BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini terdiri dari 6 perlakuan, dan masing-masing terdiri dari 10 pengulangan, sehingga terdapat 60 tanaman. Setiap perlakuan menggunakan perbandingan volume bagian, perlakuan yang dilakukan adalah: a. Tanah (kontrol) b. Lumut (1 bagian) c. Arang sekam (1 bagian) d. Cocopeat (1 bagian) e. Lumut : arang sekam (2 : 1 bagian) f. Lumut : cocopeat (2 : 1 bagian) Media perlakuan dibuat perbandingannya menggunakan gelas ukur yang sama.lumut yang digunakan ialah lumut segar yang telah didiamkan selama ± 1 minggu setelah panen. Desain/rancangan acak lengkap penelitian ini dapat dilihat di bawah ini pada Gambar 5. 1
Gambar 6. Desain/Rancangan Acak Lengkap (RAL) B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2016. 2. Tempat Penelitian a. Tempat penanaman tanaman sawi dengan media lumut dan variasinya dilakukan di Green House Kebun Biologi FMIPA UNY. b. Tempat penelitian laboratoris seperti pengukuran bobot basah, bobot kering, dan kadar klorofil daun tanaman sawi dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Biologi FMIPA UNY c. Pengujian kadungan organik pada tanah, lumut, lumut+arang sekam, dan lumut+cocopeat dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maguwoharjo, Sleman. 2
C. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah tanaman sawi hijau yang diberikan perlakuan media tanamnya yang berupa lumut, arang sekam, cocopeat, lumut+arang sekam, dan lumut +cocopeat. D. Variabel 1. Variabel Bebas: macam-macam kombinasi campuran media tanam. a. A = lumut (1 bagian) b. B = lumut : arang sekam (2 : 1 bagian) c. C = arang sekam (1 bagian) d. D = lumut : cocopeat (2 : 1 bagian) e. E = cocopeat (1 bagian) f. tanah (kontrol) 2. Variabel Tergayut a. Pertumbuhan; tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai) b. Produksi tanaman; bobot basah dan bobot kering tanaman (gram) c. Kadar klorofil daun (mg/gram) 3. Variabel Penjelas Derajat keasaman (ph) 4. Data Pendukung a. Faktor klimatik&edafik; kelembaban udara (%), intensitas cahaya (Lux), dan suhu udara ( o C), ph, suhu media tanam b. Analisis kandungan media tanam tanah, lumut, arang sekam, cocopeat, lumut+arang sekam dan lumut+cocopeat. 3
E. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat a. Polybag ukuran 25x25 b. Mistar dan meteran c. Alat dokumentasi d. Alat tulis e. Ayakan f. Water spray g. Kelambu h. Soil tester i. Termometer j. Hygrometer k. Lux meter l. Timbangan analitik m. Gelas ukur n. Tabung reaksi o. Oven pengering p. Alumunium foil q. Kertas pembungkus r. Spektrofotometer s. Tabung cuvet 4
2. Bahan a. Lumut segar yang telah didiamkan selama ± 1 minggu b. Tanah c. Cocopeat d. Arang sekam padi e. Benih tanaman sawi caisim (Brassica juncea L. Var.) F. Prosedur Kerja 1. Persiapan Media Tanam a. Menyiapakan lumut dengan diayak untuk memisahkan kotoran berupa akar dan serasah yang menempel. b. Melakukan pengayakan arang sekam padi sebelum digunakan untuk membersihkan kotoran. c. Masing-masing media tanam yang digunakan yaitu lumut, cocopeat, arang sekam padi. Media tanam ini kemudian akandikomposisikan dengan perbandingan yang telah ditentukan lalu dimasukkan ke dalam polybag. 2. Persiapan Benih Sawi a. Merendam benih sawi yang telah disiapkan dengan air selama ± 2 jam. b. Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang tenggelam digunakan untuk disemai. 3. Penanaman Benih Sawi a. Menyiapkan media tanam pada polybag sesuai dengan perlakuan yang akan dilakukan 5
