Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

dokumen-dokumen yang mirip
ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat.

Enterprise Resource Planning (ERP)

System Application and Product (SAP) in Data Processing

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Aplikasi Sistem Informasi (1)

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun


STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

Enterprise Resource Planning

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

BAB II LANDASAN TEORI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ERP ( Enterprise Resource Planning )

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Perencanaan Sumber Daya

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam


Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

Enterprise Resource Planning

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KSI Lanjut. Implementasi SAP pada PT Indofood. Anggota Kelompok : Azis Muslim Diaz Pradiananto Fatra Firdaus S.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP


BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

komponen Sistem informasi 1

Enterprise Resource Planning

What is your Target????

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu,

PERTEMUAN 16 SISTEM APLIKASI TERPADU

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

Modul ke: SAP FUNDAMENTAL 05FEB FINANCIAL. Fakultas. Fransisca Hanita Rusgowanto S.Kom,M.Ak. Program Studi S1.Akuntansi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Sistem Informasi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi:

Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 2 TELAAH LITERATUR 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen. Suatu subsistem yang menghasilkan informasi keuangan baik untuk kepentingan manajerial maupun eksternal berbasis data akuntansi biasanya disebut sistem informasi akuntansi. Sistem Informasi akuntansi (SIA) secara umum adalah sebuah sistem informasi yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Menurut Sarosa (2009), Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Menurut Hurt (2008), Sistem Informasi Akuntansi yang baik mempunyai struktur berupa data yang diinput, kemudian diproses, menghasilkan output dan 9

kemudian disimpan serta mengalami pengendalian internal dari awal hingga akhir. Berikut gambarnya : Gambar 2.1 Struktur Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Internal Input Proses Output Penyimpanan Menurut Kosrini dan Koniyo (2007), di dalam suatu organisasi sistem informasi akuntansi berfungsi untuk : 1. Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan di suatu organisasi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi manajemen. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai. Setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi akuntansinya dengan kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu,tujuan sistem informasi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun demikian, terdapat tiga tujuan utama yang umum dari penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Hall, 2008) : 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. Kepengurusan merujuk kepada tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan 10

informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. 3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer menawarkan keunggulan seperti proses pengolahan data yang cepat, tingkat akurasi informasi yang tinggi, efisiensi sumber daya manusia, dan kemudahan akses informasi bagi yang membutuhkan (Hurt, 2008). Data yang diolah Sistem Informasi Akuntansi adalah data yang bersifat keuangan. Sitem Informasi Akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat keuangan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi perusahaan hanya informasi keuangan saja. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari unsur unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu : (Romney dan Steinbart, 2009) 11

1. Orang-orang (people), yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktifitasaktifitas organisasi. 3. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi. 4. Software, yang dipakai untuk memproses data dan organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Kusrini dan Koniyo, (2007) berpendapat bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan pendukung aktivitas perusahaan, dan yang termasuk pendukung aktivitas organisasi adalah 1. Infrastruktur perusahaan : akuntansi, hukum, adimnistrasi umum. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada pegawai. 3. Teknologi : peningkatan produk dan jasa (penelitian). 4. Pembelian. Sementara itu aktivitas utamanya adalah : 1. Inbound Logistic : penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan. 2. Operasi : aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang atau jasa. 3. Outbound Logistic : distribusi produk ke pelanggan. 12

4. Pemasaran dan penjualan. 5. Pelayanan : perawatan (maintenance). Sistem Informasi Akuntansi memiliki subsistem yang memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung dapat mempengaruhi pemrosesan transkaksi keuangan. SIA memiliki tiga subsistem, yaitu : (Hall, 2008) 1. Sistem Pemrosesan Transaksi ( Transaction Processing System TPS ), mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan. 2. Sistem Buku Besar / Pelaporan Keuangan ( General Ledger / Financial Reporting System GL / FRS ), menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba-rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum. 3. Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting System MRS ), menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan kinerja dan laporan pertanggung-jawaban. Sistem Informasi Akuntansi memiliki general model, disebut general model karena menggambarkan keseluruhan sistem informasi (Hall, 2008). Unsur general model yang dimaksud adalah : 1. End users : dibagi menjadi dua kelompok yaitu pihak eksternal dan pihak internal. Yang termasuk dalma pihak eksternal adalah kreditur, pemegang 13

