,65) + (120,65 117,77) + (117,77 114,78) 3 ulangan X 10 semprotan 26
= 3,60 + 2,88 + 2,99 30 = 0,31 gram 3) Jumlah semprotan ekstrak daun suren yang diperlukan = = 0,70 gram : 0,31 gram = 2,25 kali semprotan = 2 kali semprotan Sehingga semprotan ekstrak daun suren yang dibutuhkan pada tiap perlakuan sebanyak 2 kali semprotan. Satuan : kali Skala : rasio E. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Terdiri dari data yang diperoleh langsung di lapangan pada saat pelaksanaan penelitian dengan cara menghitung dan mencatat jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati setelah 24 jam sesudah diberi perlakuan. 2. Data Sekunder Terdiri dari data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal / hasil penelitian sebelumnya dengan cara mengutip langsung dan browsing dari internet yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. F. Prosedur Penelitian 1. Persiapan a. Mengumpulkan buku, jurnal, pustaka, dan literatur yang menunjang dengan tema penelitian. b. Membuat proposal 2. Pelaksaanaan Penelitian a. Bahan dan Alat yang digunakan untuk membuat ekstrak : 27
1) Daun suren tua dan hijau sebanyak 2,6 kg 2) Toples untuk menampung serbuk 3) Pengaduk sebagai alat pengaduk ekstrak 4) Gelas ukur sebagai tempat untuk mengukur ekstrak 5) Ethanol 95% sebagai pelarut dalam pembuatan ekstrak 6) Alat soxhlet 7) Rotary evaporator dan water bath untuk menguapkan pelarut dan memekatkan ekstrak. b. Tahap Pembuatan Ekstrak Daun suren dibersihkan dengan cara di lap. 2) Daun suren kemudian dikeringkan dalam drying dengan suhu 60 o C 3) Setelah daun kering lalu diblender untuk menghaluskan daun menjadi serbuk sehingga memudahkan dalam pembuatan ekstrak. 4) Daun suren yang sudah halus kemudian diekstraksi dengan menggunakan alat soxhlet c. Cara kerja dalam proses ekstraksi sebagai berikut : 1) Diambil sejumlah serbuk daun suren dan membungkusnya dengan kertas saring dimasukkan kedalam alat soxlet kemudian meletakkannya di labu. 2) Mengukur larutan ethanol 95% dengan gelas ukur dan dipanaskan sampai filtrat jernih. 3) Daun suren diekstrak sampai larutan pada labu bagian atas berwarna bening. 4) Diperoleh ekstrak daun suren yang masih bercampur dengan ethanol kemudian diuapkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator dan pemanas water bath dengan suhu 50ºC. 5) Kemudian ekstrak dituangkan kedalam cawan porselin dan dipanaskan dengan water bath sambil diaduk terus hingga ekstrak menjadi kental. 28
6) Hasil akhir ekstraksi adalah larutan pekat ekstrak daun suren. 3. Bahan Dan Alat Uji Daya Bunuh Bahan dan alat yang digunakan untuk uji daya bunuh adalah sebagai berikut : 1) Alat semprot yang digunakan untuk tempat ekstrak yang akan disemprotkan. 2) Timbangan digital, untuk menimbang berat ekstrak daun suren yang diperlukan setiap kali perlakuan. 3) Ekstrak daun suren untuk memberi perlakuan. 4) Aquadest untuk mengencerkan ekstrak daun suren. 5) Nyamuk Aedes aegypti betina berumur 2-5 hari. 6) Glass Chamber berukuran 70 X 70 X 70 cm yang akan digunakan sebagai tempat nyamuk Aedes aegypti selama perlakuan. 7) Stop watch untuk mengukur waktu pengamatan. 8) Thermometer ruangan, untuk mengukur suhu ruangan selama penelitian. 9) Hygrometer, untuk mengukur kelembaban udara selama penelitian dilakukan. 10) Pipet volume, untuk mengukur pengenceran ekstrak daun suren menjadi beberapa konsentrasi. 11) Gelas ukur, untuk mengukur volume ekstrak daun dan volume aquadest. 12) Kain kasa untuk menutup paper cup. 13) Karet gelang, untuk mengikat kain kasa pada paper cup. 14) Kapas, yang dibasahi dengan air gula untuk pakan nyamuk di dalam paper cup. 29
