BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NOMOR 1776/PDT.G/2011/PA.SDA DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA NOMOR 340/PDT.G/2010. A. Keberadaan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA (PTUN)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BAB III. DESKRIPSI KASUS TENTANG PENGADILAN AGAMA SERTA PENYELESAIAN PUTUSAN NO.251/Pdt.G/2013 PA.Sda

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

Written by PTUN SURABAYA Wednesday, 12 June :16 - Last Updated Saturday, 12 October :07

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

BAB III ASAS ULTRA PETITUM TERHADAP PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Hukum Yuridiksi Pengadilan Agama

P U T U S A N Nomor : 0016/Pdt.G/2014/PTA.Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

TENTANG DUDUK PERKARANYA

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

Nomor 12/Pdt.G/2009/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG.

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BABAK SEMIFINAL KMNR 12 RAYON SURABAYA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

P U T U S A N. Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PUTUSAN PA TUBAN DAN PTA SURABAYA

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 96 /Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

Kami sampaikan juga bahwa hasil ujian PLPG tersebut dapat diakses melalui laman kami

بسم اهلل الرحمن الرحيم

BAB III. IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN NO.1821/Pdt.G/2013/Pa.SDA

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kami sampaikan juga bahwa hasil ujian PLPG tersebut dapat diakses melalui laman kami

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

PUTUSAN. Nomor 14/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TABEL II.B.1. KEGIATAN ANEKA USAHA KEHUTANAN DI KABUPATEN/ KOTA TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

SALINAN P U T U S A N

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan

Surabaya, 11 Juni 2014

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Salinan P U T U S A N Nomor : 196/Pdt.G/2011/PTA Bdg.

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

Transkripsi:

37 BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NOMOR 1776/PDT.G/2011/PA.SDA DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA NOMOR 307/PDT.G/2012/PTA.Sby A. Keberadaan Pengadilan Agama Sidoarjo 1. Letak Geografis Pengadilan Agama Sidoarjo kelas I B berkedudukan di kota Sidoarjo terletak di Jl. Hasanuddin No. 90 Telp. 031 892012. Gedung Pengadilan Agama Sidoarjo berdiri di atas tanah hak pakai atas nama Departemen Agama RI ( sertifikat hak pakai Nomor 2 tanggal 23 Februari Tahun 1998, surat ukur Nomor 632 / 1998 luas tanah 1.012 M2 dengan batasan : a. Sebelah Barat dengan Kabupaten Mojokerto. b. Sebelah Utara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. c. Sebelah Timur dengan Selat Madura. d. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pasuruan. 2. Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Sidoarjo. 35

38 Adapun wilayah hukum atau yurisdiksi Pengadilan Agama Sidoarjo terdiri dari 18 kecamatan, 350 desa atau kelurahan diantaranya: 1. Radius I - Kecamatan Sidoarjo terdiri dari 24 desa. 2. Radius II - Kecamatan Buduran terdiri dari 25 desa. - Kecamatan Candi terdiri dari 24 desa. - Kecamatan Tanggulangin terdiri dari 18 desa. - Kecamatan Porong terdiri dari 19 desa. - Kecamatan Tulangan terdiri dari 22 desa. - Kecamatan Gedangan terdiri dari 15 desa. 3. Radius III - Kecamatan Jabon terdiri dari 14 desa. - Kecamatan Krembung terdiri dari 19 desa. - Kecamatan Krian terdiri dari 22 desa. - Kecamatan Balong Bendo terdiri dari 20 desa.

39 - Kecamatan Tarik terdiri dari 20 desa. - Kecamatan Wonoayu terdiri dari 23 desa. - Kecamatan Prambon terdiri dari 20 desa. - Kecamatan Sukodono terdiri dari 19 desa. - Kecamatan Taman terdiri dari 24 desa. - Kecamatan Waru terdiri dari 16 desa. - Kecamatan Sedati terdiri dari 16 desa. 3. Stuktur Organisasi Pengadilan Agama Sidoarjo Struktur organisasi di lingkungan Pengadilan Agama Sidoarjo mempunyai fungsi sebagaimana Pengadilan Agama atau instansi-instansi lain, struktur tersebut sangat penting guna mempertegas kedudukan dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian. Sesuai dengan surat edaran Mahkamah Agung Nomor 5/96 tanggal 16 Agustus Tahun 1996. Tentang struktur organisasi Pengadilan Agama Sidoarjo adalah sebagai berikut:

