BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAMI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1) Identitas Sekolah

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

BAB II KONDISI OBJEKTIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 MENES

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah.

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat SMPN 13 Bandar Lampung. Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 1.1 Sejarah Singkat SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo. SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo didirikan oleh Yayasan Hang Tuah

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok

BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

APLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH PERCONTOHAN (UNGGULAN) TAHUN 2014

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

TUGAS DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya. Tuhan turut campur tangan memberkati program ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 (BADAN WAKAF) SEMARANG

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas wilayah km² yang terdiri

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAMI SEMARANG A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang 1. Letak Geografis SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami didirikan dibawah naungan Yayasan Nurul Islami Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri Prasetyo, M.M berdiri sejak tanggal 18 Agustus 2001. Lokasi kampus yang cukup tenang, nyaman, sejuk, dan fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu yaitu berada di jalan Raya Ngaliyan Boja, tepatnya di Wonolopo Mijen Semarang. Berdasarkan badan akreditasi nasional Propinsi Jawa Tengah pertanggal 31 Maret 2005, SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah dengan akreditasi A. Luas keliling tanah seluruhnya 50.000 m 2 yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m 2 luas tanah dikuasai sekolah menurut status kepemilikan dan penggunaan, status kepemilikan bersertifikat, keseluruhan luas tanah ini terbagi menjadi 5.000 m 2 bangunan, halaman 2.500 m 2 lapangan olah raga 1.000 m 2, kebun 37.000 m 2 dan lain-lain 5.000 m 2 Adapun batas wilayah SMA Nurul Islam a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ndukuh b. Sebelah selatan berbatas dengan Desa Tempel c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Wonolopo d. Sebelah barat menempati kebun milik Nurul Islami Semarang. 46

47 2. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami memiliki komitmen menjadi lembaga pendidikan profesional, ungul dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ) b. Misi SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami melaksanakan : 1). Pendidikan yang mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2). Pendidika pesantren untuk mensantrikan peserta didik dalam kerangka pendalaman dan pengalaman al-quran dan hadits. c. Tujuan SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami mempunyai tujuan : 1). Meningkatkan IPTEK dan IMTAQ agar mampu melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi terkemuka baik di dalam maupun diluar negeri 2). Mencetak calon pemimpin yang uswatun khasanah dan akhlakul karimah 1 3. Keadaan Guru, karyawan dan siswa a. Keadaan Guru dan Ustadz SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami tahun pelajaran 2005 2006 adalah terdiri dari 22 guru denagn standar lulusan sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan, memiliki 13 ustadz (ustadz tetap/tidak tetap beserta bapak/ibu asuh) yang kompeten dibidangnya. b. Keadaan Karyawan Salah satu unsur penting dalam suatu lembaga pendidikan adalah keberadaan karyawan, karyawan disini mempunyai andil yang cukup besar dalam tugas-tugas administrasi sekolah dan memperlancar proses belajar mengajar. Adapun jumlah karyawan SMA Unggulan 1 Arsip SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang

48 Ponpes Nurul Islami sebanyak 17 karyawan, yang terdiri dari 4 karyawan Tata Usaha, 6 orang sebagai karyawan kebersihan, dan 7 orang karyawan keamanan. Dimana semua karyawan tersebut berpartisipasi dalam memperlancar proses pendidikan di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami agar berjalan efektif. c. Keadaan Peserta Didik Jumlah peserta didik terdiri dari 103 yang terbagi dalam 5 kelas, kelas I sebanyak 20 anak. Kelas II IPA, IPS sebanyak 29 anak dan Kelas III IPA, IPS sebanyak 54 anak. Selain sebagai murid di sekolah peserta didik juga berperan sebagai santri di lingkungan pesantren. Kegiatan belajar mengajar di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dilaksanakan pada pagi hari untuk sekolah di mulai pukul 06.50 13.45 dan untuk kegiatan pesantren dimulai setelah maghrib sekitar 18.30 10.00 WIB sedangkan siang harinya digunakan bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler. 4. Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler disini berfungsi sebagai upaya untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Selain itu kegiatan ekstra juga berfungsi sebagai penghilang kejenuhan peserta didik terhadap rutinitas di sekolah maupun pesantren, adapun kegiatan berupa : KIR, Musik, EEL, Bola Basket, Rebana, Paskibra, Pramuka, Khitobah, Teater, Sepak Bola, Bola Voly, Seni Baca Tulis al-quran, Mujahada, dan Pecinta Alam 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami adalah sebagai berikut : a. Perpustakaan b. Ruang kepala sekolah, Ruang tata usaha, ruang Bimbingan Konseling, Ruang materiil, ruang guru, ruang OSIS, ruang UKS, ruang koperasi, ruang BP3, ruang SPP, ruang serba guna, ruang sidang

