GMO. Genetically Modified Organism (GMO): Peraturan dan Keresahan Pangan di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006

PENDAHULUAN Latar Belakang

Mengenal Sistem Pangan Organik Indonesia

SOCIO-ECONOMIC CONSIDERATION ON AGRICULTURAL BIOTECHNOLOGY

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

PENGKAJIAN KEAMANAN PANGAN PRODUK REKAYASA GENETIK

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK. Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI ( ) RISKA AMELIA ( )

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sebagai kebutuhan primer, maka

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PANGAN TRANSGENIK DALAM DILEMA PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN JAMINAN KEAMANAN PANGAN RAKYAT. Oleh : Anton Rahmadi

PENDEKATAN BARU DIPERLUKAN UNTUK MEMENUHI TANTANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PG ECONOMICS LAPORKAN DAMPAK GLOBAL TANAMAN BIOTEKNOLOGI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IRRI LEPAS 44 PADI VARIETAS BARU DI AFRIKA DAN ASIA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER TAHUN 2012

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

KEAMANAN PANGAN PRODUK PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK PASCA PANEN: PERMASALAHAN DAN SOLUSI (ULASAN)

SEJAUH MANA KEAMANAN PRODUK BIOTEKNOLOGI INDONESIA?

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

Perlukah Dibentuk Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Sumber Daya Genetik? oleh: Meirina Fajarwati *

Pemuliaan Tanaman dan Hewan

Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN

TEKNOLOGI PAKAN REKAYASA GENETIK PERLU PRINSIP KEHATI-HATIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PETANI TERHADAP PRODUK REKAYASA GENETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TABEL 4.2 PERUMUSAN TOPIK RISET UNGGULAN INSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI

STUDI: TANAMAN RG DAPAT BANTU MEMELIHARA AGROBIODIVERSITAS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Direktorat Jenderal Peternakan (2011), dalam survey yang

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

FAO: INDEKS HARGA MAKANAN DUNIA NAIK 6% DI BULAN JULI

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Manajemen laboratorium. by Djadjat Tisnadjaja

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

Bidang Kajian Bioteknologi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

PEDOMAN PENGKAJIAN KEAMANAN PANGAN

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/7/2011 TENTANG PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

Materi 06 Pemuliaan Tanaman untuk Masa Depan Pertanian. Benyamin Lakitan

TREN GLOBAL DAN PERKIRAAN MENGENAI PENGUJIAN PASAR KEAMANAN PANGAN RG

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/OT.140/7/2011 TENTANG PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

ISAAA RILIS KAMPANYE SEJUTA TANGAN PENYEMBUHAN UNTUK MEMBANTU SEMILIAR ORANG KELAPARAN

PARA MENTERI G20 NYATAKAN INOVASI DI BIDANG PERTANIAN KUNCI UNTUK AKHIRI KELAPARAN EKSTREM

PENYEBAB GANDUM TAHAN TERHADAP SCAB DITEMUKAN

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI

PRODUK BIOTEKNOLOGI AKAN TERUS BERKEMBANG. Waber menyatakan bahwa produk-produk berikut ini merupakan produk yang dinanti antara lain :

Prospek Pengembangan Pertanian Organik di Yogyakarta

BAB I. PENDAHULUAN. tahun Sedangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGKAJIAN KEAMANAN PAKAN PRODUK REKAYASA GENETIK

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si

PANDANGAN MASYARAKAT UMUM DAN ILMUWAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN

TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

STUDI TERBARU UNGKAP STAGNANSI HASIL PRODUKSI TANAMAN PANGAN, PERLU ADANYA AKSI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN TAHU TRANSGENIK DAN PENGARUHNYA PADA INDUSTRI TAHU

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat

NIGERIA GUNAKAN BIOTECH UNTUK MENGATASI MASALAH PANGAN

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai bahan pangan utama (Purwono dan Hartono, 2011). Selain

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG KEAMANAN HAYATI PRODUK REKAYASA GENETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 84, Tambahan Lembara Negara Republik

