Universitas Pendidikan Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Pendidikan Indonesia"

Transkripsi

1 Pengaruh Pemberian Simple Feedback Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dalam Pembelajaran Bulutangkis Yuliana Denis Saputra, Yusup Hidayat, Dian Budiana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian simple feedback terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam pembelajaran bulutangkis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian menggunakan True Experimental Design yaitu Pretest Posttest Control Group Design. Sampel penelitiannya adalah siswa-siswi kelas IV dan V Sekolah Dasar Muhammadiyah 3 Kota Bandung sebanyak 24 siswa-siswi terdiri dari 12 kelompok ekperimen dan 12 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji independent samples t tes dengan bantuan Software SPSS versi 20. Adapun nilai signifikansi lebih kecil dari α yaitu (0,000 < 0,05) atau dengan p-value sebesar 4,798. Hasil penghitungan uji independent samples t tes data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lob bertahan menggunakan asumsi equal variances assumed dimana dilihat dari nilai rata-rata kelompok eksperimen yaitu 10,42 lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 7,92. Kata Kunci : Pemberian Simple Feedback, Keterampilan Dasar Lob Bertahan. PENDAHULUAN Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu dengan cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik adalah koreksi terhadap jawaban-jawaban atas respon siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Umpan balik adalah suatu proses dengan hasil atau akibat dari suatu respon untuk mengontrolnya. Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani, Suherman (2009:143) mengemukakan, Umpan balik yaitu guru mengobservasi siswa secara individu dan menilai bagaimana siswa melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu. Umpan balik terdiri beberapa macam salah satunya yaitu simple feedback, Suherman (2009:145) menjelaskan tentang Simple feedback adalah umpan balik yang hanya terfokus pada satu komponen keterampilan dalam satu saat, umpan balik ini merupakan yang paling mudah memberikannnya kepada siswa dan siswa, karena Simple feedback sering berisikan satu atau dua buah kata kunci yang menggambarkan aktivitas penyempurnaan (clue) dan diulang-ulang sebagai feedback selama praktek belajar mengajar berlangsung. Sesuai dengan uraian di atas, dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis, adapun permainan bulutangkis itu sendiri merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Hidayat (2010:8) menjelaskan bahwa permaianan bulutangkis bersifat individual yang dapat dimainkan dengan cara satu orang 26

2 melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang. Menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pemukul, lapangan permainan berbentuk segi empat dan dibatasi oleh garis dan net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Pada pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis ataupun yang lainnya pemberian umpan balik (feedback) khususnya simple feedback, sangatlah penting karena proses kegiatan pembelajaran tidak akan bisa terlepas dari pemberian umpan balik, biasanya pemberian umpan balik apabila dalam proses pembelajaran sebanyak 50% anak tidak dapat menguasai proses pembelajaran itu yang sifatnya umum, tapi yang sifatnya khusus guru dapat langsung memberikan umpan balik pada siswa yang kurang memahami tugas gerak yang sedang dipelajari. Pada pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis biasanya guru cenderung menggunakan pendekatan taktis, yang terkesan hanya main main biasa, itu memang cara yang efektif demi kelancaran kegiatan pembelajaran, apalagi kalau keadaan siswanya yang banyak, namun itu juga perlu pengawasan yang intensif dari seorang gurunya salah satunya dengan memberikan umpan balik terhadap siswanya. Dengan itu siswa akan mengetahui tugas gerak atau keterampilan yang benar sesuai dengan tujuan awal yang diinginkan atau diharapkan guru dari hasil proses pembelajaran aktivitas tersebut. Berdasarkan pemaparan yang diatas penulis melalui umpan balik (feedback) dikhususkan pada Simple feedback menginginkan informasi dalam proses kegiatan belajar mengajar, antara siswa yang diberikan umpan balik (feedback) dan siswa yang tidak diberikan umpan balik (feedback). Apakah ada pengaruh ataukah tidak, maka penulis mengambil judul Pengaruh Pemberian Simple Feedback Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan dalam Pembelajaran Bulutangkis. Dengan ini diharapkan adanya informasi yang akurat, untuk keberlangsungan proses belajar mengajar dimasa yang akan datang, khususnya pada pembelajaran permainan bulutangkis. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitiannya menggunakan True Experimental Design (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Adapaun bentuk dari True Experimental Design, yaitu menggunakan Pretest Posttest Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 O1) (O4 O3), (Sugiyono, 2010:112). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV dan V SD Muhammadiyah 3 Kota Bandung sebanyak 40 orang, kemudian untuk penentuan sampelnya pada tahap pertama, yakni pemilihan secara acak populasi yang akan dijadikan sample dari populasi 40 siswa menjadi 24 siswa dengan simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata yang ada dalam populasi itu, (Sugiyono, 2010:120). Kemudian masuk pada tahap kedua, dengan menggunakan teknik random assignment yaitu penugasan secara acak (Johnson & Christensen, 2012:288) yakni sampel yang 24 ditugaskan atau dipilih secara acak menjadi 2 kelompok yaitu 12 kelompok eksperimen dan 12 kelompok kontrol. 27

