Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT.

dokumen-dokumen yang mirip
2/25/2017. Pengertian

9/14/2016. Jaringan Aliran

I. Tegangan Efektif. Pertemuan I

Mekanika Tanah 2 Konsep Tegangan Efektif

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

( EARIN I G CAPA P CTY T

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

MODUL 4 (MEKANIKA TANAH II) Penurunan Konsolidasi Tanah Consolidation Settlement

Rumus Bernoulli untuk aliran dalam tanah : h = z + hw

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

Keaktifan lereng adalah proses perpindahan masa tanah atau batuan 1 1. PENDAHULUAN. Ha %

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PERBANDINGAN PENURUNAN KONSOLIDASI. Hanny Tangkudung ABSTRAK

TUGAS MEKANIKA TANAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV KRITERIA DESAIN

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekanisme keruntuhan

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK TERHADAP SIKLUS PEMBASAHAN PADA TANAH LERENG DENGAN KEDALAMAN 5-20M DI NGANTANG MALANG

DINAMIKA MESIN DAN TANAH PEMADATAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

GEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK. September 2011 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

BAB I PENDAHULUAN. Jalan Palembang - Indralaya dibangun disepanjang tanah rawa yang secara

PERMEABILITAS DAN ALIRAN AIR DALAM TANAH

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke-8 (TEKANAN UDARA)

TEORI TERZAGHI KO K N O S N O S L O I L DA D S A I S SA S T A U T U DI D ME M N E S N I S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Umum

III. KUAT GESER TANAH

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

Bab IV STABILITAS LERENG

PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH TAK JENUH AIR SECARA TIDAK LANGSUNG MENGGUNAKAN SOIL-WATER CHARACTERISTIC CURVE

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

sangat dipengaruhi oleh besarnya janngan muatan negatif pada mineral, tipe,

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pendapat tentang definisi tanah menurut para ahli dibidang. sipil, yaitu tanah dapat didefinisikan sebagai :

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

BAB V STABILITAS BENDUNG

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

RESUME APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN

MEKANIKA TANAH SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air. Melalui periode ulang, dapat ditentukan nilai debit rencana. Debit banjir

STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

BAB III LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN, PROBLEM HIDRAULIKA SEDERHANA UNTUK APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI

SHEAR STRENGHT OF SOIL, BEARING CAPACITY AND FOUNDATION

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

C I N I A. Karakteristik Fisik Dan Mekanik Tanah Residual Balikpapan Utara Akibat Pengaruh Variasi Kadar Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TEGANGAN EFEKTIF (Effective Stress) Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT.

Pengertian Bila tanah mengalami tekanan akibat pembebanan seperti beban pondasi, maka angka pori tanah akan berkurang. Tekanan akibat beban pondasi juga dapat mengakibatkan perubahan-perubahan sifat mekanis tanah yang lain seperti menambah tahanan geser tanah. Jika tanah berada di dalam air, tanah dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan air hidrostatis. Berat tanah yang terendam dalam air ini disebut berat tanah efektif. Sedangkan tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif ini di dalam tanahnya, disebut tegangan efektif. Tegangan efektif ini merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau penurunan tanahnya.

Pengertian Terzaghi (1923), memberikan prinsip tegangan efektif yang bekerja pada segumpal tanah. Prinsip ini hanya berlaku pada tanah yang jenuh sempurna, yaitu : 1) Tegangan normal total (σ) pada bidang di dalam masa tanah, yaitu tegangan yang dihasilkan dari beban akibat berat total tanah termasuk air dalam ruang pori, persatuan luas bidangnya, yang arahnya tegak lurus bidang. 2) Tekanan air pori (u), disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja ke segala arah sama besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga diantara butiran padat; 3) Tegangan normal efektif (σ ) pada bidang di dalam tanah, yaitu tegangan yang dihasilkan dari beban akibat berat butiran tanah persatuan luas bidangnya. Hubungan dari ketiganya adalah : σ = σ + u

