BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

pengembangan perbankan syariah terutama di Indonesia. Permasalahan yang permintaan masyarakat akan produk dan jasa perbankan syariah, dengan modal

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sarana untuk mengelola dananya. Adapun pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

Bab 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

Pertanyaan Wawancara. 1. Apakah anda menggunakan buku tabungan atau ATM? 3. Apa yang anda ketahui tentang bank konvensional atau bank syariah?

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. konvensional bertumbangan bisa jadi sebagai pemicunya. Sementara, bankbank. mulai membujuk masyarakat beralih ke bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

I. PENDAHULUAN. Sektor Perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting di dalam pelaksanaan pembangunan terutama di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan tarif. yaitu riba. Riba tidak sama dengan jual beli dan hukumnya haram sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan dan sebagai wadah kegiatan ekonomi. Menurut Pasal 1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 1980-an muncul pertama kali Lembaga Keuangan Syariah dalam bentuk Lembaga Mikro Keuangan Syariah (LKMS), Bank Syariah pada saat itu belum muncul dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967, kemudian Bank Syariah muncul pertama di Indonesia diawal 1990-an, setelah keluarnya UU perbankan No. 7 Tahun 1992 yang memungkinkan beroperasinya Bank Syariah. Akan tetapi, setelah muncul UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan umum industri perbankan syariah baru tampak pertumbuhannya, yang secara tegas mendefinisikan bank di Indonesia mencakup Bank Umum dan Bank Perkereditan Rakyat yang mampu beroperasi baik secara konvensional maupun secara syariah. Hal ini menjadikan kesempatan yang besar bagi Bank Syariah untuk berkembang. Arti dari Perbankan Syariah itu sendiri adalah perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan dengan hukum-hukum Islam. Di era yang modern ini banyak sekali bank konvensional yang mulai berbasis syariah, seperti BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, Bukopin Syariah, Danamon Syariah, dan masih banyak lainnya. Dengan adanya bank Islam yang sistemnya berdasarkan dengan sistem bagi hasil yang membedakan bunga pada bank-bank konvensional, ini adalah peluang bagi umat muslim untuk memanfaatkan jasa bank Islam seoptimal mungkin. Mengapa merupakan peluang? Karena umat muslim akan tenang saat berhubungan dengan Bank Islam, tanpa keraguan dan didasari oleh motivasi keagamaan yang kuat. Bank Islam tidak bersifat eksklusif untuk umat muslim saja, akan tetapi umat non-islam pun boleh menjadi nasabah bank Islam, hal ini karena bank Islam terbukti

mampu menjadi sarana pembangunan ekonomi yang dapat beroperasi secara sehat, karena didalam operasi bank Islam terdapat misi kebersamaan antar nasabah dengan bank. Lembaga keuangan non-muslim berbeda dengan lembaga keuangan muslim, perbedaannya adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan dari lembaga keuangan kepada nasabah. Jika di bank konvensioanl terdapat istilah bunga berbeda dengan bank syariah yang terdapat istilah bagi hasil. Sistem bunga yang diterapkan pada bank konvensional lebih bertujuan untuk mengoptimalkan kepentingan pribadi, sehingga dampak sosial yang ditimbulkan akan kurang dipertimbangkan. Berbeda dengan sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah yaitu sistem ini berorientasi pemenuhan kemashlahatan hidup umat manusia. Bank konvensional lebih cenderung merugikan pelaku usaha (mudharib), karena semua risiko ditanggung oleh pelaku usaha. Dijelaskan juga dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 1 tahun 2004 tentang pengharaman bunga bank. Hukum bunga adalah haram, dengan pertimbangan bahwa praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada jaman Rasulullah SAW. Dengan demikian praktik pembungaan tersebut sama halnya dengan riba, sedangkan riba hukumnya adalah haram. Bank Islam atau yang lebih sering dikenal adalah bank syariah ini merupakan bank yang tidak mengandalkan dengan sistem bunga, bank Islam adalah bank yang menggunakan sistem tanpa bunga melainkan lembaga keuangan yang operasional dan produknya berlandaskan pada Alquran dan Hadits Nabi. Bank dalam menjalankan perannya adalah sebagai perantara keuangan, maka dari itu aktivitas utama yang dilakukan sebelum menyalurkan dana kepada masyarakat adalah penghimpunan dana. Faktor internal dan faktor eksternal bank adalah yang

