KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA RAPAT KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 Jakarta, 12Desember 2017
KOMITMEN PENEGAKAN HUKUM Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undangundang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Dalam komitmen pelaksanaan penegakan hukum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah banyak terjadi permasalahan seperti lemahnya integritas penegakan hukum, tidak ada pengawasan yang efektif, masih melihat hukum dari kontennya, mentalitas TUJUAN praktisi hukum yang lemah, struktur hukum yang overlapping kewenangan sarana dan prasarana hukum kurang memadai dan sebagainya.
PERSEPSI PUBLIK 1. TEBANG PILIH. 2. TIDAK KONSISTEN. 3. PERLU MELIBATKAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, TAPI SELURUH INDIVIDU YANG ADA DALAM MASYARAKAT. 01 02 POIN PENTING Dilatarbelakangi atas masalah dan ancaman yang ditimbulakan korupsi Pencegahan korupsi merupakan tanggungjawab semua negara TUJUAN Meningkatkan dan memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi; Meningkatkan dan kerja sama internasional dan bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi termasuk pengembalian asset; Meningkatkan integritas, akuntabilitas dan pengelolaan pemerintah
POTRET PENYELENGGARAAN PEMDA SAAT INI SEKTOR RAWAN KORUPSI ADALAH KORUPSI PENYUSUNAN ANGGARAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH 392 KDH 2004 - SEKARANG KORUPSI 313 KASUS Data KPK 78 ORANG DENGAN KASUS TERBESAR PENYUAPAN PENGADAAN BARANG DAN JASA HIBAH DAN BANSOS Survey Transparansi Internasional Indonesia (TII) tahun 2017 menunjukkan 17% pelaku usaha pernah gagal dalam mendapatkan keuntungan karena pesaing memberikan suap. DAMPAK NYATA DARI PRAKTEK KORUPSI TERSEBUT ADALAH MELAMBATNYA PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN DAN ANGGARAN DAERAH 1. Sebanyak 17.07% program yang terdapat dalam RPJMD tidak dijabarkan dalam RKPD; 2. sebanyak 25,03% inkonsistensi antara dokumen RKPD dengan P.P.A.S 3. Dokumen perencanaan belum bersih dari intervensi kepentingan individu atau pihakpihak tertentu, sehingga mengarah pada hal yang diinginkan bukan yang dibutuhkan 4. Tingkat ketaatan penetapan APBD tepat waktu, baru diangka 78,2%. 5. Struktur Belanja Tidak Langung yaitu 59,61%, masih lebih besar dibandingkan Belanja Langsung yang hanya 40,39%. 6. Derajat otonomi fiskal atau tingkat kemandirian anggaran daerah masih relatif rendah, yaitu rata-rata 33,85%. 7. Proporsi Belanja Modal masih kecil yaitu hanya 18,13% dari total belanja. 8. Opini WTP sejumlah 375 daerah atau 70%, 139 opini WDP (26%) dan 23 daerah memperoleh opini TMP (4%) PERMASALAHAN PERIZINAN DI DAERAH 1. Peraturan Daerah terkait Perizinan tidak sesuai dengan ketentuan perundangundangan; 2. Prosedur pemberian izin tidak mempedomani ketentuan dan terdapat persyaratan tambahan diluar yang ditetapkan; 3. Besaran perhitungan nilai jaminan yang harus disetor ke kas daerah belum didasari atas Peraturan Daerah; dan 4. Bisnis proses dan standar operasional pelayanan di PTSP yang belum memadai KAPABILITAS APIP APIP berada di Level I dari Level III pada tahun 2019 yang ditargetkan dalam RPJMN. Data di atas menunjukkan pengawasan internal tidak berjalan efektif.
UPAYAH YANG TELAH DILAKUKAN 01 Surat mendagri tanggal 10 oktober 2016 agar pemerintah daerah menerapkan aplikasi e-planning dalam perencanaan pembangunan 02 03 04 05 06 Surat mendagri tanggal 21 juni 2017, penekanan agar DPRD benarbenar memahami esensi fungsi DPRD Menyusun revisi peraturan presiden nomor 55 tahun 2012 tentang stranas pencegahan dan pemberantasan korupsi serta pembentukan tim nasional anti korupsi. Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di 22 provinsi dan 300 kabupaten/kota Koordinasi APIP dan APH dalam pembangunan daerah sesuai mou tanggal 30 november 2017 Penguatan integritas partai politik
PENGUATAN APIP ASPEK KELEMBAGAAN UNTUK MEMPERKUAT INDEPENDENSI PARA APIP 3 AREA PENGUATAN SESUAI REKOMENDASI KPK ASPEK ANGGARAN UNTUK MENJAMIN KECUKUPAN ANGGARAN BAGI PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA BAIK JUMLAH MAUPUN KOMPETENSI TEKNIS
ATENSI MENDAGRI JAGA INTEGRITAS DAN KOMITMEN LAKSANAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN E- PLANNING DAN E- BUDGETING OPTIMALISASI DAN TRANSPARANSI UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA TINGKATKAN KUALITAS APBD PENGUATAN DINAS PTSP DAN PENERAPAN E-PERMIT DI DAERAH PERKUAT FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI JL. Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat, 101101 Telp/Fax: (021) 3459339 TERIMA KASIH