40 B. Keberadaan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam Undang-Undang. Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung RI sebagai pengadilan negara tertinggi. Pengadilan Tinggi Agama Surabaya merupakan pengadilan tingkat banding yang dibentuk berdasarkan PERDA 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. surat keputusan menteri Agama R.I. Nomor 6 Tahun 1980 Pengadilan Tinggi Agama Surabaya berkedudukan di Ibu kota Propinsi Jawa Timur, yakni Kota Surabaya dengan alamat Jl.Mayjend Sungkono Nomor 7 Telp. 031-5681797 fax. 5680426 Surabaya 60225. 1. Wilayah Yuridiksi dan Kewenangan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Surabaya meliputi wilayah Propinsi Jawa Timur, terdiri dari 37 Pengadilan Agama dan berkedudukan di Ibu Kota Daerah tingkat II Kabupaten atau Kota, kecuali Pengadilan Agama Kangean dan Bawean berkedudukan di Ibu Kota Kecamatan, wilayah hukum Pengadilan Agama di Jawa Timur meliputi Pemerintah Daerah tingkat II Kabupaten atau Kota, kecuali Pengadilan Agama Blitar meliputi wilayah Kabupaten dan Kota Blitar, Pengadilan Agama Kabupaten Malang meliputi wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu,

41 Pengadilan Agama Pasuruan meliputi wilayah Kota Pasuruan dan sebagian Kabupaten pasuruan, Pengadilan Agama Bangil meliputi sebagian Kabupaten Pasuruan, Pengadilan Agama Mojokerto meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto, Pengadilan Agama Kangean meliputi sebagian wilayah Kabupaten Sumenep, dan Pengadilan Agama Bawean meliputi sebagian wilayah Kabupaten Gresik. Berdasarkan keputusan Menteri Negara R.I No. 589 Tahun 1999 Pengadilan Agama se-jawa Timur dibagi dalam tiga klasifikasi kelas, yaitu kelas IA sebanyak 11 Pengadilan Agama, kelas IB sebanyak 22 Pengadilan Agama, dan kelas II sebanyak 4 Pengadilan Agama. Adapun nama-nama Pengadilan Agama dan wilayah hukumnya adalah sebagai berikut: N0 Nama Daerah Kelas Jumlah Jumlah Jarak Pengadilan Hukum Kecamatan keluraha/desa Dengan Pengadila Tinggi Agama 1 Surabaya Kota IA 37 167 5 Km Surabaya 2 Banyuwangi Kab. 1A 21 217 297 Km Banyuwangi

42 3 Blitar Kab. Dan IA 25 268 170 Km Kota Blitar 4 Bojonegoro Kab. IA 27 430 113 Km Bojonegoro 5 Jember Kab. Jember Kab. IA 244 205 Km Jember 6 Kab. Kediri Kab. Kediri IA 23 344 127 Km 7 Lamonga Kab. IA 27 477 48 Km Lamongan 8 Lumajang Kab. IA 21 203 154 Km Lumajang 9 Malang Kota Malang IA 5 56 90 Km 10 Tuban Kab. Tuban IA 19 328 105 Km 11 Tulungagung Kab. IA 19 271 161 Km Tulungagung 12 Bangil Sebagian IB 11 165 42 Km Kab.

43 Pasuruan 13 Bangkalan Kab. IB 18 288 18 Km Bangkalan 14 Bondowoso Kab. IB 20 206 196 Km Bondowoso 15 Gresik Kab. Gresik IB 16 296 18 Km 16 Jombang Kab. IB 21 306 81 Km Jombang 17 Kodya Kedir Kota Kediri IB 3 46 127 Km 18 Kraksan Kab. IB 24 330 121 Km Probolinggo 19 Kab. Madiun Kab. Madiun IB 15 206 171 Km 20 Magetan Kab. IB 16 225 205 Km Magetan 21 Mojokerto Kab. Dan IB 20 322 51 Km Kota Mojokerto

44 22 Nganjuk Kab. IB 20 277 123 Km Nganjuk 23 Ngawi Kab Ngawi IB 17 213 206 Km 24 Pacitan Kab. Pacitan IB 12 167 277 Km 25 Pamekasan Kab. IB 13 186 113 Km Pamekasan 26 Pasuruan Kota Dan IB 23 344 62 Km Sebagian Kab. Pasuruan 27 Ponorogo Kab. IB 21 322 201 Km Ponorogo 28 Probolingga Kota IB 3 29 160 Km Probolingga 29 Sampang Kab. IB 12 186 78 Km Sampang 30 Sidoarjo Kab. IB 18 350 24 Km Sidoarjo

