ANALISIS SISTEM PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA STATIS

dokumen-dokumen yang mirip
SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

PERANCANGAN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA SEDERHANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

RANCANG BANGUN MINIATUR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) SECARA TIDAK KONTINU KAPASITAS 334 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

PEMBANGKITAN LISTRIK MEMANFAATKAN ARUS LALU LINTAS UNTUK LAMPU LALU LINTAS ABSTRACT

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BATTERY CHARGING SYSTEM FOR AUTOMATICALLY OWN DEVICES EDUCATION AND RESEARCH DEVELOPMENT OF ELECTRIC BICYCLE ABSTRACT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

DESAIN SEPEDA STATIS DENGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP UNTUK PENERANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR


BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

PERANCANGAN SEPEDA STATIS PENGHASIL ENERGI LISTRIK YANG ERGONOMIS

Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang Pada Atap Rumah Sebagai Pembangkit Listrik

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

jadi Yang membedakan arusnya saja, pada dasarnya prinsip kerjanya sama

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengaruh Variasi Diameter Pulley Alternator dan Daya Motor Terhadap Arus dan Kecepatan Proses Pengisian Baterai 12 Volt

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PADA DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

ISSN Cetak ISSN Online Analisis Perilaku Superkapasitor Susunan Sebagai Pengganti Baterai

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN FLYWHEEL

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

PENGARUH DIAMETER KAWAT DAN JUMLAH LILITAN SPULL ALTERNATOR TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN SKRIPSI

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

CASGER: CASING YANG BERFUNGSI SEBAGAI CHARGER DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut. Penambahan pembangkit energi listrik

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

3. METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

Energi Kinetik Alat Kebugaran Lat Pull Down untuk Lampu LED dan Pemandu

RANCANG BANGUN MINI PLANT REGENERATIVE BRAKING SEBAGAI SUMBER DAYA LISTRIK DESIGN OF MINI PLANT REGENERATIVE BRAKING AS A SOURCE OF POWER

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN KAPASITOR PARAREL PADA BELITAN BANTU TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

BAB II NO BREAK SYSTEM

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

PEMANFAATAN ENERGI KINETIK MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN MULTI GENERATOR PADA ANAK TANGGA. Oleh Tiara Bunga Kirana NIM:

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

SISTEM PENGISIAN BATTERAY LEAD ACID SECARA ADAPTIVE

III. METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI DAN INSTALASI KELISTRIKAN PADA PEMBANGKIT MIKROHIDRO DENGAN KAPASITAS 750 WATT

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

ANALISA EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA POMPA SIRKULASI PENDINGIN GENERATOR DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

Transkripsi:

ANALISIS SISTEM PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA STATIS Alfon Dwi Pratama Napitupulu 1*, I Gede Eka Lesmana 2, Agri Suwandi 3 *123 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila, Jakarta Srengseng Sawah Jagakarsa, 12640 3 E-mail : agrisuwandi@univpancasila.ac.id ABSTRAK Pentingnya manfaat akan energi listrik bagi masyarakat Indonesia untuk kehidupan sehari - hari tidak dapat sepenuhnya disuplai oleh PLN. PLN hanya dapat mensuplai 48% pasokan listrik untuk rumah tangga, sehingga banyak rumah tangga di desa yang belum dapat menikmati energi listrik. Maka perlu adanya pengembangan energi alternatif sebagai tambahan pasokan energi listrik rumah tangga. Salah satu energi alternatif dapat dihasilkan dari kerja mekanik. Sepeda statis merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam menghasilkan energi listrik. Setiap ayunan sepeda statis mampu menghasilkan suatu energi kinetik yang dapat diubah menjadi energi listrik, yaitu dengan cara menghubungkan sepeda statis ke alternator untuk menghasilkan tegangan volt DC. Tegangan yang dihasilkan akan disimpan pada akumulator (battery/aki), lalu tegangan volt DC battery dihubungkan dengan menggunakan boost converter (voltage regulator) untuk mendapatkan tegangan yang lebih tinggi. Tegangan keluaran boost converter akan dihubungkan dengan single phase fullbridge inverter untuk mengubah tegangan menjadi volt AC. Analisis sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis bertujuan untuk mendapatkan parameter kecepatan putaran pedal yang optimal agar waktu pengisian battery cepat penuh. Berdasarkan hasil perhitungan, kecepatan pedal yang didapat adalah 2000 rpm dengan kapasitas listrik sebesar 50 VA. Kata Kunci: sistem pembangkit energi listrik, sepeda statis, energi alternatif ABSTRACT The importance of the benefits of electric energy for the people of Indonesia for daily life cannot be fully supplied by PLN. PLN can only supply 48% of the electricity supply for households, so that many households in the village have not been able to enjoy electricity. Hence the need for the development of alternative energy as an additional supply of household electrical energy. One alternative energy can be generated from mechanical work. Static bike is a tool that can be used in generating electrical energy. Each static bike swing is capable of generating a kinetic energy that can be converted into electrical energy, that is by connecting a static bike to the alternator to generate a DC voltage. The resulting voltage will be stored on the accumulator (battery / battery), then the DC voltage of the battery voltage is connected by using a boost converter (voltage regulator) to obtain a higher voltage. The boost converter output voltage will be connected to a single phase fullbridge inverter to convert the voltage into an AC voltage. Analysis of electric power generation system on a static bike aims to obtain optimal pedal rotation speed parameters for fast full battery charge time. Based on the calculation, the speed of the pedal is 2000 rpm with an electric capacity of 50 VA. Keywords: power plant system, static bike, alternative energy PENDAHULUAN Pentingnya manfaat akan energi listrik bagi masyarakat Indonesia untuk kehidupan sehari - hari tidak dapat sepenuhnya disuplai oleh PLN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya 1

Mineral (Statistik Ketenagalistrikan, 2015), sehingga PLN hanya dapat mensuplai 48% Dengan melihat laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun meningkat, maka kebutuhan akan listrik ikut meningkat, sehingga perlu menunjang penyediaan energi listrik secara optimal dan terjangkau. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi manusia, dimana manusia akan mengayuh sepeda sehingga gerakan pada sepeda yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik yang dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik. Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi kini berkembang, seperti salah satu penelitian yang dilakukan di Osaka, Jepang oleh Jacopo Guanetti, Simone Formentin, Matteo Corno, dan Sergio M. Savaresi pada tahun 2015. Namun penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam bertaransportasi, bukan untuk menghasilkan energi listrik, yang nantinya energi listrik tersebut digunakan pada keperluan perangkat elektronik, seperti halnya menge-charge battery handphone. Kini penggunaan sepeda sebagai sarana olahraga yang awalnya membutuhkan rute atau area untuk mengayuh, sepeda kini sudah dapat digunakan di dalam rumah untuk berolahraga. Setiap orang dapat berolahraga di rumah tanpa harus memikirkan rute kemana saja untuk bersepeda dan tanpa takut udara polusi yang dihirup dengan menggunakan sepeda statis. Pada saat ini, penggunaan sepeda statis sebagai sarana olahraga sangat banyak diminati oleh semua umur maupun gender. Dengan melihat kebutuhan akan energi listrik bagi kehidupan sehari-hari serta penggunaan akan sepeda statis pada masyarakat khususnya perkotaan, sepeda statis dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil energi listrik. Dalam setiap ayunan sepeda statis yang dilakukan dapat menghasilkan suatu energi khususnya energi kinetik yang dapat diubah menjadi energi listrik. Pembangkit energi listrik pada sepeda statis merupakan suatu metode dalam penyediaan energi listrik dengan cara menghubungkan sepeda statis ke altenator, lalu sepeda statis tersebut digunakan sebagai altenator atau dinamo ampere untuk menghasilkan tegangan Volt DC. Tegangan yang dihasilkan akan disimpan pada akumulator (baterai/aki), lalu tegangan Volt DC baterai dihubungkan dengan menggunakan boost converter (voltage regulator) untuk mendapatkan tegangan yang lebih tinggi (Ambar Mazta, Melzi. 2016) Tegangan keluaran boost converter akan dihubungkan dengan single phase fullbridge inverter untuk mengubah tegangan menjadi Volt AC. Dengan demikian, arus yang telah dihasilkan bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga yang menggunakan tegangan AC. Namun apabila peralatan rumah tangga yang menggunakan tegangan DC, bisa langsung digunakan tanpa harus menghubungkannya ke single phase fullbridge inverter (inverter). Sistem Kinerja Roda Sepeda statis yang digunakan sebagai pembangkit energi listrik memiliki roda yang akan digunakan sebagai penghasil energi listrik yang akan dihasilkan. Sepeda statis yang digunakan memliki satu percepatan, yaitu pada roda bagian belakang, dimana roda sepeda dihubungkan ke puley alternator dengan menggunakan sebuah belt. Gambar 1. Hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan belt Jumlah rpm yang dihasilkan pada roda sepeda statis akan sama dengan roda pada alternator, sesuai dengan hukum fisika pada gerak melingkar yang dihubungkan dengan rantai atau sabuk (belt) akan menghasilkan arah putar yang sama dan rotasi yang dihasilkan sama (Utomo, Pristiadi. 2017). Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:... (1.1) Sistem kinerja alternator Sistem mekanik yang dilakukan pada roda sepeda statis akan dihubungkan pada 2

