KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

BAB I PENDAHULUAN. Ludwig Jahn yang disebut sebut sebagai bapak senam. keterampilan dan menanamkann nilai-nilai mental spiritual.

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Menurut Arikunto Suharsimi (2010:203) metode penelitian adalah

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

Oleh MUHAMMAD NURHAMZAH Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Agus Mulyadi, M.Pd.

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

ABSTRACT KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP BACKHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS. By: I WAYAN GANDI ATMAJA.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

JURNAL HUBUNGAN OTOT TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN T DALAM PENCAK SILAT TERHADAP SISWA KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENENDANG KE ARAH GAWANG. Jurnal. Oleh RANDI TIRTA SAPUTRA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, POWER TUNGKAI, LINGKAR PAHA, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LONGPASS. Jurnal. Oleh RENDIZA DONI RAMAWAN

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

THE EFFECT OF ABDOMNAL STRENGHT AND ARM MUSCLE STRENGHT IN THE ABILITY OF SHOT-PUT STYLE SIDEWAYS IN CLASS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI ACADEMIC YEAR

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

JURNAL. Oleh: HENGKI SAPUTRA NPM: Dibimbing oleh : 1. BUDIMAN AGUNG PRATAMA, M.Pd 2. YULINGGA NANDA HANIEF, M.Or

Transkripsi:

1 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND Jurnal Oleh Aal Ardiansyah FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRACT CONTRIBUTION ARM STRENGTH, LEG STRENGTH, STOMACH STRENGTH AND ABDOMINAL ON HANDSTAND ABILITY By: Aal Ardiansyah Mentor: Dr. Rahmat Hermawan, M.Pd. Drs. Usman Adam, M.Pd. This study aims to determine the contribution of arm strength, leg strength, the strength of the abdominal and back strength to the ability of a handstand on a class XI SMA N 1 Bandar The method used is a survey with a one-shot approach models. The sample of this study were 45 students. Sampling is using proportional random sampling technique. Data were analyzed using simple linear regression. The results showed that the strength of the arm has a correlation coefficient of 0.366 with a contribution of 36.6%, the strength of the leg has a correlation coefficient of 0.257 with a contribution of 25.7%, abdominal strength has a correlation coefficient of 0.212 with a contribution of 21.2%, the strength of the back has a coefficient correlation of 0.150 with a contribution of 15.0%. Conclusion of this study shows that the arm strength make greater contributions to the handstand ability compared with other variables. Keywords: handstand, arm strength, abdominal strength, back strength, leg strength, contribution.

3 ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND Oleh: Aal Ardiansyah Pembimbing: Dr. Rahmat Hermawan, M.Pd. Drs. Usman Adam, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung terhadap kemampuan handstand pada Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan one shot model. Sampel dari penelitian ini berjumlah 45 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan lengan memiliki koefisien korelasi 0,366 dengan kontribusi sebesar 36,6%, kekuatan tungkai memiliki koefisien korelasi 0,257 dengan kontribusi sebesar 25,7%, kekuatan perut memiliki koefisien korelasi 0,212 dengan kontribusi sebesar 21,2%, kekuatan punggung memiliki koefisien korelasi 0,150 dengan kontribusi sebesar 15,0%. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa kekuatan lengan memberikan kontribusi lebih besar terhadap kemampuan handstand dibandingkan dengan variabel lainnya. Kata kunci : handstand, kekuatan lengan, kekuatan perut, kekuatan punggung, kekuatan tungkai, kontribusi..

