LAPORAN AKUNTABILITAS KINER INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN TINGGI PEKANBARU



dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINER INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

L A K I P TAHUN 2013

Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA BADUNG Jl. RAYA SEMPIDI NO. 1 MENGWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

A. Latar Belakang Organisasi

D A F T A R I S I. Halaman

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

REVIEW RENSTRA PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA) TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2014

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 BULAN : MARET 2017

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 BULAN : MEI 2017

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 BULAN : JANUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN NEGERI WONOSARI

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 BULAN : FEBRUARI 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

PENGADILAN TINGGI SULAWESI SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2017 BULAN : JUNI 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN PTA JAWA BARAT

ngadilan Agama Tangerang

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2017 BULAN : MEI 2017

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

RENCANA STRATEGIS TAHUN

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 2016 (dalam rupiah)

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : JULI 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKjIP) TA 2014 PN PEKALONGAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN DESEMBER TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

Assalamu alaikum wr. wb.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Bab I Pendahuluan. Terwujudnya good governance dalam praktik-praktik pemerintahaan dan

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

BAB.I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINER INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN TINGGI PEKANBARU PENGADILAN TINGGI PEKANBARU Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp/ Fax No. 0761-21523 Email:admin@pt-pekanbaru.go.id

AB I-PENDAHULUAN I A. LATAR BELAKANG Pembentukan Pengadilan Tinggi Pekanbaru berawal dari Rekomendasi Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Riau sesuai dengan surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara Departemen Kehakiman Cq Direktur Ketatalaksanaan, dimana pembentukan Pengadilan Tinggi Pekanbaru memang sangat diperlukan, karena sebelumnya Peradilan Tingkat Banding hanya ada di Propinsi Sumatera Barat yang membawahi daerah hukum Propinsi Riau dan Propinsi Jambi. Setelah melengkapi data dukung dan mendapatkan persetujuan dari Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Propinsi Riau dan rekomendasi dari Pengadilan Tinggi Padang, maka pada tahun 1982 Menteri Kehakiman RI mensetujui untuk mendirikan gedung Pengadilan Tinggi Pekanbaru di atas tanah seluas 5.000 m 2 dengan luas bangunan 1500 m 2 dan bangunan susulan seluas 206 m 2 yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru. Pada tahun 1983 para personil baik untuk tenaga teknis maupun tenaga administrasi telah tersedia, sedangkan bangunan belum selesai sehingga pada saat itu seluruh Pegawai beserta Hakim Tinggi berkantor di Gedung Daerah Komplek Gubernur yang terletak di jalan Diponegoro Pekanbaru. Gedung Pengadilan Tinggi Pekanbaru diresmikan pada tanggal 21 Juli 1983 oleh Sekretaris Jenderal Departemen Kehakiman RI. Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Pekanbaru ini, maka kebutuhan masyarakat pencari keadilan di propinsi Riau telah terwujud. Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru meliputi 14 (empat belas) Pengadilan Negeri di propinsi Riau dan Kepulauan Riau yang terdiri dari : 1. Pengadilan Negeri Pekanbaru (Klas IA) 2. Pengadilan Negeri Tanjung Pinang (Klas IA) 3. Pengadilan Negeri Batam (Klas IA) 4. Pengadilan Negeri Dumai (Klas IB) 5. Pengadilan Negeri Bangkinang (Klas II) 6. Pengadilan Negeri Bengkalis (Klas II) 1

7. Pengadilan Negeri Rengat (Klas II) 8. Pengadilan Negeri Tembilahan (Klas II) 9. Pengadilan Negeri Pelalawan (Klas II) 10. Pengadilan Negeri Siak Sri Indrapura (Klas II) 11. Pengadilan Negeri Rokan Hilir (Klas II) 12. Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian (Klas II) 13. Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun (Klas II) 14. Pengadilan Negeri Ranai (Klas II) Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari keadilan. Untuk itulah Pengadilan Tinggi Pekanbaru menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012. (Gedung Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru) 2

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Riau dan Kepulauan Riau berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang undangan. Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Pekanbaru yakni: 1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Makamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, tegoran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkaraperkara yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank. 2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya. 3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan kepadanya serta 3

mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakimhakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan. 4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat surat lainnya disimpan di Kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, mengirimkan berkas perkara banding serta putusannya kepada Pengadilan Negeri. 5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain lain, melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. 6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Negeri dan menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum. 7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara kepada Panitera Muda Hukum. 8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang undangan dan mengolah dan mengkaji hasil evaluasi dan laporan periodik dari Pengadilan Negeri untuk dilaporkan kepada Pimpinan Pengadilan. 4

