Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA.
Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas pelanggan, jelasnya, analitik membantu perusahaan meraih efisiensi pemasaran melalui fitur-fitur komprehensif yang menghasilkan manfaat.
Dengan pemanfaatan analitik, perusahaan dapat meraih otomatisasi pemasaran yang lebih baik. Proses yang dapat dilacak serta mudah diulangi mempermudah perusahaan melakukan pemasaran yang lebih tepat sasaran dan lebih cepat. Otomatisasi pemasaran juga mampu menetapkan rencana dan eksekusi marketing campaign hanya dengan sekali klik pada mouse.
Analitik memiliki kapabilitas untuk mengolah interaksi pelanggan menjadi wawasan (insight) yang dapat dijadikan sebagai sumber daya untuk memperkuat loyalitas pelanggan. Melalui analitik, perusahaan dapat menentukan penawaran yang lebih akurat kepada pelanggan, termasuk model cross-sell dan up-sell maupun beragam kombinasi produk yang sesuai.
Data pelanggan yang dibutuhkan perusahaan dapat selalu diakses dan tersedia dengan pemetaan informasi melalui analitik. Selain itu, proses data quality dalam analitik menjamin bahwa data pelanggan yang dimiliki valid, bernilai tinggi, serta dapat dipercaya, sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih baik.
Melalui analitik, perusahaan dapat menyusun proses marketing campaign yang disesuaikan berdasarkan keperluan bisnis maupun dikarenakan isu industri tertentu. Setelah dikembangkan, proses tersebut dapat disimpan dan diterapkan ulang apabila dibutuhkan kembali.
1. tidak mengenal adanya batasan tempat karena transaksi bisa terjadi walaupun konsumen dan penjual berada di tempat yangberlainan 2. mengefisiensikan waktu karena tidak mengenal batasan atau setiap transaksi e- commerce bisa dilakukan selama 24 jam. 3. Lebih sedikitnya pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sehingga dapat mengikis anggaran pengeluaran perusahaan penjual.
1. sering terjadinya penipuan seperti fiktif credit card, atau terkadang penipuan penjual terhadap pelanggan karena hukum yang mengatur tentang e-commerce masih belum terlalu berkembang. 2. Konsumen tidak dapat melihat langsung kondisi barang yang akan dibeli 3. Mempersempit lapangan pekerjaan karena industri e-commerce tidak membutuhkan banyak pegawai untuk melayani transaksi.
Business to business (B2B): Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi Consumer to consumer (C2C): Sifatnya lelang (auction) Government: G2G, G2B, G2C, melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Revenue stream baru Market exposure, melebarkan jangkauan Menurunkan biaya Memperpendek waktu product cycle Meningkatkan customer loyality Meningkatkan value chain
E-commerce adalah segala bentuk transaksi /kegiatan bisnis yang memanfaatkan media Elektronik sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentunya. Sebagian orang mungkin menganggap E- commerce hanyalah kegiatan transaksi barang melalui internet/secara on-line, padahal pemanfaatan E-commerce tidak hanya itu bahkan sebagian besar dari fungsi E-commerce adalah untuk kegiatan Bisnis ke Bisnis atau biasa disingkat B2B(penjualan pembelian antar perusahaan /kerja sama).
1. Presentasi produk Sistem e-commerce harus menyediakan cara bagi pelanggan, baik itu pelanggan perorangan maupun bisnis untuk mengenali produk yang akan mereka beli. Produk perlu untuk dipromosikan secara elektronik untuk menarik perhatian pelanggan. Situs web juga seharusnya memberi informasi yang mudah untuk diakses mengenai fitur dan karakteristik produk perusahaan. Situs web juga seharusnya memberi informasi mengenai harga kepada pelanggan. Banyak situs web e-commerce memiliki katalog elektronik, yaitu daftar yang berisi deskripsi produk, gambargambar, beserta harganya.
2. Entry Pesanan Setelah pelanggan memilih produk yang dinginkan, pelanggan harus memasukkan pesanan produk kedalam sistem e-commerce. Setelah selesai memilih produk yang diperlukan, pelanggan memberikan informasi mengenai nama dan alamat, sama halnya dengan informasi mengenai pembayaran yang akan dibahas poin berikutnya. Setelah langkah-langkah tersebut lengkap, pesanan tersebut akan diproses oleh sistem ecommerce.
3. Pembayaran Agar pelanggan membayar produk-produk yang dibelinya, sebuah sistem e-commerce harus memiliki fasilitas pembayaran secara elektronik. Ada banyak pendekatan yang bisa digunakan. Bagi pelanggan perorangan, cara pembayaran yang paling banyak digunakan adalah melalui kartu kredit atau kartu debit. Sedangkan untuk pelanggan bisnis, perusahaan bisa mengirim tagihan ke pelanggan, jika angka kreditnya bank, atau pelanggan bisa melakukan transfer pembayaran melalui banknya kerekening perusahaan.
4. Distribusi produk Distribusi produk dalam sistem e-commerce bergantung pada jenis produk yang dijual. Jika produk berupa barang fisik seperti spare part atau pakaian, maka sistem e-commerce harus bisa memastikan pusat distribusinya, yaitu kemana barang harus dikirim atau dikapalkan. Banyak produk yang telah dijual melalui internet, bagaimanapun juga didistribusikan secara elektronik.
5. Pelayanan Pelanggan Pada saat sebelum, selama, atau setelah pembelian produk, pelanggan mungkin membutuhkan pelayanan khusus. Sebagai contoh, pelanggan mungkin memilliki pertanyaan mengenai sebuah produk sebelum membelinya. Selama proses pemesanan, pelanggan mungkin mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem e-commerce. Setelah menerima pesanannya, pelanggan mungkin ingin menukar atau mengembalikan produk yang telah dbelinya. Situasi-situasi tersebut dapat diatasi dengan memberikan informasi detil dan jawaban pertanyaan secara elektronik. Sebuah sistem e-commerce yang dirancang dengan baik harus menyediakan fasilitas pelayanan pelanggan. Sistem juga harus memberikan nomor telepon atau alamat e-mail yang bisa dihubungi pelanggan.
6. Dukungan Produk Setelah pelanggan membayar produk yang dibelinya, munkin saja pelanggan masih membutuhkan dukungan bisnis. Dukungan terhadap produk bisa disediakan oleh sistem e-commerce dengan mengikut sertakan informasi detil mengenai produk dalam situs web. Sistem e- commerce juga bisa menyediakan system e-mail sehingga pelanggan dapat mengirim pertanyaan dan menerima jawabannya melalui e-mail, yang biasanya beberapa hari kemudian. Atau mungkin disediakan sebuah sistem chat bagi pelanggan untuk dapat berinteraksi dengan representative costumer service.
Sebutkan beberapa perusahaan yang telah menerapkan Analitik (ecommerce) pada Aktivitas Pemasarannya!