BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduknya. Pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Salah satu indikator kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

I. PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian suatu wilayah didukung dengan adanya. bertahap. Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

I. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses perubahan sistem yang direncanakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah tidak lepas dari pembangunan. yang dimiliki oleh daerahnya. Pembangunan nasional dilakukan untuk

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

I. PENDAHULUAN. pada hakekatnya pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. serta kesejahteraan penduduk. Kesenjangan laju pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkannya diperlukan syarat-syarat yang harus terpenuhi, laju pertumbuhan penduduknya. (Todaro, 2011)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap

ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH DI PULAU SUMATERA. Etik Umiyati

BAB I PENDAHULUAN. tahap awal pembangunan, disparitas regional menjadi lebih besar dan

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator dari kemajuan pembangunan, indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat dari pada tingkat pertumbuhan penduduknya. Pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dalam institusi-institusi, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Sebagaimana tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan stabilitas ekonomi. Sedangkan kondisi daerah yang secara geografis dan sumber alam yang berbeda, menimbulkan daerah yang lebih makmur dan lebih maju dibandingkan daerah lain. Oleh karena itu kebijakan pembangunan dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan cara memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dan berbeda-beda bagi masing-masing daerah. Proses tersebut dilakukan agar pembangunan dilaksanakan secara lebih merata. Untuk itu perhatian pemerintah harus tertuju pada semua daerah tanpa ada perlakuan khusus 1

2 pada daerah tertentu. Namun hasil pembangunan terkadang masih dirasakan belum merata dan masih terdapat kesenjangan antar daerah (Wicaksono, 2010). Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan laju pertumbuhannya atas dasar harga konstan (Masli, 2012). Dalam hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata. Teori Ekonomi mengemukakan bahwa kemampuan suatu negara dalam mengembangkan potensi sumberdayanya merupakan proses pertumbuhan ekonomi. Sesemakin besar kuantitas serta sesemakin tinggi kualitas sumberdaya yang ada, maka semakin besar pula potensi suatu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya (Tanjung, 2013). Menurut Samuelson dan Nordhaus (2010), ada empat faktor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yaitu (1) sumberdaya alam, (2) sumberdaya manusia, (3) pembentukan modal, dan (4) teknologi. Kekayaan sumberdaya alam sangat membantu perekonomian suatu negara, walaupun belum cukup bila didukung oleh keahlian penduduk untuk mengeksplorasi sumberdaya alam. Pembentukan modal juga merupakan faktor produksi sebagai unsur dominan untuk pertumbuhan ekonomi dimasa yang akan datang. Demikian pula, perkembangan teknologi dapat diterima secara luas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena teknologi memungkinkan bagi produsen untuk memproduksi lebih banyak dengan tingkat input yang sama.

3 Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi di suatu daerah dalam periode tertentu. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi tiap-tiap kecamatan se-kabupaten Labuhanbatu dari tahun ke tahun data PDRB yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga konstan karena dengan menggunakan PDRB atas dasar harga konstan pengaruh perubahan harga terhadap nilai PDRB telah dihilangkan. Kabupaten Labuhanbatu salah satu kabupaten dari 33 kabupaten yang ada di wilayah Sumatera Utara. Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perekonomian Sumatera Utara. Gambar berikut merupakan perbandingan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan Kabupaten Labuhanbatu selama periode 2010-2014. (Persen) 8 7 6 5 4 3 2 1 5,69 5,48 6,20 5,51 (Sumber : BPS Kabupaten Labuhanbatu). Gambar 1.1. Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara dan Kabupaten Labuhanbatu adhk Tahun 2000 Periode 2010-2014 (%) 6,90 6,27 6,39 6,06 5,07 4,63 0 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Sumatera Utara

4 Gambar 1.1. memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi propinsi Sumatera Utara maupun Kabupaten Labuhanbatu dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi. Bila dilihat perkembangan laju pertumbuhan ekonomi antara Propinsi Sumatera Utara dengan Kabupaten Labuhanbatu, maka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu atas dasar harga konstan tahun 2000 dalam kurun waktu lima tahun memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 6,01 persen tiap tahunnya. Namun dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara mencapai 5,63 pertumbuhan ekonomi persen setiap tahunnya, maka dapat dikatakan laju Kabupaten Labuhanbatu berada di atas dari laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara. Sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang berangsur mulai terjadi sejak separuh pertama 2013 masih berlanjut ke tahun 2014, ditopang dengan tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging markets. Perekonomian Propinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2014 semakin membaik didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif.

