Salah satu ragam seni yang cukup populer, yaitu seni musik. Seni musik. perkembangannya, baik dari dalam yang berupa kebudayaan yang sering

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Taman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan

I.1. LATAR BELAKANG I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

melodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I. 1.1 Definisi Judul

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

KAFE MUSIK DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dan kepribadian bangsa. Terutama kesenian daerah yang

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi-bunyian yang berirama 1. Banyak manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Concert : Pagelaran musik atau pementasan musik (Wikipedia, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

YAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Soraya Desiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN MATA KULIAH...

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

SHOPPING MALL BERKONSEP CITYWALK DI SEMARANG. Nama : SEPTIADI ARI NUGROHO NIM : L2B308026

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. daya alam dan sumber daya manusia harus maksimal agar bisa menyejahterakan

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin disampaikan kepada masyarakat luas tentang sebuah gambaran, gagasan,

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

roti dan kue sangat praktis. Dilihat dari kesibukkan manusia akan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

Bab I. project sinopsis. JudulProyek. Media Penelitian dan Pengembangan Potensi Air ( Preseden Air+Arsitektur) Lokasi. Timur. Peta Lokasi. gambar 1.

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indnesia dikenal sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu ragam seni yang cukup ppuler, yaitu seni musik. Seni musik Indnesia diartikan sebagai musik yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indnesia. Musik yang lahir pada masyarakat di Indnesia banyak mendapat pengaruh dalam perkembangannya, baik dari dalam yang berupa kebudayaan yang sering disebut dengan musik tradisinal, maupun dari luar kebudayaan masyarakat Indnesia atau pengaruh dari budaya Barat yang sering disebut dengan musik mdern. Pada perkembangan seni musik, manusia memiliki tiga peranan penting dalam mengembangkan seni musik, yaitu sebagai pencipta, pementas dan sebagai knsumen musik atau penikmat seni musik.. Berkaitan dengan peran manusia tersebut, maka terdapat apresiasi seni musik yang berupa aktivitas yang dilakukan di bidang seni musik. Seiring dengan meningkatnya aktivitas tersebut, maka akan dituntut adanya kreativitas di bidang seni musik. Dari prses aktivitas dan kretivitas tersebut akan menyebabkan meningkatnya perkembangan seni musik di Indnesia. Hal ini dapat dilihat dari data kasus jumlah pementasan seni musik di kta kta besar Indnesia yang diwakili kta Ygyakarta sebagai kta mini Indnesia dan Surabaya sebagai kta terbesar kedua setelah Jakarta Dibawah ini adalah studi kasus pagelaran seni musik yang ada di gedung Purawisata dan Cak Durasim sebagai cnth yang mewakili gedung gedung seni yang ada di Ygyakarta dan Surabaya untuk kategri musik yang dipergelarkan dan jumlah pengunjungnya. Sumary LE. Kmpnis, Pemain Musik dan Public (Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, 1986)

Tabel 1.1 Data jenis musik yang digelar berdasarkan^frekuensi dan jumlah pengunjung pada tahun 1995-199^ Klasik Tradisinal Mdern Tahun Frekuensi Pengunjung Frekuensi Pengunjung Frekuensi Pengunjung 1995 1996 1997 1998 673 467 1254 568 19 22 13 642 10 1999 Sumber : Gedung kesenian Purawisata Ygyakarta 2000 18.736 22. 780 9.380 13.474 10.656 10 20 15 20 23 21.238 23. 472 18. 874 24. 118 25. 890 Tabel 1.2 Data jenis musik yang digelar berdasarkan frekuensi dan jumlah pengunjung pada tahun 1997-1999 Tradisinal Mdern Tahun 1997 Frekuensi Pengunjung Frekuensi Pengunjung 5.380 21 24.264 1998 14 12.474 27 29.626 1999 15 14.656 32 35.110 Sumber : Gedung Cak Durasim Surabaya, 2000 1.1.1 Ptensi dan Perkembangan Seni Musik di Ygyakarta Ygyakarta termasuk dikenal sebagai kta kesenian yang cukup diperhitungkan di Indnesia. Kegiatan kesenian khususnya seni musik tradisinal maupun musik mdern tumbuh dengan subur di Ygyakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari seringnya pementasan seni musik baik musik tradisinal maupun mdern ( tabel 1.1 ), meningkatnya jumlah dan minat para semman dan masyarakat untuk mempelajari seni musik ( tabel 1.3 ), jumlah rganisasi kesenian ( tabel 1.4 ), jumlah studi