9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan suratsurat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan Umum di Pengadilan Tinggi Pekanbaru. 10. Sub Bagian Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru, perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 11. Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru serta perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 12. Sub Bagian Umum adalah mempunyai tugas Membina dan melaksanakan Urusan Tata Usaha, dan Kearsipan berdasarkan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. 13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi. 5

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Timggi Pekanbaru selama tahun 2012 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Pengantar Ikhtisar Eksekutif. BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal hal umum tentang keadaan Pengadilan Tinggi Pekanbaru, Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan : A. Rencana Strategi 2010 2014 1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Kinerja Tahunan 2012 C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2012 BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan : A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja) B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran sasaran organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja). BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru serta strategi pemecahan masalah. BAB V Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2013 4. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah. 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2010 2014 1. VISI DAN MISI Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Visi Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI PEKANBARU YANG AGUNG Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Tinggi Pekanbaru, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 4. Peningkatan kualitas pengawasan 5. Peningkatan tertib administrasi perkara 6. Peningkatan penyediaan Sarana dan Prasarana Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 7

2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah sebagai berikut : 1. Penyelesaian perkara 2. Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 3. Sumber daya manusia yang berkualitas 4. Pengawasan yang berkualitas 5. Pelaksanaan tertib administrasi perkara 6. Penyediaan sarana dan prasarana INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Peningkatan penyelesaian perkara 1 Penyelesaian perkara a Persentase perkara yang diselesaikan a PENJELASAN Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. b Persentase perkara diselesaikan sisa yang b Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. 2 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 2 Aksesibilitas masyarakat atas putusan perkara Persentase jumlah perkara yang sudah putus dan dipublikasikan Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi 3 Peningkatan kualitas sumber daya manusia 3 Sumber daya manusia yang berkualitas a Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat a Perbandingan antara sumber daya manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. b Persentase pegawai yang lulus diklat b Perbandingan antara sumber daya manusia yang lulus diklat dengan 8

jumlah yang mengikuti diklat. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN 4 Peningkatan kualitas pengawasan 4 Pengawasan dan pembinaa yang berkualitas a Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti a Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. b Persentase temuan yg ditindaklanjuti b Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan temuan yang dilaporkan 5 Peningkatan tertib administrasi perkara 5 Tertib administrasi perkara a Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap a Perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. b Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis b Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Banding dengan berkas perkara yang didistribusikan 6 Peningkatan penyediaan sarana prasarana dan 6 Sarana dan prasarana Persentase pengadaan sarana dan prasarana Perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasi kan 9

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Tinggi Pekanbaru untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah : 1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. 10

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun Anggaran : 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Tertib perkara administrasi a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% Sumber Daya Manusia yang berkualitas a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat 100% Pengawasan berkualitas yang a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% Aksesibilitas masyarakat peradilan terhadap Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan 100% Penyediaan Sarana dan Prasarana Persentase pengadaan sarana dan prasarana 100% 11

C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2012 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : HJ. MERI ULFA, SH, MH Jabatan : Panitera Sekretaris Pengadilan Tinggi Pekanbaru Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : MANIS SOEJONO, SH Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. 12

PENETAPAN KINERJA Unit Organisasi : Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun Anggaran : 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penyelesaian perkara Tertib administrasi perkara Sumber Manusia berkualitas Daya yang a. Persentase perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat 100% 100% 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat 100% Pengawasan yang berkualitas a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan 100% Penyediaan Sarana Prasarana dan Persentasepengadaan sarana dan prasarana 100% Jumlah Anggaran : Rp. 15.353.266.000,00 (Lima belas miliar tiga ratus lima puluh tiga juta dua ratus enam puluh enam ribu rupiah) 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 A. PENGUKURAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2012, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2012 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. 14

PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Penyelesaian perkara 2 Tertib administrasi perkara 3 Sumber Daya Manusia yang berkualitas 4 Pengawasan yang berkualitas 5 Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 6 Penyediaan Sarana dan Prasarana a b Persentase perkara yang diselesaikan Persentase sisa perkara yang diselesaikan a Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis a Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b Persentase pegawai yang lulus diklat a Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b Persentase temuan yg ditindaklanjuti Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan Persentase pengadaan sarana dan prasarana 88,36 % 62,32 % 72,73 % 88,36 % 62,32 % 72,73 % 74,36 % 74,36 % 91,80 % 91,80 % Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2012 : Rp. 10.642.256.000,00 (Sepuluh milliar enam ratus empat puluh dua juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah) Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2012 : Rp. 9.807.222.413,00 (Sembilan milliar delapan ratus tujuh juta dua ratus dua puluh dua ribu empat ratus tiga belas rupiah) 15

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun 2012 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2012, Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. SASARAN PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 88,36 % 62,32 % 72,73 % 88,36 % 62,32 % 72,73 % Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase Perkara yang Diselesaikan b. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan. a. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. Dibawah ini dijelaskan pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana, perkara Perdata, dan perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tahun 2012. 1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan Persentase perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 88,36 %, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 258 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 292 perkara. Persentase perkara Pidana yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 100% dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 88,36 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 banyak perkara pidana yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2012. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2012. 16

KEADAAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN TINGGI PEKANBARU TAHUN 2012 NO BULAN SISA TAHUN 2011 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari 21 19 13 27 2 Februari 20 22 25 3 Maret 20 11 34 4 April 32 16 50 5 Mei 10 35 25 6 Juni 20 20 25 7 Juli 21 19 27 8 Agustus 18 27 18 9 September 24 13 29 10 Oktober 23 26 26 11 November 38 24 40 12 Desember 26 32 34 Jumlah 21 271 258 2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 62,32 % yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 129 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 207 perkara. Persentase perkara Perdata yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 62,32 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 banyak perkara perdata yang masuk di bulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2012. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut ini tabel mengenai keadaan perkara perdata tahun 2012. KEADAAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN TINGGI PEKANBARU TAHUN 2012 NO BULAN SISA TAHUN 2011 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari 37 7 4 40 2 Februari 14 16 38 3 Maret 13 2 49 4 April 14 8 55 5 Mei 7 16 46 6 Juni 12 13 45 7 Juli 5 18 32 8 Agustus 18 15 35 9 September 17 4 48 10 Oktober 24 16 56 11 November 24 7 73 12 Desember 15 10 78 Jumlah 37 170 129 17

3. Persentase Perkara Tipikor yang diselesaikan Persentase perkara Tipikor yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 72,73 % yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 24 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 33 perkara. Persentase perkara Tipikor yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 100% dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya hanya tercapai 72,73 %. Walaupun tidak mencapai target penyelesaian, namun penyelesaian perkara tipikor ini mengalami kemajuan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011 hanya sebesar 16,67 %. Ini menunjukkan bahwa ada peningkatan untuk penyelesaian perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun 2012. Berikut ini tabel mengenai keadaan perkara Tipikor tahun 2012 dan grafik Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2012. KEADAAN PERKARA TIPIKOR DI PENGADILAN TINGGI PEKANBARU TAHUN 2012 NO BULAN SISA TAHUN 2011 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari 5 0 3 2 2 Februari 2 2 2 3 Maret 1 0 3 4 April 2 1 4 5 Mei 2 2 4 6 Juni 3 2 5 7 Juli 2 2 5 8 Agustus 2 4 3 9 September 3 3 3 10 Oktober 3 2 4 11 November 3 3 4 12 Desember 5 0 9 Jumlah 5 28 24 18

b. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. Persentase sisa perkara Pidana, Perdata, maupun Tipikor yang masing masing ditargetkan selesai pada tahun 2012, ternyata dapat tercapai. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2011, yaitu Pidana sejumlah 21 perkara, Perdata sejumlah 37 perkara, dan Tipikor sejumlah 5 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2012. Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 yang mencapai target sebesar menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Berikut ini disajikan grafik penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2012. 2. SASARAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA Pencapaian sasaran Tertib Administrasi Perkara pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Tertib perkara administrasi a Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 19

