BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. adil, sejahtera dan makmur. Keadilan dan kesejahteraan serta kemakmuran merupakan citacita

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, dan lain sebagainya membutuhkan sarana dan prasarana yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan pembangunan Indonesia. transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional disatu sisi telah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara Hukum, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

III.METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka peneliti perlu

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kototangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, pada Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, segala sesuatu dituntut untuk lebih praktis. Kondisi itu makin

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 62

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi atau pengangkutan merupakan kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. dalam konsep kesejahteraan (welfare) dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara cepat dan akurat. Berkat perkembangan teknologi komunikasi

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf sebagai perbuatan hukum sudah lama melembaga dan dipraktikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam hal pembangunan. dan perkembangan perekonomian negara, karena fungsi utama dari lembaga

BAB I PENDAHULUAN. mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kegiatan pengangkutan baik orang maupun barang telah ada sejak zaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

BAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang hasilnya dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi

BAB I PENDAHULUAN. betapa besar potensi laut sebagai sumber daya alam. Laut tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state. sesuai dengan amanat yang tersirat didalam alinea ke IV, Pembukaan

BAB I PENDAHULAUN. dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

III. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perbankan di Indonesia diatur dalam UU Nomor 10 tahun 1998

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan hal yang sudah lumrah ditemukan di banyak tempat. Seluruh wilayah di Indonesia memiliki alat transportasi yang saling menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai, danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dalam Pasal 34 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia yang berbunyi, Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Oleh karena itu untuk mempelancar roda perekonomian, menjaga, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta mempelancar hubungan dengan negara lain, dibutuhkan sistem transportasi yang memadai. Transportasi berperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan yang dapat berdampak sistemik.peran penting jasa transportasi ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang

dari dan ke seluruh pelosok tanah air. Menyadari begitu besarnya peran transportasi, maka transportasi perlu untuk ditata dalam suatu sistem transportasi nasional yang terpadu untuk mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang aman, nyaman, cepat, teratur, dan dengan biaya yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Alat transportasi di Indonesia meliputi transportasi darat, laut, dan udara. Ketiga alat transportasi tersebut memang memegang peranan yang sangat penting dan saling mengisi dalam menjalankan fungsi sebagai alat angkut orang maupun barang. Pengangkutan dalam kehidupan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting, karena didalam pengangkutan hampir semua kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat pada umumnya dapat berjalan secara lancar. Transportasi darat seperti sepeda motor yang lebih dikenal lebih umum masyarakat adalah ojek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ojek adalah sepeda atau sepeda motor yang ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang atau penyewanya untuk memperoleh (tambahan) nafkah. 1 Ojek telah banyak digunakan oleh masyarakat Jakarta sebagai salah satu alternatif dalam menghadapi kemacetan yang terjadi. Dengan berkembangnya teknologi pada saat sekarang ojek juga menawarkan berbagai macam cara kemudahan untuk penggunaaan transportasi tersebut, dimana dapat dilakukan secara online maupun non online. 1 Ana Retnoningsih dan Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Semarang:Widya Karya,2011,hlm 342.

Dengan tingkat kemacetan di Jakarta yang terlalu tinggi ojek telah menjadi salah satu sarana transportasi utama yang digunakan oleh warga Jakarta sebagai solusi kemacetan. Melihat hal tersebut, saat sekarang warga Jakarta telah mengenal adanya sebuah transportasi ojek yang berbasis online dimana pemesenanan dilakukan dengan sebuah aplikasi yang di unduh atau yang biasa di dekenal dengan kata download. Grabbike yang merupakan salah satu layanan ojek online yang ada pada aplikasi Grab ini telah dikenal luas oleh masyarakat Jakarta. Aplikasi Grab memiliki perusahaan yang bernamagrab dimana perusahaan ini melayani berbagai layanan seperti ojek,taksi,mobil di mana saja untuk siapa saja yang membutuhkan secara online. Dengan adanya inovasi ini dimana menyangkut penyelenggaraan Angkutan orang tidak dalam Trayek diatur dalam Peraturan Mentri Perhubungan yang selanjutnya disebut PERMENHUB Nomor 32 tahun 2016 dalam Pasal 2 yang menjelaskan : a. Jenis pelayanan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. b. Pengusahaan Angkutan. c. Penyelenggaraan Angkutan Umum Dengan AplikasiBerbasis Teknologi Informasi. d. Pengawasan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. e. Peran Serta Masyarakat. Tahun 2012, perusahaan Grab hadir di Indonesia sebagai Social Enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional.manajemen Grab menerapkan sistem bagi hasil dengan pengemudi ojek yang berada di bawah naungannya.