latihan dan rekaman serta banyaknya seniman yang lahir di kta Ygyakarta. Tabel 1.3 Jumlah Masvarakat dan Seniman dalam Mempelajari Musik di Ygyakarta Tahun Tahun 1996-2000 Seni Diatnis Karawitan Musik Kerakyatan Masy Seni man Masy Seni man Masy Seni man Musik Anak- Masy Anak 1996 221 533 362 695 635 717 105 20 1997 1164 1053 1088 876 1100 485 147 175 1998 1121 267 1014 1102 1157 1118 156 186 1999 1216 949 1172 1143 1143 1182 179 194 2000 1129 174 1253 1078 1251 1012 200 213 Sumber: Taman Budaya Ygyakarta, Peta Kesenian Daerah istimewa Ygyakarta Seni man Tabel 1.4 Jumlah Organisasi Kesenian di prpinsi DI Ygyakarta Tahun 1997! 1 N Jenis Kegiatan Jumlah Organisasi Prsentase! l. Seni Musik 1836 56,89 % 2. Seni Tari 697 21,59% 3. Seni Teater 645 19,98% 4 Seni Rupa 49 1,54 % Jumlah 3227 100% Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ygyakarta, 1997 Ygyakarta memiliki beberapa ptensi yang dapat mendukung perkembangan seni musik, antara lain meliputi : Ptensi masyarakat terhadap seni musik, ditunjukkan dengan tingginya anim masyarakat yang ditunjang dengan iklim lingkungan yang kndusifsehingga mendrng tingginya apresiasi masyarakat terhadap seni musik sehingga memicu masyarakat untuk beraktivitas dan berkreativitas dalam kegiatan seni musik.

Dan hasil aktivitas, kreativitas, dan prduktifitas mayarakat Ygyakarta dapat melahirkan beberapa seniman musik ternama dari Ygyakarta, antara lain : Sheila n 7, Jikustik, Death Vmit, Sapt Rahardj,dan Butet Kertarajasa. Ptensi rekreatif terhadap musik adalah bahwa seni musik dan aspek rekreatif sangat erat kaitannya, hal ini disebabkan karena musik dapat dijadikan sebagai bat pelepas kepenatan dari segala aktivitas manusia yang mntnsehari hari. Musik pada perkembangannya dipilih masyarakat sebagai sarana rekreasi dan hiburan sebagai bat penghilang stres dari aktivitas dan rutinitas yang menghinggapi dirinya. Dengan musik, manusia dapat sejenak menyegarkan beban yang ada di pikirannya, untuk kemudian dapat beraktivitas lagi dengan pikiran yang segar. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan hiburan dari seni musik yang banyak digemari masyarakat saat ini adalah melalui membeli dan mendengarkan rekaman musik, melihat pementasan musik, berlatih musik yang kesemuanya tersebut dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian maupun bisnis hiburan yang dapat mendatangkan keuntungan, seperti terlihat pada tabel 1.5. Tabel 1.5 Tabel Banyaknya Pengunjung dan Pendapatan dari Pertunjukan Seni musik di Ygyakarta Jumlah Tahun Frekuensi per Pengunjung Uang Masuk Prsentase Tahun (xlooo) Kenaikan 1993 60 269.270 650.476 1994 75 277.999 806.056 12,6 % 1995 82 282.034 1.083.464 5,17% 1996 92 293.797 1.287.114 14,3 % 1997 84 295.387 1.529.548 2,3 % Sumber: Bir Pusat Statistik Ygyakarta, 1998

