SMALL GRANT SUPPORT APPLICATION. USAID Project Pemerintah Indonesia



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PETUNJUK TEKNIS DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NOMOR : JUKNIS/01/V/DE/PM.00/2015/DEP. DAYAMAS TENTANG

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

G U B E R N U R L A M P U N G

Proses Operasional Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Dalam Memfasilitasi Aspirasi Publik Melalui Kegiatan Hearing Dialog

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 28/Per/M.KUKM/VII/2007

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Pasar Kerja, Disnakertransos, 2013). Hingga akhir Desember 2014, jumlah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

PERMOHONAN BANTUAN HIBAH KECIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

Seminar Gerakan Pembangunan Desa Mandiri Oleh Pemda 24 Oktober 2002

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.

Hadirin dan Undangan yang Saya Hormati, Samb. Bupati: Malam Resepsi Kenegaraan HUT Ke 70 RI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 51 TAHUN 2010 TENTANG

2013, No.291.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2015

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH

Badan Pusat Statistik

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2016

STANDARD FORMAT PROPOSAL PENGAJUAN DANA KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

Perluasan Lapangan Kerja

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

Proposal Kegiatan One day Simposium Basic Aviation Medicine in Daily Practice PERSATUAN DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN PENERBANGAN INDONESIA (PERDOSPI)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan

Transkripsi:

CONTOH C SMALL GRANT SUPPORT APPLICATION USAID Project Pemerintah Indonesia 1. Nama Organisasi: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 2. Penghubung Utama : Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Kependudukan 3. Penghubung Lain: - 4. Alamat: Kabupaten Z, Jawa Barat 5. Telephone: 6. Fax: 7. Email: somebodymail@yahoo.com 8. Tanggal Permohonan Diajukan : 16 April 2002 9. Tanggal Kegiatan Dimulai: 11 Mei 2002 10. Tanggal Kegiatan Berakhir : 12 Mei 2002 11. Perkiraan Biaya, (lampirkan rincian biaya dan keterangan dari setiap mata anggaran) : 49.148.000,00 12. Besar Bantuan Yang Diminta dari Proyek USAIDss : 49.148.000,00 13. Kontribusi, Peran Serta dari Organisasi Penanggung Jawab atas Kegiatan yang Diusulkan: 13.a. Berupa kontribusi finansiil/dana: - 13.b. Berupa in-kind (tenaga/peran-serta) : Panitia Pelaksana dan Tenaga Operasional 14. Donor Lain dalam Kegiatan Yang Diusulkan: 14.a. Nama Organisasi, Uraian dan Alamat : - 14.b. Pembiayaan Donor Lain, Uraian dan Perkiraan Jumlahnya: - 15. Judul dan Tujuan dari Kegiatan Yang Diusulkan: Judul : Dialog Konstruktif Partisipasi Para Pencari Kerja Dalam Rangka Mencari Solusi Perluasan Kesempatan Kerja Untuk Mendukung Pembangunan di Kabupaten Z

Tujuan: 1. Membantu penanggulangan masalah pengangguran. 2. Menyerap aspirasi para sarjana pencari kerja dalam rangka mencari solusi perluasan kesempatan kerja. 3. Memberdayakan semua unsur masyarakat dalam pembangunan yang partisipatif. 4. Membuka peluang baru dalam rangka pendapatan lapangan kerja bagi para penganggur (pencari kerja). 16. Laporan/Output: Usulan dan Solusi dalam menanggulangi permasalahan pengangguran yang dihadapi Kabupaten Z pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. 17. Lokasi Kegiatan Yang Diusulkan : Kabupaten Z 18. Berapa Orang Yang Mungkin Menarik Manfaat dari Kegiatan yang Diusulkan dan Siapa Yang Mendapat Manfaat (Wanita, Mahasisiwa, Usaha Kecil, dsb) Yang mungkin menarik manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat baik itu pemerintah, pengusaha maupun si pencari kerja itu sendiri sebanyak 200 orang. 19. Daftar Kelompok Lain dengan Siapa Organisasi Anda akan Berkoordinasi, misalnya LSM, Pejabat Pemerintah. Donor, Kelompok Mahasiswa Lain, dsb: Dinas Tenaga Kerja Sosial Kependudukan Kabupaten Z.