Pengertian Ditinjau suatu bidang AA di dalam tanah yang jenuh sempurna, seperti terlihat pada gambar : Bidang ini melewati titik-titik pada bidang singgung di antara butirannya. Pada kenyataannya, bidang AA ini merupakan bidang bergelombang sangat kecil tergantung besar butirannya. Gaya normal P diberikan pada luasan A, ditahan oleh gaya antarbutiran dan sebagian lagi oleh tekanan air pori. Besar dan arah gaya gaya yang bekerja pada bidang kontak butirannya sangatlah acak. Tetapi, secara pendekatan, untuk setiap titik di bidang singgung pada bidang AA, gaya-gaya tersebut dapat dipisahkan menurut komponen arah normal (P ) dan arah horizontal(t) pada arah dari bidang nyatanya yang secara pendekatan sama dengan bidang AA.

Pengertian Tegangan normal efektif atau tegangan vertikal efektif diartikan sebagai jumlah komponen P di dalam luasan A, dibagi luas A, atau Jika titik singgung dianggap terletak diantara butirannya, tekanan air pori akan bekerja pada bidang di seluruh luasan A, sehingga persamaan kesetimbangan dalam arah normal bidang AA, adalah : atau P = Σ P + u A ' P' A Tegangan normal total adalah : P A P' A u P A

Persamaan P A P' A dapat ditulis menjadi : σ = σ + u atau σ = σ u Untuk meninjau tegangan efektif akibat berat tanah yang ada di atasnya, ditinjau suatu massa tanah yang berada dalam bidang horizontal dan dengan muka air tanah pada permukaan tanah tersebut. u Tegangan vertikal total (σ v ), yaitu tegangan normal pada bidang horizontal pada kedalaman z = berat seluruh material (padat + air) per satuan luas pada kedalamannya. σ v = γ sat z dengan γ sat adalah berat volume (unit weight) tanah jenuh. Karena ruang pori diantara butirannya saling berhubungan, maka tekanan air pori (u) pada kedalaman z, adalah : u = γ w z

Tegangan vertikal efektif (σ v ) pada kedalaman z, adalah : σ v = σ v u = γ sat z γ w z = (γ sat γ w ) z σ v = γ z dimana γ adalah berat volume (unit weight) tanah efektif atau berat volume tanah terendam.

Tegangan Efektif pada Tanah Tak Jenuh Bila tanah tidak jenuh sempurna, maka rongga-rongga tanah akan terisi oleh air dan udara, seperti terlihat pada gambar : Tekanan air pori (u w ) harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam udaranya (u a ), akibat tarikan permukaan. Karena tanah tidak jenuh, pori udara akan membentuk saluran yang sambungmenyambung melalui ruang diantara butirannya, sedang air pori akan terkonsentrasi pada daerah sekitar kontak antar partikelnya. Bishop (1955) memberikan persamaan hubungan tegangan total (σ) dan tegangan efektif (σ ) untuk tanah tak jenuh sbb : σ = σ + u a S(u a u w ) dimana S adalah parameter yang ditentukan secara eksperimental, yang mempunyai hubungan secara langsung dengan derajat kejenuhan tanahnya. u w adalah tekanan air di dalam ruang pori dan u a adalah tekanan udara dalam porinya. Untuk tanah jenuh S = 1 dan untuk tanah kering sempurna S = 0.

Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif Jika air mengalir dengan gradien hidrolis tertentu di dalam tanah, maka pengaruh perbedaan tinggi tekanan akan menimbulkan gaya pada butiran tanahnya. Arah gaya rembesan searah dengan alirannya. Ditinjau kondisi aliran air di dalam tanah seperti terlihat pada gambar : Pada kasus (a), tanah menderita gaya rembesan ke arah atas. Tegangan efektif pada titik A adalah : σ = h 1 γ w + z γ sat z γ w (h 1 + Δh) γ w σ = z (γ sat γ w ) Δh γ w σ = z γ Δh γ w Pada kasus (b), karena tidak ada gaya rembesan (Δh = 0). Tegangan efektif pada titik A adalah : σ = z γ sat z γ w σ = z (γ sat γ w ) σ = z γ

Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif Pada kasus (c), di sini terjadi aliran arah ke bawah dengan tinggi tekanan air sebesar (h 1 + z) Tegangan efektif pada titik A adalah : σ = z γ [ (h 1 + z)] γ w σ = z (γ sat γ w )+ h 1 γ w + z γ w σ = z γ sat z γ w + h 1 γ w + z γ w σ = z γ sat + h 1 γ w γ sat adalah berat volume tanah jenuh; γ w adalah berat volume air; dan γ adalah berat volume tanah terendam

Contoh Soal 1 Lapisan tanah lempung setebal 7 m terletak di atas lapisna tanah pasir setebal 4 m, seperti terlihat pada gambar : Penyelesaian : Tegangan efektif di titik P : σ P = h 1 γ sat lempung h artesis γ w = 7 x 2 8 x 1 = 6 t/m 2 Dalam lapisan pasir terdapat tekanan artesis setinggi 8 m. Jika berat volume jenuh lempung (γ sat ) 2 t/m 3 dan berat volume jenuh pasir (γ sat ) 1,85 t/m 3 Hitung tegangan efektif di titik P dan hitung pula kedalaman galian maksimum pada tanah lempung sehingga terhindar dari bahaya tanah mengapung.

Lanjutan penyelesaian soal 1 Misalkan kedalaman galian = H Pengurangan tekanan akibat tanah galian adalah : H γ sat = H x 2 = 2 H t/m 2 Tekanan tanah setebal 7 m : h 1 x γ sat = 7 x 2 = 14 t/m 2 Pada kondisi kritis, agar tanah tidak mengapung, tekanan artesis = tekanan lapisan lempung tersisa, sehingga : h γ w = 14 2 H 8 x 1 = 14 2 H H = 3 meter Jadi, kedalaman galian maksimum agar tidak terjadi bahaya tanah mengapung adalah 3 meter. Dapat pula diselesaikan dengan cara : σ P = (7 H) γ sat u = (7 H) 2-8 x 1 = 6 2 H Pada kondisi kritis σ P = 0, maka : 0 = 6 2 H sehingga H = 3 meter

Contoh Soal 2 Lapisan tanah lempung setebal 6 m, diapit oleh dua lapisan kerikil. Tebal lapisan kerikil sebelah atas lempung 6 m. Muka air tanah terletak 2 m di bawah permukaan kerikil. Jika ditentukan : Kerikil : n = 0,35; G s = 2,66 Lempung : γ sat = 1,6 t/m 3

e Contoh Soal 2 a) Tentukan tegangan efektif pada sisi atas dan bawah lapisan lempung, yaitu pada titik A dan titik B. b) Bila muka air tanah turun mendadak sebesar 3 m dari muka air sebelumnya, hitung tegangan total dan tegangan efektif pada sisi atas dan bawah lapisan lempung untuk waktu jangka pendek dan jangka panjang. c) Gambarkan diagram tegangan yang menunjukkan perubahan besarnya tegangan efektif dari jangka pendek dan jangka panjang. Penyelesaian : Terlebih dahulu dihitung γ sat dan γ d lapisan kerikil. 1 n n 0, 35 1 0, 35 0, 54 G γ 1 e 2, 66 1 1 0, 54 s w γd 1, 73 t/m 3 G 1 e e 2, 66 0, 54 1 0, 54 s γsat γw 2, 1 t/m 3

Penyelesaian Soal 2 a) Keadaan sebelum penurunan muka air tanah : Pada sisi atas lapisan lempung (titik A) : σ A = h 1 γ d + (H 1 h 1 ) (γ sat kerikil γ w ) σ A = 2 x 1,73 + (6 2) (2,1 1) σ A = 7,86 t/m 2 Pada sisi bawah lapisan lempung (titik B) σ B = σ A + H 2 (γ sat lempung γ w ) σ B = 7,86 + 6 (1,6 1) σ B = 11,46 t/m 2

