BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam kenyamanan penggunaan bangunan tersebut oleh penghuni. Peletakan ventilasi yang baik dapat mempengaruhi aspek fungsi bangunan, penghematan energy, psikologi pengguna, kesehatan pengguna, bahkan penghawaan suatu bangunan. Ventilasi merupakan peran penting dalam memaksimalkan kualitas udara dan kenyamanan thermal suatu bangunan. Untuk memenuhi aspek ini, ventilasi berhubungan langsung dengan topic yang berkaitan dengan servis dan desain bangunan. Sebagai contoh, kecukupan udara, emisi polusi yang dihasilkan dari material, panas yang diterima dari sinar matahari, lampu dan perlengkapan alatalat elektronik, mempengaruhi kedua aspek ventilasi dan performa dari ventilasi tersebut. Latar belakang pemilihan topik permasalahan oleh penulis yang melihat dan merasakan kurangnya sistem ventilasi yang kemudian mempengaruhi kualitas udara dan penghawaan bangunan oleh pengguna. Kurangnya ventilasi udara dalam suatu bangunan di kota Medan mungkin dipengaruhi oleh para arsitek yang lebih memfokuskan desain ke dalam aspek fungsi, material, dan estetika. 1
1.2. Permasalahan Penelitian 1.2.1. Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut. Kota Medan memiliki suhu udara yang lumayan tinggi, menurut BMKG, suhu maksimal kota Medan mencapai 34 ºC. Letak bangunan ruko yang berdempetan, sehingga hanya memungkinkan udara mengalir hanya lewat bagian depan dan belakang bangunan. Ruko yang berbentuk memanjang, sehingga hanya memungkinkan udara masuk dari satu sisi bangunan dan keluar pada sisi lainnya. Bukaan ventilasi berupa jendela pada bangunan ruko yang sangat minim, adapula yang hanya berfungsi sebagai penghias bangunan. 1.2.2. Pembatasan Masalah Penelitian Pembatasan permasalahan adalah: 3 kompleks ruko (Diambil 1 bangunan ruko mewakili barisan ruko pada suatu kompleks ruko) Tipikal ruko adalah ruko yang berdempetan, hanya memiliki bukaan di depan dan belakang, dengan kiri dan kanan bangunan ruko adalah dinding pembatas dengan ruko lain. Tipikal ruko yang lain adalah bangunan ruko yang memiliki bukaan di depan, belakang, dan kiri atau kanan bangunan. Sirkulasi udara diteliti berdasarkan denah ruko. Ruangan yang diteliti memiliki kondisi dengan semua ventilasi buatan (elektronik) ditutup dan ventilasi alami dibuka, kemudian 2
kondisi termal di dalam ruangan dibiarkan stabil hingga 30 menit sebelum dilakukan peneltian. Ukuran bangunan ruko yang akan diteliti berkisar 4-5 meter x 15-18 meter. Rancangan bangunan ruko adalah rancangan baru, dengan umur bangunan ruko yang berkisar sampai 5 tahun. Variabel kenyamanan termal yang dibahas adalah suhu dan kelembaban. Ruangan yang diukur suhu dan kelembabannya adalah lantai 1 (yang biasanya di ruko merupakan ruangan kosong untuk toko ataupun untuk garasi mobil), ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur utama (kamar tidur 1), kamar tidur 2 (kamar tidur anak), dan dapur. 1.2.3. Rumusan Permasalahan Penelitian Rumusan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut. Apakah kondisi termal (suhu dan kelembaban) dalam ruangan ruko memenuhi standar yang ditetapkan SNI dan ASHRAE? Bagaimana pergerakan aliran udara dalam bangunan ruko? Apakah bangunan ruko yang memiliki bukaan tambahan di samping mempunyai fungsi yang signifikan dibandingkan dengan ruko yang hanya memiliki bukaan depan dan belakang? 3
1.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut. Suhu dan kelembaban ruangan ruko di bawah standar nyaman termal SNI dan ASHRAE. Dipengaruhi oleh kurangnya orientasi bukaan pada ruko yang hanya berupa bukaan depan dan belakang. Bukaan samping akan sangat mempengaruhi kondisi termal di dalam bangunan ruko tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mempelajari kajian tentang standar kenyamanan ternal pada ruangan rumah tinggal. 2. Membuktikan apakah ruangan pada bangunan ruko standar berdasarkan SNI dan ASHRAE. 3. Memberikan keluaran apakah bukaan tambahan berperan penting dalam kondisi termal ruangan atau apakah tidak mempengaruhi sama sekali. 4. Memberi keluaran tentang seberapa besar pengaruh (efisiensi) kondisi termal tambahan bukaan ruangan terhadap kondisi termal ruangan. 4
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah: Memberi kontribusi dalam dunia arsitektur dalam merancang bangunan ruko untuk memperhatikan sirkulasi udara pada ruangan yang menyangkut kenyamanan pengguna secara kesehatan jasmani dan rohani. Bagaimana suatu ruangan dikatakan nyaman secara termal. Mengkaji pentingnya kenyamanan udara dalam ruangan. 5
I.5. Kerangka Berpikir LATAR BELAKANG Ruko di kota Medan yang tidak nyaman berdasarkan suhu dan kelembaban. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Bangunan ruko yang berdempetan 2. Bukaan yang minim pada ruko 3. Panas yang tertahan dalam ruangan HIPOTESIS Bangunan ruko yang kondisi termalnya di atas standar SNI dan ASHRAE disebabkan aliran udara yang buruk. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah kondisi termal (suhu dan kelembaban) dalam ruangan ruko memenuhi standar yang ditetapkan SNI dan ASHRAE? 2. Bagaimana pergerakan aliran udara dalam bangunan ruko? 3. Apakah bangunan ruko yang memiliki bukaan tambahan di samping mempunyai fungsi yang signifikan dibandingkan dengan ruko yang hanya memiliki bukaan depan dan belakang? PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 1. Membuat keluaran valid desain ruko tidak nyaman secara termal (suhu dan kelembaban) 2. Membuat kesimpulan bahwa kondisi termal dipengaruhi langsung oleh aliran udara yang buruk pada ruko yaitu kurangnya orientasi bukaan METODOLOGI PENELITIAN 1. Applied/Practical Research penelitian sistematis yang diharapkan membuat keluaran-keluaran berupa pengetahuan yang dapat segera digunakan untuk keperluan tertentu. 2. Kualitatif penelitian yang didasarkan oleh variabel-variabel eksisting yang diambil dari instrumen, yang kemudian disusun secara sistematis untuk dibandingkan dengan standar yang telah ada. 6
INPUT 1. Data-data eksisting berupa variabel-variabel penelitian. 2. Tinjauan pustaka dan teori-teori tentang kenyamanan ruangan berdasarkan suhu dan kelembaban. 3. Prinsip-prinsip penggambaran sirkulasi aliran udara. KESIMPULAN ANALISIS 7