3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes keterampilan dasar lob bertahan. Tes tersebut di adaptasi dari Hidayat (2012:96). Validitas dan reliabilitas tes tersebut disajikan pada tabel 3.3. di bawah ini: Tabel Validitas dan reliabilitas lob bertahan No Jenis Tes Validitas Reliabilitas 1 Keterampilan dasar lob bertahan 0,76 0,91 Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri (Hidayat, 2012:96). 1. Definisi Konseptual Lob bertahan merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain bulutangkis khususnya pemain tunggal, karena merupakan kunci untuk mempersiapkan diri menerima serangan berikutnya. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Hidayat, (2010:65) mengungkapkan tentang pengertian lob bertahan yaitu pukulan lob yang melambung sangat tinggi dengan tujuan untuk mempersiapkan diri dengan memperbaiki posisi untuk selanjutnya memiliki cukup waktu untuk menerima serangan berikutnya. Lob bertahan termasuk jenis pukulan dari atas kepala hampir sama gerakan dengan smash ataupun dropshoot yang membedakannya adalah pukulan ini tinggi ke belakang dengan harapan lawan susah menjangkau satelkok yang kita pukul. 2. Definisi Operasional Keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis dalam penelitian ini merupakan suatu gambaran berapa besar tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis SD Muhammadiyah 3 Kota Bandung yang akan dituangkan dalam tes kemampuan dalam teknik memukul keterampilan dasar lob bertahan. 3. Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan Untuk memperoleh data mengenai keterampilan lob bertahan siswa dalam hal penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tes yang sudah baku. 1. Deskripsi tes Jenis keterampilan gerak dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah satelkok melambung ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan atau mendapatkan keseimbangan pada posisi semula. 2. Tujuan tes Mengukur ketepatan memukul kok, ke arah sasaran tertentu dengan arah satelkok melambung ke bagian belakang lapangan lawan. 3. Peralatan Lapangan bulutangkis standart, raket, net, satelkok, meteran, dua buah tiang besi setinggi 2,72 meter, tambang/pita yang direntangkan sejajar di atas net dengan jarak 4.27 meter, dan tinggi 3 meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor. 4. Petugas pelaksanaan pengetesan 28

4 Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung, pencatat, dan pengambil satelkok. 5. Pelaksanaan tes a. Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah ditentukan (titik A) paling dekat dengan net 3,35 meter dari net; b. Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah ditentukan (zona ABCD) paling dekat 3,35 meter dari net; c. Penyaji melakukan servis ke zona ABCD dan partisipan harus bergerak memukul satelkok, sehingga melewati atas tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net; d. Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali kesempatan di sediakan 6 satelkok. Jadi setiap partisipan mendapatkan 12 kesempatan untuk melakukan pukulan; e. Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net dan ajatunya tidak sampai pada zona skor maka diadakan pukulan ulang; f. Area skor: 3 = J 76 cm termasuk tebal garis (sasaran backboundary line/sesuai ukuran lapang yang ada); 2 = area H (76 cm termasuk tebal garis, 1 = area F (76 cm termasuk tebal garis, 0 = apabila satelkok jatuh diluar lapangan atau satelkok tidak melewati diatas tali 3 cm dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Lapangan untuk Pelaksanaan Tes Lob Bertahan Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri (Hidayat, 2012:139). HASIL Uji Prasyarat Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa sebaran data pada kelompok kontrol berdistribusi normal berdasarkan Shapiro-Wilk, terbukti dengan besaran nilai signifikansi lob bertahan, tersebut adalah pada pretest yaitu 0,104 dan pada posttest yaitu 0,152. Menurut Priyanto (2010:58), metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berditribusi normal. 29

