BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. khusus guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Interaksi

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

HUBUNGAN TINGKAT ERGONOMI KURSI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda beda, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

BAB I PENDAHULUAN I-1

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB II LANDASAN TEORI. diambil pekerja dalam melakukan pekerjaan (Nurmianto, 2004). Terdapat 3 klasifikasi sikap dalam bekerja :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sebuah sumber dari International Labour Organitation (ILO)

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

Penempatan Posisi Ketinggian Monitor Diturunkan Dapat Mengurangi Keluhan Subjektif Para Pemakai Kaca Bifokal, Bagian I

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kata lelah (fatigue) menunjukan keadaan tubuh fisik dan mental yang

BAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

DESAIN STASIUN KERJA

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

BAB 2 LANDASAN TEORI

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkelok-kelok akibat gangguan (hambatan) aliran darah. Bila hanya melebar saja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : diusahakan atas dasar hitungan harian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sales promotion Girl (SPG) merupakan suatu profesi yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

Atikah Karimah Ahmad Sodik Marfa Eka Ridera Redina Bella Amirah

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari. pembangunan masyarakat Pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama sama dengan ilmu ilmu tehnik dan tehnologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang mempunyai manfaat diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja 5. Pengertian ergonomi yang disepakati di Indonesia adalah ilmu yang penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimal optimalnya 7. Ergonomi merupakan gabungan dari berbagai lapangan ilmu seperti antropologi, biometrika, faal kerja, higene perusahaan dan kesehatan kerja, perencanaan kerja, riset terpakai, dan cybernetika. Tetapi pada khususnya adalah perencanaan dari cara bekerja yang baik meliputi tata kerja dan peralatannya 5. Ergonomi digunakan untuk merencanakan cara bekerja yang lebih baik meliputi tata kerja dan peralatannya. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari penerapan ergonomi di tempat kerja begitu juga di sekolahan. Tenaga kerja dalam hal ini adalah siswa menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya karena peralatan kerja dan lingkungannya mendukung sehingga tidak menimbulkan beban tambahan bagi siswa. B. Prinsip Ergonomi Ergonomi dalam penerapannya mempunyai prinsip prinsip sebagai berikut 5 : 1. Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin mesin, penempatan alat alat petunjuk, cara cara harus melayani mesin ( macam gerak, arah dan kekuatan ). 2. Untuk normalisasi ukuran mesin dan alat alat industri, harus diambil ukuran terbesar sebagai dasar serta diatur dengan suatu cara, sehingga ukuran tersebut dapat dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenaga kerja yang lebih kecil. Contoh:

kursi dapat dinaik turunkan, tempat duduk yang dapat distel mundur atau maju dan lain lain. 3. Ukuran ukuran antropometri terpenting sebagai dasar ukuran ukuran dan penempatan alat alat industri : Berdiri : a. tinggi badan berdiri b. tinggi bahu c. tinggi siku d. tinggi pinggul e. panjang lengan Duduk : a. tinggi duduk b. panjang lengan atas c. panjang lengan bawah dan tangan d. jarak lekuk lutut garis punggung e. jarak lekuk lutut telapak kaki 4. Ukuran ukuran kerja : a. Pada pekerjaan tangan yang dilakukan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5-10 cm dibawah siku. b. Apabila bekerja berdiri dengan pekerjaan diatas meja dan jika dataran tinggi siku disebut 0 maka hendaknya dataran kerja : 1). Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian 0 + ( 5 10 ) cm 2). Untuk pekerjaan ringan 0 - ( 5-10 ) cm 3). Untuk pekerjaan berat 0 - ( 10 20 ) cm 5. Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. Sedangkan dari sudut tulang, dinasehatkan duduk tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas. Maka dianjurkan pemilihan sikap duduk yang tegak yang diselinggi istirahat sedikit membungkuk. 6. Tempat duduk yang baik memenuhi syarat syarat sebagai berikut : a. Tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai dengan tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar.