saham, investor, pajak, pemasok, dan pelanggan. Sedangkan pihak internal yaitu manajer pada tiap tingkat perusahaan, karyawan yang berkepentingan. 2. Data Source : adalah transaksi keuangan yang masuk ke dalam sistem informasi dari kedua pihak baik eksternal maupun internal. 3. Data Collection : menjadi tahap operasional yang pertama dalam informasi. Tujuannya adalah memastikan data yang dimasukkan adalah valid, lengkap dan bebas dari kesalahan yang material. 4. Data Processing : setelah dikumpulkan, data biasanya membutuhkan proses untuk dapat menghasilkan informasi. 5. Database Management : database perusahaan merupakan penyimpanan fisik untuk data keuangan dan non-keuangan, dapat berupa lemari arsip ataupun computer disk. Untuk yang tersimpan dalam komputer dapat diwakili oleh hirarki, yaitu data attribute, record dan file. 2.2 Software Akuntansi Software akuntansi secara umum merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (account payable), penjualan (account receivable), penggajian, buku besar, dan lain-lain. Software akuntansi diperlukan dalam menjalankan transaksi keuangan. Proses menghasilkan informasi yang sangat rinci secara manual sangat memakan waktu, oleh karena itu software akuntansi sering kali membagi transaksi ke dalam 14

beberapa bagian kecil dan kemudian menentukan tingkat rincian yang akan digunakan dalam pelaporan. Pada prinsipnya memang software akuntansi ditujukan untuk memudahkan kita dalam menghasilkan laporan akuntansi keuangan. Melalui software akuntansi, pemilik perusahaan ataupun seorang akuntan dapat menerbitkan laporan-laporan yang dibutuhkan dengan waktu yang sangat cepat. Bila dibandingkan dengan cara kerja manual akuntansi, software akuntansi dapat menghemat waktu. Untuk Laporan keuangan (Laba Rugi dan Neraca bulanan) dalam pekerjaan manual membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu, sedangkan jika menggunakan software akuntansi, setiap transaksi baik itu penjualan, pembelian, produksi barang jadi atau setengah jadi, stok opname, pengeluaran biaya, pendapatan, akan otomatis terjurnal, sehingga laporan keuangan ataupun laporan akuntansi dan berbagai macam laporan lain yang mendukung dalam aktivitas perusahaan dapat dihasilkan dengan cepat dan tepat. Kualitas software dipengaruhi berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu software, yaitu yang berhubungan dengan : 1. Sifat sifat operasional dari software ( Product Operation) 2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision) 3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition) Kualitas sistem merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean, 1992 dalam Cahyo, 2010). Kualitas sistem didefinisikan Davis et al., (1989) dan juga Chin dan Todd (1995) 15

dalam Istianingsih (2008) sebagai perceived ease of use, yaitu seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Software juga dapat dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Kualitas sistem seperti yang didefinisikan peneliti peneliti diatas sebagai persepsi kemudahan penggunaan merupakan karakteristik informasi yang melekat dalam sistem informasi serta merupakan persepsi pemakai atas rasa kemudahan dalam memahami dan menggunakan sistem informasi yang digunakan. Pengukuran kualitas software merupakan bagian dari pengukuran software yang lebih fokus pada produk dan proses. Pengukuran kualitas, idealnya dilihat pada seluruh bagian dalam perspektif software development life cycle (SDLC). Pengukuran perangkat lunak dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Pengukuran produk seperti ukuran, kompleksitas, performa. 2. Pengukuran proses digunakan untuk peningkatan development dan maintenance. 3. Pengukuran proyek yang lebih difokuskan pada karakteristik dan eksekusi proyek. 2.3 Enterprise Resource Planning ( ERP ) Monk dan Wagner (2009) mendefinisikan ERP merupakan inti software yang digunakan perusahaan untuk mengkoordinasikan seluruh informasi di setiap area bisnis perusahaan. Program ERP membantu mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam suatu sistem komputer yang 16

dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari Marketing and Sales Department, Human Resource Department, Supply Chain Management Department, Accounting and Finance Department. Sehingga dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa ERP dapat melakukan integrasi dari tiap departemen, sehingga informasi yang diinputkan oleh beberapa departemen bisa digunakan oleh departemen yang lain, dan juga memberikan koneksi antar tiap bagian sehingga bisa saling berkomunikasi. Berikut adalah tabel mengenai contoh fungsi bisnis dari tiap-tiap area bisinis yang ada dalam suatu perusahaan : Tabel 2.1 Fungsi Dari Tiap Area Bisnis Dalam Suatu Perusahaan Functional area of operation Business Functions Marketing and Sales Marketing of a product Taking sales orders Supply Chain Management Purchasing goods and raw material Receiving goods and raw material Transportation and logistic Scheduling priduction runs Customer support Customer Relationship Management Sales Manufacturing forecasting goods advertising Plant maintenance (Sumber : Monk dan Wagner (2009)) Accounting and Finance Financial Accounting of payments from customers and to suppliers Cost allocation and control Planning and budgeting Cash flow management Human Resource Recruiting and hiring Training Payroll Benefits Goverment compliance ERP berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh proses yang ada sehingga dapat menjadi satu-satunya sumber informasi yang diperlukan dalam menjalankan operasional perusahaan secara real time. Sistem ERP sering disebut sebagai suatu 17

sistem back-office. Sebagai contoh dalam sebuah kasus penjualan, sistem ERP tidak menangani proses penjualan di sisi depan, tetapi sistem ERP lebih pada bagaimana menangani suatu order dan memberikan suatu solusi untuk mempermudah proses penyelesaian suatu order yang melalui berbagai tahapan. Semua orang dalam perusahaan dapat mengakses informasi yang sama dan juga bisa melakukan perubahan terhadap informasi tersebut. Jika suatu bagian sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka secara otomatis sistem ERP akan melanjutkan ke bagian berikutnya. Jika sewaktu-waktu ingin diketahui status order, maka hanya perlu masuk ke sistem ERP dan bisa melakukan pelacakan status terakhir. Dengan adanya sistem ini, maka proses order akan dapat diproses dengan cepat dan pelanggan dapat cepat menerima hasilnya dengan resiko kesalahan yang ditimbulkan semakin kecil. Enterprise Resource Planning memiliki sejumlah manfaat dalam penerapannya. Beberapa manfaat dari ERP ini yaitu : 1) Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis ; seperti proses ordering, mulai dari pencatatan order dari customer hingga proses pengiriman dan penagihan pembayaran order dapat diakses. 2) Mendorong efisiensi yang tinggi ; semisal pencapaian kepuasan pelanggan karena tingkat kecepatan pelayanan dengan otomisasi, pengurangan biaya produksi dan biaya operasional, dan lain sebagainya. 3) Menghasilkan Informasi yang real-time ; 18

4) Integrasi data keuangan ; Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik. Karakterisitik ERP menurut O Leary, E Daniel dalam Wibisono (2005), meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara traditional atau berbasis jaringan. 2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis. 3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan. 4. Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja. 5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara real-time. 6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan. 7. Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional. 8. Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali. Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain : (Wibsono, 2005) 1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. 19

