Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

6FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Ordinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

3FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

2FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

5FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Cardinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran

BAB I TEORI HARGA DAN APLIKASINYA

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah. permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Pengantar Ekonomi Mikro

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI

Elastisitas Harga, Perilaku Konsumen dan Surplus Ekonomi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

Harga (Pq) Supply (S)

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

KULIAH MATEMATIKA TERAPAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

Teori Harga Fungsi Linear

3 KERANGKA PEMIKIRAN

PENGANTAR ILMU EKONOMI PENDAHULUAN

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Mata Pelajaran : Ekonomi dan Akuntansi Kelas : Hari / Tanggal : Waktu :

POKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

Pengantar Ekonomi Mikro

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro 1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 04FEB. Elastisitas permintaan dan penawaran. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS

Pengantar Ekonomi Mikro

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN

III. KERANGKA TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.

Kebijakan Makro Ekonomi

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

Soal penyisian ekonomi. 25 soal pilihan ganda 2 soal b.inggris

TEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Muhammad Farid * *IAI Syarifuddin Lumajang

Tujuan dan Perkembangan Dunia Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis.

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

TEORI PERMINTAAN (DEMAND)

FUNGSI PERMINTAAN PENAWARAN DAN EQUILIBRIUM PASAR

1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS

BAB 1 PERSOALAN EKONOMI

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan

Transkripsi:

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity) Kelangkaan terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan faktor-faktor produksi yang tersedia. Jumlah kebutuhan tidak terbatas sedangkan jumlah faktor produksi terbatas. Pilihan-pilihan (choices) Terbatasnya sumber daya/ faktor produksi dibandingkan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif.

Biaya kesempatan (opportunity cost) Kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena memilih alternatif lain. Biaya yang hilang atau dikorbankan untuk memperoleh sesuatu lainnya. Contoh: Seseorang memiliki uang sebesar Rp15.000.000. Ia memiliki kesempatan untuk pergi umroh atau membeli sepeda motor. Jika ia memilih untuk membeli sepeda motor, ia akan kehilangan kesempatan untuk beribadah umroh; begitu pula sebaliknya, jika ia memilih untuk beribadah umroh, ia akan kehilangan kesempatan untuk memiliki sebuah sepeda motor. Keputusan perusahaan menginvestasikan dana sebesar Rp 1 M pada pembelian mesin baru menghilangkan kesempatan perusahaan memperoleh pendapatan bunga apabila seandainya dana tersebut didepositokan di bank.

Definisi Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu/masyarakat dalam membuat pilihan, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi 1. Teori mikroekonomi Sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Teori mikroekonomi adalah teori ekonomi yang khusus membahas perilaku unit ekonomi yang lebih kecil, misalnya harga pasar, perilaku konsumen, perilaku produsen, dan sebagainya. Aspek-aspek dalam mikroekonomi, yaitu : Tingkah laku penjual dan pembeli Pembeli dan penjual diasumsikan menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional dimana pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan sedangkan penjual memaksimumkan keuntungan.

Interaksi di pasar barang Interaksi antara penjual dan pembeli (permintaan dan penawaran) dalam pasar barang menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Interaksi di pasar faktor produksi Rumah tangga atau individu adalah pemilik faktor-faktor produksi. Faktorfaktor produksi yang dimiliki individu ditawarkan kepada perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Penjual atau perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Perusahaan akan memberikan imbalan kepada individu berupa upah bagi pemilik tenaga kerja, sewa bagi pemilik tanah, bunga bagi pemilik modal, serta keuntungan/laba bagi pemilik kewirausahaan.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi 2. Teori makroekonomi Sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai seluruh (agregat) kegiatan perekonomian. Teori makroekonomi tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam ekonomi. Aspek dalam makro ekonomi, yaitu : Penentuan kegiatan perekonomian negara Kegiatan perekonomian suatu negara ditentukan oleh pengeluaran agregat suatu negara dalam perekonomian. Analisis terhadap pengeluaran agregat terbagi menjadi empat komponen, yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi sektor swasta serta ekspor dan impor.

Masalah pengangguran dan inflasi Pengangguran dan inflasi muncul akibat dari pengeluaran agregat yang tidak ideal. Pengeluaran agregat yang lebih rendah dari yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh menyebabkan terjadinya pengangguran. Pengeluaran agregat yang lebih tinggi dari kemampuan perekonomian menyebabkan inflasi atau kenaikan harga-harga. Peranan kebijaksanaan pemerintah Peran pemerintah sangat diperlukan dalam menanggulangi masalah ekonomi seperti pengangguran dan inflasi. Pemerintah dapat melakukan 2 jenis kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan moneter.

