BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12611

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk TRIWULAN PERTAMA 2015

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas). Rangkaian

OUTLOOK KRIKIL JASA PERTAMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bisnis mining & earthmoving contractor. Berawal dari divisi rental PT United

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK KPC SANGATTA

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar

PRESS RELEASE NO: KTB PR MFTBC/REL-006/III/ March Mitsubishi New Fuso FI1217 Andalan Baru Tanpa Lawan

Paparan Publik. Jakarta, 20 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan

Jauhari Alafi

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih*

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Perubahan % Pendapatan bersih (5) Laba bersih* (12) Laba bersih per saham (12) 30 Juni 2016 Rp miliar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. bawah naungan PT Astra International Tbk, dengan struktur kepemilikan mayoritas

PAPARAN PUBLIK PT INDONESIA TRANSPORT & INFRASTRUCTURE TBK. JAKARTA, 26 APRIL 2018

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

Pendapatan bersih % Laba bersih* % Laba bersih per saham % 31 Maret 2017 Rp miliar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

TUGAS AKHIR. OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI DISTRIBUSI PRODUK (Studi kasus: PT. Jaya Plasindo Jl Raya Salatiga - Solo Km

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Pandu Engineering mulai mengoperasikan PT. Patria Maritime Lines sejak Senin 27 Juli

MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi di bidang teknologi informasi. adalah produk yang harus dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operation

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. suatu perusahaan yang mengelola berbagai macam bidang (general

KODE : F2.39. Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber cadangan batubara yang cukup besar, akan tetapi

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT.DNM dan Grup dimulai dalam bisnis konstruksi sipil sejak tahun 1977.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005

Laba Neto Inti AKRA Thn 2011 Naik 96.7% Menjadi Rp miliar Pertumbuhan Pendapatan BBM Menggerakkan Profitabilitas

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012

MENTERI ENERGI DAN SUMBER CAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Gambar dari Rear Tipper Vessel [9]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri Perkapalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 2934 Kl30/MEM/2012 TENTANG

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAGING SAPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV.

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pernyataan Kemampuan Toll

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB 4 EVALUASI HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PT. RICOBANA ABADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10911 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan pada keadaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat terjadi karena tidak selamanya barang-barang ataupun jasa tersedia setiap saat, yang berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan barang maupun jasa. Namun ada juga perusahaan yang menerapkan sistem Just In Time (JIT) dengan maksud untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan karena adanya biaya simpan. Dengan adanya sistem Just In Time (JIT) persediaan dapat dioptimumkan sehingga biaya yang dikeluakan untuk penyimpanan dapat dikurangi. PT Pamapersada Nusantara merupakan perusahaan kontraktor pertambangan yang mengelola sejumlah besar pertambangan batu bara, emas, batu kuari, kontruksi bendungan dan pengerjaan jalan serta berbagai proyek penggalian bumi dan transportasi. Dalam usaha pencapaian hasil produksi pertambangan Supply

2 Management Division berperan dalam mendukung adanya ketersediaan barang baik bahan bakar, spare part, pelumas, dan lainnya yang sangat erat kaitannya dengan proses perawatan unit produksi dan proses produksi dari kegiatan penambangan. Proses produksi dari kegiatan penambangan, perusahaan menggunakan alat-alat berat dimana semua alat-alat berat tersebut membutuhkan bahan bakar minyak solar sebagai bahan bakar. Untuk mencapai target produksi dan tidak ada hambatanhambatan yang dapat mengganggu kelancaran produksi tersebut, maka adanya ketersediaan bahan bakar minyak solar menjadi salah satu hal yang sangat penting. Unit kerja yang berkaitan dengan proses penyediaan bahan bakar ini harus dapat mengontrol atau mengatur persediaan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan bahan bakar minyak solar yang tidak wajar hal ini berkaitan dengan adanya peningkatan harga yang signifikan sejak bulan July tahun 2005. Gambar 1.1 Indek harga bahan bakar minyak Solar tahun 2005

