LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES 1 PEMBUATAN GAS HIDROGEN (H 2 ) DENGAN BAHAN DASAR AIR SECARA ELEKTROLISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

Senyawa Polar dan Non Polar

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

SISTEM ELEKTROLISA AIR SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PADA KENDARAAN

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

Hasil Penelitian dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu :

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

Skala ph dan Penggunaan Indikator

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

Sulistyani, M.Si.

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Partikel Materi. Partikel Materi

Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

KIMIA ELEKTROLISIS

Persiapan UN 2018 KIMIA

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh. Dari berbagai gejala yang muncul selama proses analisis,

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang diakibatkan

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

UN SMA IPA 2009 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES 1 PEMBUATAN GAS HIDROGEN (H 2 ) DENGAN BAHAN DASAR AIR SECARA ELEKTROLISIS disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Satuan Proses 1 pada semester 2 Program Studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Dosen Pembimbing : Iwan Ridwan, S.T. Kelas : IA-Teknik Kimia Produksi Bersih Kelompok : 3 Nama Anggota : Habibah Akmal NIM 131424011 Hesti Diana Wahyuni NIM 131424012 Ken Putri Kinanti KSP NIM 131424013 PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014 Abstrak Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu tekanan standar, Hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat nonlogam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur terinngan di dunia. Gas Hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4 % H 2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kj/mol. Pada praktikum pembuatan gas Hidrogen ini bertujuan untuk membuat gas hidrogen melalui bahan dasar air secara elektrolisis dengan metode elektrolisis air. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen terpenting dalam proses elektrolisis ini adalah elektroda dan larutan elektrolit. Pada proses elektrolisis ini diperlukan dua kutub yaitu kutub katoda (-) dan anoda (+). Molekul air dapat diuraikan mejadi unsur-unsur asalnya dengan dengan mengalirinya arus listrik. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H 2 dan ion hidroksida (OH - ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2 ), melepaskan 4 ion H + serta mengalirkan elektron menuju katoda. Ion H + dan OH - mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Anoda : 2H 2 O (l) O 2(g) + 4H + + 4 elektron Katoda : 2H 2 O (l) + 2 elektron H 2(g) + 2OH - Total : 4H 2 O (l) O 2 + 4H + + H 2(g) + 2OH - + 2 elektron Air yang dielektrolisis ditambahkan elektrolit. Elektrolit akan terurai menjadi ion-ion yang berfungsi sebagai penghantar arus pada proses elektrolisis. Elektrolisis yang digunakan dalam praktikum ini adalah KOH 1% dan 2% serta NaOH 1% dan 2%. Gas hidrogen dan di hasilkan pada katoda akan ditampunng dan diukur volumenya yang terbentuk dengan menggunakan gelas ukur. Kata kunci : Hidrogen, elektrolisis, energi.

Kata Pengantar Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena dengan izin dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Satuan Proses 1 pada semester dua jurusan Teknik Kimia program studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung. Adapun judul dari laporan ini adalah Laporan Praktikum Pembuatan Gas Hidrogen (H 2 ) dengan Bahan Dasar Air secara Elektrolisis. Dalam menyusun laporan ini, penulis memperoleh banyak bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Iwan Ridwan selaku dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung yang telah membimbing penulis dalam menyusun laporan ini. 2. Seluruh rekan di Politeknik Negeri Bandung yang telah membantu dan memberikan arahan untuk penyusunan laporan ini. 3. Orang tua dan adik, yang telah memberikan dorongan moril dalam kelancaran penyusunan laporan ini. 4. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini. Semoga bantuan dan bimbingan serta dorongan dibalas oleh Allah Swt. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak agar penulis dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan menambah pengetahuan umumnya bagi keluarga besar Politeknik Negeri Bandung. Bandung, 27 Maret 2014 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Energi menjadi komponen penting bagi kehidupan manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Dewasa ini dan beberapa tahun kedepan, manusia masih akan tergantung pada sumber energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar. Sedangkan sumber energi alternatif/terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi pada tingkat perekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi knvensional. Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil. Melihat kondisi tersebut saat ini sangat diperlukan cara intensif untuk mencari, mengoptimalkan dan menggunakan sumber energi alternatif/terbarukan. Oleh karena itu, banyak dilakukan penelitian untuk memperoleh energi dengan menggunakan sumber yang mudah didapat, tersedia secara luas serta ramah lingkungan tuntuk mengurangi global warming, salah satunya adalah pembuatan gas Hidrogen dengan bahan baku air secara elektrolisis. Keberadaan hidrogen hanya ditemukan didalam bentuk senyawa. Hidrogen yang tersedia didalam air dan senyawa organik terbentuk senyawa hidrokarbon, seperti gas alam, batubara, dan biomassa. 1.2Tujuan Membuat gas hidrogen dari bahan dasar air secara elektolisis dengan menggunakan elektroda stainless steel. Mempelajari sifat-sifat hidrogen dan pemanfaatannya. Menetukan laju alir gas hidrogen yang terbentuk dengan variasi waktu dan konsentrasi elektrolit.

