PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS ( TWO STAY TWO STRAY )

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Economic Education Analysis Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Joyful Learning Journal

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI SMP AL INAYAH PURWOSARI PASURUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Harini SMPN 17 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 2 MAN 2 PONOROGO SKRIPSI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Economic Education Analysis Journal

Peningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

Transkripsi:

Jurnal Edumath, Volume 3 No. 2, (2017) Hlm. 138-146 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR Suprapto SMP Negeri 3 Pringsewu email: s2suprapto@gmail.com Abstract Abstract The implementation of TSTS learning with window shopping activities can foster student interest and improve mathematics learning outcomes. Students have extensive opportunities to work together and learn to communicate the results of their group discussions. The study aims to improve the learning outcomes of building flat side space. Subjects in this study were students of class VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Lesson Year 2014/2015. The study was conducted in 2 cycles, each cycle consisting of 3 meetings. The instrument used is the script about test and observation sheet of learning activities. To know the students' initial ability before being given the action the students are given pretest with the average result reaching 54,76. After the treatment, the average value of the test in the first cycle reached 69.86 and on the second cycle the average test value reached 80.88. In conclusion, the implementation of TSTS learning with window shopping activities can improve the learning outcomes of building the flat-side room of students of grade VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Lesson Year 2014/2015. Keywords: Two Stay Two Stray, Window Shopping Abstrak: Implementasi pembelajaran TSTS dengan aktivitas window shopping dapat mendorong minat siswa dan meningkatkan hasil belajar matematika. Siswa memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dan belajar mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar membangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Pelajaran Tahun 2014/2015. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, masingmasing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah naskah uji dan lembar observasi kegiatan belajar. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi tindakan, siswa diberi pretest dengan hasil rata-rata mencapai 54,76. Setelah diobati, nilai rata-rata tes pada siklus I mencapai 69,86 dan pada siklus kedua nilai uji rata-rata mencapai 80,88. Kesimpulannya, penerapan pembelajaran TSTS dengan aktivitas window shopping dapat meningkatkan hasil belajar membangun ruang sisipan datar siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Pelajaran Tahun 2014/2015. Kata kunci: Two Stay Two Stray, Window Shopping Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath 138

Suprapto... 1. PENDAHULUAN Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah banyaknya siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menarik dan sulit dipahami. Dilain pihak, kegiatan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru sedangkan siswa cenderung pasif. Siswa juga tidak memiliki keberanian bertanya kepada guru bila ada hal yang belum dipahaminya. Guru matematika juga terbiasa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara yang konvensional dan mekanistik. Pada tahap awal guru memberikan penjelasan tentang materi atau konsep baru, kemudian dilanjutkan pemberian contoh soal dan diselesaikan oleh guru, selanjutnya siswa diberikan soalsoal latihan dengan cara penyelesaian yang sama seperti yang dijelaskan oleh guru. Slavin (2009) mengemukakan bahwa salah satu strategi pembelajaran yang dinilai mampu membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran matematika adalah strategi pembelajaran kooperatif. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar matematika. Siswa akan memiliki kesempatan yang luas untuk bekerja sama dalam kelompoknya serta belajar mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif serta terlibat langsung dalam pembelajaran. Guru dapat melibatkan siswa yang memiliki kemampuan matematika lebih tinggi untuk membantu rekanrekannya yang memiliki kemampuan matematika kurang dalam menyelesaikan tugas dan memahami konsep. Siswa akan aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan, di lain pihak guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa tetapi guru harus dapat menjadi fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Yusritawati (2009) menyebutkan 138

