Modul ke: 14Fakultas Janfry Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sihite Program Studi Manajemen
Tujuan Sesuai rapem
UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
UUNomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kriteria UMKM menurut UU No 20 Thn 2008 : Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria UMKM menurut UU No 20 Thn 2008 : Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Kriteria UMKM menurut UU No 20 Thn 2008 : Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Sumber Pembiayaan Dalam UMKM : Pembiayaan terhadap UMKM dapat diperoleh melalui Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, Usaha Besar Nasional dan Asing (berdasarkan UU No.20 Tahun 2008). Modal sendiri, yakni uang yang dikumpulkan dari tabungan (bila bekerja) atau warisan yang diwariskan orang tua atau hibah pemberian dari orang lain. Dari Barang yang digadaikan, yakni barang miliki sendiri yang digadaikan baik ke lembaga formal (seperti Perum Pegadaian) atau informal.
Sumber Pembiayaan Dalam UMKM : Melakukan peminjaman kepada Bank dan Lembaga Keuangan lain. Dengan membayar angsuran sesuai tingkat bunga yang ada. Mendapat modal dengan bermitra dengan pihak lain yang sering disebut sebagai kemitraan usaha. Mendapat pinjaman dari lembaga Non Formal seperti LSM kemanusiaan dan lembaga pemberdayaan ekonomi lainnya. Modal dengan mengoptimalkan hubungan dengan supplier (pemasok).
Upaya Meningkatkan Daya Saing UMKM : Perluasan basis usaha dan kesempatan usaha UMKM dengan mendorong penumbuhan wirausaha baru, melalui peningkatan pengetahuan dan semangat kewirausahaan Mengembangkan UMKM sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing Pengembangan UKMK sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar lokal dan domestik khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak
Upaya Meningkatkan Daya Saing UMKM : Mengembangkan UMKM melalui keterpaduan program dan fasilitas pemerintah (Kota, Propinsi dan Pusat serta Perguruan Tinggi) Mendorong berkembangnya UKMK secara efisiensi, produktif dan berdaya saling baik di pasar lokal, regional, nasional melalui pengembangan kerjasama kemitraan antar pelaku UKMK, atau antara UKMK dengan Usaha Besar, BUMN/D Memperluas akses kepada sumber permodalan, pemanfaatan teknologi dan pemasaran serta promosi produk
Terima Kasih Janfry Sihite