PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

DOSEN PEMBIMBING : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSI Tiara Lenggogeni EB06

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

Bab 1 Latar Belakang

Question & Answer a T bu b nga g nku

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

STUDI KASUS Distribusi-Bagi Hasil_sbu_2010.xls

BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. konvensional bertumbangan bisa jadi sebagai pemicunya. Sementara, bankbank. mulai membujuk masyarakat beralih ke bank syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

Eny Srihastuti Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit, dengan tujuan untuk meningkatkan

SUMBER SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi bank menghimpun dana dari berbagai aspek, dimana sumber dana

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

5.1.1 Perkembangan pendapatan Mudharabah, Murabahah dan. Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

SURVEI KREDIT PERBANKAN

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

SIMPANAN BAGI HASIL DI BANK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

Transkripsi:

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI

Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit maupun bentukbentuk lainnya. Dari segi cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh, jenis bank dibagi dua yaitu bank berprinsip konvensional dan bank berprinsip syariah. Dalam cara menentukan keuntungan, bank berprinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu menetapkan bunga untuk produk simpanan dan pinjaman, serta untuk jasa bank lainnya, pihak bank menerapkan biaya dalam nominal tertentu. Sedangkan pada bank berprinsip syariah, menggunakan sistem dan operasi sesuai prinsip syariah Islam yaitu penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjam maupun yang disimpan di bank didasarkan pada prinsip bagi hasil sesuai dengan hukum Islam. Dengan perbedaan tersebut, maka akan mempengaruhi perhitungan pembagian keuntungan pada produk bank konvensional maupun bank syariah, salah satunya adalah tabungan.

Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah : 1. Bagaimana hasil perhitungan bagi hasil tabungan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri dan tabungan konvensional pada PT. Bank Mandiri. 2. Manakah pembagian hasil yang lebih menguntungkan secara nominal bagi nasabah antara bagi hasil tabungan mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri dengan bunga tabungan konvensional pada PT. Bank Mandiri. Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi pembahasannya hanya pada perhitungan bagi Hasil dan bunga. Hal ini dilihat secara nominal uang dalam periode bulan Januari sampai September 2012

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam penulisan adalah 1. Untuk mengetahui hasil perhitungan bagi hasil tabungan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri dan bunga tabungan konvensional pada PT. Bank Mandiri. 2. Untuk mengetahui hasil yang lebih menguntungkan bagi nasabah secara nominal uang, antara bagi hasil tabungan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri dengan bunga konvensional pada PT. Bank Mandiri.

Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Bank Syariah Dalam perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah menggunakan rumus : Rumus Jumlah Saldo Rata-rata (harian) Rumus Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah Perhitungan Bunga Tabungan Bank Konvensional Dalam perhitungan bunga tabungan konvensional menggunakan rumus :

Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Bulan Januari 2011 Contoh perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah individu : Tn. Rahmat mempunyai rekening tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri pada bulan Januari 2012, dengan data transaksi sebagai berikut : Perhitungan Saldo Rata-rata Harian No Tanggal Hari Mengendap Saldo Hari x Saldo 1. 04/01/2012 4 1.000.000 4.000.000 2. 08/01/2012 10 3.500.000 35.000.000 3. 18/01/2012 9 3.000.000 27.000.000 4. 27/01/2012 5 4.000.000 20.000.000 Total 28 86.000.000 Maka saldo rata-rata harian nasabah pada bulan Januari 2012 adalah Rp 86.000.000,00 : 31= Rp 2.774.193,54 Jika dik : Distribusi bagi hasil tabungan mudharabah sebesar Rp 82.640.879.398,68 Saldo rata-rata tabungan mudharabah sebesar Rp 10.506.103.326.446,10 Nisbah bagi hasil untuk nasabah 34%

Jawab : Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Bank Syariah Bulan Janari 2012 = Rp 2.693.548,4 Rp 82.640.879.398,68 34% Rp 10.506.103.326.446,10 = Rp 7.419,40 Jadi bagi hasil yang diperoleh Tn. Rahmat pada bulan Januari 2012 sebesar Rp 7.419,40

Perhitungan Bunga Tabungan Bank Konvensional Pada contoh data transaksi tabungan Tn. Rahmat, maka perhitungan bunga yang akan diperoleh Tn. Rahmat untuk bulan Januari 2012, jika diketahui : Suku Bunga Tabungan Konvensional Tahun 2012 Saldo Tabungan Suku Bunga < Rp. 1,000,000.00 0.00% >= Rp. 1,000,000.00 - < Rp. 10,000,000.00 1.00% >= Rp. 10,000,000.00 - < Rp. 100,000,000.00 1.25% >= Rp. 100,000,000.00 - < Rp. 1,000,000,000.00 1.60% >Rp. 1,000,000,000.00 2.25%

Jawab : Perhitungan Bunga Tabungan Bank Konvensional Bulan Januari 2011 = Rp 2.774.193,54 x 1,00% x 28 365 = Rp 2.128,15 Jadi bunga yang diperoleh Tn. Rahmat pada bulan Januari 2012 sebesar Rp 2.128,15

Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa bagi hasil tabungan mudharabah lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan konvensional. Dimana dengan menggunakan sistem bagi hasil dalam periode Januari sampai September 2012 dengan nisbah 66:34, pendapatan yang diperoleh Tn. Rahmat sebesar Rp 237.261,78. Sedangkan dengan menggunakan sistem bunga dalam periode yang sama, serta menggunakan tabel suku bunga (persentase yang digunakan 1% dan 1.25%) maka Tn. Rahmat hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 72.340,53. 2. Dari penelitian sebelumnya bahwa tabungan mudharabah (sistem bagi hasil) secara nominal lebih besar dibandingkan tabungan konvensional (sistem bunga).

Saran-saran 1. Bagi masyarakat umum, Penulis menganjurkan kepada masyarakat agar menyimpan dananya di perbankan syariah. Secara sistem, perbankan syariah lebih sesuai dengan ajaran agama islam dan cocok bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Selain itu sistem perbankan syariah lebih adil dan transparan. 2. Bagi pihak Bank Syariah Mandiri, hendaknya lebih meningkatkan pelayanan dan usahanya agar dapat menarik minat masyarakat untuk menginvestasikan dananya.