49 c. Laboratorium : Fisika, kimia, biologi, Bahasa, Komputer, serba guna, PKK, Media d. Tempat ibadah, masjid e. Olah raga ; lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan Volley, lapangan badminton, lapangan tenis meja dan aula f. Asrama 6. Pembinaan Keagamaan / Madrasah Diniyah Madrasah diniyah Ponpes Nurul Islami formal yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Islami madrasah diniyah Nurul Islami ini berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islami yang Mottonya Mencetak Generasi Islam yang Mumpuni dari segi kualitas agamanya dan dapat berakhlakul karimah sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW. Seiring dengan kemajuan dan bertambahnya santri maka dibutuhkan segenap komponen yang ada pada madrasah diniyah seperti adanya khodimul ma had yang tugasnya mengatur aktifitas kegiatan malam seperti = Madrasah diniyah, pengajian wetonan, dan bandongan, semaan al-quran, al-barzanzi serta khitobah 3 bahasa. 2 Selain khodimul ma had juga ada ustadz asuh, adapun tugasnya adalah mengontrol dan mengurusi santri pada waktu malam termasuk membangunkan subuh para santri dan tidak ketinggalan pula mereka juga menjadi guru pada waktu madrasah diniyah berlangsung. 3 2 Arsip ponpes Nurul Islami 3 Wawancara dengan Bp. Abadi (Khodimul Ma had) pada tanggal 20 Februari 2006

50 7. Struktur Organisasi Struktur Organisasi SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Tahun Pelajaran 2005 29006 Komite Sekolah Kepala Sekolah Sukidjo Kepala Tata Usaha Setyorini, S.Sos Waka Sek Kurikulum Nursetyo, W Waka Sek Kesiswaan Nur Afnan Guru Wakasek Sarana Prasarana - Waka Sek Hub Kerjasama Masyarakat Joko Kumoro Siswa Sistem Administrasi dan Manajemen serta penanggungjawaban bidang a. Kepala sekolah Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai : 1). Manajer, yaitu satu-satunya adalah mengorganisasikan semua kegiatan sekolah, seperti kegiatan belajar mengajar dan kegiatan administrasi 2). Administrator, yaitu menyelenggarakan administrasi sekolah meliputi bidang kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, perkantoran, keuangan, perpustakaan, bimbingan dan konseling, UKM, kegiatan kesiswaan, sarana dan prasarana dan hubungan dengan masyarakat.

51 3). Supervisor, yaitu menyelenggarakan kegiatan supervise terhadap kegiatan dan sarana prasarana sekolah b. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah mempunyai tanggung jawab langsung dengan kepala sekolah dalam membantu kepala sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan membuat program kegiatan dan jadwal pelaksanaan 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Ketenagaan 5) Pengkoordinasian 6) Pengawasan 7) Penilaian 8) Identifikasi dan Pengumpulan 9) Penyusunan Laporan Wakil kepala sekolah, bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya, yaitu : (a) Wakil kepala sekolah, bidang kurikulum yang mengatur dan menyusun program bidang kurikulum (b) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang mengatur dan membina program kegiatan siswa (c) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, yang mengatur kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar (d) Wakil kepala sekolah bidang humas, yang mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komiter sekolah, masyarakat, lembaga pemerintahan, dunia dan usaha, lembaga sosial

