BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Unit Emergency Section adalah suatu panel busbar yang terdapat pada unit yang digunakan untuk menyalurkan daya guna peralatan penting unit 380/220V, antara lain Turbine AC Lube Oil, Turning Gear, Generator Seal Oil Pump dan Jacking Oil Pump. Peralatan penting tersebut harus tetap beroperasi walaupun unit sedang mengalami gangguan (blackout). Hal ini dikarenakan peralatan pada Unit Emergency Section memiliki hubungan dengan peralatan utama pembangkit, seperti Turbin dan Air Preheater. Apabila terjadi gangguan pada peralatan Unit Emergency Section, maka peralatan utama pembangkit juga akan mengalami gangguan, sehingga pemeliharaan dan kontinuitas daya pada Unit Emergency Section sangat diperlukan dalam mendukung penyaluran energy listrik. Pada PLTU Banten 3 Lontar Unit Emergency Section memperoleh suplai daya dari Emergency Diesel Generator (EDG) dan Unit PC Section, baik Unit Auxiliary Transformer (UAT) maupun Start-Up Standby Transformer (SST). Dalam kondisi normal operasi, Unit Emergency Section memperoleh suplai daya dari Unit PC Section (UAT), sedangkan Emergency Diesel Generator (EDG) beroperasi ketika unit mengalami gangguan (blackout). Apabila terjadi gangguan pada unit dan suplai daya dari Unit PC Section (UAT) hilang, maka EDG secara otomatis akan langsung memback-up suplai daya ke Unit Emergency Section. Ketika suplai daya Unit PC Section (SST) telah tersedia, maka diperlukan adanya pemindahan suplai daya dari EDG ke Unit PC Section oleh operator, karena EDG tidak mampu bertahan lama dalam menyuplai Unit Emergency Section. Namun, pemindahan suplai daya dari EDG ke Unit PC Section saat ini masih kurang handal, dikarenakan tidak adanya fasilitas pemindahan suplai daya dari EDG ke Unit PC Section. Sehingga ketika dilakukan pemindahan suplai daya, suplai daya Unit Emergency Section dari EDG harus dilepas, setelah itu suplai daya 1
2 dari Unit PC Section dapat dimasukkan ke Unit Emergency Section. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan yang terdapat pada Unit Emergency Section, dimana peralatan Unit Emergency Section dapat mengalami vibrasi. Oleh karena itu, untuk mengurangi permasalahan tersebut, penulis merencanakan untuk melakukan sistem sinkronisasi, yaitu menggabungkan suplai daya dari EDG dengan Unit PC Section, dengan cara menambahkan parameter sinkronisasi, seperti voltmeter, frequency meter, dan synchroscope pada panel Unit Emergency Section, sehingga diharapkan kontinuitas daya pada Unit Emergency Section dapat terjaga dan operator tidak perlu melakukan start peralatan Unit Emergency Section kembali. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang menjadi pokok pembahasan pada laporan proyek akhir ini adalah : a. Bagaimana proses pemindahan suplai daya dari Emergency Diesel Generator (EDG) ke Unit PC Section saat ini. b. Mengapa Unit Emergency Section mengalami kehilangan daya (power loss) saat dilakukan pemindahan suplai daya dari Emergency Diesel Generator (EDG) ke Unit PC Section. c. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan laporan pada proyek akhir ini adalah : a. Mengetahui proses pemindahan suplai daya dari Emergency Diesel Generator (EDG) ke Unit PC Section saat ini. b. Mengetahui terjadinya kehilangan daya (power loss) pada Unit Emergency Section.
3 c. Memperoleh solusi untuk mengurangi permasalahan terjadinya kehilangan daya (power loss) pada Unit Emergency Section. d. Merancang dan mensimulasikan sistem sinkronisasi antara Emergency Diesel Generator (EDG) dengan Unit PC Section. 1.4. Batasan Masalah Pembatasan masalah ini dilakukan untuk membatasi masalah yang diambil oleh penulis, sehingga pembahasan yang diambil tidak sampai meluas diluar pokok bahasan dan penyusunan laporan menjadi sistematis serta mudah dimengerti. Penulisan laporan proyek akhir ini ditekankan pada hal hal berikut : a. Perancangan dilakukan dengan menambahkan beberapa parameter sinkronisasi pada panel Unit Emergency Section. b. Sinkronisasi dilakukan antara Emergency Diesel Generator dengan Unit PC Section yang memperoleh suplai daya dari SST, dengan mengatur output EDG. c. Penulis tidak ikut dalam pengujian EDG dilapangan. d. Penulis hanya melakukan perancangan sistem dan disimulasikan. e. Perancangan disimulasikan dengan bantuan software Festo Fluidsim dan ETAP. 1.5. Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan penyusunan laporan proyek akhir ini dilakukan pada : Waktu : 1 Februari 2016 s/d 1 Juni 2016 Tempat : PT. Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan Banten 3 Lontar Alamat : Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Telp./ Fax : 021-36651415/ 021-36651213
4 1.6. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan proyek akhir ini, penulis menggunakan beberapa metodologi, antara lain : a. Pengamatan di lapangan Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke unit PLTU Banten 3 Lontar dan mengambil data berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. b. Wawancara dan diskusi Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung ke pegawai yang bertugas di PLTU Banten 3 Lontar. c. Pengambilan literatur pendukung Yaitu dengan meminjam dan meminta berbagai literatur pendukung di perpustakaan PLTU Banten 3 Lontar sebagai sumber pendukung dalam pembuatan laporan proyek akhir. d. Studi pustaka Yaitu dengan mengumpulkan data berdasarkan literatur sebagai pembanding dan pelengkap data yang didapat di lapangan. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika dalam pembahasan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang akan dikemukakan dalam laporan. Adapun susunan sistematika laporan ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, jadwal pelaksanaan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan proyek akhir. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang dasar dasar sinkronisasi, syarat sinkronisasi, induksi elektromagnetik, genset, circuit breaker, jenis jenis circuit breaker, beban listrik dan analisis aliran tegangan.
5 BAB III : PERANCANGAN SISTEM SINKRONISASI Pada bab ini menjelaskan tentang perlunya dilakukan sinkronisasi, peralatan yang digunakan pada perancangan sinkronisasi, dan pemasangan peralatan sinkronisasi pada Unit Emergency Section. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang data kejadian EDG beroperasi, simulasi kerja rangkaian, pengujian tenpa beban dan berbeban pada EDG, pengujian sinkronisasi melalui ETAP, analisa resiko, perbandingan sebelum dan setelah dimodifikasi dan manfaat yang diperoleh perusahaan. BAB V : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari laporan proyek akhir ini, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan kehandalan Unit Emergency Section pada PLTU Banten 3 Lontar.