PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENGETAHUAN HYGIENE DAN SANITASI TERHADAP PENYELENGGARAAN MAKANAN SEHAT PADA KELOMPOK KERJA GURU (KKG) SD KECAMATAN KELING JEPARA JAWA TENGAH

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK. Syafira Salsabilla Prodi PKK JPTK FKIP UST

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN INDONESIA PADA SISWA SMK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA INTERNET TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DESAIN BUSANA SISWA SMK

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH USAHA KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN DI KELURAHAN KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

HUBUNGAN PENGHASILAN KELUARGA DENGAN MINAT MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN DI PKBM AL MUSTAJAB BANTUL YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA JURUSAN TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. pada jenis penelitian Ex-Post Facto. Menurut Sugiyono (2010:6) disebutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil lokasi di SDN Tlogo Bantul Yogyakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN KLIRONG

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DAN MEDIA GAMBAR DI SMK PGRI 1 SALATIGA

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOSMETIK DENGAN PEMILIHAN KOSMETIK PERAWATAN RAMBUT PADA ANGGOTA LPKK DI DUKUH MOJOSAWIT KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN TERHADAP TATA TERTIB DI SEKOLAH SISWA KELAS XI IPS MAN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGARUH MINAT DAN BAKAT MENGGAMBAR TERHADAP HASIL GAMBARAN SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH

: KASIH ERLIANA K

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS TINGGI SD NEGERI 01 TEMPURSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS KELAS VIII MTs NEGERI GALUR TAHUN AJARAN 2016/2017

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN

Tiyas Pratamawati Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR Sani Asri Puspasari muhammadaffanbahrul@gmail.com Guru SMK Tuma ninahyasin Metro Lampung Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) Konsumsi makan anak,2) Status gizi anak, 3) Pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi pada anak di SD Muhammadiyah Parakan Temanggung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex-post facto. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket untuk variabel konsumsi makan, dokumentasi untuk pengambilan data siswa dan observasi untuk variabel status gizi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment yang didahului uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makan dalam kategori cukup baik dengan frekuensi relatif 50,90 % dan status gizi dalam kategori sangat baik dengan frekuensi relatif yaitu 40,01%. Hasil uji korelasi Product Moment, diperoleh r hitung sebesar 0,268. Nilai r tabel pada taraf signifikan 5% untuk N=55 adalah 0,266 (rxy 0,268 > r tabel 0,266) berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan konsumsi makan terhadap status gizi. Koefesien determinan (R²) sebesar 0,0718, artinya besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel konsumsi makan terhadap status gizi adalah sebesar 7,18%, sedangkan sisanya 92,82% dipengaruhi oleh faktor Abstract The objectives of this research are to know 1) Food comsumption of kid, 2) Nutrionalstatus of kid, 3) The influence of food consumption and nutritional status of kid in Elementary School Muhammadiyah Parakan Temanggung. The type of the research is ex-post facto. The method to collect the data is done by questionnaire as variable of food consumption, documentation to taking data of student and observation as variable of nutritional status of kid. Data analysis techniques descriptive analysis and hypothesis test used product moment correlation begun by prerequisite analysis, that is normality and linearity examination. The results show that food consumption is categorized fair by relative frequency 50,90%, and the nutritional status is fine by relative frequency 40,01%. Based on correlation test, the score of rxy was 0,268. The score of r table in the significant level 5% for total respondents 55 was 0,266 (rxy 0,268> r table 0,266). It means that there was a positive and significant of food consumption and nutritional status of kid. The score of determinant coefficient (R2) was 0,0718, it means that food consumtion and nutritional status gave a positive contribution 7,18% while 92,82% was example education Key word : Food consumption, Nutrional status Kata Kunci : Konsumsi makan, Status gizi 3