52 c. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien d. Wali kelas Wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan edukasi dan administrasi kelas e. Guru Guru bimbingan konseling bertanggungjawab melaksanakan kegiatan bimbingan konseling di sekolah f. Perpustakaan sekolah (kondisi perpustakaan) Kondisi perpustakaan bertanggung jawab pengadaan buku atau bahan pustaka atau media elektronik B. Pelaksanaan Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang 1. Perencanaan Perencanaan merupakan landasan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, hal ini dilakukan agar tujuan program dapat tercapai. Proses perencanaan di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dalam penyusunannya dilakukan oleh guru pembimbing berdasarkan apa yang dibutuhkan peserta didik dengan segala keunikan dan permasalahan yang biasa muncul pada remaja. Kondisi sekolah yang juga berasrama menjadikan program bimbingan dan konseling yang di selenggarakan lebih bervariasi mengingat permasalahan yang mungkin dialami lebih komplek hal ini di sebabkan kondisi peserta didik yang jauh dari keluarga, beban pelajaran yang banyak otomatis bertambah banyak pula permasalaham yang dihadapi. Dalam merencanakan program guru pembimbing merujuk pada kegiatan atau pelaksanaan program tahun lalu dan juga berdasarkan pada permasalahan yang banyak dialami oleh peserta didik pada tahun

53 sebelumnya. Penyusunan program ini di lakukan pada awal tahun pelajaran yang tersusun dalam Program Kerja Tahunan Bimbingan dan Konseling. (Dapat dilihat dalam lampiran) Adapun kegiatan yang di laksanakan meliputi: a. Penyusunan program kegiatan Penyusunan program merupakan seperangkat kegiatan merumuskan masalah dan tujuan, bentuk-bentuk kegiatan, personal, fasilitas, anggaran serta berbagai bentuk usulan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, yang di laksanakan pada bulan Juli dan Januari. b. Konsultasi Konsultasi program adalah kegiatan pertemuan atau rapat antara pembimbing dengan petugas lain seperti Kepala Sekolah atau Khodimul ma'had untuk membahas rancangan program, yang di laksanakan pada bulan Juli dan Agustus. c. Penyediaan Fasilitas, dilaksanakan pada bulan Juli, Agustus, Januari dan Februari. Fasilitas yang diperlukan antara lain: 1) Ruang bimbingan 2) Alat perlengkapan ruangan, terdiri dari : a) Tempat penyimpanan data b) Papan tulis dan papan pengumuman 2. Pengorganisasian Semua pihak di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami sangat mendukung atas kegiatan bimbingan dan konseling dikarenakan adanya kesadaran sekolah akan pentingnya kegiatan yang bertujuan untuk lebih memahami dan membantu peserta didik dengan segala keunikan dan permasalahan yang ada, dalam penanganannya antara wali kelas, guru pembimbing dan guru mata pelajaran saling berkordinasi yang kemudian dikonsultasikan kepada kepala sekolah atau khodimul ma'had dan juga

54 pimpinan yayasan, yang selanjutnya dibuat keputusan akhir.keterkaitan ini terlihat dalam bagan : Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami Semarang Yayasan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Tenaga Ahli Instansi lain Tata Usaha Guru Mata Pelajaran Guru Pembimbing Wali Kelas S i s w a Keterangan : : Garis Koordinasi : Garis Komando Bagan tersebut menjelaskan bahwa semua pihak ikut berperan dalam memberikan bimbingan dan juga turut serta dalam membantu permasalahan yang dihadapi peserta didik, guru bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami selain bertugas sebagai pelaksana layanan juga sebagai koordinator pelaksana program, ini dikarenakan jumlah guru BK di SMA ini hanya satu orang. Sebagai koordinator, guru bimbingan dan konseling diantaranya bertugas menyusun dan melaksanakan program layanan, namun sebelumnya

55 dikoordinasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait dalam proses layanan, pengkoordinasian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran bersama dengan semua personil sekolah. 4 Kelancaran pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, sarana prasarana, program kerja dan juga peran peserta didik di sekolah, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelayanan bimbingan dan konseling tentunya semua pihak di sekolah ikut berperan serta dalam menunjang pelaksanaannya. a. Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling berfungsi untuk memfasilitasi segala program agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sebagai motivator, dan juga sebagai evaluator setiap program-program yang telah dilaksanakan, pemberian motivasi ini di lakukan secara terprogram ketika rapat sekolah, namun di setiap kesempatan kepala sekolah selalu memberi spirit kepada guru pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya. Kemudian memberikan saran-saran konstruktif agar kebutuhan siswa akan bimbingan dan konseling lebih terpenuhi, karena hal ini dapat mempengaruhi prestasi peserta didik dalam belajar. 5 b. Peran Pimpinan Pondok Pesantren Dalam manajemen bimbingan dan konseling pondok pesantren menyerahkan sepenuhnya kepada koordinator guru bimbingan konseling. Pondok pesantren mendukung penuh semua program yang diselenggarakan dengan catatan semua demi kebaikan peserta didik 4 Wawancara dengan Bu Lut Tamaro (Guru pembimbing) pada tanggal 6 Maret 2006 5 Wawancara dengan Bapak Sukidjo (Kepala Sekolah), pada tanggal 21Februari 2006

56 dan mengharapkan dengan program yang baik visi, misi sekolah dapat terwujud. 6 c. Peran guru Seperti halnya kepala sekolah maupun pimpinan pondok pesantren guru dan ustadz di SMA Unggulan Pondok Pesantren menyerahkan penuh apa yang menjadi program bimbingan dan konseling, guru dan ustadz mendukung atas terselenggaranya bimbingan konseling di sekolah dengan semua program-program yang diselenggarakan. 7 3. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling a. Pelaksanaan program Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Pondok Pesantren Nurul Islami berdasarkan program kerja yang telah disusun pada awal tahun, pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan mengikuti pola kerja yang sistematis, sehingga program bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan program terdiri dari pengumpulan data dan layanan bimbingan dan konseling : 1) Layanan pengumpulan data, meliputi : a) Kondisi fisik b) Kondisi psikis c) Keadaan keluarga d) Hubungan sosial e) Riwayat pendidikan, hasil belajar, nilai mata pelajaran f) Pengalaman ekstrakurikuler dan kegiatan dari luar sekolah g) Minat dan cita-cita khusus yang ingin dicapai h) Prestasi yang pernah dicapai i) Dan lain-lain 6 Wawancara dengan Bapak Abadi (Khodimul Ma'had), pada tanggal 25 Februari 2006 7 Wawancara dengan Bapak. Jazuli, pada tanggal 22 Februari 2006

57 2) Program Program bimbingan adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode tertentu (W.S Winkle:105). Dalam menyusun program bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami berdasarkan pada pola 17 dan mengacu pada buku panduan pelayanan bimbingan dan konseling. I Wawasan umum Bimbingan dan Konseling 4 Bidang Bimbingan Pribadi Sosial Belajar Karier 7 Jenis Layanan Orientasi Informasi Penempatan dan Penyaluran Pembelajaran Konseling individu Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok 5 Kegiatan pendukung Aplikasi Instrumentasi Himpunan Data Konferensi Kasus Kunjungan Rumah Alih tangan Kasus Pola 17 Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari pendidikan di sekolah termasuk di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami, secara umum bimbingan yang di selenggarakan membantu peserta didik dalam membina kepribadian dan memecahkan

58 masalah serta mengembangkan bakat minatnya, dan semua program yang dilaksanakan semata-mata demi kebutuhan peserta didik. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami di laksanakan oleh 1 guru pembimbing yang berlatar belakang sarjana pendidikan dari jurusan BK untuk 103 peserta didik, adapun tugas-tugas yang di laksanakan adalah: 1) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling, 2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka menghadapi masalah-masalah yang di hadapi oleh peserta didik tentang kesulitan belajar, 3) Memberikan layanan dan bimbingan kepada peserta didik agar berprestasi dalam kegiatan belajar, 4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada peserta didik dan memberikan gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan yang sesuai, 5) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling, 6) Menyusun hasil penilaian bimbingan dan konseling, 7) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling. 8 b. Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Pon-pes Nurul Islami tidak ada jadwal khusus dalam kurikulum. Namun kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka kepala sekolah memberi kebijakan khusus bahwa setiap satu bulan sekali bimbingan dan konseling di jadwalkan masuk kelas yaitu pada minggu pertama, untuk kelas I dan II, sedangkan untuk kelas III dua kali sebulan dengan jadwal yang insidental, hal ini di karenakan bimbingan konseling ingin menciptakan bahwa layanan program bimbingan konseling bukanlah 8 Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, pada tanggal 21 Februari 2006

