ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH DILLA FARID W. T

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

PENGARUH LATIHAN VARIASI PASSING TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SMASH TANPA NET DAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BOX SKIP TRAINING MENGGUNAKAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL OLAHRAGA ATLETIK TRIPLE JUMP PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN TARGET TERHADAP KETERAMPILAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA FC SMART KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

Pengembangan Model Pembelajaran Pukulan Clear Lob Menggunakan Shuttlecock Dilempar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: INDRA NIM. A1D PROGAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PENGARUH METODE AUDIO VISUAL

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD LOB DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di lapangan Bulutangkis Sma Negeri 1

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

SILABUS DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI & PRAKTEK BULUTANGKIS (KEP 233) DOSEN PENGAMPU: WAWAN JUNRESTI DAYA S.Si M.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DANREKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

EFEKTIVITAS TEKNIK PEGANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SERVICE LOB PEMAIN PEMULA PUTRA PB. SEHAT TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

Oleh : Miswar NPM: P

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Indra Safari. Kata Kunci: teknik dasar, menggunakan net dan tanpa menggunakan net

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

GENTA MULIA ISSN: Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 77

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pendekatan Keterampilan Taktis Terhadap Ketepatan Smash Bulutangkis Di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha orang dewasa secara sengaja menuju kedewasaan baik

E-JOURNAL. Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB SKRIPSI

Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 7 PALU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU OLEH NOLOSAPRIA A1D408087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

SEPTEMBER 2013 PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU Oleh NOLO SAPRIA (Program Studi PORKES, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Sapria,Nolo. 2013. Pengaruh Latihan Beban Raket Terhadap Hasil Pukulan Long Forehand Dalam Permainan Bulutangkis Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu: Skripsi, Program Studi Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I). Drs. Andi Suhandi, S.Pd, M.Pd.I. Pembimbing (II). Muhammad Ali, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci, Latihan Beban Raket, pukulan Long Forehand. Permainan bulutangkis merupakan olahraga yang dituntut menguasai kemampuan teknik dan memiliki fisik yang baik. Salah satu komponen teknik yang paling sering digunakan dalam permainan bulutangkis adalah pukulan long forehand. Untuk meningkatkan pukulan long forehand maka penulis melakukan penelitian dengan menerapkan latihan beban raket yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pukulan long forehand siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan beban raket terhadap hasil pukulan long forehand permainan bulutangkis. Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan jumlah sampel 18 orang. Penelitian ini diawali tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest-postest). Yaitu rancangan penelitian dengan menggunakan satu kelompok eksperimen, dimana pengukuran dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi latihan seminggu 3 kali pertemuan. Penelitian ini dimulai bulan maret sampai dengan mei. Dari uji t yang dilakukan terhadap tes awal dan tes akhir pukulan long forehand dalam permainan bulutangkis dengan df = N - 1 = 18-1 = 17 dan taraf signifikansi 0,05, angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah 1,790, sedangkan nilai thitung yang diperoleh adalah sebesar 15,78, ternyata thitung > ttabel. Hal ini membuktikan ada perbedaan yang signifikansi antara tes awal dengan tes akhir pukulan long forehand dalam permainan bulutangkis bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan latihan beban raket terbukti berpengaruh secara nyata terhadap hasil pukulan long forehand dalam permainan bulutangkis bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu.

I. PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian secara nasional di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas manusia yang menjunjung tinggi nilai sportifitas. Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas manusia yang ditunjukan kepada kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu tujuan dan pengembangan olahraga Indonesia adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga. Salah satu diantaranya adalah olahraga bulutangkis. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, begitu juga yang terjadi di Indonesia, olahraga ini digemari oleh seluruh lapisan masyarakat kota maupun desa. Hal ini dikarenakan olahraga ini sangat cocok untuk semua orang baik laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan anak-anak. Agar seseorang dapat bermain bulutangkis dengan baik mereka harus menguasai unsur-unsur tersebut. Selain itu mereka juga harus mampu memukul shuttlecock dengan benar baik dari bawah maupun dari atas. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smash, netting, forehand, backhand, dan drive, kesemua pukulan tersebut harus dilakukan menggunakan pegangan raket dan footwork yang benar. Dalam permainan olahraga bulutangkis, pukulan long forehand merupakan aspek yang paling utama harus dikuasai pemain. Pukulan long forehand menurut Grice (2002:41), adalah suatu pukulan dalam permainan yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin, mengarah jauh kebelakang garis lapangan lawan. Pukulan ini digunakan untuk bertahan dan menyerang serta memperlambat tempo permainan. Pukulan ini juga digunakan untuk mengalihkan lawan kebagian paling belakang lapangan atau kearah samping lapangan. Pukulan long forehand dilakukan dengan gerakan melempar sepenuhnya dari setengah sisi belakang lapangan. Menurut Poole (2004:15), cara melakukan pukulan ini adalah memegang leher raket dalam tangan kanan dengan bidang raket tegak lurus, pegangan raket harus terletak menyilang pada telapak tangan dan jari-jari tangan. Kegunaan pukulan long forehand adalah untuk bertahan dan menyerang serta memperlambat tempo permainan. Pukulan ini juga digunakan untuk mengalihkan lawan kebagian paling belakang lapangan atau kearah samping lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar pukulan ini bisa berhasil dilakukan dengan baik yaitu cara memegang raket, posisi badan, posisi tangan dan kaki, dan posisi raket dan perkenaannya dengan bola. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di SMP N 1 Tungkal Ulu pada kegiatan pengembangan diri dalam olahraga bulutangkis tidak banyak anak yang mampu melakukan pukulan long forehand dengan maksimal atau bola yang dipukul banyak yang jatuh di bagian tengah dan depan lapangan sehingga lawan mudah untuk menyerang. Kesalahan yang biasa terjadi pada siswa saat melakukan pukulan long forehand adalah posisi badan sejajar dengan bola, sehingga bola yang dipukul tidak melambung dengan sempurna, pada saat perkenaan dengan raket posisi tangan tidak lurus, posisi kaki sejajar, sehingga tidak terjadi perpindahan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri yang meyebabkan ayunan lengan pada saat memukul bola menjadi lemah,