5 Persentase (%) 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00-5,00 17,16 11,91 11,13 10,57 6,73 7,80 6,42 6,63 7,48 6,22 6,39 6,24 4,95 5,07 6,45 4,13 4,01 4,80 4,86 3,57 4,07 Tahun 2010 2011 2012-0,90 2013 2014-2,45-3,48-2,71 Pertumbuhan Ekonomi Labuhanbatu Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Pertumbuhan Kualitas SDM/Tenaga Kerja Pertumbuhan Sumberdaya Alam (SDA) Pertumbuhan Tenaga Kerja (Sumber : BPS Kabupaten Labuhanbatu) Gambar 1.2. Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Sumberdaya Alam, Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Pertumbuhan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Kualitas Sumberdaya Manusia (SDM)/Tenaga Kerja di Kabupaten Labuhanbatu 2010-2014 Pertumbuhan ekonomi secara regional di Kabupaten Labuhanbatu dapat dilihat dari kecenderungan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2010-2014. Pada Gambar 1.2. terlihat bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Labuhanbatu mulai tahun 2010 sampai tahun 2014 menunjukkan trend pertumbuhan positif. Bahkan pada tahun 2011 PDRB Kabupaten Labuhanbatu tumbuh sebesar 6,63 persen, yang menunjukkan terjadinya akselesari pertumbuhan yang relatif tinggi, bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2014 yang hanya mampu tumbuh masing-masing sebesar 6,22 persen dan 5,07 persen.

6 Jika dibandingkan tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu tahun 2013-2014 memperlihatkan terjadinya fluktuasi pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh masing-masing sebesar 6,39 persen, 5,07 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu tahun 2014 merupakan pertumbuhan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yang sangat lambat selama periode tahun 2010-2014, seperti pada Gambar 1.2 di atas. Pada tahun 2010-2014, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Dana Perimbangan bahwa sumberdaya alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi. Perkembangan Sumberdaya Alam (SDA) diproksikan dengan nilai tambah dari sektor kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian yang dihasilkan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu mengalami pertumbuhan yang positif namun berfluktuasi. Pada periode tahun yang sama pertumbuhan sumberdaya alam mengalami fluktuasi tahun 2010 sebesar 6,45 persen, tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 4,13 persen, tahun 2012 turun menjadi 4,01 persen. Tahun 2012-2013 mengalami percepatan tumbuh yakni tahun 2012 sebesar 4,01 persen, dan tahun 2013 naik menjadi 4,80 persen. Sementara tahun 2010 mengalami akselerasi tumbuh menjadi 6,45 persen, sedangkan tahun 2011-2014 mengalami perlambatan kembali menjadi 4,13 persen tahun 2011 dan tahun 2014 melambat menjadi 3,57 persen. Selama periode 2010-2014 pertumbuhan

7 sumberdaya alam mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2014 sebesar 3,57 persen. Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto menunjukkan trend pertumbuhan yang positif. Tahun 2010-2011 mengalami peningkatan pertumbuhan dari 4,95 persen tahun 2010 menjadi 7,80 persen tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012-2014 mengalami perlambatan pertumbuhan, dari 7,48 persen tahun 2012 menjadi 6,73 persen tahun 2014 meningkat menjadi 11,13 persen pada tahun 2013 dan tahun 2014 melambat menjadi 6,73 persen. Sementara tahun 2011 mengalami akselerasi tumbuh menjadi 7,80 persen kemudian tahun 2014 kembali mengalami perlambatan menjadi 6,73 persen. Selama periode 2010-2014 pertumbuhan PMTB mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2010 sebesar 4,95 persen. Jumlah tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu mengalami trend pertumbuhan yang positif pada periode 2010-2014 kecuali tahun 2011, 2013 dan 2014. Petumbuhan jumlah tenaga kerja tahun 2010 sebesar 6,24 persen, mengalami penurunan sebesar -3,48 persen pada tahun 2011 kemudian tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi -2,71 persen, meningkat sebesar 11,91 persen tahun 2013 mengalami perlambatan menjadi 4,07 persen dan tahun 2014. Sementara tahun 2011-2014 mengalami penurunan, tahun 2011 pertumbuhan tenaga kerja sebesar -3,48 persen kemudian pada tahun 2014 pertumbuhan tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 4,07 persen. Selama periode 2010-2014 pertumbuhan tenaga