Untuk mencapai sasaran Tertib Administrasi Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis a. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang Diajukan Banding yang Disampaikan Secara Lengkap Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. Indikator presentase berkas perkara yang diajukan banding dan diterima di Pengadilan Tinggi secara lengkap tahun 2012 yang ditargetkan ternyata dapat tercapai. Hal ini berarti bahwa berkas perkara yang diajukan oleh Pengadilan Negeri telah disampaikan secara lengkap sehingga tidak ada berkas perkara yang harus dikembalikan ke Pengadilan Negeri yang mengirim berkas tersebut yang mana hal ini dapat mempercepat proses penyelesaian perkara di tingkat banding. Adapun rincian berkas perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor yang diajukan banding pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah perkara Pidana yang diajukan banding pada tahun 2012 adalah 271 perkara, dan semua berkas yang diajukan banding sudah disampaikan secara lengkap, 2. Jumlah perkara Perdata yang diajukan banding pada tahun 2012 adalah 170 perkara, dan semua berkas yang diajukan banding sudah disampaikan secara lengkap 3. Jumlah perkara Tipikor yang diajukan banding pada tahun 2012 adalah 30 perkara., dan 2 berkas dicabut, dan 28 berkas yang diajukan banding sudah disampaikan secara lengkap. Dengan demikian persentase seluruh berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap untuk perkara Pidana, Perdata, maupun Tipikor telah terealisasi seluruhnya dan mencapai target 100%. Berikut ini grafik berkas perkara pidana, perdata, dan tipikor yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap pada tahun 2012. 20

b. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Banding dengan berkas perkara yang didistribusikan. Indikator kinerja persentase berkas perkara yang diregister dan siap diditribusikan ke Majelis tahun 2012 yang ditargetkan ternyata dapat tercapai. Ini menggambarkan bahwa proses administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga semua berkas yang diterima secara lengkap langsung dapat diregister di dalam buku induk perkara maupun buku register pembantu perkara sehingga pada tahun 2012 semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis. Berikut ini grafik berkas perkara pidana, perdata, dan tipikor yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis pada tahun 2012. 3. SASARAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Sumber Daya Manusia yang berkualitas a Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b Persentase pegawai yang lulus diklat 74,36 % 74,36 % Untuk mencapai sasaran Sumber Daya Manusia yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat 21

a. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang diusulkan mengikuti diklat adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Indikator kinerja persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat tahun 2012 yang ditargetkan ternyata dapat tercapai, dengan data sebagai berikut : Pada tahun 2012 Pengadilan Tinggi Pekanbaru melaksanakan diklat Bimbingan Teknis Fungsional, dengan peserta dari 14 Pengadilan Negeri sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Jumlah peserta yang diusulkan adalah 83 orang, yang terdiri dari : Pansek/Wapan : 23 Orang Panmud/ Panitera Pengganti : 35 Orang Jurusita / Jurusita Pengganti : 25 Orang Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat mengikuti diklat Bimbingan Teknis tersebut, sehingga persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat adalah. b. Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang lulus diklat Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang lulus diklat adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/ bersertifikat diklat, dengan jumlah yang mengikuti diklat. Persentase pegawai yang lulus diklat pada tahun 2012 belum mencapai target 100%, karena rata rata persentase pegawai yang lulus pada beberapa diklat yang diselenggarakan pada tahun 2012 adalah sebesar 74,36 %, dengan data sebagai berikut: Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengadakan Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2012 dengan peserta sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru sejumlah 26 orang. Dalam diklat tersebut jumlah peserta yang lulus berjumlah 6 orang. Sehingga persentase pegawai yang lulus diklat hanya mencapai 23,07%. Pada tahun 2012 Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengirimkan 2 (dua) orang Hakim untuk mengikuti Diklat Hakim Tindak Pidana Korupsi, dan kedua orang orang Hakim tersebut lulus dan memperoleh sertifikat Hakim Tipikor, sehingga persentase pegawai yang lulus diklat tercapai. Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengusulkan 1 (satu) orang CPNS untuk mengikuti Diklat Prajabatan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI. Pada tahun 2012 pegawai yang diusulkan tersebut sudah mengikuti diklat prajabatan, dan lulus serta memperoleh sertifikat prajabatan. Dengan demikian persentase pegawai yang lulus mengikuti diklat mencapai target. 22