59 layanan yang menjenuhkan melainkan bimbingan konseling sendiri mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak-anak, jadi tidak perlu layanan tersebut di berikan monoton di dalam kelas melainkan setiap saat peserta didik bisa memanfaatkan layanan tersebut, adapun jam pelajaran yang digunakan adalah bergantian dengan mata pelajaran PAI, hal ini di sebabkan materi yang terdapat dalam pelajaran agama banyak juga disampaikan ketika madrasah diniyah. 1) Layanan bimbingan dan konseling a) Bidang layanan Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami, meliputi: (1) Bidang bimbingan pribadi Bidang bimbingan pribadi merupakan pelayanan bidang bimbingan dalam rangka membantu peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Materi yang di berikan diantaranya adalah mengenai pengelolaan waktu ketika dalam asrama, mengatasi kejenuhan, cara mengidentifikasi diri sendiri. Bimbingan ini dapat di lakukan secara klasikal ataupun berkelompok, hal ini di sesuaikan dengan kebutuhan peserta didik terhadap program bimbingan. (2) Bidang bimbingan sosial Bidang bimbingan sosial adalah pelayanan bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik memahami diri dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tangung jawab sosial. Bimbingan dilakukan oleh semua pihak di lingkungan sekolah dan pesantren seperti anjuran agar bersikap sopan terhadap siapa saja baik kepada guru,

60 orang tua dan sesama teman. Materi ini di sampaikan oleh ustadz di pesantren berkaitan dengan pembinaan akhlak. Sedangkan materi yang diberikan oleh guru pembimbing misalnya mengenai kiat sukses dalam bergaul, dan cara menjalin persahabatan. (3) Bidang bimbingan belajar Bidang bimbingan belajar merupakan pelayanan bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan ini sebagian besar di laksanakan oleh guru pembimbing materinya berisi tentang;cara belajar yang efektif, cara membagi waktu, cara mudah menghafal dan lain sebagainya. (4) Bidang bimbingan karir Pelayanan bidang bimbingan karir di sekolah di tujukan untuk mengenal potensi diri sebagai prasarat mempersiapkan masa depan karir masing-masing. Materi dalam bimbingan karir berupa pemilihan jurusan, pemilihan jenis perguruan tinggi dan karir yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Pelaksanan bimbingan karir ini di lakukan oleh guru pembimbing. Dalam pelaksanaan ke-empat bidang bimbingan tersebut tentang waktu dan obyek sasarannya di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang secara spesifik tidak terjadwal dengan jelas dikarenakan materi-materi tersebut di sampaikan secara insidental kepada siapa saja yang membutuhkan terhadap materi-materi tersebut.

61 b) Isi Layanan (1) Layanan orientasi, adalah layanan yang bertujuan agar peserta didik memahami lingkungan yang baru di masukinya dan juga membantu untuk beradaptasi terhadap situasi atau kondisi yang baru di hadapinya, materi layanan yang di berikan adalah tentang pengenalan pada sekolah dan lingkungan pesantren untuk kelas I yang di sampaikan oleh guru pembimbing dan pengasuh di lingkungan pondok pesantren. Adapun pelaksanaan layanannya terprogram pada bulan Juli dan Agustus. (2) Layanan informasi, layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang hal-hal yang di butuhkan peserta didik, materi layanan diantaranya adalah mengenai tata tertib sekolah, narkoba, permasalahan-permasalahan remaja dan juga sex education. Sasarannya adalah peserta didik kelas I, II, III yang secara terprogram di laksanakan pada bulan Agustus, Oktober, Februari dan April. (3) Layanan penempatan dan pembelajaran, layanan yang di berikan adalah membantu dalam memperoleh atau memilih kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai, merencanakan pilihan jurusan di perguruan tinggi, petunjuk mengikuti PMDK, dan lapangan kerja yang sesuai dengan bakat minatnya. Sasarnya dalah peserta didik kelas II dan III yang di laksanakan pada bulan Oktober, November, April dan Mei. (4) Layanan pembelajaran, layanan yang di berikan adalah membantu peserta didik agar dapat belajar dengan efektif, efisien, dapat menggunakan waktu luang, belajar kelompok bersama di asrama, mengatasi kesulitan belajar pada diri sendiri dan juga cara bersaing dalam belajar yang kreatif. Sasarannya dalah kelas I, II, III yang di laksanakan pada bulan Juli, Oktober, Januari dan April.