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya. Hari depan bangsa Indonesia tergantung pada mutu dan kesehatan bayi dan anak. Karena kesehatan bayi dan anak ini sebagai fondasi pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Dan dengan kesehatan bayi dan anak dapat menggambarkan kesehatan masyarakat secara umum. Salah satu masalah kesehatan dan sosial yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya suatu gizi masyaraka. Masalah gizi di Indonesia menjadi masalah yang besar karena berkaitan erat dengan indikator kesehatan umumnya seperti tingginya angka kesakitan dan angka kematian bayi dan anak (Departemen Kesehatan, 2008). Hal ini mudah dilihat, misalnya dari berbagai masalah gizi, anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium, dan kurang vitamin A. Rendahnya status gizi yang jelas berdampak pada dampak sumberdaya manusia. Oleh karena status gizi mempengaruhi kecerdasan, daya tahan tubuh terhadap penyakit, kematian bayi, kematian ibu, dan produktivitas kerja. Konsumsi makan anak perlu mendapat perhatian penting karena pada usia tersebut merupakan masa pertumbuhan yang penting. Pada masa ini pertumbuhan gigi, tulang dan organorgan vital lainnya berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi anak sebaiknya bukanlah sekedar untuk memenuhi kebutuhan energinya, melainkan juga memenuhi kebutuhan tumbuh kembang, memelihara daya tahan tubuh dari berbagai serangan infeksi, dan membangun persediaan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya kelak dan status gizi yang baik. status gizi merupakan suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh (Almaitsier, 2005). Penyebab kekurangan gizi pada anak biasanya di sebabkan oleh beberapa faktor secara langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab kekurangan gizi secara langsung, seperti kualitas dan kuantitas asupan makanan pada anak dan infeksi pada tubuh anak, faktor penyebab kekurangan gizi secara tidak langsung seperti pola pengasuhan anak yang kurang baik, pelayanan kesehatan dan situasi lingkungan yang kurang baik. Apabila anak kekurangan zat gizi, maka anak dapat mengalami penurunan fungsi organ vital hingga dampak buruk lainnya yaitu kematian. Melihat 4

dampak buruk dari bahaya kekurangan gizi pada anak, maka kita harus lebih memperhatikan hal tersebut. Beberapa zat gizi yang diperlukan oleh anak yaitu karbohidrat, protein, lemak vitamin dan mineral. Melihat bahwa pentingnya konsumsi makan untuk menentukan status gizi seseorang, maka penulis tertarik mengetahui seberapa besar pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi anak. SD Muhammadiyah Parakan Temanggung merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdasarkan pra survei yang dilakukan di SD Muhammadiyah Parakan Temanggung dapat dilihat 23% siswa yang ada di SD Muhammadiyah Parakan memiliki kondisi yang tidak sesuai antara fisik dan umur. Ketidaksesuaian tersebut misalnya anak yang telah berumur 10 tahun atau sudah memasuki kelas 4 SD, namun fisiknya terlihat seperti anak yang berumur 8 tahun. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi pada anak, sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi anak di SD Muhammadiyah Parakan Temanggung Jawa Teangah. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto.penelitian expost facto yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan sesudah perbedaanperbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami (Furchan 2002:383). Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan Temanggung. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 selama 1 minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I, II, III, IV, V SD Muhammadiyah Parakan Temanggung yang berjumlah 200 siswa yang tersebar dalam 5 kelas. Teknik sampel yang digunakan adalah Propotional Random Sampling. Dalam penelitian ini sampel diambil secara acak yaitu sebesar 25% dari jumlah populasi 200 siswa ditambah 10% dari sampel masing-masing kelas yang telah ditetapkan dengan jumlah 5 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhannya adalah 50 + 5= 55 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi dan observasi. Angket digunakan untuk mengungkap data tentang konsumsi makan, dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah siswa SD Muhammadiyah Parakan Temanggung dan observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) anak untuk menentukan status gizi anak. Instrumen penelitian untuk variabel konsumsi 5