45 31 Situbondo Kab. IB 14 157 204 Km Situbondo 32 Sumenep Kab. IB 29 332 167 Km Sumenep 33 Trenggalek Kab. IB 14 157 188 Km Trenggalek 34 Madiun Kota Madiun II 3 27 171 Km 35 Bawean Sebagian II 2 30 65 Km Kab. Gresik 36 Kab. Malang Kab. Malang II 36 389 100 Km Dan Kota Batu 37 Kangean Sebagian II 2 37 170 Km Kota Sumenep Sesuai dengan pasal 51 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi

46 Agama bertugas dan berwenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding. Di samping itu juga bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya. 2. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Struktur Organisasi di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama mempunyai fungsi sebagaimana Pengadilan Agama atau instansi- instansi yang lain. Sturktur tersebut sangat penting guna mempertegas kedudukan dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian. Sesuai dengan KMA/ 004/ sk/ II/ 1992 jo. Keputusan Menteri Agama Nomor 303/ 1990. C. Dasar dan Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Agama Sidoarjo Tentang Cerai Talak. 1. Dasar Hukum Putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No: 1776/Pdt.G/2011/PA. Sda. Tentang cerai talak. Menyatatakan perlawanan terhadap putusan verstek No: 1776/Pdt.G/2011/PA. Sda. Tanggal 12 september 2011 adalah tidak tepat dan tidak beralasan. Menyatakan perlawanan yang di ajukan pelawan/termohon adalah perlawanan yang tidak benar. dan mempertahankan putusan verstek tersebut. 36 36 Putusan PA Sidoarjo Nomor: 1776/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang cerai talak.

47 2. Pertimbangan Hukum Putusan Hakim PA Sidoarjo Nomor: 1776/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang cerai talak. Eksepsi dari para penggugat yang menyatakan bahwa setelah terlawan teliti dan cermati dengan seksama ternyata secara yuridis formil gugatan perlawanan verzet pelawan tersebut tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum, dalam surat gugatan perlawanan/verzet tersebut pelawan sama sekali tidak mencantumkan tempat tinggal atau domosili pelawan principal maupun kuasa hukumnya, sehingga secara yuridis formil pelawan adalah buan pelawan yang baik dan sudah seharusnya gugatan perlawanan /verzet tersebut ditolak seluruhnya. 37 Bahwa terlawan mohon dicatat, gugatan perlawanan /verzet tersebut nyata-nyatanya tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum sebab terlalu dini atau premature, fakta yang ada bukanlah pada tanggal 12 September 2011 putusan dalam perkara terebut diucapkan atau dijatuhkan oleh majelis hukum Pengadilan Agama Sidoarjo, sedangkan pelawan, semula termohon telah dipanggil secara patut dan sah di tempat tinggalnya Jalan Raya Kenongo RT.04 RW.02 Desa Kenongo Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo pada persidangan pertama tertanggal 15 Agustus 2011 dan sidang kedua pada tanggal 12 September 2011, namun waktu dan kesempatan tersebut tidak dipergunakan secara baik oleh pelawan, pelawan tidak hadir atau 37 Ibid, 5

48 mengirimkan orang lain sebagai kuasa atau wakilnya yang sah untuk menghadiri persidangan-saksi yang kemudian oleh karena bukti-bukti tersebut cukup beralasan dan tidak melawan hukum, maka permohonan cerai talak terlawan, semula pemohon dapat diterima dan dikabulkan oleh Majelis hakim dan akhirnya diputus tanpa hadirnya pelawan, semula termhon atau diputus dengan verstek (dalam hal ini mohon periksa vide pasal 125 H.I.R/149 R.Bg.); Bahwa, pelawan dengan surat gugatan perlawanan/verzet tertanggal 15 September 2011 diajukan atau didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama sidoarjo dalam tenggang waktu 3 (tiga) hari saja tanpa terlebih dahulu menerima, dan atau mempelajari isi putusan verstek tertanggal 12 september 2011 tersebut, sehingga gugatan perlawanan/verzet pelawan tersebut secara yuridis formil sangat dini, tidak jelas/kabur dan sangat prematur, di dalam isi posita dan petitum gugatan perlawanan/verzet pelawan sangat tidak jelas atau kabur apa sebenarnya yang dimohon oleh pelawan tersebut, sangat-sangat tidak jelas pelawan secara hukum belum tahu apa sebenarnya isi putusan verstek tersebut atau secara hukum belum menerima surat yang patut dan sah kepada pelawan tentang adanya putusan verstek tersebut, sebagaimana dimaksud dan dikehendaki vide pasal 129 (1), (2) H.I.R./pasal 153 R.Bg. yang memberikan waktu selama 14 (empat belas) hari setelah pelawan menerima surat pemberitahuan isi putusan verstek tersebut, namun dengan terburu-buru pelawan begitu saja mengajukan gugatan perlawanan/verzet ini, tanpa

