BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Nursalam.2003) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono. 2005). Menurut Arikunto (2006) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Sragi kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan berjumlah 162 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Sugiyono. 2005). Menurut Arikunto (2006) sampel adalah 23
4 sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun besar sampel ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut : N n= 1+ N ( d 2 ) Dimana : N = jumlah populasi n = jumlah sampel d = tingkat signifikasi 162 n = 1+ 162 2 ( 0.5 ) n = 115 orang Dari rumus diatas diperoleh sampel dengan jumlah sebanyak 115 orang yang berusia 55-64 tahun yang menjadi responden dan ditetapkan secara simple random sampling. Bahwa setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel dengan menggunakan tabel bilangan atau angka acak (Notoatmodjo, 2003). Penentuan sampel ini menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi (Nursalam.2003) a. Kriteria inklusi : Pada saat penelitian menderita hipertensi, umur 55-64 tahun. Bersedia menjadi responden, tinggal di desa yang sama yaitu desa Sragi, bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi : Tidak bersedia dijadikan sebagai responden (Nursalam.2003)
5 C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian Variabel / sub variabel Definisi operasional Parameter Hasil ukur Skala 1. Tingkat Pengetahuan Didefinisikan sebagai tingkat pemahaman responden mengenai perilaku olah raga klien hipertensi. Diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan tentang pengetahuan klien hipertensi Benar 2 Salah 1 skor tertinggi : 30 skor terendah : 15 secara diskriptif maka diktagorikan rendah : 15-19 sedang : 20-24 tinggi : 25-30 Interval 2. Sikap 3.Perilaku olahraga Respon tertutup penderita hipertensi terhadap stimulus atau obyek, baik yang bersifat intern maupun ekstern, sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dapat dilihat, tetapi hanya dapat langsung ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, yang meliputi : kognitif, efektif, konatif. Didefinisikan sebagai suatu respon berbentuk aktifitas fisik yang terencana dan terstruktuk yang melibatkan gerakan berulang-ulang, seperti jogging, bersepeda, berengang selama 30-40 menit, dilakukan 3-4 hari per minggu. Diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan tentang sikap klien hipertensi a) Pernyataan sikap positif 1) Sangat setuju (SS) skornya 4 2) Setuju (S) skornya 3 3) Tidak setuju (TS) skornya 2 4) Sangat tidak setuju (STS) skornya 1 b) Pernyataan sikap negatif 1) Sangat setuju (SS) skorny 1 2) Setuju (S) skornya 2 3) Tidak setuju (TS) skornya 3 4) Sangat tidak setuju (STS) skornya 4 Diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan tentang perilaku klien hipertensi Benar 2 Salah 1 Skor tertinggi: 80 Skor terendah: 20 Maka dikategorikan tidak baik : 20-50 baik : 51-80 Skor tertinggi : 10 Skor terendah : 5 maka dikategorikan teratur : 7,6-10 tidak teratur : 5-7,5 Interval Interval
6 D. Metode Pengumpulan Data 1. Instrument penelitian Menggunakan daftar kuesioner tentang tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku olah raga yang diisi oleh responden berdasarkan tingkat pengetahuan dan motivasi responden sendiri. Kuisioner itu sendiri menurut Arikunto (2006) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu, koesioner A digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan penderita hipertensi yang terdiri dari 15 pertanyaan, kuesioner B digunakan untuk menilai sikap penderita hipertensi yang terdiri dari 20 pernyataan, kuesioner C untuk menilai perilaku olah raga yang terdiri dari 5 pernyataan. 2. Uji validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodjo, 2002). Kevalidan kuesioner dilakukan Di Desa Purrwodadi dengan jumlah responden sebanyak 20 orang, dalam hal ini tentang tingkat pengetahuan, sikap perilaku olah raga pada penderita hipertensi Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Berdasarkan perhitungan dengan
7 rumus tersebut di atas, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan nilai r tabel 0, 444 pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r hitung > r table, pertanyaan dinyatakan valid. 1. Tingkat pengetahuan pada penderita hipertensi : hasil uji validitas dalam rentang 0,458 0,644 kuesioner tingkat pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,444. 2. Sikap pada penderita hipertensi : hasil uji validitas sikap pada penderita hipertensi dalam rentang 0,469 0,796 artinya kuesioner sikap pada penderita hipertensi tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,444. 3. Perilaku olah raga pada penderita hipertensi : hasil uji validitas perilaku olah raga dalam rentang 0,544 0,754 artinya kuesioner perilaku olah raga tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,444. b. Uji Reliabilitas Adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan. (Nursalam. 2003). Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2002). Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya tinggi-rendahnya reliabilitas
8 angket tercermin oleh nilai cronbach alpha. Dimana nilai cronbach alpha > nilai r tabel pada taraf kesalahan 5%, dimana variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga kuesioner pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulang-ulang dihasilkan jawaban responden sama (Sugiono, 2005). Kuesioner realibitasnya tinggi diatas nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik. Adapun hasil reliabiliti adalah sebagai berikut: 1) Tingkat pengetahuan pada penderita hipertensi : hasil uji reliabilitas tingkat pengetahuan dengan nilai α = 0,8791 artinya kuesioner tingkat pengetahuan pada penderita hipertensi tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 2) Sikap pada penderita hipertensi : hasil uji reliabilitas sikap pada penderita hipertensi dengan nilai α = 0,9263 artinya kuesioner sikap pada penderita hipertensi reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 3) Perilaku olah raga : hasil uji reliabilitas perilaku olah raga pada penderita hipertensi dengan nilai α = 0,8532 artinya kuesioner perilaku olah raga tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
9 3. Cara Pengumpulan Data Merupakan kegiatan peneliti untuk melaksanakan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian (Alimul, 2003). Pertama peneliti minta ijin kepada Universitas kemudian meminta ijin ke BAPPEDA sebagai rekomendasi penelitian, selanjutnya ke Dinas Kesehatan. Adapun untuk ijin pelaksanaan penelitian di Desa Sragi kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan peneliti mendampingi saat mengisi kuesioner untuk menjelaskan yang belum dipahami oleh responden. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi responden dan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri. Adapun pelaksanaannya adalah: E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data a. Editing Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007) b. Coding Adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengelolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
0 dalam satu buku. Untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2007) c. Entri data Adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. (Hidayat, 2007). 2. Analisis data. a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. (Notoatmodjo. 2005). Dengan variabel penelitian independen tingkat pengetahuan dan sikap, variabel dependen perilaku olah raga pada penderita hipertensi. b. Analisis bivariat Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi. (Notoatmodjo. 2003). Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antra variabel independent dan variabel dependent. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh peneliti mengunakan uji kenormalan data dengan uji Kolmogorof Smirnov, yang menunjukkan hasil data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan analisis data dengan mengunakan Rank Spearman Rho dengan hasil keputusan bila p value (<0,05), pengujian mengunakan tingkat kepercayan 95%
1 dengan mengunakan program SPSS versi 10.0. dengan nilai koefisiensi korelasi positif maka korelasinya juga positif dan apabila nilai koefisiensi korelasi negatif maka korelasinya juga negatif. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi (Hidayat, 2007) : 1. Lembar persetujuan responden (inform consent) Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan memberikan lembar persetujuan (inform consent). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Kerahasiaan nama (anominity) Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Kerahasiaan informasi (confidentiality) Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.