4. SASARAN PENGAWASAN YANG BERKUALITAS Pencapaian Sasaran Pengawasan yang Berkualitas pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Pengawasan berkualitas yang a Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 91,8 % 91,8 % b Persentase temuan yg ditindaklanjuti Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti a. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Indikator kinerja persentase pengaduan yang ditindak lanjuti tahun 2012 yang ditargetkan realisasinya hanya mampu terwujud 91,80 %. Pengaduan yang ditindaklanjuti tersebut biasanya terjadi di wilayah Pengadilan Negeri yang berada dibawah Pengawasan Pengadilan Tinggi. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut : NO BULAN PENGADUAN MASUK PENGADUAN TELAH DITELAAH/ DIPROSES PENGADUAN BELUM DITELAAH/ BELUM DIPROSES 1 Januari 5 5 0 2 Februari 11 11 0 3 Maret 2 2 0 4 April 13 12 1 5 Mei 16 16 0 6 Juni 5 5 0 7 Juli 21 21 0 8 Agustus 12 11 1 9 September 4 4 0 10 Oktober 6 4 2 11 November 10 9 1 12 Desember 17 12 5 Jumlah 122 112 10 Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase pengaduan yang ditindaklanjuti belum mencapai target, karena dari 122 pengaduan yang masuk, hanya 112 pengaduan yang telah diproses atau ditelaah, sehingga realisasi hanya mencapai 91,80 %. 23

Pada tahun 2012 ini masih ada sisa pengaduan yang belum diprroses atau ditelaah, dikarenakan pada bulan Desember 2012 tahun 2012 banyak pengaduan yang masuk sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada akhir tahun 2012. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa pengaduan yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. b. Indikator Kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan. Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2012 mencapai target sebesar 100%. Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun 2012, telah ditindaklanjuti. 5. SASARAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN Pencapaian sasaran Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan indikator kinerja Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Proses Penyelesaian Perkara yang dapat dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi. Persentase poses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan pada tahun 2012 adalah sebesar, dengan data sebagai berikut : Total perkara pidana, perdata, dan tipikor yang putus dan diminutasi pada tahun 2011 sejumlah 411 perkara. Proses putusan perkara tersebut seluruhnya sudah dipublikasikan di website Pengadilan Tinggi Pekanbaru melalui aplikasi Sistem Aplikasi Perkara Pengadilan Tinggi Pekanbaru (Simkara). Maka persentase proses putusan perkara yang dapat dipublikasikan telah mencapai target sebesar. 24

6. SASARAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA Pencapaian sasaran Penyedian Sarana dan Prasarana pada tahun 2012 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Penyediaan Sarana Persentase pengadaan dan Prasarana sarana dan prasarana Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan. Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Tinggi pekanbaru pada tahun 2012 adalah sebesar. Rincian data pengadaan sarana dan prasaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : No Pengadaan Sarana dan Prasarana Target Realisasi Tidak % Terealisasi 1 Gedung dan Bangunan Pembangunan ruang arsip Pembuatan koridor Semenisasi Rumah Dinas Pembuatan Pagar Rumah Dinas 1 Paket 1 Paket 2 Teknologi Informasi Sistem Informasi Kepegawaian 1 sistem 1 sistem 3 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Jaringan PABX CCTV Finger Print Camera Digital 1 Paket 1 Paket 4 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Meubelair AC Gorden 5 Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Meubelair AC 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Persentase pengadaan sarana dan prasarana : Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana di atas, dapat disimpulkan persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2012 yang ditargetkan, ternyata telah terealisasi dan mencapai target. 25

REALISASI ANGGARAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2012 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang. Pada awal tahun 2012, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 15.353.266.000,00 (Lima belas miliar tiga ratus lima puluh tiga juta dua ratus enam puluh enam ribu rupiah), namun adanya revisi pada belanja modal dan belanja barang DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun 2012 menjadi Rp. 10,642,256,000.00 (Sepuluh miliar enam ratus empat puluh dua juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah). Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun anggaran 2012, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : 1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut : NO. KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI (Rp.) (Rp.) (Rp.) % 1 Belanja Pegawai 6,929,121,000 7,108,547,000 6,887,553,163 96.89 2 Belanja Barang 3,708,544,000 2,576,556,000 1,904,206,790 73.91 3 Belanja Modal 4,300,000,000 541,552,000 507,731,230 93.75 JUMLAH 14,937,665,000 10,226,655,000 9,299,491,183 90.93 1. Belanja Pegawai Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai. 26

