BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

STUDI PENGARUH ORIENTASI BUKAAN SAMPING PADA RUKO TERHADAP KONDISI TERMAL RUANGAN

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA TIPOLOGI UNDERGROUND BUILDING

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB III ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB III TINJAUAN KHUSUS

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN UMUM

Pengembangan RS Harum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH SUSUN DI JAKARTA BARAT

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

Foam Concrete Sebagai Alternatif Material Dinding Terkait Perencanaan Kenyamanan Termal Pada Rumah Hunian

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-quran dan hadist-hadist diantaranya dalam surat An-Nuur ayat ke-36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

STUDI FASADE RUMAH SUSUN UNTUK OPTIMASI ENERGI ALAM PADA BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

PENGARUH LUAS BUKAAN VENTILASI TERHADAP PENGHAWAAN ALAMI DAN KENYAMANAN THERMAL PADA RUMAH TINGGAL HASIL MODIFIKASI DARI RUMAH TRADISIONAL MINAHASA

BAB III Metode Penelitian

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BABI PENIJAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. 5tudi Kenyamanan Thermal Bangunan Di Perumahan Griya Taman Asri Yogyakarta BABIPENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

1.1.3 Kenyamanan Termal Pasifsebagai faktor penentu perancangan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

b e r n u a n s a h i jau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN PENGARUH IKLlM MIKRO TERHADAP KENYAMANAN THERMAL PERUMAHAN LIMAS INDAH KOTA PEKALONGAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persyaratan ruangan yang baik adalah ruangan yang memiliki

M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan saat ini sudah sangat menghawatirkan dengan berbagai

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

Jurnal Reka Karsa Teknik Arsitektur Itenas No. 3 Vol. 2 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : Di Susun Oleh :

Potensi Pengembangan Rumah Berkonsep Ergo- Ekologi untuk Daerah Beriklim Tropis

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam kenyamanan penggunaan bangunan tersebut oleh penghuni. Peletakan ventilasi yang baik dapat mempengaruhi aspek fungsi bangunan, penghematan energy, psikologi pengguna, kesehatan pengguna, bahkan penghawaan suatu bangunan. Ventilasi merupakan peran penting dalam memaksimalkan kualitas udara dan kenyamanan thermal suatu bangunan. Untuk memenuhi aspek ini, ventilasi berhubungan langsung dengan topic yang berkaitan dengan servis dan desain bangunan. Sebagai contoh, kecukupan udara, emisi polusi yang dihasilkan dari material, panas yang diterima dari sinar matahari, lampu dan perlengkapan alatalat elektronik, mempengaruhi kedua aspek ventilasi dan performa dari ventilasi tersebut. Latar belakang pemilihan topik permasalahan oleh penulis yang melihat dan merasakan kurangnya sistem ventilasi yang kemudian mempengaruhi kualitas udara dan penghawaan bangunan oleh pengguna. Kurangnya ventilasi udara dalam suatu bangunan di kota Medan mungkin dipengaruhi oleh para arsitek yang lebih memfokuskan desain ke dalam aspek fungsi, material, dan estetika. 1

1.2. Permasalahan Penelitian 1.2.1. Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut. Kota Medan memiliki suhu udara yang lumayan tinggi, menurut BMKG, suhu maksimal kota Medan mencapai 34 ºC. Letak bangunan ruko yang berdempetan, sehingga hanya memungkinkan udara mengalir hanya lewat bagian depan dan belakang bangunan. Ruko yang berbentuk memanjang, sehingga hanya memungkinkan udara masuk dari satu sisi bangunan dan keluar pada sisi lainnya. Bukaan ventilasi berupa jendela pada bangunan ruko yang sangat minim, adapula yang hanya berfungsi sebagai penghias bangunan. 1.2.2. Pembatasan Masalah Penelitian Pembatasan permasalahan adalah: 3 kompleks ruko (Diambil 1 bangunan ruko mewakili barisan ruko pada suatu kompleks ruko) Tipikal ruko adalah ruko yang berdempetan, hanya memiliki bukaan di depan dan belakang, dengan kiri dan kanan bangunan ruko adalah dinding pembatas dengan ruko lain. Tipikal ruko yang lain adalah bangunan ruko yang memiliki bukaan di depan, belakang, dan kiri atau kanan bangunan. Sirkulasi udara diteliti berdasarkan denah ruko. Ruangan yang diteliti memiliki kondisi dengan semua ventilasi buatan (elektronik) ditutup dan ventilasi alami dibuka, kemudian 2