b. Papan tolak punggung yang tingginya dapat diatur dan menekan pada punggung. c. Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm. d. Tinggi meja merupakan ukuran dasar sesuai dengan 4b. 7. Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk. Dalam hal ini jika tidak mungkin, kepada pekerja diberi tempat dan kesempatan untuk duduk. 8. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23 37 O ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 44 O ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat ( = relaxed ). 9. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan lengan bawah. Pegangan pegangan harus diletakkan di daerah tersebut, lebih lebih bila sikap tubuh tidak berubah. 10. Kemampuan seseorang bekerja seharinya adalah 8 10 jam, lebih dari itu effisiensi dan kwalitas kerja sangat menurun. 11. Waktu istirahat didasarkan kepada keperluan atas dasar pertimbangan ergonomi. Harus dihindari istirahat istirahat sekehendak tenaga kerja, istirahat oleh karena turunnya kapasitas tubuh dan istirahat curian. 12. Beban tambahan akibat lingkungan sebaiknya ditekan menjadi sekecil kecilnya. 13. Daya penglihatan dipelihara sebaik baiknya terutama dengan penerangan yang baik. 14. Kondisi mental psikologis dipertahankan dengan adanya premi perangsang, motivasi, iklim kerja dan lain lain. C. Antropometri Antropometri berasal dari kata antro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan / menggunakan produk tersebut 8. Ukuran tubuh / antropometri masing masing orang berbeda beda 9. Dalam merancang suatu peralatan kerja perlu memperhatikan bermacam faktor antara lain 8 :

1. Umur Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan berkembang besar, seiring dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahun. 2. Jenis Kelamin Dimensi ukuran tubuh laki laki umumnya akan lebih besar dibandingkan dengan perempuan, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul dan sebagainya. 3. Suku / Bangsa Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan lainnya. 4. Posisi Tubuh Posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh, oleh sebab itu posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran. Pengukuran antropometri tidak hanya dilakukan saat tubuh dalam kondisi diam / statis tetapi juga dilakukan saat tubuh melakukan gerakan. Dari pengukuran diatas dihasilkan dua jenis data antropometri, yaitu data struktural yang merupakan data antropometri pada saat tubuh dalam kondisi diam antara lain : tinggi badan posisi berdiri maupun duduk, panjang lengan dan sebagainya. Data ini digunakan antara lain untuk menentukan ukuran kursi dan meja kerja yang sesuai dengan antropometri tenaga kerja, sedangkan dari pengukuran tubuh saat melakukan gerakan diperoleh data fungsional yang antara lain berguna untuk menentukan luas area kerja yang memberikan kemudahan bagi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan 9. Keselarasan antara berbagai ukuran tubuh dan bagiannya dengan ukuran alat kerja dalam hal ini ukuran meja dan kursi belajar siswa diharapkan tercapainya optimalisasi dan efisiensi kerja secara maksimal, karena ukuran manusia tidak dapat diubah, sehingga alat kerja dan ruangan kerja yang menyesuaikan bermacam ukuran tubuh manusia 7. Dari ergonomi, sebelum membuat berbagai peralatan kerja semestinya selalu diketahui mengenai antropometri tenaga kerja untuk mempersiapkan dan merancang alat serta ruangan kerja yang ergonomis 7.

D. Sikap Kerja Duduk Dalam ergonomi selalu dianjurkan bahwa pekerjaan sedapat mungkin dilaksanakan dalam sikap duduk 2.Alasan tersebut dikemukakan karena bekerja sambil duduk mempunyai keuntungan keuntungan sebagai berikut 7 : 1. Kurangnya kelelahan pada kaki 2. Terhindarnya sikap sikap yang tidak alamiah 3. Berkurangnya pemakaian energi 4. Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah. Namun demikian terdapat pula kerugian kerugian sebagai akibat bekerja sambil duduk, yaitu 7 : 1. Melembekkan otot otot perut 2. Melengkungnya punggung 3. Tidak baik bagi alat alat dalam khususnya peralatan pencernaan jika posisi dilakukan secara membungkuk. Sikap duduk paling baik yang tidak berpengaruh buruk terhadap sikap badan dan tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lordosa pada pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung. Sikap demikian dapat dicapai dengan kursi dan sandaran punggung yang tepat. Dengan sikap begitu otot otot punggung terasa enak 7. Untuk mengetahui tepat tidaknya kursi, perlu dipelajari keluhan keluhan yang dirasakan seperti 7 : 1. Keluhan kepala 2. Keluhan leher dan bahu 3. Keluhan pinggang 4. Keluhan pada pantat 5. Keluhan lengan dan tungkai 6. Keluhan lutut dan kaki 7. Keluhan paha E. Desain Ergonomi Ukuran Meja dan Kursi

