Mandat Balitbangtan dalam era pembangunan yang makin kompetitif adalah penciptaan teknologi pertanian terapan (applied technologies), teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi tinggi (advanced technologies), dan juga inovasi lainnya. Di samping itu, Balitbangtan juga mewujudkan perannya dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class research institution). Eksistensi Balitbangtan, tentunya tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal, yang harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang dengan berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna menjawab kesemuanya itu, ke depan Badan Litbang Pertanian perlu meningkatkan kerja sama/networking baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha nasional maupun internasional (Renstra Balitbangtan 2010-2014). Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 421
Kerja sama penelitian diperlukan oleh Balitbangtan karena bermanfaat untuk optimalisasi penggunaan sumber daya, menghindari tumpah-tindih penelitian, meningkatkan kualitas penelitian, mengefektifkan diseminasi hasil penelitian, menghasilkan output yang nyata seperti: HKI, jurnal/publikasi ilmiah, dan paten serta manfaat yang dihasilkan dapat dirasakan oleh stakeholders khususnya para petani. Ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati merupakan isu penting yang harus disikapi dalam menjalin kerja sama penelitian. Saat ini Balitbangtan memiliki kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian yang cukup luas baik nasional maupun internasional. Secara nasional telah terbentuk kerja sama penelitian untuk beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT, dan beberapa perguruan tinggi. Untuk mengefektifkan diseminasi telah terbentuk pula kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta dan instansi pengambil kebijakan baik dalam lingkup maupun di luar Kementerian Pertanian. Secara internasional, Balitbangtan juga terlibat dalam jejaring kerja sama, baik bilateral, multilateral maupun regional. KERJA SAMA DALAM NEGERI Balitbangtan memiliki komitmen untuk memposisikan dirinya sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. Untuk itu, Balitbangtan terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas penelitinya diantaranya dengan mengembangkan jejaring kerja sama kemitraan penelitian nasional dan internasional dengan para stakeholders. Kerja sama dalam negeri merupakan kesepakatan untuk melakukan penelitian dan pengembangan antara UK/UPT Balitbangtan dengan mitra kerja sama dalam negeri seperti: pemerintah daerah, perusahaan swasta, BUMN, lembaga swadaya masyarakat, universitas, lembaga pemerintahan lainnya, dan lembaga lainnya. Kegiatan penelitian dan pengembangan dimaksud meliputi penelitian, pengembangan, pengkajian, perekayasaan, pemetaan, bimbingan teknologi, evaluasi/karakterisasi sumber daya pertanian, serta pertukaran dan pemanfaatan informasi. Kerja sama dalam negeri harus dilakukan formal institusional yang dituangkan ke dalam dokumen bersifat kontraktual (Memorandum of Understanding/MoU, kontrak kerja sama) ditandatangani oleh para pihak dan bersifat non kontraktual yang dituangkan kedalam surat kesepakatan para pihak. 422 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan pada dasarnya bertujuan untuk: (a) mendapatkan teknologi tinggi dan terapan di bidang pertanian dan inovasi lainnya, (b) mempercepat pematangan teknologi seperti uji verifikasi, uji multilokasi, uji adaptasi, uji kelayakan, dll; (c) mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi; (d) mempercepat pencapaian tujuan pembangunan pertanian baik untuk mengakomodasi isu strategis nasional maupun spesifik wilayah, (e) meningkatkan capacity building Unit Kerja/ Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT) lingkup Balitbangtan, (f) mendapatkan umpan balik untuk penyempurnaan teknologi, (g) menciptakan alternatif sumber pembiayaan litbang. Tahun 2014 Balitbangtan mengelola kerja sama dalam negeri sebanyak 491 kerja sama, terdiri dari Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM (83 kegiatan), Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional - KKP3N (90 kegiatan), Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi - Kemitraan Pengkajian (76 kegiatan), diikuti dengan kerja sama operasional (242 kegiatan). Jumlah kerja sama dalam negeri Badan Litbang Pertanian selama kurun waktu 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.1. Kerja Sama Kemitraan Penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM Balitbangtan mempunyai peran yang penting dan strategis dalam menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian dalam upaya mempercepat pembangunan pertanian di Indonesia. Peran nyata tersebut diwujudkan melalui peningkatan kualitas hasil penelitian, yang diindikasikan oleh penerapan dan adopsi hasil-hasil penelitian secara luas oleh pengguna. Kegiatan kemitraan penelitian dengan Institusi Pemerintah, Swasta, dan LSM merupakan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian. Dengan kegiatan kemitraan ini diharapkan akan terbangunnya jaringan kemitraan penelitian yang sinergis antara Balitbangtan dengan Institusi Pemerintah, Swasta dan LSM dan dihasilkannya inovasi teknologi dan kelembagaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan pembangunan pertanian. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerja sama kemitraan adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian sumber daya, baik sumber daya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana. Kegiatan kemitraan selama kurun waktu 5 tahun dapat dilihat pada Tabel 6.2. Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N) Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian ialah melalui kerja sama penelitian dengan lembaga penelitian nasional lainnya yang Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 423