Penerapan Pembelajaran TSTS Dengan Aktifitas Window Shopping... merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong anggota kelompok untuk memperoleh konsep secara mendalam melalui pemberian peran pada siswa. Siswa di ajak untuk bekerjasama dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Suprijono (2009) menjelaskan model diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi kelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan. Menurut Lie (Jupri,2010) struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain dengan cara: (1) Peserta didik bekerja sama dalam kelompok; (2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain; (3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka; (4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; (5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Sementara itu dalam aktifitas window shopping siswa berjalan-jalan melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain yang ditempel di dinding atau jendela kelas mereka. Siswa yang berkunjung tidak hanya melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya. Kegiatan window shopping dalam pembelajaran akan membuat siswa saling berkomunikasi dalam memahami materi pembelajaran 139

Suprapto... serta memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Aktifitas window shopping ini sangat menarik dan menyenangkan, karena di samping adanya kerja kelompok juga terdapat kegiatan tutor sebaya. Pada umumnya siswa merasa senang melakukan aktifitas belajar di luar kelas, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Pada umumnya siswa sangat antusias dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari cara siswa tersebut dalam menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada siswa yang bertanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping dapat meningkatkan hasil belajar bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015? Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar bangun ruang sisi datar serta meningkatkan motivasi dan aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. 2. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pringsewu yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No.996 Pringsewu, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Pelaksanaan tindakan terdiri dari: Perencanaan tindakan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Action), Observasi tindakan (Observation), dan Refleksi (Reflection). Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik tes dan observasi. Tes tertulis menggunakan soal yang berbentuk uraian. Setiap akhir pertemuan siswa diberikan tes dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Observasi kegiatan pembelajaran diperlukan untuk mendapatkan data tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat pelaksanaan proses pembelajaran oleh seorang observer. 140

Penerapan Pembelajaran TSTS Dengan Aktifitas Window Shopping... Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: soal tes hasil belajar dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Soal tes terdiri dari 4 butir soal yang berbentuk uraian dengan maksud agar dapat dianalisis jawaban siswa sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana hasil belajar siswa. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan pada setiap pertemuan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Instrumen yang berupa lembar observasi pembelajaran dipergunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Hasil tes dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan menentukan nilai maksimum, nilai minimum, dan menghitung nilai rata-rata. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, rata-rata nilai ini dibandingkan dan dianalisis mulai dari pertemuan I siklus I hingga pertemuan III siklus II, sedangkan analisis hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan analisis non statistik. Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping dikatakan telah berlangsung dengan baik apabila setiap fase pembelajaran memiliki kriteria minimal baik. Adapun kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah: rata-rata nilai tes minimal 74 dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal minimal 85%. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian diawali dengan penjelasan umum tentang skenario pelaksanaan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas Window Shopping. Setelah para siswa memahami tentang skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa. Pada tahap selanjutnya setiap kelompok diberi tugas untuk mengerjakan sub pokok bahasan yang berbeda. Pada awal pelaksanaan tindakan, situasi kegiatan pembelajaran belum berjalan dengan baik. Interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya, setiap siswa mulai berperan aktif saat pembelajaran berlangsung, di mana setiap anggota kelompok turut serta dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Pencarian informasi melalui aktifitas window shopping juga telah diikuti oleh siswa dengan penuh antusias dan menyenangkan. Namun demikian beberapa kelompok masih perlu didampingi dan 141