Jenis pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk memerlukan kursi dan meja kerja yang memberikan kenyamanan selama bekerja. Pembuatan meja dan kursi yang ergonomis sebaiknya mempertimbangkan : 7 1. Tinggi area kerja harus sedemikian rapi sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah ( optimal ) dengan sikap duduk yang enak. 2. Pegangan, handel, peralatan dan alat alat pembantu kerja lainnya ditempatkan sedemikian pada meja / bangku ( kursi ) kerja agar gerakan gerakan yang dilakukan dengan posisi tangan dekat tubuh dan dengan siku dalam keadaan rileks ( flexi ). 3. Kerja otot statis dapat dihilangkan / dikurangi dengan pemberian penunjang siku, lengan bagian bawah / tangan. Topangan diberi bahan lembut dan dapat diatur sesuai pemakainya. Ketentuan ketentuan dan ukuran ukuran baku tentang meja dan kursi kerja yang berpedoman pada ukuran ukuran antropometri orang Indonesia adalah sebagai berikut : 10,11 1. Tempat Duduk Kriteria : tempat duduk harus dibuat sedemikian agar memberikan posisi dan sikap yang mantap, memberikan relaksasi otot yang tidak sedang mengalami penekanan penekanan bagi tubuh yang menganggu sirkulasi darah dan sensibilitas. a. Tinggi alas duduk Kriteria : tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang lipat lutut bagian belakang telapak kaki. Ukuran yang diusulkan adalah 40 48 cm. b. Panjang alas duduk Kriteria : panjang alas duduk harus lebih pendek dari pada jarak lipat lutut bagian belakang garis punggung. Ukuran yang diusulkan adalah 40 cm. c. Lebar tempat duduk Kriteria : harus lebih besar dari lebar panggul. Ukuran yang diusulkan adalah 40 44 cm.

d. Sandaran pinggang Kriteria : bagian atas sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung tulang belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul. e. Sandaran tangan ( apabila diperlukan) Kriteria : 1). Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih lebar dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu. 2). Tinggi sandaran tangan adalah tinggi siku duduk. 3). Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah. Ukuran yang diperkenankan : 1). Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan adalah 42 46 cm. 2). Tinggi sandaran tangan adalah 20 cm dari alas duduk. 3). Panjang sandaran tangan adalah 21 cm. f. Sudut alas duduk Kriteria : alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan pada pekerja untuk melaksanakan pemilihan pemilihan gerakan. Ukuran yang diusulkan alas duduk adalah horizontal. Ukuran pekerjaan pekerjaan yang tidak memerlukan sedikit membungkuk ke depan alas duduk miring ke belakang 3 5 derajat. g. Bila keadaan memungkinkan penyediaan tempat duduk yang ukuran ukurannya dapat diatur dianjurkan. 2. Meja kerja a. Tinggi meja Kriteria : Tinggi permukaan atas meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh pada waktu kerja. Ukuran : tinggi meja 68 74 cm diukur dari permukaan daun meja sampai ke lantai. b. Tebal daun meja Kriteria : tebal daun meja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kebebasan bergerak pada kaki. c. Lebar meja

Kriteria : tidak melebihi jarak jangkauan tangan. Ukuran yang diusulkan adalah 80 cm. F. Status Gizi Untuk melakukan suatu pekerjaan diperlukan tenaga. Sumber tenaga dapat diperoleh dari makanan, tetapi makanan tidak hanya digunakan oleh tubuh sebagai sumber tenaga. Tubuh memerlukan bermacam zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, perbaikan kerusakan dari sel dan jaringan dan untuk pertumbuhan, yang banyak sedikitnya keperluan ini sangat tergantung kepada usia, jenis kelamin dan beban yang diderita oleh seseorang 5. Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi seseorang 5. Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik / kualitas fisik seorang tenaga kerja, yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Ada beberapa cara penilaian status gizi antara lain melalui 12 : 1. Pemeriksaan klinis 2. Pemeriksaan laboratoris, misalnya kadar Hb darah 3. Survei diit 4. Pemeriksaan biofisik 5. Pemeriksaan antropometri G. Lingkungan Kerja 1. Suhu Ruang Kerja Suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap oleh suatu sistem pengatur suhu. Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan dari dalam tubuh akibat metabolisme dan pertukaran panas antara tubuh dengan lingkungan sekitar 5. Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh cuaca kerja dalam daerah nikmat kerja. Jadi tidak dingin dan kepanasan. Suhu nikmat demikian sekitar 24 26 O C bagi orang orang Indonesia. Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku / kurangnya koordinasi otot. Suhu panas berakibat menurunnya prestasi kerja. Suhu panas mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan

waktu pengambilan keputusan, mengurangi kecermatan kerja otak, menganggu koordinasi syaraf sensoris dan motoris 5. 2. Penerangan di Tempat Kerja Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga kerja melihat pekerjaanya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan. Upaya mata yang melelahkan menjadi sebab kelelahan mental yang gejalanya meliputi : sakit kepala, penurunan kemampuan intelektual, daya konsentrasi dan kecepatan berpikir 5. H. Kelelahan Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda beda, tetapi semuannya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Kelelahan mudah ditiadakan dengan istirahat. Tetapi jika dipaksakan terus, kelelahan akan bertambah dan sangat menganggu 5. Lelah bagi setiap orang akan mempunyai arti tersendiri dan tentu saja subyektif sifatnya. Lelah merupakan suatu perasaan. Kelelahan disini adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja 13. Kelelahan terdapat dua jenis yaitu 5 : 1. Kelelahan otot Merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot. 2. Kelelahan umum Ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah persarafan atau psikis. Sebab sebab kelelahan umum adalah monoton, intensitas dan lamanya kerja mental dan fisik, keadaan lingkungan, sebab sebab mental seperti tanggung jawab, kekhawatiran dan konflik serta penyakit penyakit. Kelelahan dengan turunnya efisiensi dan ketahanan dalam bekerja meliputi sebab sebab seperti dibawah ini 7 : 1. Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata ( kelelahan visual ) 2. Kelelahan fisik umum 3. Kelelahan mental

4. Kelelahan saraf 5. Kelelahan oleh lingkungan yang monoton 6. Kelelahan oleh lingkungan kronis terus menerus sebagai pengaruh aneka faktor secara menetap. Sebab sebab dari kelelahan dibagi dalam 5 kelompok yaitu 7 : 1. Keadaan monoton 2. Beban dan lama pekerjaan baik fisik maupun mental 3. Keadaan kejiwaan seperti tanggung jawab, kekhawatiran atau konflik 4. Penyakit, perasaan sakit, dan keadaan gizi. Tanda tanda kelelahan yang utama adalah hambatan terhadap fungsi fungsi kesadaran otak dan perubahan perubahan pada organ organ di luar kesadaran serta proses pemulihan. Tanda tanda orang yang mengalami kelelahan adalah 7 : 1. Penurunan perhatian 2. Perlambatan dan hambatan persepsi 3. Lambat dan sukar berpikir 4. Penurunan kemauan atau dorongan untuk bekerja 5. Kurangnya efisiensi kegiatan kegiatan fisik dan mental. Kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara yang ditujukan kepada keadaan umum dan lingkungan fisik di tempat kerja. Penerapan ergonomi dalam hal pengadaan tempat duduk, meja dan bangku bangku kerja juga dapat membantu mengurangi kelelahan 5.

I. Kerangka Teori Karakteristik Individu: - Jenis kelamin - Umur - Status gizi - Kondisi kesehatan - Antropometri - Ketrampilan Beban kerja : - Jenis kerja - Waktu kerja - Masa kerja Kapasitas kerja Lingkungan : - Ukuran desain peralatan (ukuran meja dan kursi) - Penerangan,Suhu ruangan, Kebisingan - Sikap duduk

Kelelahan Problem fisik : tanggung jawab, konflik Monotonisitas pekerjaan Gambar 1. Kerangka Teori Sumber : 5,7 J. Kerangka Konsep Variabel Bebas Ukuran meja dan kursi belajar Variabel Terikat Kelelahan Variabel Penganggu - Kondisi kesehatan - Antropometri - Status Gizi - Melakukan aktivitas lain

Gambar 2. Kerangka Konsep K. Hipotesa Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada maka dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut : Ada hubungan antara ukuran meja dan kursi belajar dengan kelelahan siswa kelas 4 dan 5 SDN Rembes II Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.