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebesar Rp. 6,929,121,000.00 (Enam miliar sembilan ratus dua puluh sembilan juta seratus dua puluh satu ribu rupiah) kemudian direvisi menjadi Rp. 7,108,547,000.00 (Tujuh miliar seratus delapan juta lima ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) untuk menutupi pagu minus belanja pegawai. b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2012 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 6,887,553,163.00 (Enam miliar delapan ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus lima puluh tiga ribu seratus enam puluh tiga rupiah) Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2012, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 96.89 % dengan rincian belanja sebagai berikut: NO. KODE PAGU REALISASI KEGIATAN AKUN (Rp.) (Rp.) % 1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS Rp 2,696,195,000 Rp 2,696,194,020 100.00 2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 47,000 Rp 43,414 92.37 3 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS Rp 235,645,000 Rp 235,644,440 100.00 4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS Rp 56,183,000 Rp 56,182,600 100.00 5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 89,825,000 Rp 73,575,000 81.91 6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 1,258,640,000 Rp 1,258,630,000 100.00 7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS Rp 247,491,000 Rp 247,490,789 100.00 8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS Rp 139,034,000 Rp 139,033,900 100.00 9 511129 Belanja Uang Makan PNS Rp 397,367,000 Rp 364,394,000 91.70 10 511151 Belanja Tunj. Umum PNS Rp 61,195,000 Rp 61,195,000 100.00 11 511332 Belanja Uang Kehormatan Pejabat Negara Rp 1,920,000,000 Rp 1,748,250,000 91.05 12 512211 Belanja Uang Lembur Rp 6,925,000 Rp 6,920,000 99.93 Total Belanja Pegawai Rp 7,108,547,000 Rp 6,887,553,163 96.89 c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 220,993,837.00 (Dua ratus dua puluh juta sembilan ratus sembilan puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tujuh rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 3.11 % dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu belanja pegawai tersebut disebabkan karena adanya selisih pembayaran tunjangan Hakim karir Tipikor dengan tunjangan fungsional Hakim yang melekat pada gaji induk. 27

2. Belanja Barang Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebesar Rp. 3,708,544,000.00 (Tiga miliar tujuh ratus delapan juta lima ratus empat puluh empat ribu rupiah), kemudian akibat kebijakan Kementrian Keuangan terkait dengan efisiensi anggaran, direvisi oleh Mahkamah Agung RI menjadi Rp. 2,576,556,000.00 (Dua miliar lima ratus tujuh puluh enam juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru. b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2012, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesa Rp. 1,904,206,790.00 (Satu miliar sembilan ratus empat juta dua ratus enam ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2012, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 73.91 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : NO. KODE PAGU REALISASI KEGIATAN AKUN (Rp.) (Rp.) % I 52 Rp 1,292,508,000 Rp 877,407,249 67.88 1 521111 Belanja Keperluan Perkantoran Rp 329,800,000 Rp 206,071,284 62.48 2 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Rp 79,189,000 Rp 33,145,690 41.86 3 521115 Honor Operasional Satuan Kerja Rp 63,830,000 Rp 63,830,000 100.00 4 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp 64,570,000 Rp 61,605,450 95.41 5 521213 Belanja Honor Output Kegiatan Rp 1,750,000 Rp 1,750,000 100.00 6 522111 Belanja Langganan Listrik Rp 124,282,000 Rp 115,124,154 92.63 7 522112 Belanja Langganan Telepon Rp 33,156,000 Rp 13,541,403 40.84 8 522113 Belanja Langganan Air Rp 120,000 Rp - - 9 523111 Belanja Biaya Rp 364,256,000 Rp 219,622,829 60.29 28

Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Biaya 10 523121 Pemeliharaan Peralatan Rp 231,555,000 Rp 162,716,439 70.27 dan Mesin II 52 Rp 1,284,048,000 Rp 1,026,799,541 79.97 11 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp 162,000,000 Rp 44,771,000 27.64 12 521211 Belanja Bahan Rp 44,091,000 Rp 37,773,600 85.67 13 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Rp 243,210,000 Rp 215,581,550 88.64 14 522141 Belanja Sewa Rp 50,000,000 Rp 23,210,000 46.42 15 522151 Belanja Jasa Profesi Rp 46,875,000 Rp 25,500,000 54.40 16 524111 Belanja Perjalanan Biasa Rp 533,307,000 Rp 516,863,069 96.92 17 524119 Belanja Perjalanan Lainnya (DN) Rp 204,565,000 Rp 163,100,322 79.73 Total Belanja Barang Rp 2,576,556,000 Rp 1,904,206,790 73.91 c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 672,349,210.00 (Enam ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus sepuluh rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 26.09 % dari total pagu yang tersedia. 3. Belanja Modal Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2012 di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebesar Rp. 4,300,000,000.00 (Empat miliar tiga ratus ribu rupiah) kemudian direvisi menjadi Rp. 541,552,000.00 (Lima ratus empat puluh satu juta lima ratus lima puluh dua ribu rupiah). Revisi belanja modal yang cukup besar tersebut disebabkan karena, pada awalnya anggaran atau pagu belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2012 di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebesar Rp. 4,300,000.00 (Empat miliar tiga ratus juta rupiah), termasuk untuk pengadaan tanah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) sebesar Rp. 4,000,000,000.00 (Empat miliar). Namun pengadaan tanah untuk Pengadilan Tipikor tidak dapat terealisasi. Hal ini disebabkan karena awalnya Pengadilan Tinggi Pekanbaru kesulitan mencari lokasi tanah yang dekat dengan kantor Pengadilan Negeri Pekanbaru. Ketika menemukan tanah yang tidak terlalu 29

jauh dari kantor Pengadilan Negeri Pekanbaru, terbentur dengan dana yang tersedia terlalu kecil dengan harga yang ditetapkan penjual, sehingga pembelian batal. Selanjutnya ketika telah menemukan tanah dengan harga yang sesuai dengan anggaran yang tersedia, Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah menyurati Biro Perencanaan Mahkamah Agung RI untuk menentukan apakah tanah yang tersedia layak atau tidak untuk dijadikan kantor Pengadilan Tipikor. Setelah disurvei oleh Biro Perencanaan Mahkamah Agung RI, mereka berpendapat bahwa tanah tersebut tidak presentatif untuk didirikan kantor Pengadilan Tipikor karena lebar tanah tersebut terlalu kecil. Sampai pertengahan tahun, karena belum juga terealisasi maka Pengadilan Tinggi Pekanbaru melaporkan ke Biro Perencanaan Mahkamah Agung RI agar alokasi dana sebesar 4 miliar yang diperuntukan untuk pengadaan tanah Pengadilan Tipikor dapat diberikan ke satuan kerja lain sehingga dana yang tersedia tersebut tidak sia sia dan dapat dimanfaat untuk yang lain dan penyerapan anggaran dapat lebih meningkat. Pada akhir tahun anggaran Pengadilan Tinggi Pekanbaru diberi anggaran belanja tambahan sebesar Rp. 241,000,000.00 (Dua ratus empat puluh satu juta rupiah), untuk penggadaan AC dan Meubelair. b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2012, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah 507,731,230.00. Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 2012, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 93.75 % dengan rincian belanja sebagai berikut : NO. KODE PAGU REALISASI KEGIATAN AKUN (Rp.) (Rp.) 1 023 Teknologi Informasi 534131 Belanja Modal Jaringan Rp 20,000,000 Rp 19,822,000 99.11 Perangkat Pengolah Data dan 2 996 Komunikasi 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 61,063,000 Rp 61,051,650 99.98 3 997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 317,052,000 Rp 302,277,580 95.34 4 998 Gedung/Bangunan 533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 143,437,000 Rp 124,580,000 86.85 Total Belanja Modal Rp 541,552,000 Rp 507,731,230 93.75 % c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 33.820.770,00. Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 6.25 % dari total pagu yang tersedia. 30

2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : NO. KEGIATAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) % 1 Belanja Barang Rp 415,601,000 Rp 365,294,600 87.90 JUMLAH Rp 415,601,000 Rp 365,294,600 87.90 Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Umum. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah Rp. 415,601,000.00. Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2012, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesa Rp. 365,294,600.00. Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2012, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 87.90 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : NO. KODE PAGU REALISASI KEGIATAN AKUN (Rp.) (Rp.) % 1 521211 Belanja Bahan Rp 67,190,000 Rp 47,454,600 70.63 2 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Rp 158,751,000 Rp 155,742,000 98.10 3 522151 Belanja Sewa Rp 55,500,000 Rp 55,500,000 100.00 4 524119 Belanja Perjalanan Lainnya (DN) Rp 134,160,000 Rp 106,598,000 79.46 Total Belanja Barang Rp 415,601,000 Rp 365,294,600 87.90 c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 50,306,400.00. Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 12.10 % dari total pagu yang tersedia. 31