alternator dengan menggunakan belt sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan akan disalurkan oleh puley yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus bolak-balik pada stator, arus listrik yang dihasilkan kemudian akan dirubah menjadi arus searah oleh rectifier (dioda). Arus bolak-balik yang mengalir masuk ke dioda akan diubah menjadi arus searah oleh dioda, karena dioda memungkinkan arus hanya mengalir pada satu arah. Dioda dipasang di dalam alternator, sehingga output listrik dari alternator sudah berupa arus searah ketika dialirkan ke akumulator (baterai/aki). Sistem kinerja voltage regulator Sistem pembangkit energi listrik ini menggunakan tenaga manusia sebagai sistem mekanik yang nantinya akan menggerakkan roda yang tersambung dengan alternator. Pada saat mengayuh sepeda, pasti ada saat dimana manusia mengayuh dengan kecepatan yang tidak konstan yang disebabkan stamina manusia konstan dari awal melakukan aktivitas sampai waktu yang diinginkannya untuk berhenti. Sedangkan untuk mengisi akumulator, tegangan output yang dihasilkan alternator harus terjaga besarnya pada kecepatan tinggi. Hal ini dilakukan agar alternator dapat mengisi akumulator tanpa merusak akumulator tersebut. Sistem kinerja akumulator Akumulator (baterai/aki) yang digunakan untuk sistem pembangkit energi listrik ini adalah akumulator kering, dengan spesifikasi tegangan 12 volt dan kapasitas 6 Ah. Dengan spesifikasi tersebut, akumulator yang akan digunakan memiliki tegangan kerja 12 volt, dan memiliki 6 buah sel yang disusun secara seri dan masing-masing sel memiliki tegangan 2 volt dimana tiap sel dipisahkan oleh dinding penyekat dan memiliki cairan elektrolit masing-masing. Cairan elektrolit yang dipakai untuk untuk mengisi akumulator (baterai/aki) adalah larutan encer asam sulfat yang tidak berwana dan tidak berbau. untuk cairan pengisi akumulator (baterai/aki) dipakai elektrolit dengan berat jenis 1260 pada 20. Akumulator (baterai/aki) yang akan digunakan memiliki kapasitas 6 Ah, yang artinya akumulator (baterai/aki) ini dapat memberikan kuat arus 6 ampere dalam 1 jam, atau 1 ampere dalam 6 jam. Skema Aliran Pada saat sebelum melakukan analisis pada penelitian, terlebih dahulu dibuat skema aliran. Proses aliran listrik yang akan dihasilkan, agar proses penelitian dapat dikontrol apabila terjadi sebuah kesalahan yang mengakibatkan jalannya penelitian tidak berjalan sesuai keinginan atau penelitian tehambat yang mengakibatkan kegagalan. Adapun skema proses aliran yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 2. Perancanaan skema proses aliran sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis 3