3 Gambar 1.2 Indek harga bahan bakar minyak Solar tahun 2006 Kenaikan yang significant terjadi sejak 01 Juli 2005 tersebut lebih dari 150% dari harga bulan-bulan sebelumnya januari 2005 sampai dengan juni 2005 harga per liter rata-rata sebesar Rp 2200,00. Hal ini menjadikan pengelolaan persediaan bahan bakar minyak solar menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisasi biaya simpan dan distribusi atas persediaan bahan bakar minyak solar. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah PT Pamapersada Nusantara merupakan suatu perusahaan kontraktor pertambangan perusahaan ini mengelola sejumlah besar pertambangan batu bara, emas, batu kuari, kontruksi bendungan dan pengerjaan jalan serta berbagai proyek penggalian bumi dan transportasi. PT Pamapersada Nusantara menghendaki adanya jumlah persediaan yang optimal untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak Solar yang digunakan oleh alat-alat berat dan produksi dengan keterbatasan fasilitas

4 penyimpanan dan tenggang waktu pengiriman bbm sampai ke Port yang lama, Oleh karena itu penulis merumuskan masalah yang ditemukan di PT Pamapersada Nusantara sebagai berikut : a. Berapakah jumlah pemesanan bahan bakar minyak solar yang optimum untuk memenuhi kebutuhan operasional penambangan setiap bulan? b. Berapakah jumlah persediaan (stock) bahan bakar minyak solar minimum untuk dapat dilakukannya pemesanan kembali? c. Berapa biaya simpan yang terjadi dengan kondisi jumlah pemesanan bahan bakar minyak Solar optimum? d. Apakah jumlah fuel truck dari port ke maintank sudah mencukupi untuk menjaga jumlah minimum ketersediaan bbm solar (safety stock) di maintank? e. Apakah kapasitas maintank memadai untuk menyimpan bbm solar selama masa pengiriman sampai ke port? 1.3 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini perlu adanya beberapa batasan masalah agar pemfokusan masalah dapat tercapai. Adapun batasan masalah : 1. Lingkup penelitian dilakukan disalah satu lokasi kerja PT Pamapersada Nusantara di area tambang batu bara PT Kideco Jaya Agung yang berlokasi di Kalimantan Timur. 2. Data pemakaian bahan bakar minyak solar adalah data total pemakaian bbm solar dari bulan Januari 2005 sampai dengan Desember 2006.

5 3. Kapasitas tangki penampungan (maintank) adalah sebesar 1.200.000 Liter. 4. Biaya untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak solar serta biaya persediaan yang ada diasumsikan dapat dipenuhi oleh perusahaan sepenuhnya. 5. Kondisi dan proses yang mempengaruhi tenggang waktu (lead time) pengiriman bbm solar diasumsikan berjalan dengan kondisi normal. 6. Waktu proses pengiriman bahan bakar minyak solar dari kapal ponton sampai ke maintank adalah 9 jam kerja sehari dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan kerja. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ; a) Jumlah pemesanan bahan bakar minyak solar yang optimum untuk memenuhi kebutuhan operasional penambangan setiap bulan. b) Jumlah persediaan (stock) bahan bakar minyak solar minimum untuk dapat dilakukannya pemesanan kembali. c) Biaya simpan yang terjadi dengan kondisi jumlah pemesanan bahan bakar minyak Solar optimum. d) Jumlah fuel truck yang mengangkut bbm solar dari kapal pontoon di Port ke maintank sudah mencukupi atau tidak untuk menjaga jumlah minimum ketersediaan bbm solar (safety stock) di maintank. e) Kapasitas maintank memadai atau tidak untuk menyimpan bbm solar selama masa pengiriman (Lead Time) sampai ke Port.