menentukan keberhasilan bank dalam menghimpun dana yang diperoleh dari masyarakat. Dalam kondisi pasar pembeli, nasabah akan membeli dari berbagai macam produk/jasa bank yang sudah ada. Maka dari itu bank haruslah mempunyai keunggulan yang berbeda dari yang lain dan mengoptimalkan pelayanannya agar nasabah membeli bank tersebut, namun jika tidak maka nasabah akan memilih bank lain yang lebih unggul dan pelayannya lebih baik dari bank sebelumnya. Salah satu cara agar bank menang dalam persaingan dan agar tetap hidup adalah dengan cara bank harus berwawasan luas tentang pelanggan. Berwawasan pelanggan disini diantaranya adalah pelayanan yang baik, nisbah bagi hasil yang adil dan kualitas produk yang harus ditinggikan. Mengingat jasa bank adalah jasa yang sangat professional maka nilai pelayanan pada bank adalah hal yang sangat penting. Salah satu pelayanan yang akurat dan cepat dalam bank adalah contohnya dengan menggunakan pelayanan online atau jika dalam bank pelayanan ini disebut dengan pelayanan ATM. Sedangkan jika nilai produk sendiri diperoleh dari para nasabah yang menilai dari produk bank tersebut dibandingkan dengan bank lainnya. Calon nasabah perlu mendapat kepastian dalam memilih perbankan, yaitu adalah Bank perlu mengamankan uang nasabah, karena jika dilihat di era jaman yang sudah berkembang ini banyak muncul kejahatan yang tak kalah pintar yaitu kejahatan pembobolan uang para nasabah di ATM atau bisa melalui telephone atau melalui internet secara online. Dalam tabel data tabel 1.1 jumlah rekening pembiayaan rakyat syariah dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah rekening yang menggunakan bank syariah mengalami fluktuasi yaitu naik turun yang tidak pasti. Dapat dilihat dari tahun

2010 menuju tahun 2011 mengalami kenaikan jumlah tabungan rekening, namun memasuki tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan jumlah tabungan rekening dan ditahun 2014 mengalami penurunan kembali namun pada tahun 2015 mengalami kenaikan jumlah tabungan rekening syariah. Sama halnya dengan peretumbuhan deposit. Pada tahun 2001 menuju tahun 2011 mengalami penurunan deposit rekening syariah, namun naik lagi pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012, dan pada tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami penurunan pada deposit rekening syariah. Berikut adalah tabelnya : Tabel 1.1 Jumlah Rekening Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun Tabungan Growth Deposit Growth 2009 500.41 17.53 2010 538.55 0.08 20.38 0.16 2011 658.08 0.22 23.40 0.15 2012 759.36 0.15 28.56 0.22 2013 875.19 0.15 32.56 0.14 2014 986.20 0.13 35.57 0.09 2015 period juni 1,051,786.00 1,065.50 35.41-0.005 Sumber : www.ojk.go.id Maka dari itu dari permasalahan yang sudah ditulis diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berjudul FAKTOR FAKTORYANG MEMPENGARUHI NASABAH MENABUNG DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS : KABUPATEN SLEMAN). B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini dinilai penting agar tidak terjadi peluasan dalam pembahasan. Pembatasan secara spesifik juga membuat pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah. Adapun batasan masalah penelitian tersebut adalah :

1. Obyek yang diteliti adalah masyarakat Kabupaten Sleman yang menggunakan Bank Syariah. 2. Beberapa variabel yang diteliti adalah nasabah bertransaksi menggunakan Bank Syariah sebagai variabel dependen, sedangkan faktor pelayanan, faktor bagi hasil, faktor kualitas produk dan faktor religiusitas sebagai variabel indipenden. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis menetapkan identifikasi masalah sebagai acuan dalam penyusunan bab-bab selanjutnya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pelayanan mempengaruhi nasabah menabung di bank syariah? 2. Apakah bagi hasil mempengaruhi nasabah menabung di bank syariah? 3. Apakah kualitas produk mempengaruhi nasabah menabung di bank syariah? 4. Apakah religiusitas mempengaruhi nasabah menabung di bank syariah? D. Tujuan Penelitian Berdasar pokok masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan pengaruh pelayanan dari Bank Syariah terhadap nasabah menabung. 2. Menjelaskan pengaruh bagi hasil dari Bank Syariah terhadap nasabah menabung. 3. Menjelaskan pengaruh kualitas produk dari Bank Syariah terhadap nasabah menabung. 4. Menjelaskan pengaruh religiusitas dari Bank Syariah terhadap nasabah menabung. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bidang Praktik

a. Menjadi informasi masyarakat pada umumnya tentang pentingnya memperhatikan lembaga-lembaga keuangan syariah terutama dengan hal memilih menabung di Bank Syariah. b. Memberikan masukan kepada Bank Syariah dalam upaya meningkatkan kinerja operasional dan pelayanannya menjadi lebih baik. 2. Bagi Peneliti Sebagai sumber informasi bagi peneliti-peneliti yang akan datang, serta menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah menabung di Bank Syariah.