15) Aspirator sederhana, untuk menyedot dan memindahkan nyamuk. 16) Daftar isian untuk mencatat daftar pengamatan. 4. Peneraan Kadar Semprotan 1) Timbang ekstrak daun suren dan alat semprot. 2) Semprotkan secara maksimal sebanyak 10 kali. 3) Timbang ekstrak daun suren dan alat semprot. 4) Butir 2 dan 3 diulang 3 kali, selanjutnya selisih berat setiap ulangan dirata-rata. 5) Hitung jumlah semprotan ekstrak daun suren yang diperlukan untuk pengujian. 5. Cara Pengujian 1) Membuat ekstrak daun suren menjadi beberapa konsentrasi yaitu 100%, 90%, 80%, 70% dan 60%. Adapun rumus perhitungan konsentrasi sebagai berikut : V1 x M1 = V2 x M2 a) Mengukur 100 ml ekstrak daun suren dengan gelas ukur tanpa mencampurinya dengan aquadest untuk mendapatkan konsentrasi 100% Perhitungan 100% : V1 X 100 = 100 X 90 V1 X 100 = 10000 V1 = 10000 100 V1 = 100 ml b) Mengukur 90 ml ekstrak daun suren dengan gelas ukur dengan mencampuri 10 ml aquadest untuk mendapatkan konsentrasi 90% Perhitungan 90% : V1 X 100 = 100 X 90 30
V1 X 100 = 9000 V1 = 9000 100 V1 = 90 ml c) Mengukur 80 ml ekstrak daun suren dengan gelas ukur dengan mencampuri 20 ml aquadest untuk mendapatkan konsentrasi 80% Perhitungan 80% : V1 X 100 = 100 X 90 V1 X 100 = 8000 V1 = 8000 100 V1 = 80 ml d) Mengukur 70 ml ekstrak daun suren dengan gelas ukur dengan mencampuri 30 ml aquadest untuk mendapatkan konsentrasi 70% Perhitungan 70% : V1 X 100 = 100 X 70 V1 X 100 = 7000 V1 = 7000 100 V1 = 70 ml e) Mengukur 60 ml ekstrak daun suren dengan gelas ukur dengan mencampuri 40 ml aquadest untuk mendapatkan konsentrasi 60% Perhitungan 60% : V1 X 100 = 100 X 60 V1 X 100 = 6000 V1 = 6000 100 V1 = 60 ml 2) Glass Chamber dibersihkan dengan lap dan detergen kemudian dilap dengan air dan dikeringkan dengan lap kering. 3) Ekstrak disemprotkan ke dalam glass chamber 31
4) Nyamuk Aedes aegypti dilepas ke dalam glass chamber dan waktu dihitung selama 20 menit. 5) Mengukur dan mencatat temperatur dan kelembaban ruangan. 6) Nyamuk dipindah ke paper cup dengan aspirator dan disimpan (holding) selama 24 jam. Nyamuk diberi makan air gula. 7) Hitung jumlah nyamuk yang mati setelah 24 jam dan hasil dimasukkan tabel. 8) Jika kematian nyamuk Aedes aegypti kontrol kurang dari 5% diabaikan. Lebih dari 20% diuji ulang dan jika 5-20% maka menghitung % kematian Aedes aegypti pada masing-masing konsentrasi dilakukan dengan formula Abbot sebagai berikut: [31] % Kematian perlakuan % Kematian Kontrol 100 % - % Kematian Kontrol X 100% 9) Langkah 4 sampai 7 diulangi pada konsentrasi yang berbeda. G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data a.editing Memeriksa data yang telah dikumpulkan agar tidak terjadi kesalahan. b. Coding Data masing-masing konsentrasi perlakuan dikode menjadi 5 kategori sesuai dengan jumlah perlakuan yang dilakukan dalam penelitian untuk memudahkan dalam pengolahan data. c.entri Data Memasukkan data yang diperoleh dengan menggunakan komputer. d. Tabulasi Pengelompokkan data ke dalam tabel untuk memudahkan dalam analisis data. 2. Analisis Data 32
a. Analisis Univariat Yaitu mendiskripsikan kematian nyamuk pada setiap variabel perlakuan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. b. Analisis Bivariat 1) Analisis bivariat yaitu menganalisis perbedaan pada setiap variabel perlakuan terhadap kematian nyamuk dengan menggunakan uji One Way Annova jika data terdistribusi normal (uji Kolmogorov Smirnov) dan varians homogen. 2) LSD (Least Significance Different) LSD digunakan untuk menguji pasangan nilai mean atau rata-rata dan taraf signifikansi 95% pada pengujian dengan annova one way. H. Jadwal Penelitian Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Pengajuan Usulan Judul Penulisan Proposal Seminar Proposal Pelaksanaan Penelitian Pengolahan & Analisis Data Penulisan Skripsi Penulisan Artikel Ilmiah Ujian Skripsi Revisi Skripsi Pengumpulan Skripsi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 33
34