Penyelesaian Soal 2 b) Keadaan sesudah penurunan muka air tanah : (i) Untuk jangka waktu pendek atau kondisi tanpa drainasi (undrained). Dalam jangka waktu pendek, akibat adanya penurunan muka air tanah pada lapisan kerikil, terjadi tambahan beban oleh berat lapisan kerikil yang semula terendam air menjadi tidak terendam. Tekanan air pori mula-mula pada titik A : u A = 4 x γ w = 4 x 1 = 4 t/m 2 Tekanan air pori mula-mula pada titik B : u B = 10 x γ w = 10 x 1 = 10 t/m 2

Penyelesaian Soal 2 (i) Untuk jangka waktu pendek atau kondisi tanpa drainasi (undrained). Tekanan air pori pada titik A setelah muka air turun 3 m : u A = 1 x γ w = 1 x 1 = 1 t/m 2 Tekanan air pori pada titik B setelah muka air turun 3 m : u B = 7 x γ w = 7 x 1 = 7 t/m 2 Waktu yang diperlukan untuk penurunan tekanan air pori sebagai akibat keluarnya air dari lapisan lempung ke lapisan kerikil, memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan permeabilitas tanah lempung yang sangat kecil. Oleh karena itu dalam jangka waktu yang pendek atau t = 0, relatif belum ada air pori yang keluar dari lapisan lempungnya.

Penyelesaian Soal 2 (i) Untuk jangka waktu pendek atau kondisi tanpa drainasi (undrained). Karena ada tambahan beban dari lapisan kerikil akibat penurunan air, maka tekanan air pori pada tanah lempung akan bertambah sebesar tambahan bebannya. Sehingga pada jangka pendek tekanan air pori pada tanah lempung akan bertambah sebesar : u Atotal = u A + Δσ dan u Btotal = u B + Δσ dengan Δσ adalah tambahan tegangan oleh lapisan kerikil dari kondisi terendam menjadi tidak terendam. Jadi, dalam jangka pendek kondisi pembebanan identik dengan pembebanan pada kondisi tanpa drainasi (undrained), yaitu tegangan efektif tetap tidak berubah, karena tambahan beban akan = tambahan tekanan air pori (Δu = Δσ ).

Penyelesaian Soal 2 (i) Untuk jangka waktu pendek atau kondisi tanpa drainasi (undrained). Untuk menghitung besarnya tambahan tegangan, ditinjau tegangan efektif pada titik A. Telah dihitung tegangan efektif pada titik A mula-mula σ A = 7,86 t/m 2. Setelah penurunan muka air sedalam 3 meter : σ A = 1 x (2,1 1) + 5 x 1,73 = 9,75 t/m 2. Selisih tegangan efektif : Δσ A = 9,75 7,86 = 1,89 t/m 2. Jadi, segera setelah penurunan muka air, akan terjadi tambahan tekanan air pori sebesar Δu = Δσ A = 1,89 t/m 2. Tegangan total pada titik A (dimana σ A = 7,86 t/m 2 ), adalah : σ A = σ A + (u o + Δu) σ A = 7,86 + (4 x 1 + 1,89) = 13,75 t/m 2. Tegangan total pada titik B (dimana σ B = 11,46 t/m 2 ), adalah : σ B = σ B + (u o + Δu) σ B = 11,46 + (10 x 1 + 1,89) = 23,35 t/m 2.

Penyelesaian Soal 2 (ii) Untuk kondisi jangka panjang atau kondisi dengan drainasi, dianggap kelebihan tekanan air pori = 0. Pada keadaan ini, tekanan air pori = tekanan hidrostatisnya, yaitu tekanan air sebesar tinggi mika air tanahnya, sehingga : Pada titik A σ A = 5 γ d + 1 γ sat = 5 x 1,73 + 1 x 2,1 = 10,75 t/m 2. u A = 1 x γ w = 1 x 1 = 1 t/m 2. σ A = σ A - u A = 10,75 1 = 9,75 t/m 2. Pada titik B σ B = σ A + H 2 γ sat = 10,75 + 6 x 1,6 = 20,35 t/m 2. u B = 7 x γ w = 7 x 1 = 7 t/m 2. σ B = σ B - u B = 20,35 7 = 13,35 t/m 2.

Gambar Diagram Tegangan 20,35