Pembagiannya adalah, 80% penghasilan untuk pengendara yang selanjutnya disebut biker grabbike dan 20%-nya untuk perusahaan Grab. Saat ini anggotanya sudah mencapai angka sekitar 1000-an. 2 Perusahaan Grab tersebut bermitra kepada bikerberpengalaman di Jakarta. Selain dapat mengantar orang ke suatu tempat, perusahaan Grab juga melayani pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain sebagainya.beberapa layanan Grab yang ditawarkan : 3 1. Grabbike Dengan menggunakan layanan ini dapat memesan ojek untuk mengantar satu orang dari satu tempat ke tempat tujuan. 2. Grabtaxi Layanan yang membantu mendapatkan layanan taksi yang cepat. 3. GrabExpress Layanan kurir secara kilat menggunakan Grabbike. Setelah berjalan kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada penumpang oleh Perusahaan Grab itu sendiri, masih banyak ditemukan kerugian-kerugian yang diterima oleh pihak penumpang khususnya penumpang Grabbike. Telah banyak penumpang yang tidak senang atas pelayanan yang diberikan oleh bikeryang bermitra dengan perusahaan Grab. Contohnya saja penumpang sering dikeluhkan masalah:dijemput terlambat oleh biker,bikerberkata kasar kepada penumpang sepanjang perjalanan,biker yang tidak jujur dalam pengembalian uang yang dibayar tunai ataucash oleh penumpang,membatalkan pesanan penumpang tanpa alasan yang jelas. 2 http://www.wikipedia.org (diakses tanggal 25 Maret 2016) 3 http://www.grab.com (diakses 25 Maret 2016)

Disini telah terlihat adanya kelemahan yang terdapat di dalam layanan Grab itu sendiri. Dapat dilihat dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang selanjutnya disebut UUPK pada Pasal 4 UUPK, hak konsumen itu sendiri: 1. Hak atas kenyamanan,keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. 2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebutsesuaidengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3. Hak atas informasi yang benar,jelas,dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. 4. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 5. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Dengan menyadari pentingnya perlindungan terhadap penumpang,maka jasa transportasi harus ditata di dalam suatu transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan penumpang yang nyaman, cepat, teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli daya masyarakat. Menyadari bahwa dalam pelaksanaan jasa transportasi pengangkutan banyak mengandung resiko, seperti kecelakaan dan hal lainnya yang dapat merugikan penumpang maupun pengendara, maka hal ini perlu untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan jasa angkutan ini. Karena itu penulis tertarik membahas masalah dalam sebuah penulisan dengan judul TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN GRAB TERHADAP PENUMPANG GRABBIKE DI JAKARTA

B. Rumusan Masalah Banyak hal yang perlu diketahui oleh masyarakat umum khususnya para konsumen pengguna jasa angkutan darat tentang manajemen keselamatan publik dalam pelaksanaan angkutan darat, berdasarkan uraian diatas maka dalam tulisan ini akan mengangkat beberapa permasalahan yang akan menjadi rumusan masalah dalam tulisan ini, diantaranya yaitu: 1. Bagaimana Tanggung Jawab Perusahaan Grab di Jakarta terhadap penumpang apabila terjadi kerugian-kerugian yang diakibatkan biker grabbike? 2. Bagaimana upaya pembinaan Perusahaan Grab terhadap biker grabbike dalam mengoptimalkan mutu layanan terhadap penumpang? 3. Apa kendala yang dihadapi perusahaan grab dalam rangka mengoptimalkan mutu layanan terhadap penumpang grabbike? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui tanggung jawab perusahaan Grab di Jakarta terhadap penumpang apabila terjadi kerugian-kerugian yang diakibatkanbiker grabbike. 2. Untuk Mengetahui upaya pembinaan Perusahaan Grab terhadap biker dalam mengoptimalkan mutu layanan terhadap penumpang. 3. Untuk mengetahui kendala perusahaan Grab dalam rangka mengoptimalkan mutu layanan terhadap penumpang grabbike.