8 kerja mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2011 sebesar negatif 3,48 persen. Pertumbuhan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM)/tenaga kerja yang diproksi dengan pendidikan menengah ke atas yang ditamatkan mengalami trend pertumbuhan yang positif pada periode tahun 2010-2014, kecuali tahun 2011, dan 2012 yaitu: tahun 2010 pertumbuhan SDM/tenaga kerja sebesar 10,57 persen, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar -2,45 persen, demikian juga tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -0,90 persen, tahun 2013 meningkat menjadi 17,16 persen, tahun 2014 melambat menjadi 4,86 persen. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu, pada tahun 2011, pertumbuhan tenaga kerja, kualitas sumberdaya manusia/tenaga kerja, dan sumberdaya alam cenderung menurun tetapi pertumbuhan ekonomi malah meningkat. Dalam kondisi ini hanya pembentukan modal tetap bruto yang searah dengan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2012, pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto dan kualitas sumber daya manusia/tenaga kerja cenderung menurun malah mencapai titik terendah dalam kurun waktu 2011-2012 tetapi pertumbuhan ekonomi meningkat demikian juga pertumbuhan tenaga kerja dan sumberdaya alam. Dalam kondisi ini hanya justru tenaga kerja dan sumber daya alam yang searah dengan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2013 dan 2014, semua faktor-faktor sumber pertumbuhan malah searah dan sesuai dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2014, pertumbuhan tenaga kerja dan kualitas SDM/tenaga kerja mengalami penurunan sedangkan pertumbuhan

9 pembentukan modal tetap bruto dan sumberdaya alam mengalami peningkatan searah dan sesuai dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi. Melihat fenomena ini maka ada sesuatu yang terjadi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu walaupun pernyataan ini harus didukung dengan penelitian lebih mendalam, seperti apa sesungguhnya yang mendasari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu, seberapa besar dampak dari sumber pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Labuhanbatu dan faktor apa yang paling dominan diantara faktor-faktor sumber pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti: sumberdaya alam, pembentukan modal, tenaga kerja, dan teknologi. Untuk melihat secara lebih mendalam tentang faktor-faktor sumber pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari sumberdaya alam, tenaga kerja, pembentukan modal, dan teknologi maka perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam. Hal tersebut menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Labuhanbatu.

10 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, fenomena dan data serta uraian di atas, terdapat beberapa permasalahan yang ingin dikaji dalam tesis ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh Sumber Daya Alam, Pembentukan Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu? 2. Bagaimana elastisitas variabel Sumberdaya Alam, Pembentukan Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi yang paling besar yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan tesis ini adalah: 1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel Sumber Daya Alam, Pembentukan Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu. 2. Menganalisis elastisitas variabel Sumberdaya Alam, Pembentukan Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi yang paling besar mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu.

11 1.4. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan tersebut, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan gambaran umum pengaruh sumber-sumber pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu. 2. Sebagai sumbangan pemikiran dan tambahan informasi bagi para pengambil kebijakan dalam merumuskan model sumber-sumber pertumbuhan di Kabupaten Labuhanbatu baik pemerintah maupun kalangan dunia swasta. 3. Sebagai tambahan informasi teoritis dan empiris bagi penelitian selanjutnya menganalisis sumber-sumber pertumbuhan dan pertumbuhan ekonomi.