kompeten pada bidang penelitian pertanian. Dengan dasar pertimbangan tersebut, sejak tahun 2007 Balitbangtan, Kementerian Pertanian, melaksanakan program Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T). Namun, pada tahun 2013, program tersebut diperluas menjadi Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N). Pola kerja sama dari KKP3N tidak hanya terbatas dengan Perguruan Tinggi saja, tetapi juga dengan Lembaga Penelitian Nasional lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan agar kualitas penelitian dalam menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian akan semakin membaik. KKP3N merupakan pengembangan dari KKP3T yang telah dilaksanakan mulai dari tahun 2007. Melalui kegiatan KKP3T, sampai dengan tahun 2012, Balitbangtan telah mendanai 823 kegiatan penelitian dengan total biaya 79 milliar yang berasal dari 30 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Terdapat perluasan pola kerja sama penelitian pada KKP3N dimana kegiatan ini tidak hanya melibatkan Perguruan Tinggi, namun juga Lembaga Penelitian Nasional di luar Balitbangtan. Penanggung jawab kegiatan KKP3N dapat berasal dari Perguruan Tinggi atau Lembaga Penelitian Nasional maupun dari internal Balitbangtan dengan komposisi tim peneliti maksimal terdiri dari lima orang peneliti dari tiga institusi yang berbeda. Topik penelitian KKP3N merupakan penjabaran dari alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi (isu utama) dalam mencapai empat target sukses Kementerian Pertanian. Terdapat dua kategori penelitian dalam kegiatan KKP3N yaitu Riset Dasar (RD) dan Riset Terapan (RT). Proses seleksi kegiatan KKP3N dilakukan dalam dua tahap yaitu seleksi awal pra proposal (Tahap I, melalui sistem on line) dan seminar proposal yang telah dievaluasi dari segi substansi dan kelayakan biaya (Tahap II). Selain itu, Komisi Pengarah Nasional juga dapat mempertimbangkan keseimbangan antar wilayah, antara perguruan tinggi negeri dan swasta, serta antara perguruan tinggi dengan lembaga penelitian nasional dalam penetapan proposal terpilih. Luaran yang diharapkan dari kegiatan KKP3N ini adalah munculnya karya tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional yang terakreditasi, prototipe, serta produk inovatif pertanian yang berpotensi HKI. Dengan dilaksanakannya KKP3N, diharapkan akan terbangun jaringan kemitraan antara UK/ UPT lingkup Balitbangtan dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Nasional serta sinergisme yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan berbasis sumberdaya, permasalahan, dan kebutuhan setempat. 424 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Hasil Seleksi KKP3N 2014 Pendaftaran KKP3N dilakukan secara on line mulai tanggal 12 November 15 Desember 2013. Sosialisasi KKP3N TA 2014 dilaksanakan pada dua wilayah yaitu di Surabaya dan Jakarta. Sistem seleksi proposal KKP3N terdiri dari dua tahap. Tahap pertama merupakan seleksi online yang terdiri dari dua kritera, (1) kriteria adminstrasi, meliputi: persyaratan jumlah lembaga yang terlibat, termasuk kewajiban memasukkan peneliti Badan Litbang Pertanian dan keterlibatan seorang peneliti dalam berbagai proposal, dan (2) kriteria substansi, yaitu kesesuaian proposal dengan tema penelitian. Tahap kedua yaitu seleksi proposal, yang terdiri dari dua kriteria, yaitu (1) kriteria teknis, meliputi kebaruan (kebaruan, potensi HKI, potensi jurnal), manfaat, peluang adopsi, peluang keberhasilan, kompetensi SDM dan kopetensi lembaga, serta (2) kriteria keuangan, yaitu rasionalitas biaya penelitian dan kesesuaian dengan SBU. Pada 2014 proposal yang terdaftar melalui website KKP3N sebanyak 475 proposal. Dari hasil seleksi tahap I lolos sebanyak 199 proposal. Dari 199 proposal Lolos seleksi Tahap I, diperoleh hasil proposal yang lolos Seleksi Tahap II sebanyak 90 proposal dengan data distribusi berdasarkan lembaga pengusul dapat dilihat pada Tabel 6.3. Kegiatan ini didanai dari dua sumber, yaitu program Sustainable Management of Agricultural Research and Technology (SMARTD) dan DIPA Badan Litbang Pertanian. Total dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan KKP3N sebesar Rp 9.301.768.500, yang terdiri atas dana program SMARTD sebesar Rp 6.653.211.000 dan DIPA Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 2.648.557.500. Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian) 2014 Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil kajian dan pengembangan inovasi pertanian yang diadopsi secara luas dan berkelanjutan di tingkat pengguna, salah satu kegiatan yang ditempuh adalah dengan peningkatan keterlibatan pemerintah daerah, pihak swasta, dan stakeholder lainnya dalam kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di masing-masing daerah. Keberadaan BPTP di tiap provinsi, sebagai UPT Balitbangtan, merupakan ujung tombak dalam percepatan pembangunan pertanian perdesaan berbasis keunggulan spesifik lokasi. Dengan dasar pertimbangan tersebut, mulai tahun 2013, Badan Litbang Pertanian melaksanakan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 425
Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian), untuk membuka partisipasi secara aktif yang lebih luas kepada stakeholder dan pihak terkait dalam pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian berbasis kebutuhan pengguna dan keunggulan sumber daya setempat. Dalam upaya mempercepat realisasi dukungan terhadap pencapaian empat sukses pembangunan pertanian, BPTP yang telah dibentuk di tiap provinsi mempunyai peran yang sangat srategis dalam melakukan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi. Untuk menjaga kontinuitas dalam adopsi dan implementasinya secara luas, maka inovasi pertanian spesifik lokasi hendaknya didesain dengan mengedepankan prinsip partisipasi pengguna dan stakeholder, serta berbasis pada keunggulan sumber daya setempat. Kemampuan untuk menghasilkan inovasi pertanian spesifik lokasi yang lebih mendekat kepada kebutuhan petani dan berbasis pada keunggulan sumber daya lokal merupakan kunci dalam meningkatkan kinerja BPTP ke depan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan porsi yang lebih luas dan besar lagi bagi keterlibatan partisipasi petani dan pemerintah setempat dan stakeholder lainnya dalam pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi. Diharapkan dengan pelaksanaan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian), inovasi pertanian spesifik lokasi yang dihasilkan BPTP lebih berpihak pada kebutuhan petani dan pemanfaatan keunggulan sumber daya lokal. Dengan demikian, tingkat keberlanjutan adopsi dan implementasinya dalam skala luas menjadi lebih besar. Kemitraan Pengkajian merupakan program kemitraan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi antara Balitbangtan atau BPTP yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan pemda/sektor swasta/stakeholder lainnya. Terdapat empat isu yang menjadi fokus dalam Kemitraan Pengkajian, yaitu (i) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (ii) Peningkatan diversifikasi pangan, (iii) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan (iv) Peningkatan kesejahteraan petani. Seleksi proposal dilaksanakan berdasarkan prinsip objektivitas dan bersifat kompetitif dan dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dari pengumuman program Kemitraan Pengkajian dan sosialisasi panduan umum, penyampaian proposal ke Sekretariat Balitbangtan sesuai jadwal yang ditentukan, seleksi administrasi, seleksi teknis dan evaluasi biaya sampai dengan penandatanganan kontrak. Setiap proposal Kemitraan Pengkajian yang diterima akan diseleksi melalui tiga tahapan seleksi, yaitu: 1) 426 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Seleksi Awal yang dilakukan di BPTP meliputi Seleksi Administrasi dan Seleksi Teknis, 2) Evaluasi Proposal, dan c) Evaluasi Kelayakan Biaya. Hasil seleksi diputuskan oleh Kepala Balitbangtan berdasarkan rekomendasi Tim Evaluator dan Komite Pengarah Nasional. Hasil seleksi disampaikan kepada BPTP pengusul dan bersifat mutlak. Dari hasil seleksi diperoleh data lolos sebanyak 76 proposal dengan total dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan Kemitraan Pengkajian tersebut sebesar Rp 9.171.141.000. Kerja Sama Operasional Dalam Negeri, Badan Litbang Pertanian Kerja sama dalam negeri diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana/ fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan Pemerintah, Universitas, Swasta, KTNA, BUMN dan lembaga litbang lainnya. Pada tahun 2014 Balitbangtan mengelola tiga jenis kerja sama operasional, dengan rincian seperti pada Tabel 6.5. KERJA SAMA LUAR NEGERI Kerja sama luar negeri adalah suatu kesepakatan untuk melakukan kegiatan penelitian, perekayasaan, pengkajian, pengembangan dan alih teknologi dalam bidang pertanian antara UK/UPT Balitbangtan dengan mitra kerja sama luar negeri. Kerja sama luar negeri meliputi kerja sama dengan lembaga penelitian asing, organisasi internasional, perguruan tinggi asing, swasta asing, dan lembaga swadaya masyarakat asing. Balitbangtan telah melakukan kerja sama penelitian di bidang pertanian dengan berbagai macam mitra kerja sama internasional seperti: ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research), CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), JICA (Japan International Cooperation Agency), JIRCAS (Japan International Research Center for Agricultural Sciences), Amarta, RDA (Rural Development Administration), AFACI (Asian Food and Agriculture Cooperation Initiative),US Department of State, CIMMYT (International Maize and Wheat Improvement Center), CIRAD (Centre de Cooporation International en Recherche Agronomicque le Development), IRRI (International Rice Research Institute), FAO (Food and Agriculture Organization), Gent University, MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) Japan, AMNET, ICRAF (The World Agroforestry Centre), ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund), IDRC (International Development Research Centre), IAEA (International Atomic Energy Agency), CIP (International Potato Centre), Biodiversity International, IPNI (International Plant Names Index), IOM, Malaysian Rubber Research Institute, UNDP (United Nations Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 427
Development Programme), GIZ, Murdoch University, IFPRI (International Food Policy Research Institute), University of Queensland, IPI (International Potash Institute), REDD ALERT, World Bank, dan sebagainya. Kerja sama luar negeri diarahkan untuk lebih meningkatkan akses terhadap inovasi di bidang pertanian yang telah dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian Internasional mendukung kegiatan inovasi yang dihasilkan oleh Balitbangtan. Kerja sama luar negeri juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Balitbangtan di dunia internasional. Kerja sama ini dilakukan secara formal kelembagaan dengan didasarkan atas persamaan kedudukan yang saling menguntungkan serta dilaksanakan dengan sistem pengendalian yang ketat. Terdapat dua jenis kerja sama luar negeri yang dilaksanakan melalui skema kerja sama bilateral, regional dan multilateral, yaitu kerja sama hibah dan kerja sama operasional. Kerja sama operasional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mitra dalam rangka produksi dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki oleh UK/UPT maupun komoditas lain dengan memanfaatkan fasilitas atau sarana yang ada dan dapat bertujuan untuk komersial. Sedangkan kerja sama hibah dicirikan dengan adanya komitmen dari mitra untuk memberikan hibah dalam bentuk uang, barang atau jasa kepada UK/UPT, dan disebutkan pada perjanjian. Hibah bertujuan untuk kepentingan UK/UPT dalam meningkatkan tugas dan fungsinya, sehingga manfaat kegiatan diterima UK/UPT. Kerja sama bilateral merupakan kerja sama yang dilaksanakan oleh dua negara melalui goverment to goverment (G to G) maupun private to private (P to P). Untuk kerja sama regional dilakukan oleh beberapa negara yang berada dalam satu kawasan dan kepentingan tertentu seperti ASEAN (Association of Southeast Asia Nations) dan APEC (Asia Pasific Economic Cooperation). Sedangkan pada kerja sama multilateral dilaksanakan oleh banyak negara misalnya FAO (Food and Agriculture Organization), WHO (World Health Organization) dan CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Organization). Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama luar negeri, pada tahun 2014 Balitbangtan mengelola kerja sama operasional luar negeri sebanyak 139 kerja sama, terdiri atas kerja sama bilateral sebanyak 126 kerja sama, kerja sama multilateral sebanyak dua kerja sama, kerja sama regional sebanyak satu kerja sama, kerja sama dibawah CGIAR Consortium sebanyak 9 kerja sama, dan satu satu kerja sama dengan swasta internasional (lihat Tabel 6.7 ). Kerja sama operasional ini sebagaian besar berupa kerja sama pertukaran informasi hasil penelitian dan bahan perpustakaan 428 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Sedangkan kerja sama hibah luar negeri sebanyak 47 kerja sama, terdiri atas kerja sama bilateral sebanyak 23 kerja sama, kerja sama multilateral sebanyak enam kerja sama, kerja sama regional sebanyak 13 kerja sama, kerja sama dibawah CGIAR Consortium sebanyak empat kerja sama, dan satu satu kerja sama dengan swasta internasional (lihat Tabel 6.8). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Dalam dan Luar Negeri pada Tahun 2014 Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan di bidang pertanian khususnya yang terus berkembang dari waktu ke waktu, kegiatan kerja sama dengan lembaga nasional maupun internasional perlu untuk terus dilakukan. Bentuk perjanjian disusun dalam MoU atau nota kesepahaman. Gambar 19. Penandatanganan MoU Luar Negari, Tahun 2010-2014 Pada 2014, UK/UPT lingkup Balitbangtan telah menandatangani MoU/naskah perjanjian dengan Institusi Pemerintah, Swasta dan Perguruan Tinggi nasional sebanyak 91 MoU yang terdiri dari 49 MoU baru dan 42 MoU lanjutan, sedangkan untuk MoU dengan pihak luar negeri, Balitbangtan memiliki 2 MoU baru dan 9 MoU lanjutan. Dalam kesepakatan lebih lanjut, MoU ini dikembangkan menjadi perjanjian kerja sama, sehingga kegiatan yang bersifat operasional dapat dilaksanakan. Secara rinci, jumlah MoU dalam dan luar negeri baik baru maupun lanjutan dapat dilihat pada Tabel 6.9 dan Tabel 6.10. Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 429
Tabel 6.1. Kerja Sama Dalam Negeri Tahun 2010-2014 No Jenis Kerja Sama 1 Insentif RISTEK 315 276 214 - - 2 KKP3T/KKP3N 167 131 37 128 90 3 Kemitraan 41 69 112 104 83 4 Kemitraan Pengkajian - - - 25 76 5 Operasional (Pemda/Instansi Pemerintah, Swasta Nasional dan Perguruan Tinggi) 245 250 269 313 242 Total 768 726 632 570 491 430 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.2. Kerja Sama Kemitraan 2010-2014 No Instansi Jumlah Proposal *) 1 Puslitbangtan 4 7 7 4 3 2 Puslitbanghorti 4 4 12 6 8 3 Puslitbangbun 2 2 14 13 17 4 BBSDLP 3 7 15 6 8 5 BB Pascapanen 2 5 3 4 5 6 Puslitbangnak - 5 12 2 4 7 PSEKP 4 3 1 3 2 8 PUSTAKA 3 6 3 2 9 BBP2TP 8 13 35 56 27 10 BB MEKTAN 3 4 2 1 1 11 BPATP 1 3 5 3 4 12 BB Padi - 1-1 - 13 Balitvet - - 1 1-14 PPMKP 4 1 - - 1 15 Universitas Brawijaya 1 2 2 1-16 Universitas Indonesia - 1 - - - 17 IPB - 1 - - - 18 UNIB 1 - - - - 19 Universitas Halu Uleo 1 - - - - 20 Universitas Hasanuddin 1 - - - - 21 Universitas Bina Nusantara - - - - 1 Total 41 69 112 104 83 Keterangan: *) Per tanggal 10 November 2014 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 431
Tabel 6.3. Distribusi Proposal Program KKP3T/ KKP3N 2010-2014 Lolos Seleksi berdasarkan Lembaga Pengusul No Lembaga Pengusul Jumlah Lolos Seleksi 2010*) 2011*) 2012*) 2013 2014 1. Badan Litbang Pertanian - - - 14 18 2. LIPI - - - 4 3 3. RPN - - - 2 1 4. Perguruan Tinggi 167 131 37 108 66 5. Badan Penelitian Nasional Lainnya - - - - 2 Total 167 131 37 128 90 Keterangan: *) Program KKP3T 432 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.4. Distribusi lolos berdasarkan wilayah, Program KKP3N 2014 No. Wilayah Pengusul Jumlah Lolos Seleksi (1) (2) (3) 1. Sumatera 6 2. Sulawesi 2 3. Nusa Tenggara, Maluku 5 4. Jawa 76 5. Kalimantan 1 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 433
Tabel 6.5. Distribusi Lolos KKP3SL Tahun 2014 Berdasarkan Wilayah No. Wilayah Jumlah Lolos Seleksi (1) (2) (3) 1. Sumatera 22 2. Sulawesi 11 3. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Bangka Belitung 15 4. Jawa 20 5. Kalimantan 8 Total 76 434 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.6. Kerja Sama Operasional Dalam Negeri Balitbangtan pada Tahun 2014 No. Jenis Kerja sama Jumlah Kerja sama (1) (2) (3) 1. Kerja Sama Penelitian dengan Instansi Pemerintah/PEMDA (Provinsi, Kabupaten, Kota) T.A. 2013 131 2. Kerja Sama Penelitian dengan Swasta Nasional 65 3. Kerja Sama Penelitian dengan Perguruan Tinggi 46 Total 242 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 435
Tabel 6.7. Kerja Sama Operasional Luar Negeri Balitbangtan pada Tahun 2010-2014 No Skema Kerja Sama Jumlah Kerja Sama Operasional 1 Bilateral 129 131 127 127 126 2 Multilateral 2 2 3 2 2 3 Regional - - - - 1 4 CGIAR Consortium 7 9 10 8 9 5 Swasta Internasional 1 3 1-1 Total 139 145 141 137 139 436 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.8. Kerja Sama Hibah Luar Negeri Balitbangtan pada Tahun 2010-2014 No Sekma Kerja Sama Jumlah Kerja Sama Hibah 1 Bilateral 50 56 43 36 23 2 Multilateral 6 4 7 4 6 3 Regional 5 7 15 13 13 4 CGIAR Consortium 10 18 20 8 4 5 Swasta Internasional - 1 1 1 1 Total 71 86 86 62 47 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 437