Suprapto... dibimbing, khususnya ketika akan menyiapkan lembaran pameran hasil kerja kelompok, begitu pula ketika mereka akan melakukan presentasi. Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, siswa diberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar. Dari hasil tes kemampuan awal tersebut diperoleh informasi tentang rendahnya hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar pada Gambar 1 berikut. menunjukkan perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya siswa diberikan tindakan dengan aktifitas window shopping. Penilaian hasil belajar dilakukan setiap akhir pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar setelah diberi tindakan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Hasil tes pada pertemuan I siklus I diperoleh nilai maksimum 80, nilai minimum 45, dan rata-rata 65,35. Terdapat 75 25 54,76 5 Siswa Belum Tuntas 29 0 20 40 60 80 Gambar 1. Hasil tes kemampuan awal Pada Gambar 1 nampak bahwa hasil 18 siswa telah berhasil mencapai KKM sedangkan 16 siswa lainnya belum mencapai KKM. Hasil tes pada akhir pertemuan pertama siklus I ini telah mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan hasil tes awal sebelum siswa diberi perlakuan/tindakan seperti terlihat pada Gambar 2 berikut: tes kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan/tindakan tidak memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan 45 80 perolehan nilai maksimum 75, nilai 65,35 minimum 25, dan rata-rata 54,76. Dari hasil 18 tes tersebut hanya 5 orang siswa yang Siswa Belum Tuntas 16 berhasil mencapai KKM sedangkan 29 siswa lainnya belum berhasil mencapai KKM. Hasil tes kemampuan awal ini Gambar 2. Hasil tes pada pertemuan I siklus I 142

Penerapan Pembelajaran TSTS Dengan Aktifitas Window Shopping... Selanjutnya pada akhir pertemuan II siklus I siswa diberi tes kembali untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Adapun hasil tes pada pertemuan II siklus I nampak pada Gambar 3 berikut: Siswa Belum Nilai Siswa Belum 9 25 12 22 45 60 80 70,12 Gambar 3. Hasil tes pada pertemuan II siklus I Hasil tes pada pertemuan II siklus I adalah sebagai berikut: nilai maksimum 80, nilai minimum 45, dan rata-rata 70,12. Terdapat 22 siswa telah berhasil mencapai KKM sedangkan 12 siswa lainnya belum dapat mencapai KKM. Akhir pertemuan III siklus I siswa diberi tes kembali untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran TSTS dengan aktifitas window shopping. 85 74,12 Gambar 4. Hasil tes pada pertemuan III siklus I Hasil tes pada pertemuan III siklus I diperoleh nilai maksimum 85, nilai minimum 60, dan rata-rata 74,12. Terdapat 25 siswa telah berhasil mencapai KKM sedangkan 9 siswa lainnya belum berhasil mencapai KKM. Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar pada materi bangun ruang sisi datar. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada siklus II. Pada akhir pertemuan I siklus II siswa diberi tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Adapun hasil tes pada pertemuan I siklus II adalah pada Gambar 5 berikut: Siswa Belum Tuntas 6 28 60 90 77,5 Gambar 5. Hasil tes pada pertemuan I siklus II Hasil tes pada pertemuan I siklus II adalah sebagai berikut: nilai maksimum 90, nilai minimum 60, dan rata-rata 77,50. Siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 28 siswa sedangkan 6 siswa lainnya belum dapat mencapai KKM. 143

Suprapto... Selanjutnya pada akhir pertemuan II siklus II siswa diberikan tes kembali dengan hasil sebagai berikut: nilai maksimum 90, nilai minimum 70, dan ratarata 80,15. Siswa telah berhasil mencapai KKM sebanyak 30 siswa sedangkan 4 siswa lainnya belum dapat mencapai KKM. Siswa Belum 4 Siswa Belum Tuntas 30 1 33 70 80,15 70 90 Gambar 6. Hasil tes pada pertemuan II siklus II Pada akhir siklus II siswa diberi tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Hasil tes pada pertemuan III siklus II adalah sebagai berikut: nilai maksimum 95, nilai minimum 70, dan rata-rata 85,00. Siswa telah berhasil mencapai KKM sebanyak 33 siswa sedangkan 1 siswa lainnya belum dapat mencapai KKM. 95 85,00 Gambar 7. Hasil tes pada pertemuan III siklus II Pelaksanaan tindakan telah berjalan dengan baik sesuai dengan fase-fase dengan aktifitas window shopping. Seluruh siswa yang menjadi subyek penelitian juga telah berpartisipasi aktif. Pada umumnya para siswa merasa senang, antusias, dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan dengan aktifitas window shopping yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Hasil observasi pelaksanaan tindakan mulai dari awal siklus I hingga siklus II berakhir memperlihatkan pelaksanaan pembelajaran telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan fase-fase pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan aktifitas window shopping. Pada pelaksanaan pertemuan pertama siklus I kegiatan pembelajaran belum berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi yang memperoleh nilai cukup pada semua fase pembelajaran. Siswa diberikan motivasi agar berperan aktif selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal ini membuahkan hasil yang baik dengan aktifitas yang diperlihatkan siswa. Aktifitas window shopping pun yang pada awalnya tidak dapat berjalan sama sekali secara berangsur dapat berjalan dengan baik. Para siswa sangat antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan 144