PERMINTAAN (DEMAND) Permintaan menerangkan hubungan antara jumlah barang yang diminta (quantity/q) dengan harga barang yang diminta (price/p). Dalam analisis teori permintaan, faktorfaktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Permintaan: Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta, ceteris paribus.

Kurva Permintaan Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli.

PENAWARAN (SUPPLY) Penawaran menerangkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan (quantity/q) dengan harga barang yang ditawarkan (price/p). Dalam analisis teori penawaran, faktorfaktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Penawaran: Semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus. Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus.

Kurva Penawaran Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh para pembeli.

KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM) PASAR Keseimbangan (equilibrium) pasar adalah keadaan dimana jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada suatu harga tertentu sama dengan jumlah barang/jasa yang diminta pada harga tersebut. 3 cara menunjukkan keadaaan keseimbangan pasar, yaitu: A. Menentukan keseimbangan secara angka Contoh Permintaan dan Penawaran Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga Harga Jumlah yang diminta (unit) Jumlah yang Sifat interaksi (Rp) ditawarkan (unit) 5000 200 900 Kelebihan penawaran 3000 600 600 Keseimbangan 2000 800 300 Kelebihan permintaan

B. Menentukan keseimbangan secara grafik Keseimbangan pasar secara grafik ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran. Titik perpotongan tersebut menunjukkan jumlah barang/jasa yang diminta sama dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada suatu harga tertentu.

C. Menentukan keseimbangan secara matematik Menentukan keseimbangan secara matematik diperlukan persamaan permintaan dan penawaran. Bentuk umum kedua persamaan tersebut adalah: Persamaan permintaan: Qd = c - Dp Persamaan penawaran: Qs = -m + np Keseimbangan: Qd = Qs Atau c - dp = -m + Np Dimana: Qd adalah kuatitas yang diminta Qs adalah kuantitas yang ditawarkan P adalah harga c adalah suatu angka tetap. Nilai c selalu positif dan menunjukkan jumlah barang yang diminta pada harga = 0 d adalah kemiringan kurva permintaan. Nilainya selalu negatif. m adalah suatu angka tetap. Nilai m selalu negatif dan menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan pada harga = 0 n adalah kemiringan kurva penawaran. Nilainya selalu positif.

Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan Gerakan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta berubah menjadi naik atau turun. Harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang diminta akan berkurang menjadi 200 unit (keadaan B bergerak ke keadaan A) Harga buku tulis menurun menjadi Rp2000 maka jumlah barang yang diminta berubah naik menjadi 800 unit (keadaan B bergerak ke keadaan C)

Pergeseran Kurva Permintaan 1. Harga Barang Lain Barang pengganti (substitusi): suatu barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain. Jika harga barang pengganti murah/turun, jumlah barang yang digantikannya akan mengalami penurunan dalam permintaan. Begitupula sebaliknya. Contohnya kopi dan teh. (P kopi Qd teh ) kurva permintaan teh bergeser ke kiri (P kopi Qd teh ) kurva permintaan teh bergeser ke kanan

Barang pelengkap (komplementer): suatu barang yang digunakan bersamaan dengan barang lainnya. Jika harga barang pengganti murah/turun, jumlah barang yang digantikannya akan mengalami kenaikan dalam permintaan. Begitupula sebaliknya. Contoh gula dan teh. (P gula Qd teh ) kurva permintaan teh bergeser ke kiri (P gula Qd teh ) kurva permintaan teh bergeser ke kanan

2. Pendapatan konsumen Barang normal: suatu barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Contohnya adalah pakaian Pendapatan naik akan menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta sehingga menggeser kurva permintaan ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Barang inferior: barang yang memiliki hubungan terbalik dengan pendapatan. Contohnya adalah mie instan. Jika pendapatan naik, permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior akan berkurang sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kiri. Begitu pula sebaliknya

3. Cita rasa masyarakat Cita rasa masyarakat mempengaruhi secara positif terhadap kurva permintaan suatu barang. Jika cita rasa masyarakat tinggi, jumlah barang yang diminta akan tinggi. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. 4. Populasi Populasi mempengaruhi secara positif terhadap kurva permintaan suatu barang. Jika populasi tinggi, jumlah barang yang diminta akan tinggi. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya.

Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran Gerakan sepanjang kurva penawaran berlaku apabila harga barang yang ditawarkan menjadi naik atau turun. Harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat menjadi menjadi 900 unit (keadaan B bergerak ke keadaan A) Harga buku tulis menurun menjadi Rp2000 maka jumlah barang yang ditawarkan berubah turun menjadi 300 unit(keadaan B bergerak ke keadaan C)

Pergeseran Kurva Penawaran 1. Harga Input /Faktor-Faktor Produksi Pembayaran kepada faktor-faktor produksi berkaitan erat dalam penentuan beban biaya produksi. Contohnya upah tenaga kerja Jika upah tenaga kerja meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan dapat berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri). Jika upah tenaga kerja menurun, jumlah barang yang ditawarkan dapat meningkat (kurva penawaran bergeser ke kanan).

Pergeseran Kurva Penawaran 2. Pajak Pajak memengaruhi secara negatif terhadap kurva penawaran suatu barang. Contohnya pajak yang dikenakan terhadap bahan baku / input produksi. Jika pajak naik, jumlah barang yang ditawarkan akan turun. Kurva penawaran barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri. Jika pajak turun, jumlah barang yang ditawarkan tersebut naik. Kurva penawaran barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. 3. Tingkat Teknologi Tingkat teknologi memengaruhi secara positif terhadap kurva penawaran suatu barang. Jika tingkat teknologi yang digunakan tinggi/canggih, jumlah barang yang ditawarkan tinggi. Kurva penawaran barang akan bergeser ke kanan. Jika tingkat teknologi yang digunakan rendah, jumlah barang yang ditawarkan tersebut akan rendah. Kurva penawaran barang bergeser ke kiri.

ELASTISITAS Elastisitas adalah perbandingan perubahan suatu variabel dengan perubahan suatu variabel lainnya. A. Elastisitas Permintaan elastisitas permintaan harga elastisitas permintaan silang elastisitas pendapatan 1. Elastisitas Permintaan Harga Elastisitas permintaah harga mengukur seberapa besar perubahan harga barang itu sendiri terhadap perubahan jumlah barang yang diminta.

Rumus koefisien elastisitas yang disempurnakan:

Tingkat Elastisitas Permintaan Elastis (Ed > 1) Tidak Elastis (Ed < 1) Elastis Uniter (Ed = 1) Tidak Elastis Sempurna (Ed = 0)

2. Elastisitas Silang Elastisitas permintaah silang atau elastisitas silang (Ec) mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta (Qa) terhadap harga barang lain (Pb). Nilai koefisien elastisitas silang untuk barang komplementer/pelengkap adalah negatif karena jumlah barang yang diminta berkebalikan dengan perubahan harga barang pelengkapnya. Nilai elastisitas silang untuk barang-barang substitusi/pengganti adalah positif karena jumlah barang yang diminta berubah searah dengan perubahan harga barang penggantinya.

3. Elastisitas Pendapatan Elastisitas permintaan pendapatan atau elastisitas pendapatan (Ey) mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta terhadap pendapatan pembeli. Nilai koefisien elastisitas pendapatan untuk barang normal adalah positif karena jumlah barang yang diminta searah dengan perubahan pendapatan. Nilai koefisien elastisitas pendapatan untuk barang inferior adalah negatif karena jumlah barang yang diminta berkebalikan arah dengan perubahan pendapatan.

B. Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran (Es) mengukur seberapa besar perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

Tingkat Elastisitas Penawaran Elastis (Es > 1) Tidak Elastis (Es < 1) Elastis Uniter (Es = 1) Tidak Elastis Sempurna (Es = 0)

B. Hipotesis Teori Nilai Guna Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun: Pertambahan yang terus menerus dalam mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus-menerus menambah kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsinya. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi menurun dan negatif. Apabila konsumsi barang tersebut ditambah lagi, maka nilai guna total akan semakin negatif.

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN A. Teori Nilai Guna (Utiliti) Kepuasan atau kenikmatan konsumen dari mengkonsumsi barangbarang disebut nilai guna atau utiliti. Semakin tinggi kepuasan maka semakin tinggi nilai guna atau utilitinya. Nilai guna dibagi menjadi nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Nilai guna marjinal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Contoh nilai guna total dari mengkonsumsi 10 roti meliputi seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua roti tersebut. Nilai guna marjinal dari roti kesepuluh adalah pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan roti yang kesepuluh.