62 (5) Layanan bimbingan kelompok, layanan ini di tujukan untuk permasalahan umum yang di alami peserta didik, seperti masalah remaja, kenakalan remaja, kehidupan di asrama, kebersihan, cita-cita dan masa depan. Sasarannya adalah peserta didik kelas I, II, III yang di laksanakan pada bulan September, Desember, Maret dan Juni. (6) Layanan konseling kelompok, dalam konseling kelompok ini bertujuan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan bolos sekolah, telat masuk, hubungan dengan guru atau teman. Sarannya dalah peserta didik kelas I, II, III yang dilaksanakan pada Bulan November dan Mei. (7) Layanan konseling individu, konseling ini di maksudkan sebagai khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien atau peserta didik dengan guru pembimbing dalam rangka pengentasan masalahnya. Sarannya adalah peserta didik pada kelas I, II, III yang pelaksanaannya secara insidental kapanpun peserta didik membutuhkan guru pembimbing dalam upaya membantu mencari bantuan terhadap pemecahan masalahnya. c) Kegiatan Pendukung (1) Kunjungan rumah, secara insidental terhadap peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih karena masalah, guru bimbingan dan konseling melaksanakan kunjungan rumah pada peserta didik untuk memperoleh informasi dan membangun kerjasama dalam menangani permasalahan yang kadang di hadapi. Obyek sasarannya adalah peserta didik kelas I, II, III yang dilakukan secara insidental. (2) Himpunan data, ini dilaksanakan untuk menghimpun datafakta atau keterangan tentang diri peserta didik termasuk bakat dan minatnya. Obyek sasarannya adalah peserta didik kelas I, yang di laksanakan pada bulan Juli dan Agustus.

63 (3) Alih tangan kasus, terhadap masalah yang di hadapi peserta didik namun guru pembimbing merasa tidak mampu atau bukan wilayahnya, maka bimbingan dan konseling menjadikan alih tangan kasus kepada pihak yang lebih tepat, seperti masalah peserta didik dengan belajar, sering kecapean dan cepat lelah atau kurang konsentrasi karena ada masalah dengan penglihatannya. Obyek sasarannya adalah peserta didik kelas I, II, III dengan waktu insidental. (4) Konferensi Kasus, konferensi kasus dilaksanakan oleh guru pembimbing, peserta didik, orang tua dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam suatu pertemuan. Obyek sasarannya dalah peserta didik kelas I, II, III dengan waktu insidental. 9 2) Pelaksana layanan bimbingan dan konseling Dalam upaya memberikan layanan bimbingan dan konseling guru pembimbing selalu berkonsultasi dengan semua pihak sekolah dan pesantren karena pelaksanaan bimbingan dan konseling disini selain berdasarkan kaidah-kaidah pada program bimbingan dan konseling juga lebih menekankan pada pendekatan keagamaan, dimana setiap permasalahan yang muncul di usahakan agar nilai-nilai keagamaan yang dipelajari di pesentren bisa diterapkan. 9 Wawancara dengan Bu. Lut Tamaro (Guru Bimbingan Konseling), pada tanggal 22 dan 25 Februari 2006

didik. 10 Peran kepala sekolah dalam proses bimbingan adalah 64 BP3 Guru Pembina Mekanisme Penanganan Siswa bermasalah di sekolah Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Tenaga Ahli Instansi lain Guru Pembelajaran Wali Kelas Guru Pembimbing Guru Piket Peserta Didik Bagan tersebut menjelaskan bahwa tugas untuk menangani segala permasalahan peserta didik bukan hanya tugas dari guru pembimbing melainkan semua yang terlibat dalam proses pendidikan mempunyai andil dalam membimbing peserta didik agar menjadi lebih baik. Pelaksanaan bimbingan di SMA Unggulan Popes Nurul Islami banyak di lakukan oleh kepala sekolah, khodimul ma'had, guru maupun ustadz, misalnya bimbingan yang berkenaan dengan pemecahan masalah peserta didik baik ketika berada di sekolah maupun di asrama. Hal ini disebabkan frekuensi pertemuannya lebih banyak di banding dengan guru pembimbing. Pelaksanaan bimbingan adalah ketika mereka menyampaikan materi pelajaran di mana guru atau ustadz menyisipkan nilai-nilai atau aturan yang seharusnya maupun tidak seharusnya dilakukan oleh peserta berupa pemberian nasehat-nasehat kepada peserta didik ketika jam kosong, dan pendekatan keagamaan seperti istighosah yang di 10 wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling pada tanggal 28 Februari 2006

dzikir. 12 Sedangkan peran guru atau ustadz disini adalah membantu 65 lakukan 1 kali semingu. pemberian bimbingan juga terlihat ketika kepala sekolah memberikan pengarahan kepada peserta didik saat akan ujian, mereka diarahkan untuk berdoa bersama (istighosah) dengan tujuan meminta petunjuk agar ujian yang akan dilaksanakan dapat berjalan lancar. Pendekatan keagamaan dalam penanganan paserta didik dirasakan sangat bermanfaat hal ini dikarenakan adanya kesadaran dan penghayatan anak tentang pengamalan agama cukup tinggi. 11 Di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami istilah Kyai di sebut juga dengan Khodimul Ma had yang artinya pelayan Pesantren, jadi kyai di sini bukanlah tokoh sentral dalam yayasan melainkan semua pihak saling berkoordinasi. Peran khodimul ma had dalam pelaksanaan bimbingan konseling adalah membantu guru pembimbing dalam memberi layanan, selain sebagai kyai juga bertugas mengajar santri di pesantren untuk pelajaran akhlak dan tasawuf yang dilaksanakan dua kali seminggu, oleh karena itu pada setiap kesempatan khodimul ma had bisa selalu mengarahkan santri agar selalu berlaku dan bertutur sesuai dengan tuntunan agama dengan menanamkan nilai-nilai rohaniah atau nilai-nilai spiritual dengan terapi dzikir dan muhasabah, hal ini sejalan dengan tujuan dari SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami yaitu membentuk peserta didik atau santri yang ahli fikir dan ahli guru pembimbing dalam program layanan, guru dan ustadz sangat mendukung penuh segala program yang diselenggarakan hal ini karena kesadaran adanya seseorang yang dapat di jadikan tempat curhat, tempat berkeluh kesah ketika peserta didik mengalami masalah karena kepribadian peserta didik yang bervariasi mereka 11 Wawancara dengan Bp. Sukidjo (Kepala Sekolah), pada tanggal 21 Februari 2006 12 Wawancara dengan Bp. Abadi ( Khodimul Ma had ), pada tanggal 25 Februari 2006

66 cenderung memilih tempat bercerita yang cocok menurut mereka, sehingga semua pihak di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami ikut berperan serta dalam proses membimbing peserta didik kearah yang lebih baik. 13 Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, pengumpulan data peserta didik menyangkut keadaan dirinya yang meliputi kondisi fisik dan psikis maupun latar belakang kehidupannya. Data ini sangat diperlukan dalam proses pemberian layanan, karena segala permasalahan yang dialami oleh peserta didik tidak akan lepas dari keadaan sebelumnya apa yang menjadi kebiasaan. Kesenangan dan harapannya setelah itu layanan yang diberikan pun berdasarkan hasil analisis data tersebut sehingga sekolah mengupayakan agar semua kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi dan tujuan sekolahpun terlaksana. Dalam penyampaian materi dan upaya penyelesaian masalah peserta didik sekolah menggunakan teknik atau metode khusus yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik yang dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan individual atau kelompok dan juga menggunakan metode atau alat apabila bila di butuhkan dengan tujuan memperlancar kegiatan. Pengaktifan nara sumber dalam pelaksanaan kegiatan di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Semarang berusaha memanfaatkan nara sumber yang ada di lingkungan sekolah diantaranya guru olahraga, guru kesenian, serta ustadz dan juga mengundang nara sumber dariluar apabila diperlukan. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatannya guru pembimbing banyak memanfaatkan waktu di luar jam sekolah separti ketika peserta didik berada dalam asrama. 14 13 Wawancara dengan Bp. Jazuli (Guru dan Ustadz), pada tanggal 22 Februari 2006 14 Wawancara dengan Bu Lut Tamaro (Guru Pembimbing), pada tanggal 13 Maret 2006