2. Sistem ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, bahasa dan budaya dapat dijembatani secara otomatis sehingga data dapat diintegrasikan. 3. Sistem ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan sinkronisasi banyak sistem komputer yang terpisah. 4. Sistem ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja. 5. Sistem ERP membantu melancarkan pelaksanaan Manajemen Supply Chain dengan kemampuan memadukannya. Sedikitnya terdapat 3 sumber daya di dalam perusahaan yang perlu dikelola secara benar. Inilah mengapa perangkat lunak ERP kebanyakan mempunyai 3 modul utama, sebagai berikut : (Wibisono, 2005) A. Financial 1. FI Financial Accounting Digunakan sebagai parameter untuk perhitungan keuntungan, mengukur kinerja keuangan dengan berbasis pada data transaksi. Modul FI juga menyediakan data yang dapat digunakan sebagai alat audit dalam laporan keuangan. 2. CO Controlling Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan pokok : a) Pengendalian investasi b) Pengendalian kegiatan keuangan, memantau dan merencanakan kegiatan pembayaran sesuai dengan jadwal 20

c) Pengendalian kegiatan pembelian, pengadaan dan penggunaan dana dalam unit-unit kerja d) Pengendalian biaya dan keuntungan berdasarkan semua aktivitas perusahaan. 3. IM Investment Management Modul IM berkaitan dengan fungsi modul TR, dengan modul IM lebih ditujukan untuk analisis investasi jangka panjang dan aset tetap dari perusahaan untuk membuat keputusan. 4. EC Enterprise Controlling Modul EC adalah untuk memberikan akses mengenai : a) Kondisi keuangan perusahaan b) Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan c) Pengembangan investasi d) Pemeliharaan aset-aset yang dimiliki e) Pengembangan SDM perusahaan f) Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan g) Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi, struktur biaya, neraca dan laporan laba rugi. 5. TR Treasury Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan aktivitas logistik dan transaksi keuangan. B. Distribution dan Manufacturing 1. LE Logistics Execution 21

Modul LO merupakan modul yang terkait dengan modul lain, seperti modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM. Modul ini fokus pada pengaturan logistik dari pembelian hingga distribusi. 2. SD Sales Distribution Modul SD ditekankan pada penggunaan strategi penjualan yang mampu mengantisipasi perubahan pasar. Prioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisa, dan mengontrol aktifitas untuk memberikan kepuasan pada pelanggan dan menghasilkan keuntungan yang layak dalam periode akuntansi yang akan datang. 3. MM Material Management Fungsi utama dari modul ini adalah untuk membantu manajemen dalam aktifitas sehari-hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material, termasuk energi dan pelayanan. 4. PP Production Planning Modul PP ini berfungsi dalam merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada proses pengiriman produk. 5. PM Plant Maintenance Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan data komponen peralatan dengan aktifitas operasional yang sedang berjalan. 6. QM Quality Management Modul QM terintegrasi dengan modul PP PI production. Salah satu fungsi dari modul ini adalah untuk menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series. 22

7. PS Project System Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan berikut : a) Perencanaan terhadap waktu dan nilai b) Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost element atau unit cost dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktifitas dan penjadwalan c) Koordinasi dari sumber daya melalui otomasi permintaan material, manajemen dan kapasitas material, serta sumber daya manusia d) Pemantauan terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan e) Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan. C. Human Resource Berfungsi untuk : a) Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan b) Melindungi data personalia dari pihak luar c) Membangun sistem perekrutan dan pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen karir. Beberapa contoh dari software ERP, yaitu ORACLE dan SAP. Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu Relational Database Management System (RDBMS). Perusahaan perangkat lunak yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1977 ini memasarkan jenis basis data yang dapat digunakan pada berbagai jenis dan merk platform seperti MAC, 23

Linux, dan Windows. Hingga saat ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya dengan berbagai modul-modul yang terdapat di dalamnya. Begitu juga dengan software SAP yang berdiri sejak tahun 1972 sebagai perusahaan software terbesar ke empat yang berpusat di Jerman ini memberikan solusi ERP dengan fitur dan modul modul yang lengkap dan terintegrasi untuk Customer Relationship Management (CRM) dan Supply Chain Management (SCM). Selain Oracle dan SAP, masih terdapat lagi beberapa software akuntansi yang berbasis ERP, diantaranya Accurate, MYOB, Microsoft Dynamics, Lawson, Infor, IFS, dll. 2.4 Kualitas Informasi Informasi merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam menentukan suatu keputusan bagi para pimpinan atau orang yang membutuhkannya. Informasi berupa data yang sudah diolah, sehingga data tersebut menjadi informasi untuk digunakan bagi yang membutuhkannya, tanpa adanya informasi para pihak yang membutuhkan informasi tersebut seperti para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. antara lain : Adapun beberapa definisi mengenai informasi menurut beberapa sumber, 1. Menurut Gaol, (2008) informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/ manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. 2. Menurut Davis, Gordon B., (1984:200) dalam Gaol, (2008) information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient 24