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Handstand atau berdiri dengan tangan merupakan bagian dari senam lantai, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Agus Mahendra (2000: 48) bahwa handstand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Keberhasilan gerakan hanstand didukung oleh beberapa faktor, antara lain faktor fisik seperti kekuatan dan power. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kemampuan handstand para siswa di sekolah SMA N 1 Bandar Sribhawono relatif masih kurang, dilihat dari masih banyaknya siswa yang belum optimal dalam melakukan gerakan Dari permasalahan di atas, peneliti berpendapat bahwa banyaknya kesalahan dan kegagalan yang dialami siswa pada saat melakukan handstand dikarenakan kondisi fisik para siswa yang kurang siap, yang berawal dari pemberian latihan kondisi fisik saat pemanasan yang kurang tepat. Maka dapat diketahui yang menjadi dasar kesulitan adalah faktor fisik yang merupakan faktor utama yang paling berperan untuk melakukan handstand dengan baik. Dari beberapa unsur kondisi fisik yang mendukung kemampuan gerakan handstand, peneliti ingin menekankan faktor-faktor fisik yang menunjang keberhasilan handstand dilihat dari segi otot-otot yang berhubungan dengan kemampuan Menurut peneliti otot-otot yang paling dominan dalam menunjang keberhasilan handstand yaitu kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung. Menurut hasil pengamatan di SMA N 1 Bandar Sribhawono, didasarkan data-data yang diperoleh siswa memiliki berbagai kemampuan fisik yang berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Dengan demikian kemampuan yang dimiliki siswa dalam melakukan handstand berbeda pula. Maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Kontribusi kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung terhadap siswa kelas XI SMA N 1 Bandar Sribhawono. Identifikasi Masalah Dari berbagai masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Banyak kegagalan dan kesalahan yang dilakukan siawa SMA N 1 Bandar Sribhawono dalam melakukan 2. Kemampuan handstand para siswa yang masih rendah. 3. Unsur kondisi fisik seperti kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung mempengaruhi keberhasilan 4. Belum diketahuinya seberapa besar kontribusi aspek-aspek fisik yang mempengaruhi kemampuan Rumusan Masalah 1. Seberapa besar kontribusi kekuatan lengan terhadap

5 Sribhawono? 2. Seberapa besar kontribusi kekuatan tungkai terhadap Sribhawono? 3. Seberapa besar kontribusi kekuatan perut terhadap Sribhawono? 4. Seberapa besar kontribusi kekuatan punggung terhadap Sribhawono? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang diangkat adalah : 1. Besarnya kontribusi kekuatan lengan terhadap kemampuan SMA N 1Bandar 2. Besarnya kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan SMA N 1Bandar 3. Besarnya kontribusi kekuatan perut terhadap kemampuan SMA N 1Bandar 4. Besarnya kontribusi kekuatan punggung terhadap kemampuan SMA N 1Bandar Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Sekolah Sebagai informasi sekaligus peningkatan penguasaan materi senam khususnya gerakan 2. Bagi Guru Sebagai informasi dalam memberikan materi senam kepada siswanya. 3. Bagi Pelatih Dapat menerapkan cara melatih handstand yang benar dan tepat. 4. Bagi Program Studi Penjaskes Sebagai informasi sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian dan pelaksanaan pembelajaran senam lantai. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Senam Senam menurut Imam Hidayat dkk yang dikutip Mahmudi Sholeh (1992: 2), Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Sedangkan Imam Hidayat (1995) yang dikutip Agus Mahendra (2000 : 9) menyatakan, Senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan dengan sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

6 senam adalah latihan jasmani atau olahraga yang bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan tertentu. Jenis-jenis Senam Jenis-jenis senam berdasarkan FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yang dikutip dalam Agus Mahendra (2000 : 11-12) mengklasifikasikan senam menjadi enam kelompok yaitu : (1) Senam Artistik, (2) Senam ritmik sportif, (3) Senam akrobatik, (4) Senam aerobik sport, (5) Senam trampoline, (6) Senam umum. Handstand Handstand adalah senam lantai yang menggunakan kekuatan tubuh dimana dengan cara berdiri dengan dua tangan dan badan di atas. Handstand merupakan salah satu materi senam yang penguasaan rangkaian keterampilan geraknya dilakukan secara berurutan. Kekuatan Lengan Kekuatan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk menunjang aktivitas fisik. Kerja otot yang maksimal dapat meningkatkan kemampuan kerja seseorang yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi individu dalam berolahraga. Senada dengan hal itu (Djoko Pekik Irianto, 2002: 66) menyatakan kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan. Kekuatan dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) Kekuatan umum, (2) Kekuatan khusus, (3) Kekuatan eksplosive, (4) Kekuatan daya tahan, (5) Kekuatan maksimum, (6) Kekuatan absolut, dan (7) Kekuatan relatif. Kekuatan Tungkai Setiap jenis keterampilan dalam olahraga dilakukan oleh sekelompok otot tertentu. Kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan persyarafan otot untuk mengatasi suatu perlawanan atau hambatan dari luar dan dalam (Adnan Fardi, 2004: 6). Kerja otot yang maksimal dapat meningkatkan kemampuan kerja seseorang yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi individu dalam berolahraga. Menurut Sudarminto (1992: 60-61) tungkai terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri atas pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai bawah terdiri atas lutut sampai kaki. Kekuatan Perut Otot perut merupakan otot-otot batang badan (Raven, 1981:12). Lebih lanjut Raven mengatakan bahwa otot perut merupakan otototot penegak badan selain otot punggung. Kekuatan otot perut merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan pada perut. Kekuatan Punggung Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal (Ismaryati, 2008: 111) kekuatan punggung adalah kwalitas yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot punggung dalam kontraksi yang maksimal.