67 4. Pengarahan, supervisi dan penilaian kegiatan bimbingan dan konseling di SMA Setelah melewati tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya dalam manajemen bimbingan dan konseling adalah pengarahan, di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dikarenakan koordinator guru bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling itu sendiri maka segala hal yang berkaitan dengan program di konsultasikan kepada pihak sekolah terutama kepada kepala sekolah dan khodimul ma had, hal ini berkaitan dengan apa yang harus dilakukan dan hal-hal yang harus ditingkatkan dalam proses pemberian layanan. Konsultasi yang dilanjutkan pemberian arahan kepada guru pembimbing oleh kepala sekolah ini dilakukan sewaktu-waktu ketika memperoleh kesulitan dalam penanganan peserta didik di lapangan, pengarahan secara terprogram dilaksanakan ketika rapat dengan pihak sekolah, pada akhir bulan, akhir semester ataupun akhir tahun pelajaran. Supervisi di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dilakukan ketika pertemuan guru dan pihak sekolah yaitu dalam rapat dan diskusi mengenai pembinaan sekolah, disini masukan-masukan dari kepala sekolah atau guru-guru yang lain sangat bermanfaat untuk pelaksanaan layanan di karenakan tugas untuk membina peserta didik menjadi seperti apa yang diharapkan bukan hanya tugas dari guru bimbingan dan konseling melainkan tanggung jawab semua pihak sekolah, maka diskusi tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan pikiran-pikiran atau pendapat oleh guruguru yang lain sangat membantu dalam penyelesaian masalah peserta didik. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengetahui daya guna dan hasil guna pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, persiapan pelaksanaan evaluasi di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami meliputi : menetapkan aspek-aspek yang dievaluasi, kriteria keberhasilan, alat atau instrument yang diperlukan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program

68 bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami, seberapa jauh program bimbingan dan konseling dapat terlaksana, program-program apa yang tidak terlaksana, serta mengidentifikasi faktorfaktor yang menjadi penghambat penyelenggaraan bimbingan dan konseling sebagai usaha untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan bimbingan dan konseling. (format penilaian terdapat dalam lampiran) Pelaksanaan evaluasi tidak akan mempunyai arti penting tanpa ada tindaklanjut. Tindaklanjut dari evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan agar dapat memanfaatkan hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk program kegiatan lebih lanjut seperti : a. Memilih alternatif program yang paling tepat untuk kegiatan berikutnya, b. Menyusun program yang disesuaikan dan dibutuhkan c. Menyempurnakan program-program yang belum dapat dilaksanakan dengan sempurna. Jadi hasil dari evaluasi program perlu diikuti dengan tindak lanjut sebagai follow up dari evaluasi. Pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut dilaksanakan di setiap akhir tahun khususnya oleh kepala sekolah dan petugas bimbingan dan konseling. Dalam penilaian dan evaluasi tindak lanjut ini yang paling berperan sebagai manajer adalah guru pembimbing, karena semua tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami diserahkan penuh kepada guru pembimbing untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap program yang diselenggarakan, yang nantinya akan dipertanggung jawabkan kepada pimpinan sekolah. Evaluasi program ataupun evaluasi pelaksanaan di lakukan pada bulan Desember dan Juni. 15 15 Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, tanggal 21 dan 24 Maret 2006