and is of real or perceived value in current or prospective actions or decision. Yang mengandung pengertian sebagai berikut : Informasi adalah data yang telah diproses/ diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya. 3. Menurut Kusrini dan Koniyo, (2007) informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Dari definisi informasi menurut beberapa pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah yang memiliki arti sehingga berguna bagi penggunanya untuk digunakan dalam pengambilan suatu keputusan. Data belum memiliki nilai, sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. Hubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan baku dan bahan jadi. Data merupakan bentuk masih mentah yang belum dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, data perlu diolah lebih lanjut melalui sistem pengolahan informasi yang mengolah data menjadi informasi. Data diolah melalui suatu model agar menjadi sebuah informasi, dimana model ini disebut sebagai siklus informasi. Siklus Informasi dimulai dari data yang masuk/ diinput, selanjutnya data dikirim ke bagian perangkat pemroses data, kemudian hasil proses tersebut bisa kita terima sebagai output yang berupa informasi. 25

Gambar 2.2 Siklus Informasi Berdasarkan gambar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data akan diolah atau diproses kemudian akan menjadi informasi, dimana informasi ini akan sampai kepada orang yang membutuhkannya untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali Setiap informasi yang akan dipakai dalam proses pengambilan keputusan, harus berupa informasi yang berkualitas. Menurut Kusrini dan Koniyo, (2007) kualitas informasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Akurat (Accuracy) berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. b. Tepat pada waktu (TimeLines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai 26

nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan (Relevancy), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Kualitas informasi dalam suatu sistem informasi menunjukkan sebagai kesuksesan semantik. Level semantik ini merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. 2.5 Kepuasan Pengguna Sistem / Software Akuntansi Kepuasan pengguna terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara pengguna memandang suatu sistem informasi secara nyata, tidak pada kualitas sistem secara teknik (Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003 dalam Iranto, 2010). Ukuran kepuasan pengguna suatu software akuntansi dapat tercermin dari kualitas software itu sendiri dan kualitas informasi yang dihasilkan. Dalam literatur penelitian maupun dalam praktek, kepuasan pengguna seringkali digunakan sebagai ukuran pengganti dari efektivitas sistem informasi (Melone, 1990 dalam Istianingsih dan Wijanto, 2008). Doll dan Torkzadeh (1988) dalam Istianingsih dan Wijanto (2008), secara khusus merancang instrumen untuk 27

mengukur kepuasan pengguna sistem informasi. Doll dan Torkzadeh kemudian menemukan lima faktor yang bisa diinterpretasi untuk mengukur kepuasan pengguna sistem informasi, yaitu : content, accuracy, format, ease of use, timeliness. Penelitian yang dilakukan oleh Doll, Torkzadeh, dan Xia mengenai confirmatory factor analysis terhadap instrumen yang telah ditemukan sebelumnya untuk mengukur kepuasan pengguna semakin menguatkan bahwa lima faktor yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh merupakan alat yang tepat untuk mengukur kepuasan pengguna. 2.6 Persepsi Manfaat ( Perceived Usefulness ) Kegunaan Persepsian/ Perceived Usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (Jogiyanto, 2007). Dari definisinya diketahui bahwa persepsi manfaat merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Dengan demikian apabila seorang merasa percaya bahwa sistem informasi yang digunakannya bermanfaat maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang memberikan manfaat maka dia tidak akan menggunakannya. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi manfaat mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi, seperti contoh penelitian Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al., 1997; Sun, 2003 dalam Jogiyanto, (2007). Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa persepsi manfaat merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap, niat dan perilaku dalam menggunakan 28