7 Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 pada siswa kelas XI SMA N 1 Bandar : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan punggung terhadap kemampuan SMA N 1 Bandar H1 : Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan lengan terhadap H0 : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan lengan terhadap kemampuan SMA N 1 Bandar H2 : Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap H0 : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan SMA N 1 Bandar H3 : Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan perut terhadap H0 : Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan perut terhadap kemampuan handstand pada siswa kelas XI SMA N 1 Bandar H4 : Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan punggung terhadap kemampuan handstand III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan. Dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana atau regresi linier tunggal. Membahas hubungan variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Sesuai dengan judul penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung terhadap kemampuan SMA N 1 Bandar Populasi dan Sampel Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 106) Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi merupakan sumber data yang sangat penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak mungkin terlaksana. Dari pengertian tersebut populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2014 2015 sebanyak 299 orang.

8 Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 108) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat di atas penulis mengambil sampel sebesar 15 % dari 299 populasi. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 siswa. Vabriabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini ada empat variabel bebas, yaitu : 1. Kekuatan lengan (X1) 2. Kekuatan tungkai (X2) 3. Kekuatan perut (X3) 4. Kekuatan punggung (X4) 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang nilainya bergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel terikat adalah kemampuan handstand (Y). Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:265) bahwa untuk memperoleh data data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian tes dan pengukuran melalui metode survey dengan pendekatan one shot medel, yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan. Instrumen Penelitian 1. Tes kekuatan lengan menggunakan push dynamometer. 2. Kekuatan tungkai dengan leg dynamometer. 3. Kekuatan perut dengan sit-up. 4. Kekuatan punggung dengan back dynamometer. 5. Handstand dengan tes kemampuan Analisis Data Analisis data ditujukan untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Mengingat data yang ada adalah data yang masih mentah dan memiliki satuan yang berbeda,

9 maka perlu disamakan satuan ukurannya sehingga lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Dengan demikian data mentah diubah menjadi data yang standart ( TSkor ). Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Data yang dianalisis adalah data variabel bebas yaitu (X1) kekuatan lengan, (X2) kekuatan tungkai, (X3) kekuatan perut, (X4) kekuatan punggung, serta variabel terikat (Y) kemampuan Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan, yaitu untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas pada variabel terikat, X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y, X4 terhadap Y. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. Untuk perhitungan statistic menggunakan program SPSS for windows release 16. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Pengujian Hipotesis Tabel SPSS Model Summary Antara (X1) kekuatan lengan, (X2) kekuatan tungkai, (X3) kekuatan perut, (X4) kekuatan punggung, terhadap variabel terikat (Y) kemampuan atau hubungan yang signifikan antara kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung terhadap kemampuan Uji hipotesis Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Pada tabel Coefficients a kekuatan lengan memiliki nilai thitung 6,101>2,023 ttabel atau (Sig.) 0,000<0,05. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan lengan terhadap 2. Pada tabel Coefficients a kekuatan tungkai memiliki nilai thitung 6, 519 >2,023 ttabel atau (Sig.) 0,000<0,05. Sehingga H0 ditolak dan H2 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap 3. Pada tabel Coefficients a kekuatan perut memiliki nilai thitung 6,095 >2,023 ttabel atau (Sig.) 0,000<0,05. Sehingga H0 ditolak dan H3 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatn perut terhadap Berdasarkan tabel analisis korelasi diatas diperoleh adanya kontribusi