Grafik Nilai Guna Total

Grafik Nilai Guna Marjinal

C. Pemaksimuman Nilai Guna Syarat pemaksimuman nilai guna : Perbandingan nilai guna marjinal berbagai barang yang dikonsumsi tersebut adalah sama dengan perbandingan harga barang-barang tersebut. Contohnya perbandingan harga makanan dan pakaian adalah 10000:100000 atau 1:10 sama dengan perbandingan nilai guna marjinalnya yaitu 10:100 atau 1:10. Nilai guna marjinal untuk setiap rupiah (satuan mata uang) yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan. Contohnya nilai guna marjinal per harga dari tambahan makanan adalah 10/10000 = 1/1000. Nilai guna marjinal per harga dari tambahan pakaian adalah 100/100000 = 1/1000.

TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN 1. Efek Penggantian Perubahan harga suatu barang akan mengubah nilai guna marjinal per harga barang dari barang yang mengalami kenaikan tersebut. Jika harga mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per harga akan menjadi semakin rendah. Begitu pula sebaliknya. Misalkan harga barang B bertambah tinggi maka MU barang B/P B akan menjadi lebih kecil dari nilai awal. Jika dibandingkan dengan harga barang-barang lainnya yang tidak mengalami perubahan (harga barang A tetap), maka dapat dilihat keadaanya yaitu: MU barang A > MU barang B P A P B

2. Efek Pendapatan Kenaikan harga menyebakan pendapatan riil menjadi semakin sedikit jika pendapatan tidak mengalami perubahan. Kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barangbarang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi berbagai jumlah barang yang dikonsumsinya, termasuk jumlah barang yang mengalami kenaika harga. Begitu pula jika harga suatu barang mengalami penurunan. Penurunan harga menyebakan pendapatan riil menjadi semakin besar jika pendapatan tidak mengalami perubahan.

MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN Misalkan konsumen mengkonsumsi hanya dua jenis barang, yaitu makanan dan pakaian. MU barang m P m = MU barang p P p Pada kondisi keseimbangan awal, harga makanan adalah Rp10000 dengan jumlah unit makanan yang dibeli sebesar 10 unit. Diasumsikan seterusnya harga pakaian tetap, sedangkan harga makanan turun menjadi Rp5000. MU barang m > MU barang p 5000 P p Konsumen akan menambah konsumsi makanan menjadi 15 unit sehingga keseimbangan dapat tercapai. Kemudian harga makanan naik menjadi Rp15000 sedangkan harga pakaian tetap. MU barang m < MU barang m 15000 10000 MU barang m < MU barang p 15000 P p

Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan konsumen mengurangi kuantitas makanan yang dibelinya dan mencapai keseimbangan ketika membeli 5 unit makanan. Kesimpulan, yaitu pada harga Rp15000 sebanyak 5 unit akan dibeli. Pada harga Rp10000 sebanyak 10 unit akan dibeli. Pada harga Rp5000 sebanyak 5 unit akan dibeli. Berdasarkan kesimpulan, diperoleh kurva permintaan yang menunjukkan sifat permintaan, yaitu ketika harga naik maka jumlah barang yang diminta meningkat.

SURPLUS KONSUMEN Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan karena mengkonsumsikan suatu barang yang telah dibayar dengan sejumlah uang tertentu. Secara grafik, surplus konsumen ditunjukkan sebagai area dibawah kurva permintaan dan di atas harga keseimbangan.

KURVA KEPUASAN SAMA (INDIFFERENCE CURVE) Kurva kepuasan sama merupakan suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Contoh: gabungan makanan dan pakaian yang memberikan kepuasan sama

Nilai tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil menyebabkan bentuk kurva kepuasan sama berbentuk cembung terhadap titik 0. Hal ini disebabkan oleh faktor berikut: Pada waktu konsumen memiliki suatu barang yang lebih banyak jumlahnya (makanan) dan barang lainnya yang lebih sedikit jumlahnya (pakaian), diperlukan pengurangan konsumsi yang besar ke atas barang yang jumlahnya banyak (makanan) untuk memperoleh tambahan barang yang sedikit jumlahnya (pakaian). Semakin banyak pakaian yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi makanan yang harus dilakukan untuk memperoleh satu pakaian.