Tabel 6.9. Jumlah Penandatanganan MoU Dalam Negeri Lingkup Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No MoU Jumlah MoU 1 Baru 35 28 38 75 50 2 Lanjutan 16 20 25 26 48 Jumlah 51 48 63 101 98 438 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.10. Jumlah Penandatanganan MoU Luar Negeri Lingkup Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No MoU Jumlah MoU 1 Baru 2 1 1 2 2 2 Lanjutan 13 13 11 12 9 Jumlah 15 14 12 14 11 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 439
Tabel 6.11. Rekapitulasi Kerjasama Operasional Luar Negeri Balitbangtan Tahun 2010-2014 No Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 1 Sekretariat Badan Litbang - - - - - 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian - - - - - 3 Puslitbang Tanaman Pangan - - - - - 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - 1 - - - 5 Balai Penelitian Tanaman Serealia 1 2 1 1 1 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura - - - - - 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran - - - 1-9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika - - - - - 10 Balai Penelitian Tanaman Hias 1 - - - - 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika - - - - - 12 Puslitbang Perkebunan - - - - - 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - - - - - 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat - - - - - 15 Balai Penelitian Tanaman Palma - - - - - 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - - - - 17 Puslitbang Peternakan - - - - - 18 Balai Penelitian Ternak - - - - - 19 Loka Penelitian Sapi Potong - - - - - 20 Loka Penelitian Kambing Potong - - - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 135 135 135 135 135 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian - 1 - - - 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian - - - - - 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian - - 1-2 2 - - - 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian - 1 - - - 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - 1 - - - 28 Balai Penelitian Tanah - - - - - 29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi - - - - - 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian - - - - - 440 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.11 No Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - - 32 BPTP Aceh - - - - - 33 BPTP Sumatera Utara - - - - - 34 BPTP Sumatera Barat - - - - - 35 BPTP Bengkulu - - - - - 36 BPTP Riau - - - - - 37 BPTP Jambi - - - - 1 38 BPTP Sumatera Selatan - 1 - - 1 39 BPTP Lampung - - - - - 40 BPTP Jawa Barat - - - - - 41 BPTP DKI Jakarta - - - - - 42 BPTP Jawa Tengah - - - - - 43 BPTP Yogyakarta - - - - - 44 BPTP Jawa Timur - - - - - 45 BPTP Bali - - - - - 46 BPTP Nusa Tenggara Barat - - - - - 47 BPTP Nusa Tenggara Timur - - - - - 48 BPTP Sulawesi Utara - - - - - 49 BPTP Sulawesi Tengah - - - - - 50 BPTP Sulawesi Selatan - - - - - 51 BPTP Sulawesi Tenggara - - - - - 52 BPTP Kalimantan Tengah - - - - - 53 BPTP Kalimantan Barat - - 2 - - 54 BPTP Kalimantan Timur - - - - - 55 BPTP Kalimantan Selatan - - - - - 56 BPTP Maluku - - - - - 57 BPTP Papua - - - - - 58 BPTP Bangka Belitung - - - - - 59 BPTP Banten - - - - - 60 BPTP Gorontalo - - - - - 61 BPTP Maluku Utara - - - - - Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 441
Lanjutan Tabel 6.11 No Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 62 BPTP Papua Barat - - - - - 63 LPTP Sulawesi Barat - - - - - 64 LPTP Kepulauan Riau - - - - - 65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi - 1 2-1 66 Balai Besar Penelitian Veteriner - - - - - Jumlah Seluruhnya 139 145 141 137 139 442 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.12. Rekapitulasi Kerjasama Operasional Dalam Negeri Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No Unit Kerja Kerjasama Dalam Negeri 1 Sekretariat Badan Litbang - - - - - 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian - - - - 3 Puslitbang Tanaman Pangan 1 3 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 7 5 5 4 4 5 Balai Penelitian Tanaman Serealia 4 6 4 3 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura - - - - - 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran 8 9 11 16 6 9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 3 7 8 7 8 10 Balai Penelitian Tanaman Hias 1 7 5 11 6 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 4 3 5 5 2 12 Puslitbang Perkebunan 4 2 1-12 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 7 - - 2 1 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 11 8 10 - - 15 Balai Penelitian Tanaman Palma 2 4 - - 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - - 5 2 17 Puslitbang Peternakan - - - 11 11 18 Balai Penelitian Ternak 5 15 4 3 19 Loka Penelitian Sapi Potong 19 13 3 5 9 20 Loka Penelitian Kambing Potong 1 1 - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 61 61 61 64 65 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian - - 1 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 4 8 17 17 15 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 4 4 4 5 4 10 12 9 4 5 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian - 2 1 3 3 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - 9 7 2-28 Balai Penelitian Tanah 31 23 6 16 1 29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 3 - - - - 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian - 1 1 - - Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 443