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun 2012 merupakan merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawaban sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun 2012 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2013. Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun 2012 diuraikan sebagai berikut : 1. Keberhasilan Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oeh suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun 2012 adalah : Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi. Penyelesaian perkara pada tahun 2012 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik. Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara ditahun 2011 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2012 dan telah memenuhi target. Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2012 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target. Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah perserta yang dusulkan mengikuti diklat dan jumlah peserta yang lulus diklat sudah mencapai target. Target dalam menindaklanjuti temuan untuk mencapai pengawasan yang berkualitas sudah tercapai. 32

Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target. Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok dan fungsi pengadilan pada tahun 2012 ini telah terealisasi seluruhnya. 2. Kendala atau Hambatan Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Tinggi Pekanbaru diantaranya Perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Desember cukup banyak dan menghambat pencapaian target penyelesaian perkara tahun berjalan. Hal ini dapat disebabkan pengiriman dan penyelesaian dari Pengadilan Negeri yang cukup lama. B. SARAN SARAN Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi kendala atau hambatan seperti tersebut diatas adalah : Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Memberikan arahan kepada Pengadilan Negeri yang berada dibawahnya akan pentingnya waktu penyelesaian perkara. Mencari alternatif jasa pengiriman yang dapat memberikan jangka waktu pengiriman yang lebih singkat karena sebagian besar jarak antara Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi relatif jauh sehingga memakan waktu pengiriman yang lama. 33

LAMPIRAN 1 : STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN TINGGI PEKANBARU KETUA WAKIL KETUA HAKIM HAKIM PANITERA/SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS PANMUD PERDATA PANMUD PIDANA PANMUD HUKUM SUB BAG KEPEGAWAIAN SUB BAG UMUM SUB BAG KEUANGAN KELOMPOK PANITERA PENGGANTI

LAMPIRAN 2 : INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data 1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan a. Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 2 Peningkatan tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap a. Perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis b. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Banding dengan berkas perkara yang didistribusikan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 3 Peningkatan Kualitas SDM a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat a. Perbandingan antara sumber daya manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan, Laporan Tahunan, b. Persentase pegawai yang lulus diklat b. Perbandingan antara sumber daya manusia yang lulus diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan, Laporan Tahunan,

INDIKATOR KINERJA UTAMA No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data 4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti a. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Tim Pengawas Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti b. Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan temuan yang dilaporkan Tim Pengawas Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Persentase penyelesaian yang dipublikasikan proses perkara dapat Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 6. Peningkatan sarana dan prasarana Persentase pengadaan sarana dan prasarana Perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Laporan Semester dan Laporan Tahunan.

LAMPIRAN 3 : RENCANA KINERJA TAHUN 20

RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun Anggaran : 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% Sumber Daya Manusia yang berkualitas a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat 100% Pengawasan yang berkualitas a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Penyediaan Sarana dan Prasarana Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan Persentase pengadaan sarana dan prasarana 100% 100%

LAMPIRAN 4 : MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2

MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010 2014 No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Ket 1 Peningkatan Penyelesaian perkara Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan. 90 % 70 % 90 % 95 % 85 % 95 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 2 Peningkatan tertib administrasi perkara Tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% 100% 100%

MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010 2014 No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Ket 3 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia yang berkualitas a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat 80 % 85 % 4 Peningkatan kualitas pengawasan Pengawasan yang berkualitas a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 95 % 95 % 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan 6 Peningkatan penyediaan Sarana Prasarana dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Persentase pengadaan sarana dan prasarana yang tersedia 100%

LAMPIRAN 5 : SK TIM PENYUSUN LAPORAN

PENGADILAN TINGGI PEKANBARU SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU Nomor : W4.U/06/KU.05.10/I/2013 TENTANG PENUNJUKAN/PENGANGKATAN TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN TINGGI PEKANBARU TAHUN 2012 KETUA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu untuk menunjuk dan mengangkat Tim Penyusun Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah; b. Bahwa Pegawai yang tersebut dalam Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk diangkat sebagai Tim Penyusun Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012; MENGINGAT : 1. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Diktum Ketiga Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Negeri Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing; 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama; 4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men PAN) Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004, tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi; 5. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 11 Tahun 2011, tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012;