dan pada saat memukul bola masih banyak yang tidak tepat pada bagian tengah daun raket. Penguasaan pukulan long forehand yang dilakukan oleh siswa juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kemampuan fisik yang baik terutama otot lengan, salah satunya adalah dengan latihan beban raket. Latihan beban raket yang baik dapat menghasilkan pukulan long forehand yang baik. Raket beban adalah raket yang mempunyai beban lebih dari raket yang biasa digunakan dalam permainan bulutangkis. Berdasarkan teori dan penjelasan diatas maka penulis akan melakukan penelitian eksperimen menggunakan siswa SMP N 1 Tungkal Ulu sebagai sampel dalam penerapan latihan beban raket terhadap pukulan long forehand dengan judul pengaruh latihan beban raket terhadap hasil pukulan long forehand dalam permaianan bulutangkis bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu.. II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Grice (2007:01), permainan bulutangkis merupakan salah satu olahraga terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai khlayak umur, berbagai tingkat keterampilan dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Permainan bulutangkis termasuk permainan olahraga bola kecil dan dimainkan dengan menggunakan raket. Bulutangkis dapat dimainkan oleh putra dan putri, permaianan tunggal, ganda dan ganda campuran. Bulutangkis ini dimainkan di atas lapangan yang berukuran panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter. Menurut Grice (2002: 41), pukulan long forehand adalah suatu pukulan dalam permainan yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin, mengarah jauh kebelakang garis lapangan lawan. Pukulan ini digunakan untuk bertahan dan menyerang serta memperlambat tempo permainan. Pukulan ini juga digunakan untuk mengalihkan lawan kebagian paling belakang lapangan atau kearah samping lapangan. Long forehand atau forehand clear menurut Poole (2008: 28), adalah pukulan yang dilakukan dari sisi kanan lapangan dan cock dipukul dengan permukaan raket yang diarahkan melambung kebelakang dan jatuhnya cock dibidang belakang lapangan permainan lawan. Menurut Salim (2010: 62), pukulan long forehand adalah pukulan melambung kebelakang yang digunakan sebagai pertahanan dengan memberi cukup waktu untuk kembali ketempat semula sebelum lawan memukul cock atau digunakan untuk menyerang dengan mendorong lawan bergerak kearah belakang. Kegunaan utama dari pukulan long forehand dalam pertandingan adalah untuk membuat bola menjauh dari lawan seoarang pemain dan membuatnya bergerak dengan cepat. Dengan mengarahkan bola kebelakang lawan atau dengan membuat mereka lebih cepat dari yang mereka inginkan, akan membuat mereka kekurangan waktu dan lebih cepat lelah. 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya disamping bahu. 2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus menjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri. 3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada dibelakang bola. 4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus. 5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian lengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand. 6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat dibelakng shuttecock. 7. Perhatikan gerak langkah dan kesinambungan badan pada saat dan setelah memukul shuttecock. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di lapangan bulutangkis Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Tungkal Ulu selama 6 minggu dari tanggal 26 maret 2013 sampai 6 mei 2013. Pretest dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2013, kemudian diberi perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dan diakhiri dengan posttest tanggal 6 mei 2013. Berkaitan dengan penentuan besar kecilnya jumlah sampel Sudjana (1988:72) mengatakan sebagai berikut : Tidak ada ketentuan yang baku atau rumus yang pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dari karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan besar kecinya jumlah. Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi, dan jika jumlah subjek lebih dari 100, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Purposive sampling adalah sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Arikunto, 2006:139). Berdasarkan pendapat diatas maka penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 18 orang yang diambil beberapa orang dari setiap kelas. Pertama-tama dilakukan tes awal (pretest), dengan cara pelaksanaan sebagai berikut : 1. Testee melakukan pukulan long forehand setelah diberi umpan oleh pengumpan dengan service lob. 2. Setelah menerima umpan, testee melakukan pukulan long forehand. Sasaran ditujukan ke daerah belakang lapangan lawan sebelah kiri atau kanan, karena untuk daerah sasaran mempunyai nilai sama. 3. Nilai 1,2,3,dan 4 diberikan apabila bola yang dipukul masuk ke daerah lapangan lawan dan jatuh pada tempat yang sudah diberi nilai.