I Besarnya arus pengisian ke akumulator (A) b. Lama Pengisian Daya...(1.3) Keterangan: Td Lamanya pengisian daya (jam) Daya Ah Besarnya daya yang didapat dari perkalian Ah dengan besar tegangan akumulator (Watt hour) Daya A Besarnya daya yang didapat dari perkalian A dengan besar tegangan akumulator (watt) Gambar 3. Skema aliran sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis Sistem aliran listrik yang akan dihasilkan akan dimulai dari gerak gear sepeda statis, yang akan dihubungkan ke pulley alternator dengan v-belt. Putaran yang akan dilakukan harus dapat menggerakkan alternator, dimana alternator akan digerakkan dengan kecepatan 1500 rpm dan diukur dengan tachometer. Ketika pulley alternator berhasil bergerak pada kecepatan 1500 rpm, maka alternator akan menghasilkan listrik DC yang akan disimpan dalam akumulator (Subodro, Romad. 2015). Pada proses penyimpanan listrik yang dihasilkan alternator, alternator akan dihubungkan dengan voltage regulator lalu dihubungkan ke akumulator. Voltage regulator akan berguna untuk menjaga tegangan dan arus agar tetap stabil untuk mengisi akumulator. Arus yang nantinya akan disimpan di ukur dengan multimeter untuk melihat seberapa besar arus dan tegangan yang didapat. Untuk mengetahui waktu dalam proses pengisian akumulator (baterai/aki), dapat menggunakan persamaan berikut (Hasan, Umar. 2015): a. Lama Pengisian Arus... (1.2) Keterangan: Ta Lamanya pengisian arus (jam) C Besarnya kapasitas akumulator (Ah) METODE Metode penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis diawali dengan studi literatur mengenai alat serta prinsip kerja setiap alat yang dibutuhkan untuk merancang dan membuat sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis. Kemudian pada tahap selanjutnya akan dilakukan pemilihan alat yang tepat dalam sistem pembangkit energi listrik. Setelah pemilihan alat yang telah disediakan berdasarkan prinsip kerja masingmasing alat, akan dilakukan perancangan skema aliran sistem energi. Setelah itu akan dilakukan proses perhitungan enegi yang dihasilkan, apabila ada kesalahan, maka akan dilakukan perbaikan skema aliran. Jika tidak ada kesalahan, akan dilanjutkan dengan analisis kinerja setiap alat yang digunakan pada sistem pembangkit energi listrik (alternator, voltage regulator, dan akumulator). 4