5 Sedangkan untuk kelompok eksperimen, diketahui bahwa nilai signifikansi berdasarkan Shapiro-Wilk, untuk pretes yaitu 0,078 dan posttest yaitu 0,172 itu berarti lebih besar dari dari nilai signifikansi 0,05. Menurut Priyanto (2010:58), metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berditribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor hasil lob bertahan pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Uji Homogenitas Berdasarkan hasil penghitungan uji homogenitas kelompok kontrol di atas diperoleh nilai signifikansi pada kolom based on mean sebesar 0,635. Menurut Priyanto (2010), sebaran data dinyatakan berdasarkan dari variansi yang sama apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sesuai dengan hasil di atas, diperoleh nilai sebesar 0,635 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data untuk kelompok kontrol berasal dari variansi yang sama atau homogen. Sedangkan untuk kelompok eksperimen, uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi pada kolom based on mean sebesar 0,956. Menurut Priyanto (2010), sebaran data dinyatakan berdasarkan dari variansi yang sama apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sesuai dengan hasil di atas, diperoleh nilai sebesar 0,956 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data untuk kelompok eksperimen berasal dari variansi yang sama atau homogen. Uji Hipotesis Analisis Independent Samples T-Test Berdasarkan hasil uji independent samples t tes diperoleh nilai signifikansi dalam kolom levene s test for equality of variances sebesar 0,865, artinya nilai tersebut melebihi nilai α (0,865 > 0,05), ini berarti asumsi kedua varian terpenuhi (Uyanto, 2009:145). Kemudian karena asumsi kedua varian terpenuhi maka untuk melihat hasil uji independent sampel t test akan menggunakan asumsi equal variances assumed (Uyanto, 2009:145 & Priyatno, 2010) dimana pada kolom tersebut didapat p-value sebesar 4,798 dan signifikan pada 0,000 dengan menggunakan uji dua sisi (2-tailed test). Karena nilai signifikansi lebih kecil dari α yaitu (0,000 < 0,05) atau dengan p-value sebesar 4,798 yang terletak didaerah penolakan hipotesis nol, ini berarti hipotesis nol ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana dilihat dari nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yaitu (10,42 > 7,92). PEMBAHASAN Pada penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemberian simple feedback terhadap penguasaan ketarampilan teknik dasar lob bertahan, dimana jika dilihat dari hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS statistic versi 20, hasilnya cukup signifikan karena lebih tinggi dari derajat kesalahan 0,05. Adapun pengertian dari lob bertahan yang mengutip dari Hidayat (2010:65), mengungkapkan yaitu Pukulan lob yang melambung sangat tinggi dengan tujuan untuk mempersiapkan diri dengan memperbaiki posisi untuk selanjutnya memiliki cukup waktu untuk menerima serangan berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa lob bertahan tersebut merupakan jenis pukulan yang melambung tinggi ke belakang atau biasa disebut area backboundary line, dengan tujuan sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan diri untuk menerima serangan berikutnya dari lawan. Walaupun ada berbagai cara untuk mempersiapkan diri, tetapi cara yang paling efektif yaitu dengan menggunakan pukulan lob bertahan. 30

6 Dilihat dari hasil analis statistik dari Statistical Passage for Social Science (SPSS) statistic versi 20, diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi dari perbandingan hasil uji T-Test pada tabel 4.7, perbedaaan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sangat signifikan, adapun untuk kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 10,42 dan standar deviasi 1,240, sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 7,92 dan standar deviasi 1,311. Dari hasil tersebut, maka kelompok yang diberikan treatment (simple feedback) yaitu kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih besar dari kelompok kontrol. Berarti dengan pemberian umpan balik atau feedback (simple feedback) anak mengalami peningkatan kemampuan dalam proses pembelajarannya, ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Suherman (2009:143) mengemukakan tentang pengertian umpan balik yaitu Umpan balik (feedback) adalah guru mengobservasi siswa secara individu dan menilai bagaimana siswa melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu. Berdasarkan pemaparan diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberian umpan balik atau feedback (simple feedback) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan. Karena melihat dari hasil pengujian statistik dengan menggunakan Statistical Passage for Social Science (SPSS) statistic versi 20 yang terdapat perbedaan antara hasil dari kelompok eksperimen dan hasil kelompok kontrol, serta merujuk pada pendapat diatas, bahwa apabila anak mengalami peningkatan kemampuan dalam proses pembelajaran itu berarti terdapat hasil yang baik dengan adanya proses pemberian umpan balik atau feedback (simple feedback). Penelitian ini sifatnya bisa dikatakan baru, karena penulis belum menemukan sumber atau referensi yang mengarah atau memfokuskan pada pemberian umpan balik khususnya simple feedback terhadap keterampilan dasar lob bertahan dalam pembelajaran bulutangkis. Namun kaitannya dengan simple feedback, Suherman (2009:145), mengungkapkan bahwa simple feedback adalah umpan balik yang hanya terfokus pada satu komponen keterampilan dalam satu saat. Disini seorang guru memberikan umpan baliknya hanya terfokus pada pembelajaran keterampilan dasar lob bertahan. Berdasarkan hasil penelitian ini telah terbukti bahwa pemberian simple feedback mempengaruhi terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan, terbukti dengan adanya perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut di atas. Dengan kata lain bahwa pemberian simple feedback memberikan efek yang sangat signifikan terhadap hasil pembelajaran, karena jenis umpan baliknya lebih mengkhususkan atau memfokuskan pada satu komponen gerakan yang sedang dipelajari sehingga anak bisa lebih fokus terhadap umpan balik atau masukan yang diberikan oleh guru tersebut. Pada keterampilan dasar ini simple feedback memfokuskan pada cara-cara pada saat melakukan gerakan tersebut, contoh umpan balik yang diberikan oleh gurunya yaitu sesuai dengan konsep self-talk yang diungkapkan oleh Hidayat (2012:108), diantaranya dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan diantaranya (posisi siap, gerakan ke arah kok, dll), tahap pelaksanaan diantaranya (ayunan raket ke depandan perkenaan), serta tahap akhir diantaranya (gerak lanjut dan akhir gerakan). KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan uji hipotesis mulai dari bab I sampai bab IV, maka penulis dapat mengambil simpulan yaitu bahwa simple feedbak memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan. 31