makan (X) terdiri dari 19 butir pertanyaan, sedangkan untuk penelitian variabel status gizi (Y) didapat dari mengukur BB dan TB siswa. Skala pengukuran yang digunakan adalah model skala Likert. Item pertanyaan memiliki 4 alternatif jawaban dengan parameter positif. Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 siswa diluar sampel tetapi masih dalam populasi yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba hanya dilakukan pada variabel X, sedangkan variabel Y tidak dilakukan uji coba karena menggunakan data faktual. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis korelasional didahului dengan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan nilai mean, median, modus dan standar deviasi. Sedangkan analisis korelasional digunakan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2012:182) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data menggambarkan data hasil penelitian. Data penelitian ini adalah konsumsi makan dan status gizi. Data konsumsi makan diperoleh dari angket, sedangkan data status gizi diperoleh dari observasi. Deskripsi hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut. 1. Varaibel konsumsi makan (X) terdiri dari 19 item dengan 4 pilihan jawaban, sehingga skor ideal tertinggi 76, skor terendah ideal 19, mean ideal 47,5, standar deviasi 9,5, sedangkan skor tertinggi observasi 75, skor terendah observasi 52, mean observasi 64,25, standar deviasi 5,79, median 65 dan modus 65. 2. Varaibel status gizi (Y) diperoleh dengan observasi yang dilakukan kepada responden, skor ideal tertinggi 35, skor terendah ideal 5, mean ideal 20, standar deviasi 5, sedangkan skor tertinggi observasi 26,85, skor terendah observasi 15,83, mean observasi 21,42, standar deviasi 2,89, median 21,37 dan modus 17,60. Deskripsi data variabel konsumsi makan dan status gizi dapat dilihat pada tabel 1. 6

Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian Variabel Skor Observasi Skor Ideal Skor Max Skor Min Mean SD Skor Max Skor Min Mean SD Med Mo X 75 52 64,25 5,79 76 19 47,5 9,5 65 65 Y 26,85 15,83 21,42 2,89 35 5 20 5 21,37 17,60 (sumber : analisis data penelitian) Hasil perhitungan deskripsi skor ideal dan skor observasi kedua variabel tersebut dideskripsikan kembali melalui tabel distribusi frekuensi dan kategori skor dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Konsumsi Makan (X) Rangkuman hasil kategori variabel kemandirian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kategori Konsumsi Makan (X) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Baik 68-75 14 25,47 % 2 Cukup Baik 60-67 28 50,90 % 3 Tidak Baik 52-59 13 23,63 % Jumlah 55 100 % (sumber : analisis data penelitian) Tabel di atas menjelaskan 14 responden dalam kategori baik pada interval antara 68-75 dengan frekuensi relatif 25,47%, 28 responden dalam kategori cukup baik pada interval antara 60-67 dengan frekuensi relatif 50,90% dan 13 responden dalam kategori tidak baik pada interval 52-59 dengan frekuensi 23,63%. 2. Status Gizi (Y) Rangkuman hasil kategori variabel status gizi (Y) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3. 7

Tabel 3. Kategori Status Gizi (Y) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Sangat Baik 22,22 26,85 22 40,01% 2 Baik 19,20-21,97 18 32,72% 3 Cukup 16,53-18,90 14 25,45% 4 Kurang 12-15,83 1 1,82 % Jumlah 55 100% (Sumber: Analisis data penelitian) Tabel di atas menjelaskan 22 responden dalam kategori sangat baik pada interval antara 22,22-26,85 dengan frekuensi relatif 40,01%, 18 responden dalam kategori baik pada interval 19,20-21,97 dengan frekuensi relatif 32,72%, 14 responden dalam kategori cukup pada interval 16,53-18,90 dengan frekuensi relatif 25,45%, dan 1 responden dalam kategori kurang pada interval 12-15,83 dengan frekuensi relatif 1,82%,. Pengujian Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas dan linieritas.uji normalitas menggunakan perhitungan Chi Kuadrat.Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4, diketahui bahwa harga χ 2 hitung variabel konsumsi makan 15,64 < 31,41, dan harga X 2 hitung variabel status gizi adalah 4,091 < 66,34. Hasil uji normalitas kedua variabel dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel dk χ 2 hitung χ²tabel (5%) Kriteria Konsumsi makan 20 15,64 31,41 Normal Status gizi 49 4,091 66,34 Normal (Sumber: Analisis data penelitian) Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat disimpulkan bahwa kedua data dinyatakan normal atau sebenarnya normal pada taraf signifikan 5% karena harga χ 2 hitung di bawah χ2 tabel. Sedangkan uji linieritas dilakukan 8

dengan menggunakan uji F. Jika F hitung lebih kecil F tabel, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linear, sebaliknya jika F hitung lebih besar dari F tabel maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linear. Hasil perhitungan uji F diperoleh harga F hitung sebesar 0,800 < 1,95. Hasil uji linearitas kedua variabel selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel Dk F hitung F tabel (5%) Kriteria Y 19/34 0,800 1,95 Linier (Sumber: Analisis data penelitian Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat disimpulkan bahwa harga F hitung lebih kecil dari F tabel dengan taraf signifikan di bawah 5%, sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan linear. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Variabel Tabel 6. Hasil Uji Korelasi Product Moment r hitung (r xy ) r tabel (N=84,α=5%) Product Moment, diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung sebesar 0,268. Untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilai-nilai r xy dengan nilai N= 55 pada taraf signifikan 5% adalah 0,266. Jadi nilai r hitung yang diperoleh di atas nilai r tabel, yaitu 0,268 > 0,266. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 6 Koefisien Determinan (R²) Keterangan X Y 0,268 0,266 0,0718 Ada pengaruh (r xy > r tabel ) (Sumber: Analisis data penelitian) Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung 0,268. Untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilai-nilai rxy dengan nilai N=55 pada taraf signifikan 5% adalah 0,266. Jadi nilai rhitung yang diperoleh diatas nilai rtabel yaitu 0,268>0,266. Dapat diinterprestasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara variabel konsumsi makan dengan status gizi karena rhitung yang diperoleh diatas rtabel dengan taraf signifikan dibawah 5%. 9

Besarnya pengaruh yang diberikan oleh konsumsi makan terhadap status gizi dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefesien determinan (R²) sebesar 0,0718, artinya besarnya pengaruh yang diberikan oleh konsumsi variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 7,18% sedangkan sisanya 92,82% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat dijelaskan bahwa konsumsi makan dalam kategori cukup baik dengan frekuensi relatif 50,90 %. Konsumsi makan anak tergolong cukup baik karena pengetahuan orang tua yang baik tentang pentingnya memperhatikan konsumsi makan anak. Berbagai upaya dilakukan agar anak mendapat konsumsi makan yang baik, seperti saat akan mengolah makanan para orang tua memilih bahan makanan segar dan berkualitas baik, menggunakan peralatan pengolahan dan penyajian yang bersih, dalam mengolah makanan tidak menggunakan bahan pengawet, penyedap rasa instan dan bahan kimia lainnya, selalu mengingatkan anak untuk makan teratur. Upaya tersebut dilakukan para orang tua agar anak mendapat konsumsi makan yang baik, karena konsumsi makan anak sangat berpengaruh terhadap status gizi anak. Kebutuhan zat gizi anak seperti karbohidrat, protein, vitamin dan zat gizi lainnya telah tercukupi, dilihat dari konsumsi makan anak tergolong baik, artinya orang tua sudah baik dalam memberikan asupan gizi kepada anak melalui konsumsi makan. Status gizi anak SD Muhammadiyah Parakan Temanggung dalam kategori sangat baik dengan frekuensi relatif yaitu 40,01%. Status gizi anak tergolong sangat baik, karena anak mendapatkan asupan makanan yang baik. Orang tua anak khususnya ibu sangat mengutamakan keadaan gizi anak, karena keadaan gizi yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Keadaaan gizi yang baik terjadi apabila tubuh memperoleh asupan makan dan zat gizi yang cukup secara efesien, sehingga memungkinkan kesehatan anak tidak terganggu, pertumbuhan fisik, gerak aktif dan perkembangan otak secara umum pada tingkat yang sangat baik. Hasil analisis korelasi Product Moment menunjukkan bahwa ada pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi anak. Artinya, semakin baik konsumsi makan anak, maka semakin baik status gizi anak, sebaliknya semakin buruk konsumsi makan anak, maka semakin kurang status gizi anak. Konsumsi makan anak yang baik di SD Muhammadiyah Parakan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan status gizi anak. Orang tua siswa SD Muhammadiyah Parakan 10