4. Hasil pukulan long forehand yang jatuh diatas garis sasaran atau diatas garis batas, dianggap sah dan dapat nilai 4, sedangkan untuk pukulan yang jatuh diluar daerah sasaran mendapat nilai 0, dengan catatan sebagai berikut : a) Bila pengumpan dalam menyajikan bola tidak baik, sedangkan testee tetap berusaha memukul dan masuk maka nilai yang diberikan adalah 4, tetapi bila tidak dipukul maka haknya tidak dikurangi. b) Bila penyaji memberikan umpan bola baik, tetapi testee tidak memukul maka dianggap telah melakukan pukulan dan mendapat nilai 0. c) Kesempatan melakukan sebanyak 10 kali. d) Nilai keseluruhan dijumlah sehingga nilai maksimal setiap testee yang diperoleh dari 10 kali memukul adalah 40. Cara penilaian baik atau tidaknya pukulan long forehand dapat dilihat dengan keberhasilan pukulan long forehand, ketinggian pukulan long forehand yang dilakukan, kemudian kekuatan pukulan long forehand yang dilakukan. Hal inilah yang menjadi kategori pukulan long forehand yang benar dan akan diberi nilai dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun nilai long forehand akan ditentukan dengan posisi cock jatuh pada bagian lapangan yang sudah diberi nilai. Seperti gambar di bawah ini : 4 3 2 1 X Gambar 3.7 Skala Pengukuran (Sumber : Poole, 2008:31) Keterangan : X = Tempat melakukan pukulan long forehand Cara penghitungan skor adalah apabila pukulan long forehand dilakukan dengan benar atau pukulan long forehand masuk ke daerah lawan. Setiap pukulan long forehand yang berhasil akan diberi nilai atau skor. Nilai dari 10 ( sepuluh ) kali kesempatan tersebut akan dijumlahkan, jumlah itulah yang merupakan skor dari long forehand yang dilakukan oleh sampel. Untuk pengolahan data, penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari buku metode statistik yang disusun oleh Sudjana. Adapun rumus yang digunakan adalah uji-t satu pihak. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji hipotesis digunakan statistik kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan apakah hasil yang diproleh dari latihan beban raket terhadap hasil pukulan long forehand. Yang menggunakan preetes dan posttes one group design, Maka penguji hipotesis tersebut digunakan uji t. Uji hipotesis

menggunakan uji t pada taraf kepercayaan 95% atau a = 0,05 dengan menggunakan rumus suharsimi Arikunto (2010 : 349) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pre-test kemudian diberikan perlakuan selama 18 kali pertemuan dan diakhiri dengan pengambilan post-test. Data yang diambil berupa skor dari tes kemampuan long forehand dimana setiap subjek diberi kesempatan sebanyak 10 kali melakukan pukulan long forehand, untuk melihat berapa kali subjek tersebut mampu melakukan pukulan long forehand dengan benar sesuai dengan norma tes pukulan long forehand yang telah ditentukan, maka diperoleh data tes long forehand siswa yang akan dianalisis dengan uji-t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari tabel tes awal pukulan long forehand yang tertera pada lampiran (2) diperoleh hasil 343, dengan rata-rata 19,05. Skor hasil long forehand tertinggi adalah 24 dan skor hasil long forehand terendah adalah 15. Dari hasil tes akhir long forehand siswa, diperoleh hasil 525 dengan rata-rata 29,16. Skor hasil long forehand tertinggi adalah 33 dan skor hasil long forehand terendah adalah 26. Dari hasil analisis data yang diperoleh untuk perhitungan pre-test diperoleh hasil Lhitung = 0,0349 < Ltabel = 0,239. Kemudian untuk perhitungan post-test diperoleh hasil yang tertera pada lampiran (5) Lhitung =0,1015 < Ltabel = 0,239 maka berdasarkan hasil analisis data ini dapat disimpulkan data pre-test dan post-test berdistribusi normal seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1.2.1. Hasil Analisis Uji Normalitas NO Kelas N Lhitung Ltabel Kriteria 1 Tes awal 18 0,0349 0,239 Normal 2 Tes akhir 18 0,1015 0,239 Normal Dari hasil uji homogenitas diperoleh hasil Fhitung = 0,81 < Ftabel = 2,29 maka dapat disimpulkan data pre-test dan post-test mempunyai varians homogen. Untuk lebih jelas perhatikan tabel berikut: Tabel 4.1.2.2. Hasil Uji Homogenitas No kelas N 2 Fhitung Ftabel Kriteria 1 data pre-test 18 4,17 0,81 2,29 Homogen 2 data post-test 18 5,09 Dari hasil uji homogenitas tersebut diperoleh hasil Fhitung = 0,81 < Ftabel = 2,29 maka dapat disimpulkan data pre-test dan post-test mempunyai varians homogen. Untuk lebih jelas perhatikan tabel berikut: Tabel 4.1.2.2. Hasil Uji Homogenitas No kelas N 2 Fhitung Ftabel Kriteria 1 2 data pre-test data post-test 18 18 4,17 5,09 0,81 2,29 Homogen