1.3Landasan Teori (1) Air Air adalah salah satu substansi kimia dengan rumus kimia H 2 O. 1 molekul air tersusun atas 2 atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada 1 atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kpa (1bar) dan temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, fluor, fosfor, sulfur, dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berkaitan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berkaitan denga oksigen membentuk fasa berkeadaan cair adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain tersebut (kecuali fluor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat daripada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan (+) pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan (-) pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik menarik ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik menarik ini disebut sebagai ikatan Hidrogen. (2) Hidrogen Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu tekanan standar, Hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur terinngan di dunia. Gas Hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4 % H 2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kj/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia :

2H 2(g) + O 2(g) 2H 2 O (l) + 572 kj (-286 kj/mol) Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultrviolet dan hampir tidak tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. H 2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. (3) Elektolisis air Molekul air dapat diuraikan mejadi unsur-unsur asalnya dengan dengan mengalirinya arus listrik. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H 2 dan ion hidroksida (OH - ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2 ), melepaskan 4 ion H + serta mengalirkan elektron menuju katoda. Ion H + dan OH - mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut. Anoda : 2H 2 O (l) O 2(g) + 4H + + 4 elektron Katoda : 2H 2 O (l) + 2 elektron H 2(g) + 2OH - Total : 4H 2 O (l) O 2 + 4H + + H 2(g) + 2OH - + 2 elektron Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan larutan elektrolit. Pada proses elektrolisis diperlukan 2 buah kutub yaitu katoda sebagai kutub (-) dan anoda sebagai kutub (+). Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut : Anoda : 2H 2 O (l) O 2(g) + 4H + + 4 elektron Katoda : 2H 2 O (l) + 2 elektron H 2(g) + 2OH -

Total : 4H 2 O (l) O 2 + 4H + + H 2(g) + 2OH - + 2 elektron Air yang dielektrolisis ditambahkan elektrolit. Elektrolit akan terurai menjadi ion-ion yang berfungsi sebagai penghantar arus pada proses elektrolisis. Elektrolisis yang dapat digunakan diantaranya adalah NaOH, KOH, NaHCO 3. Soda kue lebih mudah didapat, ramah lingkungan, dan lebih murah.

BAB II METODE 2.1 Alat dan Bahan 1. Alat Alat Spesifikasi Jumlah Gelas kimia 250 ml 2 Labu takar 250 ml 1 Gelas ukur 100 ml dan 10 ml 1 Corong 1 Batang pengaduk 1 Bola pipet 1 Rectifier 1 Electrolyser 1 Elektroda stainless steel 2 Kabel + mulut buaya 2 2. Bahan Bahan Spesifikasi Larutan NaOH 1 % dan 2 % Larutan KOH 1 % dan 2 % Aquades Tissue 3. K3

3.1 Saat bekerja di laboratorium, baju kerja yang nyaman harus telah dikenakan. Untuk beberapa eksperimen laboratorium biasa, cukup mengenakan jas laboratorium berlengan panjang yang terbuat dari bahan tidak mudah meleleh (disarankan dari katun atau kain campuran poliester dan katun). Jas laboratorium tidak harus dikenakan di ruangan lain seperti ruang kuliah, perpustakaan, ruang makan dan lain sebagainya supaya menghindari kontaminasi dengan bahan kimia yang melekat. 3.2 Sepatu yang stabil dan tertutup harus dikenakan. 3.3 Selama bekerja di laboratorium, kacamata gelas dengan pelindung samping harus dikenakan. 3.4 Saat menjalankan eksperimen, mahasiswa tidak boleh meninggalkan laboratorium jika suatu pengukuran yang kontinyu dibutuhkan dan tidak ada orang lain yang tahu tentang eksperimen tersebut dan dapat menangani kegiatan tersebut. Pada kasus eksperimen yang berbahaya, maka paling sedikit dua orang yang harus ada. 3.5 Pada wilayah di laboratorium, makanan atau barang konsumsi harus disimpan dan dilarang dimakan supaya tidak ada risiko terkontaminasi. 3.6 Terkait dengan risiko akibat adanya peningkatan wadah yang biasa digunakan untuk makanan atau barang konsumsi, maka tidak boleh digunakan untuk menyimpan bahan kimia, dan juga sebaliknya (makanan tidak boleh ditempatkan pada wadah yang biasa digunakan untuk bahan kimia). 3.7 Merokok tidak diijinkan di laboratorium terkait dengan risiko bahaya pernafasan akibat rokok terkontaminasi seperti halnya dengan bahan makanan, dan terkait dengan risiko percikan api dan ledakan dengan bahan kimia yang mudah terbakar. 4. Sifat fisik dan kimia bahan 4.1 NaOH Keadaan fisik dan penampilan : solid Odor/bau : tidak berbau Rasa : tidak berasa gr Berat molekul : 40 mol Warna : putih ph : 13,5 Titik didih : 1388 o C Titik leleh : 323 o C Suhu kritik : tidak ada Specific gravity : 2,13 4.2 KOH Keadaan fisik dan penampilan : Odor/bau : Rasa : Berat molekul : Warna :

ph : Titik didih : Titik leleh : Suhu kritik : Specific gravity : 4.3 Oxigen Keadaan fisik dan penampilan : gas Odor/bau : tidak berbau Rasa : tidak berasa Warna : tidak berwarna Rumus molekul : O 2 Berat molekul : 32 gr mol Titik didih / titik kondensasi : -183 o C (-296,4 o F) Titik leleh / titik beku : -218,4 o C (-361,1 o F) Suhu kritik : -118 o C (-180,6 o F) ft 3 Specific volume : 12,0482 l b Vapor density : 1,1 (air = 1) Gas density : 0,083 ft 3 lb 4.4 Hidrogen Keadaan fisik dan penampilan : gas Odor/bau : tidak berbau Rasa : tidak berasa Warna : tidak berwarna Rumus molekul : H 2 Berat molekul : 2,02 gr mol Titik didih / titik kondensasi : -252 o C Titik leleh / titik beku : -259,2 o C ft 3 Specific gravity : 0,0695 lb Efek akut : mual, pusing, sakit kepala Efek kronis, organ target : NA 5. Garis besar proses kerja

6. Prosedur kerja 1. Membuat larutan NaOH 1 % dan 2 % serta larutan KOH 1 % dan 2 % 2. Melakukan proses elektrolisis untuk menghasilkan gas hydrogen (H 2 ) Parameter yang diukur adalah laju pembentukan gas hydrogen pada variasi waktu (5, 10, 15, 20, 25, 30 menit) A, dan variasi konsentrasi elektrolit yang berbeda dengan arus tetap yaitu 0,2 ma. Hubungkan alat ke rectifier pada kutub anoda dan katoda. Ukur laju alir gas hydrogen per 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit, ulangi untuk larutan elektrolit yang berbeda. 2.2 K3 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan 2.4 Garis Besar 2.5 Prosedur Kerja

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

NaOH 1% Laju Alir Volumetrik Gas Hidrogen (Q H2) dalam satuan ml/menit NaOH 2% KOH 1% KOH 2% Waktu (t) dalam menit Grafik Laju Alir Volumetrik Gas Hidrogen vs Waktu Pembahasan Nama : Habibah Akmal NIM : 131424011 Larutan merupakan campuran homogen yang komponennya terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang digunakan adalah air, sedangkan zat terlarut terdiri dari senyawa ion atau senyawa kovalen polar. Larutan ada 2 macam berdasarkan daya hantar listriknya, yaitu : Larutan Elektrolit yaitu larutan yang bersifat menghantarkan arus listrik. Larutan ini adalah larutan yang dengan zat terlarutnya dalam air akan terurai menjadi ion positf dan negative. Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu Larutan elektrolit kuat, yaitu yang dapat menghantarkan listrik dengan kuat, dan Larutan elektrolit lemah, yaitu yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah. Larutan Non Elektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan dengan zat terlarutnya dalam air tidak terionisasi. Teori Ion Svante Arrhenius, yang mengatakan bahwa ion-ion yang terdapat pada larutan elektrolit itulah yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan. Senyawa-senyawa pembentuk larutan elektrolit adalah senyawa ion, yaitu senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan ion, serta senyawa pembentuk lainnya adalah senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan kovalen.

Bila larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju electrode dengan muatan yang berlawanan, melalui cara ini arus listrik akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion merupakan zat elektrolit sebab jika larut dalam air dapat menghasilkan ion-ion. reaksi ionisasi dari larutan elektrolit NaOH dan KOH adalah sebagai berikut: NaOH (s) + H 2 O (l) Na + (aq) + OH - (aq) KOH (s) + H 2 O (l) K + (aq) + OH - (aq) 1. Membandingkan kurva elektrolit NaOH 1% dengan elektrolit NaOH 2% 2. Membandingkan kurva elektrolit KOH 1% dengan elektrolit KOH 2% 3. Membandingkan kurva elektrolit NaOH 1% dengan elektrolit KOH 1% 4. Membandingkan kurva elektrolit NaOH 2% dengan elektrolit KOH 2% BAB IV SIMPULAN Larutan Elektrolit yaitu larutan yang bersifat menghantarkan arus listrik. Larutan ini adalah larutan yang dengan zat terlarutnya dalam air akan terurai menjadi ion positf dan negative. Larutan NaOH dan KOH merupakan larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan kuat. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN Material Safety Data Sheet (MSDS) Perhitungan Menggunakan Elektrolit KOH 1% V campuran = V aquades + V H 2 V H 2 = Vcampuran V aquades awal Q H 2 = V H 2 / t Diketahui V aquades awal = 65 ml 1. V H2 = 65 ml 65ml = 0 ml Q H2 = 0 ml / 5 menit = ml/menit 2. V H2 = 66 ml 65ml = 1 ml Q H2 = 1 ml / 10 menit = 0,1 ml/menit 3. V H2 = 66 ml 65 ml = 1 ml Q H2 = 1 ml / 15 menit = 0,067 ml/menit 4. V H2 = 66 ml 65 ml = 1 ml Q H2 = 1 ml / 20 menit = 0,05 ml/menit 5. V H2 = 66 ml 65 ml = 1 ml Q H2 = 1 ml / 25 menit = 0,04 ml/menit 6. V H2 = 66 ml 65 ml = 1 ml Q H2 = 1 ml / 30 menit = 0,03 ml/menit Menggunakan Elektrolit KOH 2% V campuran = V aquades + V H 2 V H 2 = Vcampuran V aquades awal Q H 2 = V H 2 / t Diketahui V aquades awal = 6 ml

1. V H2 = 6,4 ml 6 ml = 0,4 ml Q H2 = 0,4 ml / 5 menit = 0,08 ml/menit 2. V H2 = 6,8 ml 6 ml = 0,8 ml Q H2 = 0,8 ml / 10 menit = 0,08 ml/menit 3. V H2 = 7,2 ml 6 ml = 1,2 ml Q H2 = 1,2 ml / 15 menit = 0,08 ml/menit 4. V H2 = 7,2 ml 6 ml = 1,2 ml Q H2 = 1,2 ml / 20 menit = 0,06 ml/menit 5. V H2 = 7,4 ml 6 ml = 1,4 ml Q H2 = 1,4 ml / 25 menit = 0,056 ml/menit 6. V H2 = 7,6 ml 6 ml = 1,6 ml Q H2 = 1,6 ml / 30 menit = 0,053 ml/menit Menggunakan Elektrolit NaOH 1% V campuran = V aquades + V H 2 V H 2 = Vcampuran V aquades awal Q H 2 = V H 2 / t Diketahui V aquades awal = 6 ml 1. V H2 = 6,2 ml 6 ml = 0,2 ml Q H2 = 0,2 ml / 5 menit = 0,04 ml/menit 2. V H2 = 6,4 ml 6 ml = 0,4 ml Q H2 = 0,4 ml / 10 menit = 0,04 ml/menit 3. V H2 = 6,4 ml 6 ml = 0,4 ml Q H2 = 0,4 ml / 15 menit = 0,027 ml/menit 4. V H2 = 6,6 ml 6 ml = 0,6 ml Q H2 = 0,6 ml / 20 menit = 0,03 ml/menit 5. V H2 = 6,6 ml 6 ml = 0,6 ml Q H2 = 0,6 ml / 25 menit = 0,024 ml/menit 6. V H2 = 6,65 ml 6 ml = 0,65 ml Q H2 = 0,65 ml / 30 menit = 0,022 ml/menit Menggunakan Elektrolit NaOH 2%

V campuran = V aquades + V H 2 V H 2 = Vcampuran V aquades awal Q H 2 = V H 2 / t Diketahui V aquades awal = 6 ml 1. V H2 = 53 ml 53 ml = 0 ml Q H2 = 0 ml / 5 menit = 0 ml/menit 2. V H2 = 55 ml 6 ml = 2 ml Q H2 = 2 ml / 10 menit = 0,2 ml/menit 3. V H2 = 55 ml 6 ml = 2 ml Q H2 = 2 ml / 15 menit = 0,13 ml/menit 4. V H2 = 55 ml 6 ml = 2 ml Q H2 = 2 ml / 20 menit = 0,1 ml/menit 5. V H2 = 55 ml 6 ml = 2 ml Q H2 = 2 ml / 25 menit = 0,08 ml/menit 6. V H2 = 55 ml 6 ml = 2 ml Q H2 = 2 ml / 30 menit = 0,067 ml/menit Tabel Data Percobaan Menggunakan Elektrolit KOH 1% V aquades awal = 65 ml No t (menit) Volume (ml) Q H 2 V aquades + V H 2 V H 2 Laju Gas hidrogen 1 5 menit 65 ml 0 ml 0 ml/menit 2 10 menit 66 ml 1 ml 0,100 ml/menit 3 15 menit 66 ml 1 ml 0,067 ml/menit 4 20 menit 66 ml 1 ml 0,050 ml/menit 5 25 menit 66 ml 1 ml 0,040 ml/menit 6 30 menit 66 ml 1 ml 0,030 ml/menit Q H 2 rata-rata = 0,0478 ml/menit Menggunakan Elektrolit KOH 2% V aquades awal = 6 ml No t (menit) Volume (ml) Q H 2 V aquades + V H 2 V H 2 Laju Gas Hidrogen

1 5 menit 6,4 ml 0,4 ml 0,080 ml/menit 2 10 menit 6,8 ml 0,8 ml 0,080 ml/menit 3 15 menit 7,2 ml 1,2 ml 0,080 ml/menit 4 20 menit 7,2 ml 1,2 ml 0,060 ml/menit 5 25 menit 7,4 ml 1,4 ml 0,056 ml/menit 6 30 menit 7,6 ml 1,6 ml 0,053 ml/menit Q H 2 rata-rata = 0,0282 ml/menit Menggunakan Elektrolit NaOH 1% V aquades awal = 6 ml No t (menit) Volume (ml) Q H 2 V aquades + V H 2 V H 2 Laju Gas Hidrogen 1 5 menit 6,20 ml 0,20 ml 0,040 ml/menit 2 10 menit 6,40 ml 0,40 ml 0,040 ml/menit 3 15 menit 6,40 ml 0,40 ml 0,027 ml/menit 4 20 menit 6,60 ml 0,60 ml 0,030 ml/menit 5 25 menit 6,60 ml 0,60 ml 0,024 ml/menit 6 30 menit 6,65 ml 0,65 ml 0,022 ml/menit Q H 2 rata-rata = 0,0305 ml/menit Menggunakan Elektrolit NaOH 2% V aquades awal = ml No t (menit) Volume (ml) Q H 2 V aquades + V H 2 V H 2 Laju Gas Hidrogen 1 5 menit 53 ml 0 ml 0 ml 2 10 menit 55 ml 2 ml 0,20 ml 3 15 menit 55 ml 2 ml 0,13 ml 4 20 menit 55 ml 2 ml 0,10 ml 5 25 menit 55 ml 2 ml 0,08 ml 6 30 menit 55 ml 2 ml 0,067 ml Q H 2 rata-rata = 0,0962 ml/menit