10 4. Pada tabel Coefficients a kekuatan punggung memiliki nilai thitung 6, 243>2,023 ttabel atau (Sig.) 0,000<0,05. Sehingga H0 ditolak dan H4 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan punggung terhadap siswa kelas XI SMA N 1 Bandar Pembahasan Dari hasil penelitian dapat diperoleh hasil yang menunjukan bahwa kekuatan lengan merupakan unsur fisik terbesar yang memberikan sumbangan terhadap kemampuan Dalam penelitian ini kekuatan lengan memberikan kontribusi sebesar 36,6% terhadap kemampuan Dalam pelaksanaan handstand, kekuatan lengan sangat berperan penting karena kekuatan lengan diperlukan untuk menahan berat tubuh dan menjaga keseimbangan tubuh saat menumpu dengan kedua tangan, sehingga tidak jatuh ke depan atau ke belakang. Kekuatan lengan juga berperan untuk mempertahankan lengan tetap lurus saat posisi badan terbalik, oleh Karenanya kekuatan lengan memeberikan kontribusi yang lebih besar dan dipengaruhi dengan aspek lainnya. Kekuatan lengan sangat diperlukan dalam melakukan handstand karena kekuatan lengan diperlukan untuk menahan berat tubuh dan menjaga keseimbangan tubuh saat menumpu dengan kedua tangan, posisi badan lurus dengan kedua kaki berada di atas dalam posisi badan terbalik, sehingga tidak jatuh ke depan atau ke belakang. Kekuatan lengan juga berperan untuk mempertahankan lengan tetap lurus saat posisi badan terbalik sehingga kekuatan lengan merupakan faktor paling dominan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya dalam melakukan Kekuatan tungkai sangat dibutuhkan saat melakukan handstand, Menurut (Adnan Fardi, 2004:6) Kekuatan merupakan kemampuan persyarafan otot untuk mengatasi suatu perlawanan atau hambatan dari luar dan dalam. Kekuatan tungkai sangat diperlukan dalam melakukan handstand, sebab kekuatan tungkai berperan menjaga atau menahan posisi kaki tetap lurus saat menahan dalam melakukan Kekuatan perut sangat diperlukan dalam melakukan handstand karena otot perut merupakan otot-otot penegak badan selain otot punggung (Raven, 1981:12). Sebagai otot penegak badan, otot perut memiliki arti penting dalam sikap dan gerakgerik tulang belakang terutama dalam melakukan gerakan Dengan kekuatan yang dimiliki otot perut akan memukinkan seseorang melakukan gerakan atau posisi tubuh yang benar saat melakukan handstand yaitu posisi badan tegak lurus. Dengan memperhatikan uraian di atas, kekuatan perut memiliki peranan penting dalam menunjang hasil melakukan gerakan Otot mempunyai pengertian suatu organ atau alat yang penting sekali

11 memungkinkan tubuh dapat begerak, dalam menjalankan sistem otot ini tidak bisa dilepaskan dengan kerja saraf. Jadi otot, khususnya otot rangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh (Hermawan Rahmat 2013 : 37). Sedangkan kekuatan otot menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2007:54) adalah kemampuan otot untuk menggerakkan kekuatan. Dalam melakukan gerakan handstand secara benar dituntut untuk memiliki kualitas fisik yang bagus, salah satunya adalah memiliki kekuatan punggung. Sesorang yang tidak mempunyai kekuatan punggung memungkinkan hasil saat melakukan handstand tidak sempurna, posisi badan tidak berada pada posisi tegak lurus. Berdasarkan uraian di atas, kekuatan punggung mempunyai peranan penting dalam menunjang kemampuan melakukan gerakan V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai Kontribusi Kekuatan Lengan, Kekuatan Tungkai, Kekuatan Perut dan Kekuatan Punggung Terhadap Kemampuan Handstand Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Bandar Sribhawono yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan lengan terhadap 2. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap 3. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan perut terhadap 4. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan punggung terhadap kemampuan handstand pada siswa kelas XI SMA N 1 Bandar Saran Terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Upaya mengajarkan dan meningkatkan prestasi handstand hendaknya dalam memberikan latihan kondisi fisik yang mengarah pada kontribusi kekuatan lengan, kekuatan tungkai, kekuatan perut dan kekuatan punggung secara berkesinambungan dan saling terkoordinasi dan menguasai teknik dari handstand dengan benar sehingga keterampilan handstand lebih baik. 2. Pentingnya penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan variabel dan sampel dengan jumlah yang lebih besar, agar diperoleh gambaran secara komperhensif dan mendalam. 3. Bagi guru penjaskes dan pelatih senam lantai, beban latihan untuk tiap unsur kondisi fisik disesuaikan dengan nilai sumbangan tiap variabel terhadap kemampuan

12 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2002. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Yogyakarta: Rineka Cipta. Raven, P.H. 1981. Advances in Legume Systematics. Part 1. Royal Botanic Gargens. Kew. Sholeh, Mahmudi. 1992. Olahraga Pilihan Senam. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sudarminto. 1992. Kinesiologi Olahraga. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi dan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Atmojo, Mulyono Biyakto. 2007. Evaluasi Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Dikdasmen, Dikutentis Fardi, Adnan. 2004. Pengembangan Motorik. Diktat. Yogyakarta: FIK UNY. Hermawan, Rahmat. 2013. Ilmu Faal Dasar (Fisiologi). Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hidayat. 1995. Senam. Diklat. Bandung. FPOK IKIP. Irianto, Djoko Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press. Mahendra, Agus. 2000. Senam. DEPDIKNAS. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.