teknologi. Persepsi manfaat merupakan tingkat dimana seorang yakin bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja. Variabel ini berupa persepsi pengguna dalam menggunakan software akuntansi. 2.7 Hubungan Antar-Variabel 2.7.1 Pengaruh Kualitas Software Akuntansi, Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pemakai (DeLone dan McLean, 1992 dalam Istianingsih dan Wijanto, 2008). Pendapat ini didukung hasil penelitian Kim dan McHaney (2000), McKiney et al., (2002), Rai et al., (2002), McGill et al., (2003), Almutairi dan Subramanian (2005) serta Livari (2005) dalam Istianingsih dan Wijanto, (2008). Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Hubungannya antar variabel tersebut, semakin tinggi kualitas software akuntansi yang digunakan, akan meningkatkan kepuasan penggunanya, dan semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan oleh software akuntansi yang digunakan akan meningkatkan kepuasan pengguna. 2.7.2 Pengaruh Kualitas Software Akuntansi, Kualitas Informasi Terhadap Perceived Usefulness Penelitian yang dilakukan Seddon (1997) dalam Istianingsih dan Wijanto, (2008) melihat adanya hubungan antara kualitas informasi dengan perceived 29

usefulness. Hasil penelitian Seddon mengenai adanya hubungan antara dua variabel ini, didukung oleh hasil penelitian Li (1997) dan Rai et al., (2002) dalam Istianingsih dan Wijanto, (2008). Jika pengguna software akuntansi yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka. Jika informasi yang dihasilkan dari software akuntansi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pemakai sistem tersebut. Peningkatan kepercayaan pemakai sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka. 2.7.3 Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi Livari (2005) dalam Istianingsih dan Wijanto, (2008) melakukan penelitian mengenai keberhasilan sistem informasi yang baru diterapkan terhadap pengguna sistem informasi di satu organisasi yang bersifat mandatory. Hasil penelitiannya untuk hubungan variable perceived usefulness dengan user satisfaction menunjukkan adanya pengaruh dari kedua variabel tersebut. Jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. DeLone dan McLean (1992) dalam Istianingsih dan Wijanto (2008), menyatakan bahwa antara dampak penggunaan sistem informasi terhadap kinerja 30

individual dengan tingkat kepuasan pemakai (user satisfaction) memiliki hubungan yang sifatnya timbal balik. Sementara Seddon dalam modelnya menghipotesakan bahwa dampak dari penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kinerja individu, akan mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai. Berdasarkan uraian tersebut, semakin tinggi perceived usefulness, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi, menurut persepsi mereka. 2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis Kualitas Software Akuntansi Perceived Usefulness Kepuasan Pengguna Software Akuntansi Kualitas Informasi Gambar 2.3 Model Penelitian : Pengaruh Kualitas Software Akuntansi dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi dengan Perceived Usefulness sebagai Variabel Intervening Menurut Ghozali (2011), model dengan 1 variabel intervening dan 1 variabel dependen harus dibagi dalam 2 persamaan sub-struktural sebagai berikut : 31

Kualitas Software Akuntansi Perceived Usefulness Kualitas Informasi Gambar 2.4 Model Penelitian Persamaan Sub-Struktural 1 : Pengaruh Kualitas Software Akuntansi dan Kualitas Informasi terhadap Perceived Usefulness Kualitas Software Akuntansi Kualitas Informasi Kepuasan Pengguna Software Akuntansi Perceived Usefulness Gambar 2.5 Model Penelitian Persamaan Sub-Struktural 2 : Pengaruh Kualitas Software Akuntansi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi 32

2.9 Hipotesis Berdasarkan uraian dan model penelitian yang ada, maka peneliti mengembangkan hipotesa penelitian sebagai berikut : Ha1 : Kualitas Software akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi Ha2 : Kualitas Software Akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi melalui perceived usefulness Ha3 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Software Akuntansi Ha4 : Kualitas Informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software Akuntansi melalui perceived usefulness Ha5 : Perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. 33