Lanjutan Tabel 6.12 No Unit Kerja Kerjasama Dalam Negeri 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - - 32 BPTP Aceh 2 1 - - 1 33 BPTP Sumatera Utara 16-11 8-34 BPTP Sumatera Barat - - - 3 5 35 BPTP Bengkulu - - - 3 5 36 BPTP Riau 2 3 4 4 2 37 BPTP Jambi - - - 10 10 38 BPTP Sumatera Selatan - 2 2 1 1 39 BPTP Lampung - - 2 3 4 40 BPTP Jawa Barat - 1-5 3 41 BPTP DKI Jakarta - - - - 3 42 BPTP Jawa Tengah 1 2 6 3-43 BPTP Yogyakarta 2 3 1 1 1 44 BPTP Jawa Timur - 2 23 13 7 45 BPTP Bali - - 1 1 1 46 BPTP Nusa Tenggara Barat 1 - - - 1 47 BPTP Nusa Tenggara Timur - - 1 6 6 48 BPTP Sulawesi Utara - - 1 1 1 49 BPTP Sulawesi Tengah 1 - - 3-50 BPTP Sulawesi Selatan 1-2 5-51 BPTP Sulawesi Tenggara - - 2 2 2 52 BPTP Kalimantan Tengah - - 1 2 1 53 BPTP Kalimantan Barat - - - 6 1 54 BPTP Kalimantan Timur - 5 9 4 6 55 BPTP Kalimantan Selatan 5 - - 6-56 BPTP Maluku - - - 8 8 57 BPTP Papua - 1 - - 1 58 BPTP Bangka Belitung 1 1-2 2 59 BPTP Banten 1 2 1 1 1 60 BPTP Gorontalo - 1-3 1 61 BPTP Maluku Utara 1-1 - - 444 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.12 No Unit Kerja Kerjasama Dalam Negeri 62 BPTP Papua Barat - 2 - - - 63 LPTP Sulawesi Barat - - - - - 64 LPTP Kepulauan Riau - - - - - 65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 11 20 35 23 11 66 Balai Besar Penelitian Veteriner 10 1 4 5 - Jumlah Seluruhnya 245 250 269 313 242 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 445
Tabel 6.13. Rekapitulasi Kerjasama Kemitraan Dalam Negeri Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No. Unit Kerja Kerjasama Kemitraan Dalam Negeri 1 Sekretariat Badan Litbang - - - - - 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian 1 3 5 3 4 3 Puslitbang Tanaman Pangan 4 5 5 2 1 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - 2 2 2 2 5 Balai Penelitian Tanaman Serealia - - - - - 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura - 6 5 3 3 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran - 1 4 1-9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 1 - - 1 1 10 Balai Penelitian Tanaman Hias 1 2 2 1 3 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 2-1 1 12 Puslitbang Perkebunan 1 6 10 11 14 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - 1 - - - 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat - - 2 1 1 15 Balai Penelitian Tanaman Palma 1-2 1 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - - - 2 17 Puslitbang Peternakan - 5 10 2 4 18 Balai Penelitian Ternak - - 2 - - 19 Loka Penelitian Sapi Potong - - - - - 20 Loka Penelitian Kambing Potong - - - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 3-6 3 2 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 4 3 1 3 2 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 3 4 2 1 1 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 2 1 2 - - 2 5 3 4 5 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian 3 5 10 3 7 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - 2 1 - - 28 Balai Penelitian Tanah - - 1 1-29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi - - - 1 1 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian - - - 1 446 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.13 No. Unit Kerja Kerjasama Kemitraan Dalam Negeri 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 4 7 7 9 2 32 BPTP Aceh - - - 1-33 BPTP Sumatera Utara - - 5 4 2 34 BPTP Sumatera Barat - - 2 2 3 35 BPTP Bengkulu - - - 1-36 BPTP Riau - - 1 1-37 BPTP Jambi - - - 1-38 BPTP Sumatera Selatan - - - 1-39 BPTP Lampung - - 1 1-40 BPTP Jawa Barat - - 2 2 2 41 BPTP DKI Jakarta - 1 1 3 2 42 BPTP Jawa Tengah 1 1 2 1 1 43 BPTP Yogyakarta - 2 1 1 2 44 BPTP Jawa Timur 1 1 2 5 4 45 BPTP Bali - - 1 1 1 46 BPTP Nusa Tenggara Barat - - - 1-47 BPTP Nusa Tenggara Timur - - 2 1-48 BPTP Sulawesi Utara - - 1 2-49 BPTP Sulawesi Tengah - - - 1 1 50 BPTP Sulawesi Selatan 1 - - 1 2 51 BPTP Sulawesi Tenggara - - - 1-52 BPTP Kalimantan Tengah - - 1 1-53 BPTP Kalimantan Barat - - - 1-54 BPTP Kalimantan Timur - - - 1 1 55 BPTP Kalimantan Selatan - - 2 2 1 56 BPTP Maluku - - 2 1-57 BPTP Papua - - - 1-58 BPTP Bangka Belitung 1 - - 1 1 59 BPTP Banten - - 1 1 1 60 BPTP Gorontalo - - - 1-61 BPTP Maluku Utara - - - 1 1 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 447
Lanjutan Tabel 6.13 No. Unit Kerja Kerjasama Kemitraan Dalam Negeri 62 BPTP Papua Barat - - - 2-63 LPTP Sulawesi Barat - - - 1-64 LPTP Kepulauan Riau - - 1 1-65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi - 1-1 - 66 Balai Besar Penelitian Veteriner - - 1 1 - Jumlah Seluruhnya UK/UPT 36 64 112 103 81 448 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.14. Rekapitulasi KKP3T/KKP3N Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No Unit Kerja KKP3T/KKP3N 1 Sekretariat Badan Litbang - - - - - 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian - - - - - 3 Puslitbang Tanaman Pangan - - - - - 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - - - - - 5 Balai Penelitian Tanaman Serealia - - - 1 1 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura - - - - - 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran - - - 2 1 9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika - - - - - 10 Balai Penelitian Tanaman Hias - - - 2 1 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika - - - - - 12 Puslitbang Perkebunan - - - 1 1 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - - - - - 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat - - - - - 15 Balai Penelitian Tanaman Palma - - - - - 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - - 1-17 Puslitbang Peternakan - - - - - 18 Balai Penelitian Ternak - - - 1 2 19 Loka Penelitian Sapi Potong - - - - - 20 Loka Penelitian Kambing Potong - - - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian - - - - - 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian - - - - - 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian - - - - - 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian - - - 3 6 - - - 2 4 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian - - - - - 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - - - - - 28 Balai Penelitian Tanah - - - - 1 29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi - - - - - 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian - - - - - Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 449