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

Transkripsi:

GMO Genetically Modified Organism (GMO): Peraturan dan Keresahan Pangan di Indonesia Mafrikhul Muttaqin (G34052008), Hirmas Fuady Putra (G34050863), Amaryllis Anindyaputri (G34050939), Alfa Mulia Wibowo (G34051438), Jaka Permana Sidik (G34051932), Diaz Samodro (G34052217). Bioteknologi telah membantu manusia dalam menghadapi masalah ketersediaan pangan. Di Indonesia telah terjadi pergeseran makna organisme transgenic Genetically Modified Organism (GMO). sehingga menimbulkan keresahan ketika masyarakat menemui pangan asal GMO. Regulasi dari pemerintah belum memberikan kenyamanan pada masyarakat terhadap produk pangan GMO. Keterpaduan usaha dari industri, universitas dan lembaga penelitian, dan pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi sehingga masyarakat mengetahui informasi tentang bioteknologi dan GMO. Kata kunci: bioteknologi, regulasi, edukasi. PENDAHULUAN Bioteknologi berasal dari kata bio yang berarti makhluk hidup dan teknologi yang berarti sesuatu yang memudahkan manusia. Bioteknologi merupakan pemanfaatan bahan-bahan atau proses-proses biologi untuk memecah masalah atau menghasilkan produk yang berguna. Bioteknologi mencakup seluruh pemanfatan organisme untuk kepentingan manusia. Produk bioteknologi yang sudah dikenal page 1 / 7

dalam kehidupan sehari-hari adalah tempe, yoghurt, dan nata. Saat ini pengertian bioteknologi telah bergeser pada hal-hal yang berkaitan dengan rekayasa genetik organisme serta rekombinasinya. Secara sederhana, produk pertanian merupakan hasil dari modifikasi bahan genetik dan seleksi. Modifikasi bahan genetik dan seleksi terjadi ketika proses persilangan silang, mutasi spontan, dan mutasi fisik atau kimia. Modifikasi ini menghasilkan beragam sifat organisme dalam setiap galurnya. Tanaman budidaya diperoleh dari seleksi manusia terhadap galur-galur tertentu yang memberi manfaat terbesar. Teknologi DNA atau rekayasa genetika merupakan kesinambungan dari proses yang terjadi secara alami di alam dengan menggunakan sains dan teknologi baru. Genetically Modified Organism (GMO) atau organisme transgenic merupakan organisme yang telah mengalami modifikasi bahan genetik, sehingga secara sederhana semua organisme merupakan GMO karena dalam proses reproduksinya terjadi pencampuran bahan genetik kedua inangnya. Organisme yang berreproduksi dengan membelah diri juga mengalami modifikasi terutama dari proses mutasi dan transfer gen. Saat ini pengertian GMO telah bergeser menjadi organisme yang telah mengalami modifikasi bahan genetik dengan menggunakan teknologi DNA. BIOTEKNOLOGI DAN PANGAN Pangan merupakan salah satu elemen yang sangat penting yang menopang kehidupan manusia. Perubahan budaya dan cara hidup membuat ketersediaan pangan menjadi hal penting bagi manusia. Salah satu cara untuk menyediakan bahan pangan manusia adalah dengan pertanian. Penggunaan bioteknologi dalam pertanian memberi keuntungan antara lain tanaman atau ternak dapat menghasilkan produk yang lebih tinggi, pengurangan penggunaan pestisida dan herbisida pada lahan, dan memperpanjang daya tahan atau kesehatan tanaman atau ternak. Secara umum konsumen akan memilih pangan rendah atau tanpa pestisida dan herbisida, nilai gizi tinggi, dan peningkatan rasa dan penampilan (Falk et al. 2002). Selain keuntungan penggunaan bahan pangan asal GMO, dikhawatirkan pula pangan asal GMO dapat menimbulkan alergi, karsinogenik, resistensi antibiotik, dan perpindahan gen ke lingkungan. Isu keamanan pangan dari varietas tanaman baru hsil rekayasa genetic adalah potensi racun dari protein yang diintroduksi, perubahan alergisitas, perubahan nutrisi, racun dan alergi tak terduga, serta page 2 / 7