6 1.5 Gambaran Umum Perusahaan. PT Pamapersada Nusantara didirikan pada tahun 1993. PT Pamapersada Nusantara memantapkan diri sebagai salah satu kontraktor pertambangan di Indonesia, yang beroperasi diseluruh nusantara yang secara aktif mengelola sejumlah besar pertambangan batu bara, emas, batu kuari, mengerjakan kontruksi bendungan dan pengerjaan jalan serta berbagai proyek penggalian bumi dan transportasi. PT Pamapersada Nusantara adalah anak perusahaan milik PT United Tractors sepenuhnya, produsen kendaraan kontruksi berat dan distributor utama perlengkapan konstruksi berat Komatsu di Indonesia dan pemilik saham utama PT United Tractors adalah PT Astra International, salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. PT Pamapersada Nusantara merupakan pemimpin pasar kontraktor pertambangan di Indonesia yang memiliki 46% pangsa pasar pada tahun 2003, sedangkan pemasukannya mencapai Rp 3,04 triliun. Dan memiliki armada lebih dari 1000 unit alat berat (heavy equipment) yang dioperasikan untuk mengerjakan proyek pertambangan dengan kapasitas angkut lebih dari 100 ton, kereta gandeng penarik baru bara dan mesin penggali tanah dengan kapasitas 22 meter kubik. Perkembangan berawal dengan produksi tahunan sebanyak 1 juta ton batu bara pada tahun 1993 dan setiap tahun meningkat hingga 17,5 juta ton pada tahun 2003 dengan lapisan penutup sebanyak 43 juta meter kubik. Dan mempekerjakan lebih dari 6000 tenaga kerja yang andal antara lain para operator, montir, tenaga ahli dan staf pembantu administrasi dimasing-masing lokasi penambangan.

7 Kontrak operasi pertambangan telah berjalan secara tetap dengan para klien sebagai berikut : PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, PT Kaltim Prima Coal, PT Multi Harapan Utama, PT Tambang Batubara Bukit Asam, PT Dasa Eka Jasatama, Rantau Coal Project, PT Kideco Jaya Agung. 1.5.1 Visi dan Misi Perusahaan PT Pamapersada Nusantara memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : Visi PT Pamapersada Nusantara adalah Menjadi pemimpin kontraktor pertambangan dunia dengan tingkat produktifitas, Engineering serta Keselamatan dan Lingkungan hidup yang terbaik. (To be World Leader Mining Contractor with The Best Productivity, Engineering, Safety and Environment (Present)) Misi PT Pamapersada Nusantara adalah : 1. Mempertahankan posisi PT Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan kelas dunia, menguasai pasar Indonesia dan mengembangkan peluang di Asia Tenggara lebih jauh lagi. 2. Berfokus pada bisnis inti; yaitu penggalian tambang emas dan pertambangan batu bara serta kuari batuan, meningkatkan ketrampilan pemasaran dan pangsa pasar. 3. Menunjukkan sasaran pada klien yang terbuka terhadap konsep Kemitraan. 4. Meningkatkan kemahiran dalam rekayasa, pengoperasian, manajemen pemeliharaan dan keamanan perlengkapan berat. Selalu mengikuti inovasi teknis yang terbaru. Senantiasa memperbaharui perlengkapan dan memperbaiki produksi serta efisiensi biaya.

8 5. Menyediakan insentif kepada PT Pamapersada Nusantara untuk meraih standar setinggi mungkin dalam produktifitas, keselamatan dan kemajuan profesi. 6. Menjaga hubungan baik dengan semua badan pemerintah bersangkutan baik lokal maupun tingkat nasional. 1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan kerangka atau gambaran yang menunjukkan jabatan dan pekerjaan yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap bagian atau anggota dari tiap organisasi dan yang menggambarkan kepada siapa ia bertanggung jawab. Struktur organisasi PT Pamapersada Nusantara adalah struktur organisasi fungsional, yang pembagian tugasnya berdasarkan fungsi dari masing-masing bagian. Jabatan tertinggi yaitu President Direktur, kemudian Vice President Direktur beserta Direktur dan dibagi menjadi beberapa division dan masing-masing division terbagi menjadi beberapa departemen. Berikut gambar struktur organisasi PT Pamapersada Nusantara yang efektif berlaku sejak 25 Mei 2007.