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) 1. Latar belakang Organisasi Di Indonesia kecepatan pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja tidak seimbang dengan lajunya pembangunan, terutama pembangunan sektor riil yang akan menampung kecepatan lajunya angkatan kerja. Hal ini mengakibatkan meningkatnya porsentase angka pengangguran dari tahun ketahun. Dari penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih dengan usia angkatan kerja kurang lebih 100 juta dan penganggurnya berjumlah kurang lebih 40 juta (40% dari angkatan kerja). Peningkatan angka pengangguran merupakan penyebab merosotnya penghasilan rata-rata perkapita karena penganggur merupakan pembagi yang tidak produktif. Pada saat ini peningkatan pengangguran disertai juga dengan : a. Merosotnya tingkat kesejahteraan rakyat b. Membengkaknya masyarakat dibawah garis kemiskinan c. Menurun tingkat kesejahteraan petani d. T erhentinya sebagian kegiatan produksi dan distribusi e. PHK terus berjalan f Melambungnya harga-harga berbagai jenis komoditi Kesemuanya akan menjadi penyebab titik rawan anarkis yang akan berakibat pula pada sulitnya tercapai stabilitas keamanan yang kondusif. Salah satu asfek kehidupan bangsa yang menentukan bagi, stabilitas asfek -asfek lainnya terutama ekonomi, maka nasib penganggur akan semakin tak menentu.. Ka1au kita cermati pengangguran dari zaman orde lama, orde baru sampai orde reformasi terus merangkak porsentasenya. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah belum mampu mengatasinya dan belum mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Siapakah yang salah? Apa penyebabnya? Jawabannya akan tergantung pada masing-masing yang hendak memberi jawaban. Bila dijawab oleh elit-elit politik, jawabannya mungkin akan menyebabkan tarik menarik pendapat yang akan menyebabkan terjadinya retorika perdebatan yang tidak berujung dan tidak berpangkal serta saling menyalahkan.

Akibatnya harapan penganggur untuk mendapatkan pekerjaan/penghasilan yang layak sebagaimana UUD 45 pasa1 27 semakin jauh dan harapan masyarakat yang ingin segera menikmati stabilitas ekonomi yang mantap semakin suram. Untuk itu para penganggur tidak mau terjebak dalam retorika perdebatan yang tiada berujung dan tiada berpangkal terutama perdebatan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang paling bertanggung jawab dalam kegagalan ini. Perdebatan demikian selain- hanya menguras tenaga, juga melupakan dinamika kehidupan : bahwa ada hari esok yang lebih penting dari pada sekedar berdebat. Untuk itu mari kita kembali pada niat baik kita seperti sebelum merdeka dan mengisi kemerdekaan ini dengan kebersamaan. Atas dasar tersebut di atas khusus masalah.pengangguran/kemiskinan, LSM merasa penting untuk ikut membantu pemerintah dan berpropeling sendiri.setidaktidaknya menjadi objek atau jembatan yang jelas bagi pemerintah atau lembaga lain yang attention terhadap pengangguran. II. Maksud Dan Tujuan : 1. Memperjuangkan para penganggur untuk mencapai tingkat hidup,dan ekonomi yang layak sesuai dengan kemanusiaan, 2. Mendidik para penganggur menjadi manusia terampil sesuai dengan bakat dan disiplin ilmunya, 3. Berupaya dengan berbagai cara agar para penganggur sehat jasmani dan rohani supaya tidak subjek tindakan kriminal, 4. Membantu pemerintah dalam memecahkan masalah pengangguran /kemiskinan. III. Status Organisasi 1. Tangga1 pendirian : 30 Bulan 2000 2. Akta Pendirian : No.6 Dari Notaris 3. Tempat Pendirian : Z Jawa Barat 4. Didaftarkan di pengadilan Z Pada : Hari : Rabu Tanggal : 8 bulan 200l Nomor : 11/YYY 2000/PH XXX

5. Pengakuan oleh Menteri Kehakiman dan HAM : Nomor : 00/XX.YYYYY Tanggal : 21 Bulan 2001 IV. Visi Organisasi Visi : "Penganggur Berjuang Untuk Mendapatkan Penghasilan/Pekerjaan Yang Sesuai Dengan Nilai Kemanusiaan Dan Diridhoi Allah S.W. T". Di da1am mukadimah pendirian disebutkan bahwa sesungguhnya: 1. Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. 2. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan, 3. Bangsa Indonesia mempunyai kemerdekaan berserikat berkumpul menyampaikan pendapat/pikiran, 4. Penganggur di Indonesia semakin banyak dan terus bertambah, 5. Penganggur di Indonesia perlu mempunyai wadah organisasi sebagai kekuatan memperjuangkan nasib penganggur yang identik dengan kemiskinan untuk mencapai hidup layak sesuai dengan nilai kemanusiaan. V. SUSUNAN PENGURUS PUSAT KETUA KOMITE 1 Orang WAKIL KETUA KOMITE 1 Orang BENDAHARA KOMITE 2 Orang SEKRETARIS KOMITE 2 Orang BIRO PERENCANAAN BIRO PENGEMBANGAN BIRO PELAKSANA BIRO HUMAS