Lanjutan Tabel 6.14 No Unit Kerja KKP3T/KKP3N 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - - 32 BPTP Aceh - - - - - 33 BPTP Sumatera Utara - - - - - 34 BPTP Sumatera Barat - - - - - 35 BPTP Bengkulu - - - - - 36 BPTP Riau - - - - - 37 BPTP Jambi - - - - - 38 BPTP Sumatera Selatan - - - - - 39 BPTP Lampung - - - - - 40 BPTP Jawa Barat - - - - - 41 BPTP DKI Jakarta - - - - - 42 BPTP Jawa Tengah - - - - - 43 BPTP Yogyakarta - - - - - 44 BPTP Jawa Timur - - - - - 45 BPTP Bali - - - - - 46 BPTP Nusa Tenggara Barat - - - - - 47 BPTP Nusa Tenggara Timur - - - - - 48 BPTP Sulawesi Utara - - - - - 49 BPTP Sulawesi Tengah - - - 1-50 BPTP Sulawesi Selatan - - - - - 51 BPTP Sulawesi Tenggara - - - - - 52 BPTP Kalimantan Tengah - - - - - 53 BPTP Kalimantan Barat - - - - - 54 BPTP Kalimantan Timur - - - - - 55 BPTP Kalimantan Selatan - - - - - 56 BPTP Maluku - - - - - 57 BPTP Papua - - - - - 58 BPTP Bangka Belitung - - - - - 59 BPTP Banten - - - - - 60 BPTP Gorontalo - - - - - 61 BPTP Maluku Utara - - - - - 450 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.14 No Unit Kerja KKP3T/KKP3N 62 BPTP Papua Barat - - - - - 63 LPTP Sulawesi Barat - - - - - 64 LPTP Kepulauan Riau - - - - - 65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi - - - - - 66 Balai Besar Penelitian Veteriner - - - - 1 Total Seluruhnya 0 0 0 14 18 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 451
Tabel 6.15. Rekapitulasi KKP3T/KKP3N Lembaga, Tahun 2010-2014 NO. LEMBAGA KKP3T/KKP3N 1 Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) - - - - 1 2 Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS) - - - - 1 3 PT. RPN - - - 2 1 4 LIPI - - - 4 3 5 Institute Pertanian Bogor 73 53 18 33 28 6 Universitas Gajah Mada Yogyakarta 38 22 3 5 2 7 Universitas Hasanudin Makassar 3 3-2 1 8 Universitas Diponegoro Semarang 5 2-7 8 9 Universitas Andalas Padang 4 6-6 3 10 Universitas Negeri Jember 3 - - 5 2 11 Universitas Brawijaya Malang 1 4-2 2 12 Universitas Mataram 1 3 1 4 2 13 Universitas Sriwijaya Palembang 1 - - 1-14 Universitas Islam Makassar 1 - - - - 15 Universitas Negeri Bengkulu 1 1 - - - 16 Universitas Islam Bekasi 1 - - - 17 Universitas Pattimura 1 - - - 18 Universitas Haluoleo Kendari 1 3-1 - 19 Universitas Negeri Jakarta 2 1 - - - 20 Universitas Negeri Lampung 1 1-1 - 21 Universitas Indonesia 2 1-1 - 22 Universitas Parahyangan 1 1 - - - 23 Universitas Negeri Papua 2 - - 3-24 Universitas Pasundan 1 - - - - 25 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 1 - - - - 26 Universitas Negeri Malang 1 - - - - 27 Universitas Mayjen Sungkono 1 - - - - 28 Politeknik Negeri Semarang 1 2 1 1-29 Universitas Airlangga Surabaya 1 - - - - 30 UPN Veteran Jawa Timur 4 2 1 - - 31 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 4 1-2 1 32 Universitas Padjadjaran Bandung 9 5 2 3 3 452 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.15 NO. LEMBAGA KKP3T/KKP3N 33 Universitas Muammadiyah Malang 2 2-1 - 34 Institute Teknologi Surabaya - 3 1 5 2 35 Universitas Syiah Kuala Aceh - 3-1 - 36 Universitas Pattimura Ambon - 2 - - - 37 Universitas Riau - 2 - - 1 38 Universitas 45 Makassar - 1 1 1-39 Universitas Islam Malang - 1 - - - 40 Institut Teknologi Bandung - 1 1 5 3 41 Universitas Taman Siswa - 1 - - - 42 UIN Sultan Syarif - 1 - - - 43 Universitas Muhammadiyah Bengkulu - 1 - - - 44 Unversitas Lancang Kuning Riau - 1 - - - 45 Universitas Slamet Riyadi - 1 - - - 46 Universitas Bina Nusantara Jakarta - - 8 2 2 47 UMI Makassar - - - 3 1 48 Universitas Udayana - - - 1-49 Universitas Nahdlatul Wathan Mataram - - - 1-50 Universitas Panca Bakti - - - 1-51 Universitas Pendidikan Indonesia - - - 1-52 Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung - - - 1 1 53 Universitas Tanjung Pura - - - 1-54 Universitas Khairun Ternate - - - 1 2 55 Universitas Mulawarman - - - 1-56 Universitas Lambung Mangkurat - - - 2 1 57 Politeknik Negeri Jember - - - 1 1 58 Lembaga Penelitian Universitas Tujuh Belas Agustus - - - 1-59 Univeristas Atmajaya - - - 1 - Total Seluruhnya 167 131 37 114 72 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 453
Tabel 6.16. Rekapitulasi KKP3SL Balitbangtan, Tahun 2013-2014 No. Unit Kerja KKP3SL 1 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - 3 2 BPTP Aceh - - - 1 1 3 BPTP Sumatera Utara - - - 2 4 4 BPTP Sumatera Barat - - - 2 4 5 BPTP Bengkulu - - - - 2 6 BPTP Riau - - - - 4 7 BPTP Jambi - - - 1 2 8 BPTP Sumatera Selatan - - - 1 1 9 BPTP Lampung - - - 1 4 10 BPTP Jawa Barat - - - 2 2 11 BPTP DKI Jakarta - - - 1 2 12 BPTP Jawa Tengah - - - 2 7 13 BPTP Yogyakarta - - - - 1 14 BPTP Jawa Timur - - - 2 3 15 BPTP Bali - - - 1 4 16 BPTP Nusa Tenggara Barat - - - 1 1 17 BPTP Nusa Tenggara Timur - - - 1 2 18 BPTP Sulawesi Utara - - - - 2 19 BPTP Sulawesi Tengah - - - - 2 20 BPTP Sulawesi Selatan - - - 1 4 21 BPTP Sulawesi Tenggara - - - - 1 22 BPTP Kalimantan Tengah - - - - 2 23 BPTP Kalimantan Barat - - - 1 3 24 BPTP Kalimantan Timur - - - - 1 25 BPTP Kalimantan Selatan - - - - 2 26 BPTP Maluku - - - - 3 27 BPTP Papua - - - 1 2 28 BPTP Bangka Belitung - - - 1 1 29 BPTP Banten - - - 1 2 30 BPTP Gorontalo - - - - 1 31 BPTP Maluku Utara - - - 1 1 32 BPTP Papua Barat - - - 1 1 454 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.16 No. Unit Kerja KKP3SL 33 LPTP Sulawesi Barat - - - - 1 34 LPTP Kepulauan Riau - - - - - Total Seluruhnya 0 0 0 25 76 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 455