1.1.2 Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta Menurut Sapt Rahardj seniman Ygyakarta dalam sebuah acara radi swasta beliau menuturkan bahwa sebenarnya kta Ygyakarta harus memiliki sebuah pusat infrmasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan seni musik yang hidup di Ygyakarta dan Indnesia, sehingga diharapkan dapat memacu denyut apresiasi seni musik masyarakat Ygyakarta dan Indnesia. Akan tetapi kndisi kehidupan seni musik di Ygyakarta dapat dikatakan sebagai berikut: Studi latihan yang ada kurang representatif baik dari kndisi alat maupun ruangan yang kadang berukuran hanya 3x3 atau 3x4 sudah disewakan sehingga suasana sesak menjadi suasana yang khas bagi penyewanya, begitu juga dengan studi rekaman di Ygyakarta yang relatif sedikit dapat menghasilkan mutu rekaman yang baik. Gedung pertunjukan di Ygyakarta yang ada dan sering digunakan sekarang seperti Kridsn bukan dirancang sebagai sebuah gedung pertunjukan melainkan sebagai Sprthall, sedangkan Purna budaya dengan fungsi Gedung serbaguna. Belum adanya wadah infrmasi bagi keberadaan seni musik di Ygyakarta seperti infrmasi kesenian gamelan kecuali kita harus mendatangi keratn yang keberadaannya tidak selalu terbuka untuk umum. Belum adanya wadah bagi kmunitas musisi Ygyakarta untuk dapat bertukar pikiran, berdiskusi dan berkmunikasi mengenai seni musik, karena pada umumnya kmunikasi diantara mereka hanya kerap terjadi sesaat setiap selesai latihan ataupun hanya pada saat diadakan pertunjukan musik. Semakin meningkatnya masyarakat yang butuh akan sarana rekreasi hiburan berupa musik untuk menghilangkan kepenatannya sehari hari tentunya membutuhkan sarana ini yang nantinya disini mereka dapat bermain musik, melihat

pertunjukan musik atau sekedar melihat dan membeli rekaman musik. Dari kndisi yang ada di Ygyakarta tersebut, maka dibutuhkan Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta sebagai suatu wadah yang menitikberatkan pada pengkndisian terpusat sehingga secara fungsinal dapat mempermudah pencapaian infrmasi, pengellaan dan penyelenggaraan, disamping itu dapat menghemat dan mengefisienkan aktivitas seni musik. Didalam pusat Apresiasi Seni musik ini nantinya mewadahi berbagai sarana, seperti : Sarana prduksi berupa studi latihan dan rekaman untuk membuat hasil rekaman bagi musisi Ygyakarta, kemudian terdapat pameran dan wrkshp sebagai wadah bagi kmunitas musisi Ygyakarta untuk dapat bertukar pikiran, berdiskusi dan berkmunikasi mengenai seni musik Sarana prmsi berupa tempat bagi musisi untuk mementaskan hasil karya seninya pada para penggemar musik Sarana distribusi berupa tempat untuk menjual berbagai hasil rekaman musik seperti kaset dan cd, kemudian perangkat alat musik. Sarana infrmasi yang dapat membantu masyarakat dalam mencari infrmasi mengenai keberadaan seni musik tradisinal seperti gamelan maupun seni musik lainnya seperti musik klasik dan mdern. Sarana rekreasi bagi masyarakat yang berupa pertunjukan musik, kafe maupun sekedar melihat lihat musisi yang sedang berlatih. Sehingga pada pelaksanaannya pusat apresiasi seni musik ini dapat dijadikan tempat untuk memulai apresiasi musik dari nl seperti kursus hingga menuju arah rekaman dengan didalamnya tertampung segala aktivitas dan kreativitas dalam ber-apresiasi terhadap seni musik seperti kegiatan penelitian, belajar, berlatih, berkreasi sampai dengan mengadakan

pementasan sebuah karya seni musik yang dapat dilakukan leh pementas dan penntn secara terpadu. 1.2 Citra bangunan Citra sebagai bangunan Pusat Apresiasi Seni Musik seygyanya dikembangkan dari satu dasar yang lebih erat berhubungan dengan seni musik maupun pembentuk musik, dalam hal ini adalah melalui sebuah lagu deathmetal karya band Dying Fetus. Penulis mejadikan acuan musik deathmetal ini karena pada musik deathmetal terdapat kelebihan dibandingkan dengan aliran musik yang lainnya. Pada musik deathmetal terdapat 3 kelebihan yang belum tentu terdapat pada aliran musik lainnya, dalam hal ini jika dilihat dari teknik dan kvnei bermain gitar dan drum. Ketiga kelebihan tersebut terdapat pada Speed, Pwer, dan Skill. Sehingga, apabila kita mampu mempelajari musik deathmetal, maka untuk mempelajari aliran musik lainnya akan relatif lebih mudah daripada saat kita mempelajari musik deathmetal dan dasar musik yang lainnya. Musik dapat beradaptasi dengan cabang ilmu yang lain seperti pada ilmu arsitektur yaitu dengan cara mentransfrmasikan dan mencari persamaan persamaan di antara keduanya. Tujuan interpretasi melalui sebuah karya lagu disini nanti adalah supaya pengguna bangunan dapat merasakan ekspresi permainan gitar dan drum serta ekspresi yang muncul dari permainannya dari lagu tersebut dalam bangunan sebagai pembelajaran tentang seni musik meskipun tidak berada pada ruang belajar musik, untuk memberikan citra sebagai suatu bangunan yang mewadahi kegiatan musik dan sebagai cara kita menghargai ( mengapresiasi) terhadap suatu karya seni musik. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Permasalahan umum Bagaimana mewujudkan bangunan Pusat Apresiasi Seni Musik yang dapat mewadahi kegiatan apresiasi seni musik dengan misinya

untuk mendrng pertumbuhan seni musik di Ygyakarta pada khususnya dan Indnesia padaumumnya.. 1.2.2 Permasalahan khusus Bagaimana mewujudkan ruang pertunjukan musik mdern sebagai bagian dari fasilitas yang diwadahi dalam Pusat Apresiasi Seni Musik. Bagaimana mewujudkan pendekatan lagu dari musik deathmetal kedalam knsep perencanaan dan perancangan pada bentuk bangunan Pusat Apresiasi Seni Musik. 1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan Mendapatkan knsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan dengan fungsi sebagai Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta yang menampilkan citra bangunan seni musik. Sasaran Mempelajari tentang ruang pertunjukan seni musik. Mempelajari tentang Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta Mempelajari tentang musik deathmetal dengan lagu Ncturnal Crucifixin sebagai knsep perencanaan dan perancangan. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Lingkup Nn Arsitektural Pada lingkup nn arsitektural dibatasi pada seni musik tradisinal khususnya gamelan Jawa dan musik nn tradisinal yaitu musik mdern. Hal ini didasarkan dari tingkat anim, daya dukung dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pementasan, pembelajaran tentang musik tradisinal maupun musik mdern, serta banyaknya kelmpk kesenian yang tumbuh di Ygyakarta.

1.4.2 Lingkup Arsitektural Pada lingkup arsitektural, pewadahan apresiasi yang dimulai dari aktifitas belajar dan mengajar, berkreasi, latihan dan rekaman, pameran, pementasan, penelitian pada pusat apresiasi seni musik tersebut antara lain ditujukan pada pembentukan ruang kursus atau ruang kelas, studi latihan dan rekaman, ruang pengella, hall, plaza, kale, gallery musik, bengkel musik, musicshp, serta ruang pertunjukan. Juga dibahas penekanan pada interpretasi sebuah lagu deathmetal sesuai pennasalahan yang diangkat pada knsep perancangan, dan tidak membahas akustik secara mendetail, karena penulis tidak menekankan hal akustik tersebut pada fasilitas yang akan diwadahi, sehingga yang dibahas hanyalah pengetahuan dasar yang bersifat umum mengenai akustik. 1.5 Metde 1.5.1 Pencarian data Secara umum metde yang digunakan untuk memperleh data dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai benkut: Metde pengamatan ( bservasi ) terhadap byek byek yang terkait dengan seni musik seperti pada tempat pertunjukan seni musik Purawisata dan PPPG Kesenian, tempat kursus,latihan dan rekaman musik, baik secara langsung maupun tidak langsung dan studi banding dengan beberapa kasus dilapangan. Studi literatur yaitu mempelajari hal hal yang berhubungan dengan pengertian apresiasi secara umum, apresiasi seni musik apresiasi seni musik di Ygyakarta serta teri pendukung dan referensi pembanding yang digunakan sebagai acuan awal untuk menganalisa sehingga akan memicu munculnya alternatif alternatif pilihan. 1.5.2 Analisa Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang diutarakan, maka pada saat ini Ygyakarta memerlukan suatu