keamanan resistansi antibiotik penanda gen penyandi protein yang digunakan dalam rekayasa (Chassy 2002). Berbagai poster,iklan atau media lain telah mengimbau masyarakat untuk menghindari produk pangan asal GMO. Ketidaktahun masyarakat memunculkan kekhawatiran berlebih terhadap produk pangan asal GMO. Indonesia, dan negara berkembang lain, memiliki 4 keuntungan dalam pengembangan bioteknologi bahan pangan (Timmer 2003). Keuntungan tersebut adalah sistem pertanian yang dapat ditingkatkan produktivitasnya dengan menggunakan pengolahan konvensional termodifikasi, pemupukan alami lebih ramah lingkungan yang menjamin ketersediaan nutrisi pada tanah, potensi pertanian yang belum teroptimalkan, dan mereduksi penggunaan bahan kimia dalam pestisida. Pengembangan bioteknologi dapat mendukung ketahanan pangan Indonesia. Isu yang mempengaruhi perkembangan produk bioteknologi di negara berkembang adalah sains, ekonomi, dan politik (Timmer 2003). Sains berkutat pada bagaimana peningkatan mutu pangan; penerimaan konsumen terhadap produk bioteknologi, biaya produksi pengolahan produk bioteknologi, permintaan dan penawaran produk bioteknologi, potensi untuk membangun niche market (seperti produk kultur jaringan tanaman yang berasal dari negara lain) merupakan aspek ekonomi yang diperhatikan;.sistem politik yang berpengaruh mencakup hak kekayaan intelektual atas produk bioteknologi, keamanan, perdagangan GMO, keamanan pangan dan pilihan konsumen, investasi pada penelitian. PERATURAN PANGAN Perkembangan pesat bioteknologi telah membuat National Institutes of Health (NIH) mengeluarkan panduan tentang laboratorium yang bekerja dalam teknologi DNA pada tahun 1976 dan direvisi pada 1980 (Glick & Pasternak 1998). Peraturan pangan produk GMO kemudian diregulasikan oleh Food and Drug Administration (FDA). Pada saat awal peraturan pangan produk GMO ini berkutat pada chymosin, triptopan, dan bovine somatrotropin (Glick & Pasternak 1998). Saat ini panduan mengenai produk pangan asal GMO disusun oleh National Institutes of Health (NIH), the Animal Plant Health Inspection Service (APHIS) of the USDA, Food and Drug Administration (FDA), dan Environmental Protection Agency (EPA) (Falk et al. 2002). page 3 / 7

Berdasarkan PP no 28 tahun 2004, pangan hasil rekayasa genetika atau GMO adalah pangan atau produk pangan yang diturunkan dari tanaman, atau hewan yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika. Sebagaimana jenis pangan lain yang diregulasi pemerintah melalui undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), pangan GMO juga diregulasi dalam pasal 14 PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, serta dalam pasal 35 PP No.69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemeriksaan keamanan pangan rekayasa genetika oleh FDA dan EPA meliputi keamanan bahan yang ditambahkan, keamanan produk, keamanan pangan secara keseluruhan dalam tahap produksinya (Chassy 2002). Secara khusus untuk menilai keamanan pangan daging asal hewan transgenik adalah ada tidaknya gen asing, bagaimana produk dari gen asing tersebut, ada tidaknya ancaman yang berasal dari gen yang ditransfer, dan kondisi fisik dan penampilan hewan tersebut (Basu et al 1993). Berdasarkan pasal 14 PP No. 28 tahun 2004 yang terdiri atas 5 ayat, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang memproduksi pangan, bahan baku, bahan tambahan pangan atau bahan bantu lainnya yang merupakan GMO harus memeriksakan bahan-bahan tersebut ke komisi yang menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika. Pemeriksaan tersebut antara lain meliputi informasi genetika dari bahan tersebut, deskripsi organisme donor, deskripsi modifikasi genetika, karakterisasi modifikasi genetika, dan informasi keamanan pangannya. Persyaratan dan tata cara pemeriksaan juga menjadi wewenang komisi yang menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika untuk menetapkannya. Setelah itu, berdasarkan rekomendasi dari komisi tersebut, Kepala Badan POM menetapkan aman atau tidaknya pangan GMO tersebut. Sedangkan menurut pasal 35 PP No. 69 tahun 1999, disebutkan bahwa pada label untuk pangan hasil rekayasa genetika wajib dicantumkan tulisan PANGAN HASIL REKAYASA GENETIKA. Pada Label cukup dicantumkan keterangan tentang pangan rekayasa genetika pada bahan yang merupakan pangan hasil rekayasa genetika tersebut dan juga dapat dicantumkan logo khusus pangan hasil rekayasa genetika. Dari isi ketiga ayat pada PP No. 69 tahun 1999 tentang label dan Iklan tersebut, Indonesia masih dalam posisi netral dan menghargai hak konsumen untuk mengetahui komponen bahan pangan yang dikonsumsinya, termasuk pangan hasil rekayasa genetika. page 4 / 7