Tabel 6.17. Rekapitulasi Kerjasama Hibah Luar Negeri Balitbangtan, Tahun 2010-2014 No. Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 1 Sekretariat Badan Litbang - 1 1 1 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian - - - - - 3 Puslitbang Tanaman Pangan 2 1 - - - 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2 5 4 3-5 Balai Penelitian Tanaman Serealia - - - 1 1 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura 2 2 3 3 3 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran 5 4 3 2 5 9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 3 2 3 3 3 10 Balai Penelitian Tanaman Hias 1 - - - - 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika - 1 - - - 12 Puslitbang Perkebunan - - - - - 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - - - - - 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 1 1 1 1 1 15 Balai Penelitian Tanaman Palma - - - - - 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - - - - 17 Puslitbang Peternakan 1 1 1 3 2 18 Balai Penelitian Ternak - - - - - 19 Loka Penelitian Sapi Potong 1 1 1 1-20 Loka Penelitian Kambing Potong - - - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian - - - - 1 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 6 6 5 2 1 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 1 1 1 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 4 4 5 3 4 - - 1 1 1 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian 1 2 2 2 3 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - - - - - 28 Balai Penelitian Tanah 5 6 7 6 3 29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi - - 2 2 2 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 1 3 2-1 456 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.17 No. Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - - 32 BPTP Aceh 1 1 1 1-33 BPTP Sumatera Utara - - - - - 34 BPTP Sumatera Barat - - - - - 35 BPTP Bengkulu - - - - - 36 BPTP Riau - - - - - 37 BPTP Jambi - - - - - 38 BPTP Sumatera Selatan - 2 1-39 BPTP Lampung 1 2 2 2-40 BPTP Jawa Barat - - - - - 41 BPTP DKI Jakarta - - - - - 42 BPTP Jawa Tengah - 2 3 2-43 BPTP Yogyakarta - - 1 1 1 44 BPTP Jawa Timur - 2 1 1 1 45 BPTP Bali - 1 1 1 1 46 BPTP Nusa Tenggara Barat 6 5 7 3 2 47 BPTP Nusa Tenggara Timur 5 4 3 2 1 48 BPTP Sulawesi Utara - - - - - 49 BPTP Sulawesi Tengah - 9 - - - 50 BPTP Sulawesi Selatan 7 3 4 1 1 51 BPTP Sulawesi Tenggara 1 1 1-52 BPTP Kalimantan Tengah - - 1 1-53 BPTP Kalimantan Barat - - - - - 54 BPTP Kalimantan Timur - - - - - 55 BPTP Kalimantan Selatan - - - - - 56 BPTP Maluku - - - - - 57 BPTP Papua - 1 1 1 1 58 BPTP Bangka Belitung - - - - - 59 BPTP Banten - - - - - 60 BPTP Gorontalo - - - - - 61 BPTP Maluku Utara - - - - - Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 457
Lanjutan Tabel 6.17 No. Unit Kerja Kerjasama Luar Negeri 62 BPTP Papua Barat - 1 1 1 1 63 LPTP Sulawesi Barat - - - - - 64 LPTP Kepulauan Riau - - - - - 65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 10 11 12 5 3 66 Balai Besar Penelitian Veteriner 5 2 4 4 3 Jumlah Seluruhnya 71 86 86 62 47 458 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Tabel 6.18. Rekapitulasi Penandatanganan MoU Dalam Negeri, Tahun 2010-2014 No. Unit Kerja MoU Dalam Negeri 1 Sekretariat Badan Litbang - - 1 2 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian - - - - - 3 Puslitbang Tanaman Pangan - - - - - 4 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - 1 - - - 5 Balai Penelitian Tanaman Serealia - - - - - 6 Loka Penelitian Penyakit Tungro - - - - - 7 Puslitbang Hortikultura - 4 1 6 6 8 Balai Penelitian Tanaman Sayuran - - - - - 9 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika - - - - - 10 Balai Penelitian Tanaman Hias - - - - - 11 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika - - - - - 12 Puslitbang Perkebunan 5-2 2 13 13 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - 4 4 4 5 14 Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat - - 3 4 3 15 Balai Penelitian Tanaman Palma - 10 13 11 12 16 Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar - - 2 6 3 17 Puslitbang Peternakan 1 - - 9 11 18 Balai Penelitian Ternak 2 6-4 2 19 Loka Penelitian Sapi Potong 5 5 4 5 11 20 Loka Penelitian Kambing Potong - - - - - 21 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian - - - 4 4 22 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian - - - - 23 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 4 4 4 1 24 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 25 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 3 3 5 5 2 - - - 1 2 26 BB. Sumberdaya Lahan Pertanian - - - 1 2 27 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa - - - - - 28 Balai Penelitian Tanah - - - - - 29 Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi - - - - - 30 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian - - - - - Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 459
Lanjutan Tabel 6.18 No. Unit Kerja MoU Dalam Negeri 31 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - - - - - 32 BPTP Aceh 1 - - - - 33 BPTP Sumatera Utara - - 11 6-34 BPTP Sumatera Barat - - - - 4 35 BPTP Bengkulu 2 - - 1-36 BPTP Riau - - - - - 37 BPTP Jambi - - - - - 38 BPTP Sumatera Selatan - - 2 2 1 39 BPTP Lampung - - - 4-40 BPTP Jawa Barat 4 - - - - 41 BPTP DKI Jakarta - - - - - 42 BPTP Jawa Tengah 1 - - - - 43 BPTP Yogyakarta - - - - - 44 BPTP Jawa Timur - - - - - 45 BPTP Bali 1 1 1 1 1 46 BPTP Nusa Tenggara Barat - - - - - 47 BPTP Nusa Tenggara Timur 1 - - - - 48 BPTP Sulawesi Utara - - - - - 49 BPTP Sulawesi Tengah - - - - - 50 BPTP Sulawesi Selatan - - - - - 51 BPTP Sulawesi Tenggara 1 1-3 - 52 BPTP Kalimantan Tengah - - - - - 53 BPTP Kalimantan Barat 9 - - - - 54 BPTP Kalimantan Timur - 3 3 8 3 55 BPTP Kalimantan Selatan - - - - - 56 BPTP Maluku - - - 6 6 57 BPTP Papua - - - - - 58 BPTP Bangka Belitung 1 1-2 2 59 BPTP Banten 1 3 2 1 1 60 BPTP Gorontalo - - 1-3 61 BPTP Maluku Utara - - - - - 460 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014
Lanjutan Tabel 6.18 No. Unit Kerja MoU Dalam Negeri 62 BPTP Papua Barat - - - - - 63 LPTP Sulawesi Barat - - - - - 64 LPTP Kepulauan Riau - - - - - 65 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi - - - 1-66 Balai Besar Penelitian Veteriner 9 2 4 4 - Jumlah Seluruhnya 51 48 63 101 98 Statistik Badan Litbang Pertanian 2014 461