Penerapan Pembelajaran TSTS Dengan Aktifitas Window Shopping... dengan aktifitas window shopping ini. Pada akhir siklus II seluruh fase pembelajaran telah berjalan amat baik. Berdasarkan hasil tes setiap akhir pertemuan selama tindakan mulai pertemuan I siklus I hingga pertemuan III siklus II, diperoleh peningkatan yang signifikan pada hasil belajar bangun ruang sisi datar siswa, seperti terlihat pada Tabel.1 berikut: Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Tes Ketuntasan Siklus Pertemuan Rerata Belum Tuntas Tuntas Pra Siklus 54,76 5 29 Pertemuan I 65,35 18 16 Pertemuan II 70,12 22 12 Siklus I Pertemuan III 74,12 25 9 Rerata 69,86 Pertemuan I 77,50 28 6 Pertemuan II 80,15 30 4 Siklus II Pertemuan III 85,00 33 1 dengan rata-rata nilai tes pada siklus I mencapai 69,86 yang berarti telah mengalami peningkatan sebesar 27,57% dari hasil tes kemampuan awal. Selanjutnya, pada pelaksanaan siklus II didapatkan hasil yang memuaskan berupa peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada hasil yang didapatkan pada akhir siklus II yang telah mengalami peningkatan kembali dengan rata-rata mencapai 80,88 yang berarti telah mengalami peningkatan sebesar 15,77% bila dibandingkan dengan rata-rata nilai tes pada akhir siklus I. Pada akhir siklus II hampir semua siswa telah berhasil mencapai KKM. Hal ini berarti, penerapan dengan aktifitas window shopping dapat meningkatkan hasil belajar bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015. Rerata 80,88 Dari Tabel.1 di atas nampak bahwa dari pertemuan pertama siklus I hingga pertemuan ketiga siklus II rata-rata nilai tes mengalami peningkatan yang signifikan, demikian pula banyak siswa yang telah berhasil mencapai KKM telah mengalami peningkatan. Pada siklus I didapatkan hasil yang memuaskan pada hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada hasil yang diperoleh 85,00 90,00 77,50 80,15 80,00 74,12 70,12 65,35 70,00 54,76 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Awal P1S1 P2S1 P3S1 P1S2 P2S2 P3S2 Gambar 8. Peningkatan rata-rata nilai tes 145

Suprapto... 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan penerapan dengan aktifitas window shopping dapat meningkatkan hasil belajar bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015 serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan matematis dan mengkomunikasikan pengetahuannya kepada teman sebayanya. Yusritawati. (2009). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray terhadap Kemampuan Representasi Matematika Siswa SMP. diunduh dari http://furahasekai.wordpress.com/2011/ 09/07/pembelajarankooperatif-tipe-twostay-two-stray/ tanggal 1 Juni 2014. 5. DAFTAR PUSTAKA Jupri.(2010).Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Pokok Segi Empat Kelas VII.C MTs Taqwal Ilah Tembalang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. [online] Tersedia di http://library.walisongo.ac.id/digilib/file s/disk1/121/jtptiain-gdl-juprinim31-6039-1-skrispi-p.pdf tanggal 2 juni 2014. Slavin,R.E.2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik.Bandung: Nusa Media. Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:PT.Pustaka Pelajar. 146