D. Manfaat Penelitian Tulisan ini dari hasil penelitian nantinya dapat dirasakan manfaatnya baik bagi masyarakat luas. 1. Teoritis a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pengetahuan, khususnya cabang ilmu hukum yaitu hukum bisnis terkait tanggung jawab Perusahaan Grab terhadap Penumpang pengguna jasa Grabbike dalam tanggung jawab pengangkutan orang. b. Dapat menjadi bahan bacaan, referensi atau pedoman bagi penelitianpenelitian berikutnya dan perkembangan ilmu hukum khususnya dalam hal perlindungan konsumen terhadap penggunaan jasa angkutan darat. c. Agar memahami sejauh mana undang-undang berperan dalam memuat aturan-aturan dalam tanggung jawab pengangkutan orang, memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak yang sama-sama memiliki kekuatan hukum yang dilindungi, mengetahui berbagai resiko dan tanggung jawab apabila terjadi kerugian atas penumpang. 2. Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah untuk konsisten menegakkan peraturan perundang-undangan terkait dengan perlindungan hukum terhadap penumpang pengguna jasa angkutan orang.

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan materi penulisan, terkait dengan perlindungan hukum bagi pengguna jasa angkutan orang. c. Penelitian ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana informasi bagi penelitian yang akan datang terkait dengan tanggung jawab pengangkut angkutan orang terhadap penumpang atas ketidaknyaman terhadap pelayanan yang diberikan. E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, yakni pendekatan yang menekankan pada praktek di lapangan yang dikaitkan dengan aspek hukum atau peraturan yang berlaku berkenaan dengan pokok masalah yang dibahas yaitu Tanggung jawab perusahaan Grab terhadap penumpang grabbike di Jakarta. 2. Sifat penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, artinya penelitian yang memberikan data tentang suatu keadaan atau gejala-gejala sosial yang berkembang ditengahtengah masyarakat sesuai dengan fakta dan tanpa adanya rekayasa, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memeperoleh gambaran yang menyeluruh, lengkap dan sistematis tentang objek yang diteliti. 4 Penelitian deskriptif ini bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, 4 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, hlm 25

keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala lain dalam masyarakat, maka penelitian ini menggunakan: a. Populasi Populasi adalah keseluruhan unit yang berbentuk gejala atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama 5 b. Sampel Sampel yaitu bagian yang diambil dari populasi yang dijadikan sebagai sasaran penelitian. 6 Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sampel sesuai dengan sifat, karakteristik, dan ciri-ciri yang sama sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Sampel penelitian ini adalah 40 penumpang dengan mengisi kuesioner. 3. Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Artinya data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dengan membaca karya-karya ilmiah, buku-buku, maupun bahan lainnya yang terkait dengan permasalahan yang dikaji, 7 kemudian penulis mencatat bagian-bagian yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.adapun penelitian kepustakaan ini adalah dilakukan di Perpuskataan 5 Ibid hlm 95 6 Ibid., hlm 102 7 Ibid., hlm 133

Fakultas Hukum Universitas Andalas dan Perpustakaan Universitas Andalas Padang. 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Pada penelitian ini, diperoleh data dengan melihat fakta-fakta yang terdapat dilapangan yang dilakukan oleh penulis dilokasi yaitu Perusahaan Grab di jakarta. b. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah : i. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dan sumber pertama. 8 Dalam penelitian ini data tersebut berupa hasil wawancara dan responden yakni subjek atau pelaku yang terkait dengan masalah ini yaitu kepada pihak-pihak Grab Jakarta. ii. Data Sekunder Data sekunder antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. 9 Yang menjadi data sekunder antara laindata yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang bersumber : a. Bahan hukum primer 8 Ibid hlm 30. 9 Ibid, Hal 31