7 DAFTAR PUSTAKA Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: CV. Seti-Aji. Grice, T. (2007). Bulutangkis: Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hidayat, Y. (2009). Pengantar Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika. Hidayat, Y. (2010). Bahan Ajar Permaianan Bulutangkis. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Hidayat, Y. (2012). Pengaruh Irtenvensi Straegi Multiteknik terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis, Motivasi, Olahraga, dan Kepercayaan Diri. Proposal Disertasi pada Program Doktor Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Johnson, B & Christensen, L. (2012). Educational Research. London: SAGE Publications, Inc. Juliantine, T. Dkk. (2007). Teori Latihan. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava Media. Riduan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Subarjah, H. dan Hidayat, Y. (2010). Bahan Ajar Permaianan Bulutangkis. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta. Suherman, A. (2003). Pembelajaran Permainan Bulutangkis untuk Sekolah Luar Biasa. Jakarta. Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Supriadi, E. (2013). Metodologi Riset Keperawatan. Tasikmalaya: STIK Mitra Kencana. Uyanto, S.S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. 32

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 42 BAB III METODE PENILITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat untuk melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Kawaluyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan. Tempat atau lokasi penelitian ini dilaksanakan di GOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diselidiki, menurut Sugiyono (2011:119) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan. Tempat atau lokasi penelitian ini dilaksanakan di Gor Pemuda

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai Penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi yang mengandung unsur tempat, pelaku, dan kegiatan (Nasution 1996 hlm.43 dalam Fitriani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitan Dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Desain pengertian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Populasi dan Sampel Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan terlebih dahulu populasi yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penalitian Penelitian ini dilakukan di Klub Bahana Bandung yang terletak di Jalan Diponogoro, no. 22, Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu rangkaian studi penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

Lebih terperinci

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Muhamad Willy A. 1, Jajat Darajat KN 2, Arif Wahyudi 3 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005) penelitian eksperimen atau percobaan (experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen, dimana subjek penelitian diberikan treatment berupa latihan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya mengajar komando dan resiprokal terhadap hasil belajar teknik lob dalam permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh media permainan ular tangga terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep daur air. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai temuan dari hasil penelitian dan pembahasan melalui proses tahapan-tahapan yang telah peneliti lakukan. Data yang dihasilkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 1. Deskripsi Statistik Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti karena masih merupakan skor-skor

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU OLEH NOLOSAPRIA A1D408087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II Sulistiyawati dan Erwin Fertina Jurusan Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN Sopian Eka Pratama 1 Oman Hadiana 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Karena pada penelitian ini dilakukan implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif, kemudian ingin dilihat dampaknya terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005:35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, sebab penelitian ini adalah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Jambangan 3 dan SDN Jambangan 4. Jumlah subjek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah siswi kelas X di SMK 45 Lembang yang berjumlah 215 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN: Bravo s Jurnal ISSN: 2337-7674 PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 JOMBANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013 PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013 JAMAL AGUNTA NURHAYATI LIPUTO MARSA LIE TUMBAL JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, sebab dengan penentuan atau pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen (eksperimen semu), yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengotrolan penuh terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, di mana subjek tidak dikelompokan secara acak tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Dimana penelitian akan dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG Retno Nursanti, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Progam Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP IT LUKMAN AL-HAKIM INTERNASIONAL HALAMAN JUDUL ARTIKEL E-JOURNAL Oleh : Husni Ridwan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Ruseffendi (2010:35), Penelitian eksperimen adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.mengenai metode eksperimen ini, Arikunto (1990:272) menerangkan, bahwa Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan

Lebih terperinci

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta 1 UJI PERBEDAAN KETEPATAN SMASH SILANG DAN SMASH LURUS DALAM KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 1 NGAWEN KABUPATEN BLORA 2015 Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MTs. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model Reciprocal Teaching

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen true. Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul) karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002:102)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada SD yang ada di Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Gugus Mlowokarangtalun terdiri

Lebih terperinci