BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI. Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang. untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengindraan terhadap suatu objek tertantu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN TEORI. periode reproduktif ke periode non reproduktif. Fase terakhir dalam kehidupan

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENJELANG MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau aplikasi promosi kesehatan, merupakan penunjang bagi program-program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses berhentinya masa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB II TINJAUAN TEORI. yang berarti Bulan dan Penghentian sementara yang lebih tepat. berhentinya masa menstruasi (Wirakusumah, 2004)..

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dari kata Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti jeda. Pada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 2. Manfaat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan yakni: a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek). 10

b. Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau obyek tersebut.disisni sikap subyek sudah mulai timbul. c. Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berati sikap rensponden sudah lebih baik lagi. d. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. 3. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat, yaitu: a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya ). 11

d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan a. Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat pendidikan. Maka semakin tinggi. b. Umur Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuannya pada objek (Notoatmodjo, 2003). 12

c. Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan (Nursalam, 2008). d. Sosial ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup (Nursalam, 2008). 5. Pengukuran Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo, 2005). Pengukuran pengetahuan dapat dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau responden kedalam pengetahuan yang ingin atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas, sedangkan diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas, sedangkan kualitas pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu: a. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kesioner yang benar 76 100%. b. Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kesioner yang benar 56 75%. 13

c. Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kesioner yang benar <56% (Arikunto, 2005) B. Menopause 1. Definisi Menopause Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Prawirohardjo, 2008). Produksi hormon estrogen menurun disebabkan oleh folikel indung telur (kantong indung telur) akan mengalami tingkat kerusakan yang lebih cepat sehingga pasokan folikel akhirnya habis. Percepatan kerusakan folikel ini terjadi pada usia 37 dan 38 tahun. Inhibin (suatu zat yang dihasilkan volikel) yang berkurang sehingga meningkatkan kadar Folokel Stimulating Hormon (FSH) yang dihasilkan oleh hipofisis. Kadar estrogen perempuan akan meningkat pada masa pra menopause. Kadar tersebut tidak berkurang selama kurang dari satu 14

tahun sebelum periode menstruasi berakhir. Estrogen utama yang dihasilkan dalam tubuh wanita adalah estradiol. Namun selama pra menopause, estrogen yang dihasilkan lebih banyak dari jenis berbeda yaitu estrogen yang dihasilkan didalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar progesteron mulai menurun tajam selama pra menopause. Meskipun tujuan reproduksi tidak lagi menjadi hal utama di usia ini, peran hormon-hormon tersebut yang berkaitan dengan kesehatan tetap diperlukan. Estrogen dan androgen tetap penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat. Selain itu juga bermanfaat untuk mempertahankan jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kalogen yang sehat pada kulit. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan suatu periode ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai menghentikan produksi estrogen yang mengakibatkan haid tidak muncul lagi. Hal ini dapat diartikan sebagai berhentinya kesuburan (Maharani, 2010). 2. Tahap-Tahap Menopause a. Pre menopause (klimakterium) Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan 15

sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik. Tanda-tanda wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre menopause dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode klimakterium (climacterium=tahun perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudian hilang sama sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani),sehingga berlangsung proses kemunduran. Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. Pada umumnya, menopause ini diawali dengan suatu proses pengakhiran maka munculah tanda-tanda antara lain: 1) Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur. 2) Kotoran haid yang keluar banyak sekali,ataupun sangat sedikit. 16

3) Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah. 4) Merasa pusing disertai sakit kepala. 5) Berkeringat tiada hentinya. 6) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf. Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-perubahan fisik, pada tahap pre menopause terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan (Proverawati, 2010). b. Menopause Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 miu/ml). Perubahan dan keluhan psikologi baik fisik makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun. Pada Fisik terjadi ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, penyakit mulai muncul. Pada psikologis terjadi ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi. Terjadi pada usia 17

56-60 tahun. Tanda-tanda terjadinya menopause antara lain Perdarahan, Rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala emosional, perubahan fisik yang lain (Baziad, 2008). c. Pasca Menopause Adalah setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35mIU) dan kadar estradiol sangat rendah (<30pg/ml). Rendahnya kadar estradiol mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi (Baziad, 2008). d. Senium Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut sampai usia >65 tahun (Baziad, 2008). 3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Menopause Menurut Baziad (2008) saat masuknya seorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor-faktornya yaitu : a. Menarche (umur haid pertama kali) Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause. 18