Bahan hukum primer pada dasarnya merupakan bentuk himpunan peraturan perundang- undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang berkaitan dengan penataan ruang diantaranya : i.undang-undang Dasar Negara Republik Indonseia Tahun 1945 (UUD 1945). ii.kitab Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). iii. Kitab Undang Hukum Dagang (KUHD). iv.undang-undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. v. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan. vi.peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek. b. Bahan hukum sekunder Pada dasarnya memberikan penjelasan atau keteranganketerangan mengenai peraturan perundang-undangan, berbentuk buku yang ditulis oleh sarjana hukum, literatur-literatur hasil penelitian yang dipublikasikan, makalah, jurnal-jurnal hukum dan data-data lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 10 c. Bahan hukum tersier 10 Ibid.,hlm.. 57.

Bahan hukum tersier ini pada dasarnya bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, berupa kamus yang digunakan untuk membantu penulis dalam menterjemahkan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.bahan ini didapat dari kamus hukum dan ensiklopedia, serta mencari diinternet yang membantu penulis untuk mendapatkan bahan penulisan yang berhubungan dengan penelitian. 4. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi Dokumen Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumendokumen yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti untuk didapatkan landasan teori dari permasalahan penelitian. Data dan dokumen-dokumen tersebut didapat pada lapangan penelitian yaitu Perusahaan Grab di Jakarta. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan adalah wawancara berstruktur, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab secara lisan. 11 penulis melakukan wawancara kepada pihak yang berkompeten sehubungan 11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 2008, hlm 229

dengan rumusan permasalahan yang dibuat yaitu kepada Salah satu karyawan perusahaan Grab. Sebelum wawancara dilakukan penulis menyiapkan pertanyaan-pertanyaan mengenai kerugian-kerugian yang menimpa penumpang grabbike. c. Kuesioner/Angket Kuesioner/Angket adalah teknik pengumpulan yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. 5. Pengolahan dan analisis data a. Pengolahan data Data yang digunakan atau yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : i. Editing Editing yaitu data yang diperoleh penulis akan diedit terlebih dahulu guna mengetahui apakah data-data yang diperoleh tersebut sudah cukup baik dan lengkap untuk mendukung pemecahan masalah yang sudah dirumuskan. 12 ii. Coding Yaitu data yang telah diedit dilakukan pemilahan atau klarifikasi data-data yang sesuai dengan yang ditetapkan. 13 Penggunaan Coding untuk 12 Bambang Sungguno, Metode Penelitian hukum, Jakarta: Radja Grafindo, 2003, hlm 125. 13 Ibid., hlm 126

pemberian tanda-tanda atau kode-kode tertentu terhadap masing-masing data,sehingga memudahkan penyusunan data. iii. Tabulating Yaitu proses penyusunan data dalam bentuk tabel. 14 tabel yang digunakan yaitu tabel sederhana yang tidak memecah lebih lanjut setiap kesatuan data dalam setiap kategori menjadi dua atau tiga sub kesatuan. b. Analisis data Setelah data primer dan data sekunder didapat, analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, artinya data yang diperoleh tidak berbentuk angka-angka, tidak memerlukan persentase dan tidak memerlukan pengukuran tertentu. Oleh sebab itu analisis ini berbentuk kalimat-kalimat/uraian-uraian yang menyeluruh, dengan gejala dan fakta yang terdapat dilapangan sehubungan dengan permasalahan yang diangkat. Semua hasil penelitian dihubungkan dengan peraturan perundangundangan terkait.setelah itu dirumuskan dalam bentuk uraian dan akhirnya ditarik kesimpulan sebagai jawaban terhadap permsalahan-permasalahan dalam penelitian. 14 Ibid.,hlm 129