NO. KEGIATAN NAMA KEGIATAN TEMPAT KERJASAMA TAHUN PELAKSANAAN 1. Tahun 2001 1. Program Pengembangan Kesempatan Kerja:!"Memberikan bantuan bibit kopi kepada masyarakat sebanyak!"kec. Z!"Dinas Tenaga Kerja Sosial 143.000 pohon Kependudukan!"Memberikan bantuan bibit ikan gipt (Filipina) sebanyak 500 kg!"kec. Z!"Memberikan bantuan bibit kayu Albasiah 75.000 pohon!"kec. Z 2. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Produktivitas Tenaga Kerja!"Pelatihan bertanam kopi!"y!"pelatihan pembuatan dendeng ikan gipt!"y!"pelatihan Agrobisnis!"Y!"Pelatihan Agrowisata!"A!"Pelatihan Agroindustri!"B!"Pelatihan Juruledak (Drilling and Blasting Specialist)!"Y!"CV. XXX Jakarta 2. Tahun 2002 3. Program Pengembangan Kesempatan Kerja!"Dinas Perindustrian!"Pembuatan pabrik ban vulkanisir!"c!"pembuatan kebun induk nilam, kopi, ilang-ilang seluas 5 Ha.!"D, E

USULAN KEGIATAN Dialog Konstruktif Partisipasi Para Sarjana Pencari Kerja Dalam Rangka Mencari Solusi Perluasan Kesempatan Kerja Untuk Mendukung Pembangunan Di Kabupaten Z 1. LATAR BELAKANG Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Bangsa Indonesia pada saat sekarang ini sedang dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan. Hal ini pada akhirnya berpengaruh juga terhadap berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang paling menonjol adalah semakin tingginya angka pengangguran di Indonesia. Pengangguran merupakan suatu permasalahan sosial masyarakat yang harus benar-benar di cermati dan diperhatikan secara serius oleh semua pihak. Tingginya angka pengangguran ini diakibatkan oleh tidak seimbangnya antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia. Pada saat sekarang ini penganggur (si pencari kerja) lebih dilihat sebagai beban pembangunan yang tidak produktif. Tetapi kami melihat sudut pandang lain bahwa penganggur merupakan sumber daya yang belum dapat kesempatan untuk berkarya dan merupakan suatu potensi terpendam yang dengan karyanya penganggur bisa dijadikan sebagai bagian dari aset pembangunan. Mengingat semakin kompleknya permasa1ahan yang berkaitan dengan pengangguran khususnya di Kabupaten Z maka kami memandang perlu diadakannya suatu dialog konstruktif yang dapat menyerap partisipasi para pencari kerja (penganggur) dalam memperluas kesempatan kerja untuk membantu mencari penyelesaian yang berkaitan dengan pengangguran. 1.2. TUJUAN Tujuan dari penyelenggaraan dialog konstruktif ini adalah untuk : 1. Membantu pemerintah da1am rangka penanggulangan masalah pengangguran. 2. Menyerap aspirasi para pencari kerja da1am rangka mencarikan solusi untuk perluasan kesempatan kerja di Kabupaten Z. 3. Memberdayakan semua unsur masyarakat dalam pembangunan yang partisipatif pada era otonomi daerah.

4. Membuka peluang baru dalam rangka penciptaan lapangan kerja bagi para penganggur (pencari kerja). 1.3. SASARAN Yang menjadi sasaran utama dari penyelenggaraan dialog ini adalah : 1. Partisipasi aktif para pencari kerja (penganggur) dalam perluasan kesempatan kerja untuk menunjang pembangunan. 2. Terciptanya komunikasi dan saling tukar informasi antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan juga para pengusaha sebagai pemegang modal dengan masyarakat pencari kerja (penganggur). 3. Dihasilkannya berbagai masukan yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya pemecahan maslaah pengangguran dan terciptanya perluasan kesempatan kerja bagi para penganggur (pencari kerja). 1.4. TEMA Tema yang coba diangkat dalam dialog konstruktif ini adalah Partisipasi aktif para sarjana pencari kerja untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Z dalem era otonomi daerah. 1.5. DASAR PELAKSANAAN Yang dijadikan dasar dari pelaksanaan dialog ini adalah kesepakatan kerjasama berdasarkan hasil pembicaraan yang diselenggarakan pada tanggal 2 Januari 2003 antara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Kependudukan Kabupaten Z serta tindak lanjut dari pertemuan 4 April 2003 dengan pihak USAID (team Proyek). 1.6. WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan Dialog Konstruktif Aplikasi Partisapasi Para Sarjana Pencari Kerja Dalam Rangka Perluasan Kesempatan Kerja Untuk Mendukung Pembangunan Di Kabupaten Z Dalam Era Otonomi Daerah akan diselenggarakan dalam waktu 2 hari dan direncanakan dari tanggal 11 12 bulan 2002.

1.7. PESERTA Kegiatan Dialog Konstruktif ini diikuti oleh 200 orang sarjana dari berbagai disiplin ilmu yang berada di Kabupaten Z. Selain itu diikuti juga oleh tamu undangan yang berasal dari berbagai unsur termasuk dari instansi pemerintah serta para pengusaha. 1.8. NARASUMBER Yang menjadi Narasumber atau pembicara pada Dialog Konstruktif ini terdiri atas Wakil Pemerintah, Pengusaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yaitu: Dirjen Bina Penta, DPRD, Bupati, LSM, Kadinarsosduk Kabupaten Z dan para Pengusaha.

SUSUNAN PANITIA PELINDUNG 1. Bupati Kabupaten Z PENANGGUNG JAWAB 1. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Z 2. Kepa1a Sub Dinas Tenaga Kerja PANITIA PELAKSANA 1. Ketua : 1 orang 2. Wakil Ketua : 1 orang 3. Sekretaris : 2 orang 4. Bendahara : 2 orang 5. Seksi Acara : 6 orang 6. Seksi Dana Usaha : 3 orang 7. Akomodasi/Transportasi : 5 orang 8. Konsumsi : 3 orang 9. Publikasi/Dokumentasi : 2 orang 10. Humas : 3 orang 15 April 2002

RENCANA ANGGARAN BIAYA I. KESEKRETARIATAN 1. Kertas HVS (4 rim) 2. Kertas Spotlight 3. Amplop 4. Fotocopy Makalah Nara Sumber 1.500 x 7 x 200 5. Stempel 6. Kwitansi 7. Kartu Peserta @ 1.000 8. Alat Tulis Peserta (Blocknote, Ballpoint) @ 2.500 9. Label Panitia 10. Tinta + Alat Tulis 11. Uang Kepanitiaan @ 50.000,- II. PERLENGKAPAN/AKOMODASI 1. Sewa Tempat Seminar 500.000/hari 2. Penginapan (Peserta) 25.000/hari @ 4 orang 3. Penginapan Nara Sumber 50.000/hari 50.000 50.000 60.000 2.100.000 35.000 10.000 200.000 500.000 75.000 250.000 2.500.000 JUMLAH 5.830.000 1.000.000 3.000.000 300.000 JUMLAH 4.300.000 III. TRANSPORTASI 1. Transportasi Persiapan dan Pelaksanaan 2. Transportasi Pengiriman Undangan (8 Wilayah) 3. Transportasi Penarikan Formulir Isian ( 8 Wilayah) 500.000 800.000 800.000 JUMLAH 2.100.000 PUBLIKASI 1. Spanduk 2. Iklan Radio (3 stasiun radio) 3. Koran (1 media cetak) 300.000 300.000 150.000 JUMLAH 750.000 DOKUMENTASI 1. Fotografi 75.000/Roll 150.000 JUMLAH 150.000

VI. VII. PEMBICARA/NARA SUMBER 1. Dirjen Bina Penta 2. DPRD 3. Bupati 4. LSM 5. Kadisnaker 6. Pengusaha (2 Orang) @ 300.000 7. Moderator (3 Orang) @ 150.000 KONSUMSI 1. Peserta + Panitia (250 orang) Makan @ 4 x 12.500 Snack @ 4 x 5.000,- 2. Pembicara + Moderator (10 orang) Makan ( 15.000) Snack ( 7.500) 3. Wartawan (2 hari = 10 orang) Makan 12.500) Snack 2 x 5.000 500.000 500.000 500.000 300.000 300.000 600.000 900.000 JUMLAH 3.600.000 12.500.000 5.000.000 150.000 75.000 125.000 100.000 JUMLAH 17.950.000 VIII. PESERTA 1. Transportasi/Uang duduk @ 50.000 10.000.000 JUMLAH 10.000.000 SUB TOTAL 44.680.000 Biaya Tak Terduga (10%) 4.468.000 JUMLAH TOTAL 49.148.000