10 wadah yang merupakan pusat apresiasi seni musik dengan memusatkan dan menempatkan fasilitas seni musik yang tersebar di Ygyakarta ke dalam suatu wadah terpusat yang mampu memberikan knstnbusi bagi perkembangan sen. musik di Ygyakarta secara khusus dan Indnesia secara umum, baik yang dilakukan leh seniman, kmpser, pementas maupun leh masyarakat yang memkmati musik. Dengan berbagai telaah pada knsep perancangan diharapkan akan didapatkan rumusanrumusan akhir yang diambil dan penafsiran beberapa defimsi dan kesimpulan alternatif yang dijadikan acuan dasar. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Memaparkan secara glbal latar belakang permasalahan yang berisikan pennasalahan tujuan, sasaran, batasan dan pengertian, lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Teritik Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta Berisi tentang teri-teri yang berkaitan dengan tinjauan apresiasi, tinjauan kegiatan pelaku dan fasilitas ruang serta pcrsyaratan ruang pertunjukan yang diwadahi pada Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta, jenis aliran musik yang diwadahi, musik deathmetal dan landasan knsepsual musik dengan arsitektur. BAB III Analisa Pusat Apresiasi Seni Musik di Ygyakarta Pemaparan tentang analisa pendekatan pemilihan lkasi dan site terpilih, analisa ruang pertunjukan seni musik, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan ruang, rganisasi ruang dan pembahasan mengenai sebuah lagu dari musik deathmetal. BAB TV Knsep Perencanaan dan Perancangan Merupakan landasan dasar dalam memunculkan knsep perancangan yang akan digunakan dalam pemecahan

n ada ke dalam rancangan dan permasalahan yang ada ke aa sebagai acuan perwujudan rancangan. digunakan L7 Keaslian Penulisan ^ ^^ dugaan Untuk menunjukkan erajau kep,ag,atan penuhsan terutatna padajudui dan pen.asa.ahan, bnkut. Mfid WahdamaUk, N Mhs :95340042 ludul Music Center di Ygyakarta Ikanan : Mene.ptakan suatu -tuk P «represents terhadap kegiatan pertunjukan sen, nrusik di Ygyakarta dari interpret.* elemen elemen penyusun musik.. CahayaMurni,NMhs:97512094/TA/UIl/2001 Judul Difable B Schl Batam Representasi Struktur Musik Quintet Es Mayr K407 karya Wlfgang Amadeus Mzart sebagai knseptual perencanaan dan perancangan Bangunan. Penekanan :Menciptakan seklah tuna rungu difable Bagar mereka dapat "melihat" musik dan interpretasi sebuah kmpsisi musik klasik.. AnggraemUstvamngsih.NMhs :975,2! 18/TA /UII /2001 Judul Pusa, pengembangan Aktivitas dan Kreatifitas Seni Mus.k di Ygyakarta Penekanan : Penyediaan sarana dan prasarana aktivitas dan kreatifitas seni musik secara terpusat di Ygyakarta dengan penekanan pada akustik ruang.. Taufik Adi Wibw, N Mhs :94340077/ TA /UII /2000 Judul Gedung Knser Di Jakarta Penekanan : Transfrmasi kmpsisi musik Symphny 9ke dalam bentuk gedung knser musik klasik.