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah. c. Jumlah anak Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada peneliti yang menemukan, semakin sering melahirkan.makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatanya kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan masyarakat ekonomi kurang mampu. d. Penggunaan Obat-obat Keluarga berencana (KB) Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause. e. Merokok Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita yang tinggal diketinggian lebih dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibanding dengan wanita yang tinggal diketinggian <1000m dari permukaan laut. 19

g. Sosial ekonomi Seperti juga usia pertama mendapat haid, menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. 4. Tanda dan Gejala Menopause Menurut Baziad (2003) tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut: a. Gejolak panas b. Jantung berdebar-debar c. Gangguan tidur d. Depresi e. Mudah tersinggung,merasa takut, gelisah dan mudah marah f. Sering sakit kepala g. Cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga h. Kesemutan i. Gangguan libido j. Obstipasi k. Berat badan bertambah l. Nyeri tulang dan otot 20

5. Perubahan Tubuh atau Dampak Pada Saat Menopause Perubahan-perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid sebagai berikut : a. Uterus Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lender rahim (Atrofi endometrium) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. b. Tuba falopi Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut, endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia) menghilang. c. Ovarium (indung telur) Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang sehingga siklus haid menjadi anovulasi. d. Servik Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek. 6. Upaya-upaya menghadapi menopause a. Pola makan yang tepat Menopause adalah suatu hal yang alami, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Seorang wanita yang menginjak usia senja tetap akan memerlukan makanan bergizi untuk menjaga tubuh dan melawan 21

penyakit. Kebutuhan-kebutuhan akan jenis makanan/gizi tertentu juga akan meningkat. Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang perlu diperhatikan menurut Indarti (2010), antara lain : 1) Kebutuhan kalori Kalori yang telah dikeluarkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari digantikan oleh tubuh dengan cara makan secara teratur. Pada wanita menopause dianjurkan lebih banyak mengkonsumsi bahan makanan dari kedelai untuk menggantikan kalori yang sudah terpakai. Karena makanan yang terbuat dari kedelai mengandung estrogen yang diperlukan oleh wanita menopause yang kadar estrogen dalam tubuhnya mengalami penurunan. 2) Karbohidrat Diet rendah karbohidrat bermanfaat dalam menjaga kesehatan wanita menopause. Seperti kita ketahui bahwa sebagian wanita yang memasuki menopause kurang memperhatikan asupan makanan yang dia konsumsi. Inilah yang pada umumnya menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan di masa menopause. 22

3) Vitamin Vitamin yang diperlukan antara lain: a) Vitamin A, C, dan E untuk anti oksidan b) Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega, dan keju. c) Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada kacang-kacang dan sereal. Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein yang terkandung dalam kopi, alkohol, minuman bersoda, rempahrempah, dan makanan berlemak. b. Terapi hormon Terapi sulih hormon atau Hormon Replacement Therapi (HRT) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma menopause. Terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada seluruh kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Dengan pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat di tingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman secara fisiologis maupun psikologis (Indarti, 2010). 23

Beberapa tips yang dapat dilakukan para wanita agar menopause tak lagi menjadi semacam mimpi buruk dalam hidup menurut Indarti (2010), antara lain: 1) Berpikir positif dan jangan panik. Menerima menopause sebagai salah satu bagian dari perjalanan kehidupan normal sebagai seorang perempuan merupakan benteng yang ampuh untuk menghindari berbagai gangguan emosional. Jika gangguan psikis dapat teratasi dengan baik, seorang wanita akan memiliki kemungkinan lebih besar menjalani menopause dengan bahagia. 2) Menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Pola hidup sehat tersebut meliputi pola makan yang teratur dan mengandung gizi seimbang. Asupan vitamin dan mineral harus terjaga agar wanita terhindar dari osteoporosis saat menopause. Selain itu juga menjaga agar kulit tidak cepat keriput. 3) Melakukan olahraga secara teratur, misalnya dengan jalan kaki secara rutin pagi hari sekitar pukul 07.30-08.30 dan sore hari pukul 16.30-17.30. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan sinar matahari pada jam-jam tersebut untuk mencegah osteoporosis. 4) Konsumsi makanan yang mengandung zat makanan yang bersifat menyerupai esrogen yaitu jenis makanan yang terbuat dari bahan kedelai. Per hari diperlukan 30-50 mg. 24

5) Pada wanita menopause di sarankan untuk menghindari kafein karena dapat meningkatkan jumlah dan intensitas hot flush dan osteoporosis, serta meningkatkan kadar kolesterol. 6) Menghindari alkohol yang juga dapat meningkatkan intensitas hot flush dan memperberat osteoporosis. 7) Menghindari konsumsi garam berlebih. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan sekresi kalsium dari tulang sehingga meningkatkan resiko osteoporosis. 8) Jangan ragu konsultasi ke dokter jika mengalami gejala menopause yang sangat menggangu agar dapat mempertimbangkan HRT. 9) Pilih asupan makanan mengandung omega 3 tinggi yang terdapat pada ikan laut seperti dalam ikan salem. C. Penyuluhan 1. Definisi Penyuluhan (Effendi, 2000) Penyuluhan kesehatan berorientasi kepada perubahan perilaku yang diharapkan yaitu perilaku sehat, sehinnga mempunyai kemampuan mengenal kesehatan dirinya, keluarga dan kelompoknya dalam peningkatan kesehatan. 25