Perbandingan harga antara t hitung dengan nilai presentil dari tabel distribusi t, untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan (d.b.) = (n 1) = 29 diperoleh t hitung (8,23) > t tabel (1,70). Ini berarti hipotesis H1 yang diterima dan Ho ditolak. jadi dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang berarti antara latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket siswa kelas VIII SMP N 10 Kota Jambi, dapat diterima kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang menggunakan uji-t dalam penelitian ini, diharapkan melahirkan suatu kesimpulan yang tepat dan sesuai dengan data yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh harus mengacu dan tidak boleh lari dari data yang diperoleh. Dengan demikian kesimpulan yang diambil nantinya akan memperlihatkan gambaran langsung dari data yang didapatkan selama eksperimen ini dilakukan.pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah dibuat berdasarkan teori-teori tertentu secara sistematis dan dilakukan sesuai dngan langkah-langkah atau prosedur yang benar, maka penelitian dapat diterima kebenarannya. Dalam melakukan penelitian, tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kondisi awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Dan tes akhir dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh yang diperoleh setelah diberikan perlakuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan membandingkan antara tes awal dan tes akhir terhadap thitung dalam taraf α = 0.05. apabila thitung lebih besar dari ttabel berarti terdapat perbedaan yang berarti dan sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel berarti tidak ada perbedaan yang berarti. Berdasarkan hasil analisis dari tes awal dan tes akhir diperoleh thitung sebesar 15,78 sedangkan ttabel 1,790. Dari analisis yang dilakukan, hipotesis yang dikemukakan (H1) dalam penelitian ini diterima kebenarannya. Perbedaan ini dapat dilihatdari tes awal dan tes akhir memiliki hasil yang berbeda. Dengan demikian terdapat pengaruh latihan beban raket terhadap hasil pukulan long forehand dalam permainan bulutangkis bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan latihan beban raket terbukti berpengaruh secara nyata terhadap hasil pukulan long forehand bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu. Hasil dari analisis data yang dilakukan didapatkan hasil thitung sebesar 8,23 sedangkan ttabel 1,70 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan beban raket terhadap kemampuan long forehand dalam permainan bulutangkis bagi siswa putra VIII SMP Negeri 1 Tungkal Ulu.

B. Saran 1. Bagi guru olahraga diharapkan dapat menerapkan latihan beban raket untuk meningkatkan kemampuan pukulan long forehand dalam permainan bulutangkis. 2. Diharapkan bagi siswa khususnya siswa SMP N 1 Tungkal Ulu untuk berlatih lebih giat lagi agar bisa mendapatkan prestasi yang terbaik. DAFTAR PUSTAKA Alhusein, Syahril. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta : CV Seti-Aji. Agus Salim. 2010. Buku Pintar Bulutangkis. Jakarta : PT Intimedia Ciptanusantara. Aminudin. 2008. Aneka Cabang Olahraga. Bandung : CV.Mutiara Ilmu Bandung. Anonymous, bulutangkis, www Bulutangkis com. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Reinika Cipta. Dinata, Marta. 2004. Bulutangkis. Ciputat : Cerdas Jaya. Harsono. 2001. Kondisi Fisik. Bandung: Senarai pustaka. Poole, James. 2004. Belajar Bulutangkis. Bandung : Pionir Jaya. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sunarno, Agung dan R, Syaifullah D, Sihombing, 2011. Metode Penelitian Keolahragaan, Surakarta: Yuma Pustaka. Surachmad. 1990. Pengertian Populasi. Bandung: Bagas. Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis: IKIP Semarang Press. Tony, Grice. 2002. Olahraga Bulutangkis. Jakarta: sutrisno.