Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga ABSTRAK Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi gaya Yogyakarta yang menggunakan tata rias putri cantik. Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari puff bedak, kuas bedak, kuas pemerah pipi, kuas eye shadow, kuas pewarna bibir, sisir dan kuas alis, sisir bulu mata, cermin. Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari pembersih, penyegar, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eye shadow, pensil alis, eye liner, maskara, perona pipi, lipstick, dan bulu mata palsu. Alat untuk menata rambut dan busana penari Golek adalah sisir biasa, cermin, jepit rambut besar, jepit rambut kecil, dan harnet bulat. Penari Golek Asmaradana Bawaraga memakai kostum yang terdiri dari baju bludiran, sampur cindhe, kain parang grudha, sangsangan sungsun, sumping, sabuk, kelat bahu, godegan dan subang. Selain itu juga memakai assesories di kepala berupa sinyong, ceplok jebehan, ceplik, cunduk jungkat, dan cunduk mentul dan jamang bulu A. PENDAHULUAN Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi dari Yogyakarta. Tarian ini menggunakan tata rias dan tata busana tradisi. Tata rias yang dipakai oleh penari golek Asmaradana Bawaraga adalah rias putri cantik. Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari puff bedak, kuas bedak, kuas pemerah pipi, kuas eye shadow, kuas pewarna bibir, sisir dan kuas alis, sisir bulu mata, dan cermin.
Selain itu juga menggunakan alat rias yang habis pakai untuk merias penari terdiri dari pembersih, penyegar, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eye shadow, pensil alis, eye liner, maskara, perona pipi, lipstick, dan bulu mata palsu. Alat untuk menata rambut dan busana penari Golek adalah, sisir biasa, cermin, jepit rambut besar, jepit rambut kecil, dan harnet bulat. Penari Golek Asmaradana Bawaraga memakai kostum yang terdiri dari baju bludiran, campur cindhe, kain parang grudha, sangsangan sungsun, sumping, sabuk, kelat bahu, godegan dan subang. Selain itu juga memakai assesories di kepala berupa sinyong, ceplok jebehan, ceplik, cunduk jungkat, dan cunduk mentul dan jamang bulu B. RIAS DAN KOSTUM PENARI 1. Urutan dan Cara merias wajah penari N0 Urutan merias dan teknik pemakaian alat rias 1. Pakailah pembesih dan penyegar wajah Gambar
2. Pakailah pelembab 3. pakailah alas bedak lanjutkan memakai bedak tabur dengan rata sedikit demi sedikit 4. Pakailah bedak padat sedikit demi sedikit
5. Pakailah pemerah pipi 6. pakailah pelembabeye shadow 7. Lanjutkan dengan menggunakan eye shadow
8. Bentuklah alis 9. Pertajam garis hidung dengan menarik garis dari ujung garis alis bagian dalam yang tadi sudah dibuat 10. Pakailah eye liner untuk membuat garis mata.
11. Pakailah bulu mata palsu agar bulu mata kelihatan lebih tebal. Beri lem terlebih dahulu pada bulu mata palsu agar bisa menempel dengan baik. Rapikan dan tekan pelan pelan sampai bulu mata palsu menempel dengan baik dan nyaman digunakan. 12. Pakailah lipstik di bagian bibir 2. Urutan dan Cara merias rambut penari No Uraian Gambar
1. Sisirlah rambut 2. Ikatlah rambut 3. Pasanglah sinyong
4. Rapikan dengan hairnet 3. TATA BUSANA TARI GOLEK ASMARADANA BAWARAGA Urutan dan Cara memakai kostum penari No Uraian Gambar
1. Pakailah kain Parang Garuda dengan model seredan 2. Pakailah baju 3. Pakailah irah-irahan
4. Pakailah ceplok jebehan 5. Pakailah ceplik 6. Pakailah cunduk jungkat
7. Pakailah godegan 8. Pakailah sumpingdan subang
9. Penari dengan menggunakan rias dan busana secara komplit C. PENUTUP Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi dari Yogyakarta. Tarian ini menggunakan tata rias dan tata busana tradisi. Tata rias yang dipakai oleh penari golek Asmaradana Bawaraga adalah rias putri cantik. Dalam perkembangan sekarang ini alat rias yang digunakan sudah banyak menggunakan alat alat rias modern. Didalam merias wajah penari memakai alat rias habis pakai dan juga alat rias yang tidak habis pakai. Begitu juga didalam merias rambut penari. Referensi,(2003), SKN Bidang Tari, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan.
,(2004), Kurikulum SMK Seni Tari, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan.,1981, Kawruh Joged Mataram,Yogyakarta, Siswo Among Bekso. Hadi,Y Sumandiyo, (2001), Pasang Surut Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Pembentukan-Perkembangan-Mobilitas, Yogyakarta, Lembaga Penelitian ISI. N Supardjan,(1983), Pengantar Pengetahuan Tari, Jakarta, Proyek Pengadaan Guru Dikmenjur, Depdikbud. Sunaryadi Maharsiwara,KRT, (2006), Tari Golek Maya Asmara Ekspresi Pengembangan Tari Tradisi, dalam Fenomena Vol. 2 No.2 /2006 Yogyakarta, B.P. ISI Yogyakarta. Suryobrongto, GBPH, (1976), Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta, Musium Kraton Yogyakarta. Soedarsono,(1997),Jawa dan Bali, Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia, Yogyakarta, Gadjahmada University Press. Wibowo, Fred, (1981), Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta, Dewan Kesenian DIY. Wibowo, Fred, (2002), Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta, Yayasan Bentang Budaya.
BIODATA PENULIS Nama :Suratmi Eka kapti S.Pd.,M.Sn Widyaiswara Muda PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Bidang keahlian Seni Tari