kondisi termal di dalam ruangan dibiarkan stabil hingga 30 menit sebelum dilakukan peneltian. Ukuran bangunan ruko yang akan diteliti berkisar 4-5 meter x 15-18 meter. Rancangan bangunan ruko adalah rancangan baru, dengan umur bangunan ruko yang berkisar sampai 5 tahun. Variabel kenyamanan termal yang dibahas adalah suhu dan kelembaban. Ruangan yang diukur suhu dan kelembabannya adalah lantai 1 (yang biasanya di ruko merupakan ruangan kosong untuk toko ataupun untuk garasi mobil), ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur utama (kamar tidur 1), kamar tidur 2 (kamar tidur anak), dan dapur. 1.2.3. Rumusan Permasalahan Penelitian Rumusan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut. Apakah kondisi termal (suhu dan kelembaban) dalam ruangan ruko memenuhi standar yang ditetapkan SNI dan ASHRAE? Bagaimana pergerakan aliran udara dalam bangunan ruko? Apakah bangunan ruko yang memiliki bukaan tambahan di samping mempunyai fungsi yang signifikan dibandingkan dengan ruko yang hanya memiliki bukaan depan dan belakang? 3

1.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut. Suhu dan kelembaban ruangan ruko di bawah standar nyaman termal SNI dan ASHRAE. Dipengaruhi oleh kurangnya orientasi bukaan pada ruko yang hanya berupa bukaan depan dan belakang. Bukaan samping akan sangat mempengaruhi kondisi termal di dalam bangunan ruko tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mempelajari kajian tentang standar kenyamanan ternal pada ruangan rumah tinggal. 2. Membuktikan apakah ruangan pada bangunan ruko standar berdasarkan SNI dan ASHRAE. 3. Memberikan keluaran apakah bukaan tambahan berperan penting dalam kondisi termal ruangan atau apakah tidak mempengaruhi sama sekali. 4. Memberi keluaran tentang seberapa besar pengaruh (efisiensi) kondisi termal tambahan bukaan ruangan terhadap kondisi termal ruangan. 4

1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah: Memberi kontribusi dalam dunia arsitektur dalam merancang bangunan ruko untuk memperhatikan sirkulasi udara pada ruangan yang menyangkut kenyamanan pengguna secara kesehatan jasmani dan rohani. Bagaimana suatu ruangan dikatakan nyaman secara termal. Mengkaji pentingnya kenyamanan udara dalam ruangan. 5

I.5. Kerangka Berpikir LATAR BELAKANG Ruko di kota Medan yang tidak nyaman berdasarkan suhu dan kelembaban. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Bangunan ruko yang berdempetan 2. Bukaan yang minim pada ruko 3. Panas yang tertahan dalam ruangan HIPOTESIS Bangunan ruko yang kondisi termalnya di atas standar SNI dan ASHRAE disebabkan aliran udara yang buruk. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah kondisi termal (suhu dan kelembaban) dalam ruangan ruko memenuhi standar yang ditetapkan SNI dan ASHRAE? 2. Bagaimana pergerakan aliran udara dalam bangunan ruko? 3. Apakah bangunan ruko yang memiliki bukaan tambahan di samping mempunyai fungsi yang signifikan dibandingkan dengan ruko yang hanya memiliki bukaan depan dan belakang? PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 1. Membuat keluaran valid desain ruko tidak nyaman secara termal (suhu dan kelembaban) 2. Membuat kesimpulan bahwa kondisi termal dipengaruhi langsung oleh aliran udara yang buruk pada ruko yaitu kurangnya orientasi bukaan METODOLOGI PENELITIAN 1. Applied/Practical Research penelitian sistematis yang diharapkan membuat keluaran-keluaran berupa pengetahuan yang dapat segera digunakan untuk keperluan tertentu. 2. Kualitatif penelitian yang didasarkan oleh variabel-variabel eksisting yang diambil dari instrumen, yang kemudian disusun secara sistematis untuk dibandingkan dengan standar yang telah ada. 6

INPUT 1. Data-data eksisting berupa variabel-variabel penelitian. 2. Tinjauan pustaka dan teori-teori tentang kenyamanan ruangan berdasarkan suhu dan kelembaban. 3. Prinsip-prinsip penggambaran sirkulasi aliran udara. KESIMPULAN ANALISIS 7