b. Membuat lubang tanam dengan diameter 2-3 cm dan kedalaman 3-4 cm. c. Semprot agar media menjadi basah dengan menggunakan sprayer. 4. Pemeliharaan a. Melakukan penyiraman setiap hari untuk menjaga kelembaban dan suhu pada tanaman dengan menggunakan sprayer. b. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan tanaman terhadap hama atau penyakit setiap hari dengan memeriksa setiap helai tanaman sawi. Apabila ditemukan gangguan seperti penyakit maupun hama maka harus segera dimatikan. c. Melakukan penyulaman apabila ada tanaman yang mati. d. Pemeliharaan dan perawatan tanaman sawi hijau dilakukan secara rutin dari hari setelah tanam hingga masa panen. e. Menyiangi media tanam dari gulma agar tidak mengganggu pertumbuahn tanaman sawi. 5. Pengamatan dan pengukuran tanaman sawi hijau a. Pengukuran Tinggi Tanaman Pengukuran dilakukan dengan mengukur tinggi masing-masing tanaman dari permukaan media sampai ujung daun tertinggi. Tinggi diukur sekali seminggu sejak minggu pertama hingga minggu keenam. b. Penghitungan Jumlah Daun Penghitungan dilakukan dengan menghitung jumlah helai daun satu kali dalam seminggu bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman. 6
c. Pengukuran Bobot Basah Tanaman Pengukuran ini dilakukan setelah pemanenan, sampel dipotong dipisahkan dari akarnya, kemudian ditimbang dengan timbangan analitik untuk mengetahui bobotnya. d. Pengukuran bobot kering tanaman Dilakukan dengan cara membungkus setiap sampel tanaman yang telah dipisahkan dari akarnya dengan kertas payung. Memasukkan ke dalam oven pengering dengan suhu 105 o C selama dua hari. Kemudian sampel ditimbang berulang-ulang sampai diperoleh berat yang konstan. 6. Pengukuran kondisi fisik lingkungan Pengukuran kondisi klimatik dilakukan pada pagi hari pukul 08.00-09.00 WIB, siang hari pukul 12.00-13.00 WIB, dan sore hari pukul 15.00-16.00 WIB. Pengamatan meliputi parameter mikroklimat antara lain suhu udara dengan thermometer ( o C), kelembaban udara dengan hygrometer (%), intensitas cahaya dengan Luxmeter (Lux). 7. Pengukuran kondisi edafik media tanam Pengukuran kondsi edafik dilakukan bersamaa dengan pengukuran kondisi klimatik. Paramater yang diukur ialah ph dan suhu media tanam ( o C) 8. Pengukuran kadar klorofil 7
Pengukuran kadar klorofil daun tanaman sawi dilakukan dengan menggunakan metode Wintermans dan de Mots menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Cara pengukurannya adalah sebagai berikut: a. Menimbang daun sawi segar sebanyak 0.5 gram b. Menghaluskan daun sawi dengan mortar hingga halus c. Melarutkan daun sawi yang telah halu dengan 10 ml ethanol 96% dan menyaringnya dengan kertas saring. d. Memasukkan larutan ke dalam tabung cuvet hingga batas garis tabung. e. Menyediakan ethanol 96% dalam tabung cuvet sebagai kontrol. f. Meletakkan cuvet dalam sample compartement pada spektrofotometer. g. Mengukur nilai absorbansi dengan melakukan pembacaan pada spektrofotometer dengan 649nm dan 665nm. h. Melakukan penghitungan klorofil dengan rumus: Klorofil-a= (13,7 x 665) (5,76 x 649) Klorofil-b= (25,8 x 649) (7.60 x 665) Klorofil-total= (20,0 x 649) (6,10 x 665) G. Teknik Pengumpulan Data Benih sawi yang sudah tumbuh kemudian diamati performansinya pertumbuhannya.pengamatan dilakukan dengan mengukur parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman dan jumlah daunnya, parameter produksi yaitu bobot basah dan 8
bobot keringnya, serta kadar klorofil. Selanjutnya melakukan perbandingan parameter hasil yang ada antar media kontrol dan media perlakuan. H. Teknik Analisis Data Hasil pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering dianalisis dengan menggunakan analisis One Way ANOVA untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media tanam terhadap pertumbuahn dan produksi tanaman sawi. Jika hasil yang didapatkan signifikan, dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat faktor masing-masing jenis media tanam. 9