semakin kreatif dan mengerti akan pentingnya memberikan konsumsi makan yang baik untuk anak, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap status gizi anak dan kesehatan anak. Orang tua menerapkan menu makan anak dengan baik, sehingga kesehatan dan keadaan gizi anak dapat terus ditingkatkan. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan orang tua untuk mengatur konsumsi makan anak yaitu, pemelihan bahan makanan yang baik dan berkualitas, pengolahan dan penyajian makanan yang menarik, jadwal makan anak yang teratur dan porsi makan anak sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. Orang tua harus menerapkan cara pemberian makan yang baik, seperti memberikan tambahan makanan ringan/selingan yang sehat sebelum makan siang dan sebelum makan malam, selalu memberi dan membujuk anak untuk makan buah-buahan dan sayur-sayuran, karena biasanya anak selalu menolak untuk memakan buah dan sayur. Untuk itu orang tua harus selalu memperhatikan konsumsi makan anak dan berupaya memberikan asupan makanan yang bergizi baik untuk tubuh anak agar keadaan gizi dan kesehatan anak tidak terganggu. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh konsumsi makan terhadap status gizi dapat diketahui dari harga koefesien determinan. Koefesien determinan (R²) yang diperoleh sebesar 0,0718, artinya besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 7,18%, sedangkan sisanya 92,82% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini seperti tingkat pendidikan keluarga, tinggi rendahnya pendapatan keluarga, status sosial dan budaya seperti aturan pada lingkungan dan kebudayaanya dalam mengkonsumsi suatu makanan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsumsi Makan anak di Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan Temanggung Jawa Tengah sebagian besar dalam kategori cukup baik. 2. Status Gizi anak di Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan Temanggung Jawa Tengah sebagian besar dalam kategori sangat baik. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan konsumsi makan terhadap status gizi anak di Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan Temanggung Jawa Tengah. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran 11

kepada orang tua siswa, siswa SD Muhammadiyah Parakan dan peneliti yang lain sebagai berikut: 1. Bagi orang tua siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan, diharapkan selalu dapat memperhatikan dan dapat selalu kreatif dalam memberikan konsumsi makan anak, selalu mengajak anak agar makan teratur dan memberitahu anak supaya dapat memelih makanan yang baik untuk dikonsumsi agar dapat meningkatkan status gizi anak. 2. Bagi siswa siswi Sekolah Dasar Muhammadiyah Parakan Temanggung Jawa Tegah, diharapkan dapat memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi tubuh, seperti sayur dan buah dan makan secara teratur dengan porsi yang cukup sesuai kebutuhan tubuh 3. Bagi penelitian lanjut berikutnya yang akan melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh konsumsi makan terhadap status gizi, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi, tidak hanya mengkonsumsi makanan tetapi juga faktor-faktor lain seperti tingkat pendidikan keluarga, tinggi rendahnya pendapatan keluarga, status sosial dan budaya seperti aturan pada lingkungan dan kebudayaanya dalam mengkonsumsi suatu makanan. 4. Masyarakat dan Institusi Sekolah Dasar, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan gizi siswa dan memberikan motivasi serta pendidikan bagi siswa untuk dapat mengkonsumsi zat-zat makanan yang mengandung energi dan protein. DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Departemen Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar 2008. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Furchan. 2002. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung : Alfabeta 12