Menurut Beberapa ahli, dikemukakan definisi tentang penyuluhan kesehatan yaitu: a. Definisi penyuluhan menurut Azrul Azwar Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan, menanamkan keyakinan sehinggamasyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan lesehatan. b. Definisi penyuluhan menurut Departemen kesehatan Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga dan kelompok dan masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang dilakukan secara perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu. 2. Tujuan Penyuluhan (Effendi, 2000) a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal b. Perubahan perilaku yang terjadi yaitu perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan kearah yang lebih baik. 26

c. Pemberian pengetahuan kepada orang yang bersangkutan berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami. 3. Sasaran Penyuluhan Kesehatan Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 4. Tempat Penyelenggaraan Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan berbagai tempat diantaranya adalah : a. Di Instansi pelayanan Dapat dilakukan di RS, Puskesmas, Rumah Sakit Klinik yang dapat langsung diberikan kepada individu, keluarga mengenai penyakit, perawatan, pencegahan penyakit dan sebagainya. Tetapi dapat juga diberikan secara tidak langsung misalnya melalui poster, gambar-gambar, flampet dan sebagainya. b. Di Masyarakat Penyuluhan kesehatan di masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif terhadap keluarga dan masyarakat binaan secara menyeluruh dan terorganisir sesuai dengan masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. 5. Materi / Pesan Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dan keperawatan dari individu, kelompok, masyarakat sehingga materi yang 27

disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya: a. Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat dalam bahasa kesehariannya. b. Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengeti sasaran. c. Dalam menyampaikan materi sebaiknya menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran. d. Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran alam masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi. 6. Metode Metode dalam penyuluhan kesehatan dibagi 2 : a. Metode didaktif Pada metode didaktif yang aktif adalah orang yang melakukan penyuluhan kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberi kesempatan untuk ikut seta mengemukakan pendapatnya atau mengajuka pertanyaan-pertanyaaan apapun. 28

Proses bersifat satu arah (one way method) yang termasuk dakam metode ini adalah : 1) Secara Langsug Ceramah 2) Secara tidak langsung a) Poster b) Media cetak seperti Leaflet c) Media Elektronik b. Metode Sokratik Pada metode ini sasaran diberikan kesempatan mengemukakan pendapat, sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar, dengan demikian terbinalah komunikasi dua arah antara yang menyanpaikan pesan disatu pihak yang menerima pesan dilain pihak (two way method) Yang termasuk dalam metode ini adalah : 1) Langsung a) Diskusi b) Curah pendapat c) Demontrasi d) Simulasi e) Role playing f) Seminar g) Studi kasus 29

h) Simposium, dll 2) Tidak langsung a) Penyuluhan kesehatan melalui telepon b) Satelit komunikasi Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan atau materi yang kita sampaikan benar-benar diterima secara tepat adalah dengan mendapatkan umpan balik tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan atau materi tersebut. Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang penyampai pesan mengetahui bagaimana pesan ditangkap oleh penerima dengan baik. Metode penyampaian pesan yang baik yaitu menggunakan metode komunikasi dua arah yang belangsung apabila penyampai pesan leluasa mendapatkan umpan balik dari penerima pesan. Komunikasi dua arah yang terbuka akan memudahkan terjadinya saling memahami dalam komunikasi dan selanjutnya sangat menolong mengembangkan suatu hubungan yang memuaskan kedua belah pihak. Contoh pelaksanaan metode dua arah adalah diskusi. Diskusi adalah pembicaraan yang telah direncanakan dan telah di persiapakan tentang topik pembicaraan. Keuntungan: 30

1. Saling memberikan pendapat umpan balik antara penyampaian pesan dengan penerima pesan. 2. Dapat membuat topik yang direncanakan lebih menarik. 3. Dapat mengenal masalah dan mengolah masalah yang terkandung dalam topik. Kerugian: 1. Tidak dapat dipakai dalam kelompok besar. 2. Diskusi dapat menyimpang dari alur topik yang dibicarakan. 31

D. Kerangka Teori Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan di atas maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut: Perilaku Proses Perubahan Predisposing Factors Pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dsb Enabling Factors Ketersediaan sumber-sumber dan fasilitas. Reinforcing Factors Sikap dan perilaku petugas Komunikasi Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Sosial Training Pendidikan Kesehatan (Promosi Kesehatan) Keterangan : : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber: Modifikasi Lawrence Green dan Notoatmodjo (2003) 32

E. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan Penyuluhan Tingkat pengetahuan setelah penyuluhan Bagan 2.2 Kerangka Konsep F. Hipotesis Ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu pre menopause dalam menghadapi masa menopause sebelum dan setelah penyuluhan 33