BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi memang bukan pembunuh sejati, tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer (Myrank, 2009). Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang terdapat di negara maju (Utama & Tjokronogoro, 1983). Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke dan komplikasi lainnya (Palmer, 2007). Potter & Perry (2005) mengatakan hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian karena akibat stroke dan faktor yang memperberat timbulnya infark miokard atau serangan jantung pada penderita hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat dikontrol, maka diperlukan ketelatenan dan biaya yang cukup mahal. Banyak orang yang menderita penyakit tersebut tetapi tidak menyadarinya. Penyakit ini berjalan terus seumur hidup dan sering tanpa adanya keluhan yang khas selama belum ada komplikasi pada organ tubuh (Yundini, 2006). Tekanan darah dinyatakan tinggi bila tekanan sistoliknya adalah 140 mmhg atau lebih secara terus-menerus dan tekanan diastoliknya 90 mmhg atau lebih secara terus-menerus (Sheps, 2005), dimana tekanan sistolik yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berkontraksi memompa darah ke sirkulasi sedangkan tekanan diastolik yaitu tekanan paling rendah yang terjadi diantara dua denyut
jantung (Palmer, 2007), dalam mengontrol hipertensi dapat memanfaatkan pengobatan secara non-farmakologi dengan obat alternatif berbahan baku mengkudu yang bisa dijangkau dari segi materil. Indonesia berdasarkan hasil survei INA-MONICA (Multinational Monitoring of Trends and Determinants In Cardiovascular Disease) tahun 1988 angka hipertensi mencapai 14,9%, jumlah penderita hipertensi terus meningkat hingga 16,9% pada survei 5 tahun kemudian. Gaya hidup modern telah membuat hipertensi menjadi masalah besar. Indonesia prevalensi hipertensi cukup tinggi 7% sampai 22%, bahkan berdasarkan hasil penelitian, penderita akan berujung pada penyakit jantung 75%, stroke 15% dan gagal ginjal 10%. Penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia, dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8%-28,6% penduduk yang berusia di atas 20 tahun adalah penderita hipertensi (indoskripsi.com/2009). Ditinjau perbandingan antara perempuan dan laki - laki, ternyata perempuan lebih banyak menderita hipertensi. Laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk perempuan. Prevalensi di Sumatra Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan, sedangkan daerah perkotaan di Jakarta didapatkan 14,6% pria dan 13,7% perempuan (Yudini, 2006). Muhammadun (2010) mengatakan pada populasi umum, kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata, hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria, namun setelah terhadi menopause (biasanya setelah usia 50
tahun), tekanan darah wanita terus meningkat hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan pada wanita. Antisipasi dari permasalahan tersebut perlu diberikan terobosan baru kepada masyarakat bahwa pengobatan non-farmakologi mengkudu (Morinda citrifolis) dapat menjadi pilihan alternatif yang bagus baik dari segi ekonomis atau manfaatnya, Solomon (1998) menuliskan bahwa mengkudu mengandung scopoletin yang mampu mengikat serotonin yaitu senyawa kimia yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan tekanan darah meningkat, sehingga dapat disimpulkan konsumsi buah mengkudu dalam jumlah tertentu dapat menurunkan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi (Rukmana, 2002). Anggapan back to nature mengisyaratkan pentingnya tanaman obat bagi kesehatan khususnya mengkudu disamping obat - obatan sintesis. Mengingat tanaman ini sering kita jumpai di lingkungan kita dan mempunyai manfaat yang besar pula, sehingga diharapkan dengan melakukan pengobatan hipertensi secara non-farmakologi dengan menggunakan mengkudu (Morinda citrifolis), tekanan darah pada penderita diharapkan menurun. Seperti halnya di daerah beringin pasar VII Tembung, berdasarkan data kelurahan tahun 2009, jumlah penduduk di daerah tersebut sebanyak 1625 orang. Dari jumlah penduduk tersebut sebanyak 5% melaporkan mengalami tekanan darah tinggi. Jumlah ini belum termasuk mereka yang tidak memeriksakan diri ke puskesmas setempat karena beberapa alasan, karena tidak mau meminum obat ataupun pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerja setiap hari sehingga tidak
ada waktu untuk berobat dan selain itu penduduk setempat lebih mau mengkonsumsi obat tradisional dari pada obat berbahan kimia. Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) pada penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. 2. Masalah Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) pada tekanan darah darah tinggi di Desa Beringin Pasar VII Tembung? 3. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan pada penelitian ini adalah Bagaimana pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) pada penurunan tekanan darah oleh penderita tekanan darah tinggi di Desa Beringin Pasar VII Tembung? 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana resiko pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) pada penderita tekanan darah tinggi di Desa Beringin Pasar VII Tembung.
5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 5.1 Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi. 5.2 Praktek Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi, sehingga informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perawat dalam asuhan keperawatan dan pendidikan kesehatan pada penderita hipertensi dan keluarganya. 5.3 Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi penelitian keperawatan mengenai pemanfaatan mengkudu (Morinda citrifolis) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Peneliti mengharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan penelitian tentang perbandingan mengkudu (Morinda citrifolis) dengan tanaman yang lain terhadap penurunan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi.