BAB VI PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
a. Pengelasan Lebih kuat, permanen dan tidak cepat aus. b. Mur-Baut Tidak permanen, cepat aus dan kurang kuat. Desain roda yang digunakan

Hasil Pembobotan Pair Wise Comparison

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dibutuhkan. Semakin luas penggunaan las mempengaruhi. mudah penggunaannya juga dapat menekan biaya sehingga lebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Struktur dan Konstruksi II

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Struktur Rangka Ruang (Space frame)

BAB III METOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PEMBUATAN

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

Adapun tujuan dari perawatan dan perbaikan alat ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan dari tahanan arus listrik. Spot welding banyak

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG MULTI FUNGSI BAGI MASYARAKAT SINGOROJO KENDAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PEMANAS AIR GAS INSTAN

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERBAIKAN RANCANGAN KRUK KETIAK UNTUK PENDERITA CEDERA DAN CACAT KAKI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

Membuat Las Titik Dan Busur

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEMBUAT KUDA-KUDA DENGAN SAMBUNGAN BAUT NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

[ 인도네시아섬유산단조성사업기본및실시설계공사시방서 -

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB III METODE PENELITIAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Membuat Antena Wajan Bolik Untuk Menangkap Sinyal WiFi

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

Proses Fabrication & Welding Pipa di PT. DOK Perkapalan Kodja Bahari Galangan I (PERSERO) Jakarta Utara

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB VI PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari uji coba alat pengasapan ikan yang pertama atau alat pengasapan ikan sebelum perbaikan dapat diketahui bahwa alat pengasapan ikan tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dengan terlalu tingginya cerobong asap yang dapat membuat proses pengoperasian alat pengasapan ikan sulit. Dari wadah pengasapan dapat dilihat banyaknya asap yang keluar dari celah-celah wadah pengasapan ikan. Hal ini dapat menyebabkan proses pengasapan ikan tidak maksimal. Serta dengan terlalu dekatnya jarak sumber asap dengan wadah pengasapan yang dapat mengakibatkan tingginya volume asap di wadah pengasapan menyebabkan proses pengasapan tidak sempurna. Karena asap yang dihasilkan tidak menyebar sempurna di wadah pengasapan. hal ini akan mengakibatkan hasil ikan dalam proses pengasapan banyak yang hangus atau gosong. 2. Pengujian organoleptik digunakan sebagai media untuk mengetahui hasil dari proses pengasapan menggunakan alat pengasapan ikan sebelum maupun setelah dilakukan perbaikan. Dalam hal ini, pada pengujian organoleptik dengan menggunakan alat pengasapan ikan sebelum perbaikan didapatkan hasil untuk rasa, bau, warna dan tekstur yang tidak disukai oleh panelis. Sehingga dari sini perlu dilakukan perbaiakan alat pengasapan ikan. Sedangkan pengujian organoleptik dengan menggunakan alat pengasapan ikan yang telah diperbaiki menunjukkan bahwa penilaian untuk rasa, bau, tekstur maupun warna sangat disukai oleh panelis. 123

124 3. Pembobotan yang dilakukan dengan menggunakan software pair wise comparison memiliki nilai inkonsistensi 0,09. Hal ini berarti responden yang melakukan pengisian kuesioner konsisten dengan jawabannya. Dari pembobotan tersebut didapatkan nilai harga produk 0,095; bahan yang digunakan 0,137; kemudahan pengoperasian 0,128; kemudahan perawatan 0,091; manfaat tray 0,098; fungsi roda 0,066; bentuk wadah pengasapan 0,068; bentuk wadah sumber asap 0,119 bentuk roda 0,052; bentuk handel pendorong 0,073 dan bentuk dan tinggi cerobong asap memiliki bobot 0,072. 4. Alternatif konsep yang terpilih untuk bahan atau material yang digunakan adalah jenis galvanis. Karena material ini merupakan material yang dapat menahan panas serta lebih kuat dari pada aluminium, namun memiliki harga yang lebih murah dari pada stainless steel. 5. Alternatif konsep yang terpilih untuk cerobong asap adalah desain yang digunakan adalah cerobong yang memiliki ujung seperti atap, karena dapat melindungi cerobong asap dari masuknya air kedalam cerobong asap. Sedangkan ketinggian cerobong asap yang dipilih adalah yang memiliki tinggi 3 meter. Hal ini akan mempermudah proses perawatan serta dalam ketinggian ini asap tidak mengganggu lingkungan sekitar area proses pengasapan dan proses penyambungan dilakukan dengan menggunakan mur dan baut. 6. Alternatif konsep yang terpilih untuk wadah pengasapan, adalah bentuk desain wadah pengasapan yang dipilih adalah persegi dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 0,5 meter dan tinggi 0,5 meter. Karena dengan ukuran tersebut ikan asap dapat matang secara merata. Desain pintu wadah pengasapan ikan yang dipilih adalah yang memiliki 2 pintu. Dengan adanya 2 pintu, akan memiliki banyak ruang yang dapat digunakan untuk dua orang

125 melakukan proses pembalikan ikan pada saat proses pengasapan. desain handel pintu wadah pengasapan dipilih adalah pipih, karena handel tersebut kuat dan efisien untuk digunakan pada pintu wadah pengasapan. Sedangkan handel pendorong digunakan pipa dengan bahan yang sama seperti bahan alat pengasapan ikan dan diujungnya diberi karet untuk penahan panas. Cara penyambungan yang digunakan adalah dengan pengelasan. Karena hasil las sangat kuat dan tidak mudah aus. 7. Alternatif konsep yang terpilih untuk wadah sumber asap adalah yang memiliki desain wadah sumber panas dengan bentuk laci dengan ukuran panjang 0,75 meter, lebar 0,5 meter dan tinggi 0,25 meter tanpa lubang. Desain seperti ini akan mengurangi asap yang keluar melalui celah-celah wadah sumber asap serta sisa pembakaran yang dihasilkan tidak berceceran dan mudah untuk dibersihkan. Penyambungan yang dipilih adalah dengan cara pengelasan. Karena hasil las adalah permanen, kuat dan tidak mudah aus. Sedangkan handel laci yang dipilih adalah yang pipih, karena desainnya ergonomis dan efisien untuk laci sumber asap. 8. Dari hasil rekomendasi alternatif pemilihan konsep, didapatkan desain alat pengasapan ikan yang telah mengalami perbaikan seperti pada gambar 4.13. dari hasil uji coba alat pengasapan ikan setelah perbaikan dapat dilihat bahwa masyarakat pesisir pantai tidak mengalami kesulitan dalam pengoperasiannya. Hal ini terjadi karena perbaiakan alat sesuai dengan alternatif konsep yang telah terpilih.

126 6.2 Saran Terdapat beberapa saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut : 1. Bentuk cerobong asap sebaiknya memiliki model seperti antena yang dapat ditarik. 2. Perlu ditambahkan indikator untuk mengetahui suhu didalam proses pengasapan. 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya panel yang digunakan adalah panel konsumen yang tidak terlibat dalam penelitian perencanaan pengembangan alat pengasapan ikan.

127 BAB VI... 123 PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN... 123 6.1 Penarikan Kesimpulan... 123 6.2 Saran... 126