49 berdasarkan ketentuan pasal 129 H.I.R./pasal 153 R.Bg. tersebut, lantas yang menjadi pertanyaan apa yang harus dibahas dalam gugatan perlawanan/verzet sebagaimana dimaksud dan dikehendaki vide pasal 129 (1), (2) H.I.R/pasal 153 R.Bg. tersebut sehinga haruslah ditolak seluruhnya. 38 Secara yuridis tergugat belum mengetahui isi putusan verstek, karena putusan Pengadilan Agama Sidoarjo Nomor 1776/Pdt.G/2011/Pa.Sda belum disampaikan dan belum sampai pada tergugat, oleh karena itu verzet dianggap kabur dan tidak jelas. Sehingga gugatan perlawanan pelawan sangat dini. 39 D. Dasar dan Pertimbangan Hukum Putusan PTA Surabaya Tentang Cerai Talak. 1. Dasar Hukum Putusan PTA Surabaya Nomor: 307/Pdt.G/2012/PTA.Sby Tentang Cerai Talak. Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mengacu pada pasal 7 undangundang no 20 taun 1947 tentang peradilan ulangan di jawa dan Madura, maka oleh karenanya permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. 40 juga sejalan dengan Putusan MahkamaH Agung No: 938/K/Pdt/1986 yang dalam pertimbangan tersebut terdapat sebagaimana 38 Ibid, 4 39 Masrifah, Wawancara, Sidoarjo, 21 Oktober 2013 40 Putusan PTA Surabaya Nomor: 307/Pdt.G/2012/PTA.Sby Tentang Cerai Talak.

50 disadur oleh M. Yahya Harahap, SH. Dalam bukunya hukum acara perdata halaman 409. 41 2. Pertimbangan Hukum Putusan PTA Surabaya Nomor: 307/Pdt.G/2012/PTA.Sby Tentang Cerai Talak. Pokok masalahnya dalam putusan tersebut yaitu tentang cerai talak, Hakim Pengadilan Agama dan Hakim Pengadilan Tinggi Agama berbeda pendapat dan berbeda pulah dasar hukum yang digunakan oleh keduanya. Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama adalah: Sesuai dengan ketentuan pasal 129 HIR menyatakan bahwa tergugat yang dihukum dengan putusan tidak hadir dan tidak menerima atas keputusan hakim itu dapat mengajukan perlawanan terhadap keputusan tersebut dalam tenggang waktu 14 hari setelah pemberitahuan isi putusan tersebut kepada tergugat dan oleh hakim perkara tersebut atau diproses dengan cara biasa yang diatur bagi perkara sipil. Apabila tergugat mengajukan perlawanan terhadap perlawanan tersebut (verzet), maka dengan sendirinya menurut hukum putusan verstek tersebut menjadi mentah kembalidan exsistensinya juga dianggap tidak pernah ada (never exited) dan pengadilan tingkat pertama yang memeriksa kembali gugatan semula dan perkara harus diperiksa sejak awal. 41 Ibid., 6

51 Oleh karena itu, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mengartikan bahwa berita acara persidangan Pengadilan Agama Sidoarjo dalam perkara a quo tertanggal 16 Januari 2012 yang menunda persidangan sampai tanggal 30 Januari 2012 untuk tanggapan verzet terlawan harus dibaca untuk menyampaikan replik terlawan/pemohon demikian juga berita acara persidangan ampai dengan tanggal 13 Februari 2012 untuk tanggapan pelawan harus dibaca dan diartikan untuk menyampaikan duplik pelawan/termohon. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Surabaya setelah mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat banding tersebut dan salinan resmi Putusan PA Sidoarjo Nomor: 1776/Pdt.G/2011/PA.Sda, tanggal, 25 Juni 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal, 05 Sya ban1433 Hijriyah, beserta surat-surat lain yang disertakanya, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan pendapat Pengadilan Agama Sidoarjo. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka putusan Pengadilan Agama Sidoarjo, nomor : 1776/Pdt.G/PA.Sda, tanggal 25 Juni 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal, 05 Sya ban 1433 Hijriyah harus dibatalkan.