Kurva kepuasan sama makanan dan pakaian

Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan satu tingkat kepuasan tertentu. Kurva kepuasan yang lebih tinggi menunjukkan jumlah kepuasan yang lebih besar. Kurva kepuasan yang lebih rendah menunjukkan jumlah kepuasan yang lebih rendah

GARIS ANGGARAN (BUDGET LINE) Menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Setiap titik gabungan sepanjang garis anggaran merupakan gabungan konsumsi yang dapat dibeli dengan pendapatan tersebut. Contoh: pendapatan Rp90000, harga makanan Rp6000, harga pakaian Rp3000.

1. Efek Perubahan Pendapatan Perubahan pendapatan memberikan efek perubahan sejajar dari garis anggaran sebelumnya. Ketika pendapatan konsumen meningkat, garis anggaran akan berubah bergeser ke kanan. Ketika pendapatan konsumen menurun, garis anggaran akan berubah bergeser ke kiri. GA1: Kondisi awal, Pendapatan Rp90000, Pmakanan Rp6000, Ppakaian Rp3000 GA2: harga barang tetap, pendapatan menurun menjadi Rp60000 GA3: harga barang tetap, pendapatan meningkat menjadi Rp120000

2. Efek Perubahan Harga A. Satu Harga Berubah Ketika salah satu harga berubah dan harga lainnya tetap, pergeseran garis anggaran menjadi tidak sejajar. GA1: Kondisi awal, Pendapatan Rp90000, Pmakanan Rp6000, Ppakaian Rp3000 GA2: pendapatan dan harga pakaian tetap, harga makanan naik menjadi Rp9000 GA2: pendapatan dan harga pakaian tetap, harga makanan turun menjadi Rp3000

B. Dua Harga Berubah Kedua harga barang dapat berubah searah ataupun berkebalikan arah. GA1: Kondisi awal, Pendapatan Rp90000, Pmakanan Rp6000, Ppakaian Rp3000 GA3: Pendapatan tetap, Pmakanan turun menjadi Rp3000, Ppakaian turun menjadi Rp1500 GA5: GA2: Pendapatan tetap, Pmakanan naik menjadi Rp10000, Ppakaian turun menjadi Rp1500 GA4: GA2: Pendapatan tetap, Pmakanan turun menjadi Rp3000, Ppakaian naik menjadi Rp9000 GA2: Pendapatan tetap, Pmakanan naik menjadi Rp9000, Ppakaian naik menjadi Rp6000

SYARAT MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik A: Kurva indiferen paling tinggi namun tidak mengenai garis anggaran Titik C: Mengenai garis anggaran namun kurva indiferen paling tinggi rendah Titik E: Kepuasan maksimum tercapai

MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN Pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y dan harga awal makanan adalah Pm dan harga awal pakaian adalah P1 sehingga garis anggaran A dalah garis anggaran awal. Garis anggaran A menyinggung kurva IC1 di titik E1 sehingga jumlah/kuantitas pakaian yang dibeli adalah Q1. Pendapatan dan harga makanan tetap, harga pakaian berubah turun ke P2, garis anggaran berubah menjadi garis anggaran B dan menyinggung kurva kepuasan sama IC2 di titik E2. Jumlah pakaian yang dibeli meningkat menjadi Q2. Selanjutnya harga turun menjadi P3, garis anggaran berubah menjadi C dan menyinggung kurva kepuasan sama IC3 di titik E3. Jumlah pakaian yang dibeli meningkat kembali menjadi Q3. Titik A menggambarkan konsumen ketika harga pakaian P1 dan jumlah pakaian yang diminta Q1. Titik B menggambarkan keadaan saat harga pakaian turun menjadi P2 sehingga jumlah pakaian yang diminta naik menjadi Q2. Titik C menggambarkan keadaan saat harga pakaian turun menjadi P3 sehingga jumlah pakaian yang diminta naik menjadi Q3. Dari ketiga keadaan tersebut dapat diperoleh kurva permintaan pakaian.

DAFTAR PUSTAKA Machfudz M. 2007. Dasar-dasar ekonomi mikro. Jakarta: Prestasi Pustaka. Mankiw NG. 2014. Principles of Microeconomics, 7th edition. Massachusets: Cengage Publishing. Rahardja P, Manurung M. 2006. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar ed 3. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Sukirno S. 2014. Mikroekonomi Teori Pengantar ed 3. Jakarta: Rajawali Pers.

Terima Kasih Febrina Mahliza, SE, M.Si