Mulai Studi Literatur Perancangan Skema Aliran Sistem Energi untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik yang cukup untuk mengisi akumulator. Ketiga, perhitungan yang dilakukan pada saat proses pengisian akumulator. Pada hasil perhitungan ini akan diperoleh data mengenai besarnya tegangan yang dapat dihasilkan oleh sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis. Perhitungan Energi yang Dihasilkan No HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kecepatan Pedal Sepeda Selesai Yes Kesimpulan Gambar 4. Diagram metode penelitian 1. Konsep perhitungan sistem pembangkit energi listrik Mengimpun data-data mengenai alat serta prinsip kerja setiap alat yang dibutuhkan serta data hasil perhitungan yang terkait. Hal ini dilakukan agar mendapatkan metode penelitian yang efektif. 2. Bentuk tahapan perhitungan Perhitungan pada energi alternatif yang dilakukan merupakan bentuk dari besarnya energi yang dapat dihasilkan pada energi baru terbarukan dengan sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis. Perhitungan yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahapan, seperti: pertama, perhitungan terhadap pedal sepeda untuk memutar alternator. Kedua, perhitungan putaran alternator dalam menghasilkan energi listrik yang didapat dari sistem mekanik yang terhubung pada roda sepeda statis. Karakteristik yang ingin diketahui adalah tegangan dan arus listrik, serta besarnya daya yang dihasilkan pada putaran tertentu. Dari perhitungan ini, akan diketahui berapa kecepatan putaran alternator, apakah sesuai dengan yang diinginkan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar output yang dihasilkan pada alternator yang digunakan. Dari pengujian yang dilakukan, data yang diperoleh berupa tegangan listrik dan arus listrik. Perhitungan kecepatan pada alternator akan dilakukan dalam beberapa kecepatan yang berbeda untuk mengetahui berapa kecepatan alternator yang optimal dalam mengisi akumulator nantinya. Kecepatan alternator yang akan dianalisis adalah 1500 rpm, 1700 rpm, dan 2000 rpm. Sehingga diperlukan kecepatan putar pedal yang diperlukan untuk menggerakkan alternator Gambar 5. Skema sistem mekanik pada gear sepeda dan pulley alternator Jumlah rpm yang dihasilkan pada roda sepeda statis akan sama dengan roda pada alternator, sesuai dengan hukum fisika pada gerak melingkar yang dihubungkan dengan rantai atau sabuk (belt) akan menghasilkan arah putar yang sama dan rotasi yang dihasilkan sama. Diketahui: (alternator) 4 cm (pulley) 13,6 cm (gear) 2,95 cm (gear pedal) 11,65 cm 5

(lintasan pedal) 8,26 cm Dengan menggunakan persamaan yang berlaku pada hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan belt, untuk pulley 1 dan 2 berlaku: Dengan menggunakan persamaan yang berlaku pada hubungan roda-roda sepusat, untuk gear 4 dan 5 berlaku: Kecepatan alternator yang diinginkan adalah 1500 rpm sehingga kecepatan putar pedal sepeda adalah: Dengan menggunakan persamaa yang berlaku pada hubungan roda-roda yang sepusat, untuk roda 2 dan 3 berlaku: Jadi, kecepatan putar pedal yang dibutuhkan untuk menggerakkan alternator pada kecepatan 1500 rpm adalah 111,7185 rpm. Tabel 1. Analisis kecepatan pedal sepeda Alternator (rpm) Pedal (rpm) 1500 111,7185 1700 126,6143 2000 148,9580 Pada penelitian ini menggunakan akumulator 12 volt dan 6 ah, sehingga kapasitas listrik (daya) yang dihasilkan adalah sebesar SIMPULAN DAN SARAN Pengisian akumulator yang dilakukan pada sistem pembangkit energi listrik pada sepeda statis dengan daya yang dihasilkan adalah sebesar 57,6 VA (watt). Dari data yang didapat, kestabilan putaran pedal dapat dipertahankan dengan menggunakan gearbox dan manusia yang mengkayuhnya tidak cepat lelah untuk mengisi penuh akumulator. DAFTAR PUSTAKA Statistik Ketenagalistrikan, Direktorat Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2015. Jakarta. Kholis Nur Faizin. 2016. Pengaruh Variasi Diamater Pulley Alternator dan Daya Motor Terhadap Arus dan Kecepatan Proses Pengisian Baterai 12 Volt. Madiun. 6

Jacopo Guanetti, Simone Formentin, Matteo Corno, Sergio M. Savaresi., 2015. Optimal Energy Management in Series Hybrid Electric Bicycles. Osaka. Pristiadi Utomo. 2017. Gerak Melingkar Beraturan. Jakarta. Rohmad Subodro. 2015. Pengaruh Ukuran Pulli dan Penambahan Jumlah Lilitan Spoel pada Alternator Konvensional Terhadap Voltage yang Dihasilkan, Surakarta. Melzi Ambar Mazta, Ahmad Saudi Samosir, Abdul Haris., 2016. Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino. Bandar Lampung. Umar Hasan, Dedid Cahya., 2015. Sistem Charging Baterai Pada Perancangan Mobil Hybrid. Surabaya. 7