Perbedaan peraturan pangan hasil bioteknologi di berbagai belahan dunia mempengaruhi bagaimana produk bioteknologi dapat diterima, dapat menentukan siapa yang menang dan kalah dalam perdagangan internasional (Hai enga 1993). Adanya integritas regulasi internasional diperlukan untuk menjamin mutu pangan dan perdagangan yang adil. Menurut Falk et al. (1992), peraturan pangan hasil rekayasa genetika di Eropa lebih berkembang untuk menjaga keamanan pangan dan mengurangi resiko buruk terhadap lingkungan dibanding di Amerika Serikat. Perkembangan bioteknologi sangat pesat seiring ditemukannya teknologi pendukung sehingga Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan membuat peraturan tentang produk pangan asal GMO. EDUKASI MASYARAKAT Munculnya media-media yang menolak kehadiran GMO sangat berkebalikan dengan konsumsi kedelai Indonesia yang cukup tinggi. Kedelai impor di Indonesia yang menguasai sebagian besar pasar merupakan produk transgenik. Adanya media ini ikut mempengaruhi persepsi masyarakat yang umumnya tidak mengetahui apa itu bioteknologi dan GMO. Hal-hal yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat pada pangan hasil rekayasa genetika adalah pembahasan masalah secara pribadi dan emosional, ketidaktahuan tentang bioteknologi, penjabaran media secara sensasional, dan hal etik dan sosial yang komplek yang menghasilkan ketakutan pada konsumen serta berujung pada debat panjang dan ketidakpercayaan (Falk et al. 2002). Walaupun demikian, penerimaan produk biotek mutlak berada pada tangan konsumen. Keputusan konsumen untuk menerima atau tidak sangat tergantung dari pengetahuan konsumen tentang pangan hasil bioteknologi (Hai enga 1993). Ketakutan dan perhatian masyarakat tentang pangan asal GMO harus dikomunikasikan dengan baik sehingga diperoleh pengertian tentang keuntungan dan resikonya. Komunitas ilmuwan dinilai paling berperan dan dapat dipercaya sebagai penyampai informasi (Timmer 2003). Selain itu, edukasi berbasis sains dapat meningkatkan rasa penerimaan konsumen terhadap produk bioteknologi dan peraturannya (Santerre et al. 2002). Keterpaduan usaha dalam edukasi dan publikasi informasi bioteknologi dan pangan GMO diperlukan untuk memberikan kenyamanan masyarakat serta jaminan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Menurut Hai enga (1993), pihak-pihak yang terkait dalam membangun kenyamanan masyarakat serta page 5 / 7

jaminan mutu dan keamanan pangan adalah industri, universitas dan pemerintah. Industri dapat memperkirakan dan mengaplikasikan bioteknologi ke dalam proses produksinya, universitas dan lembaga penelitian mendidik masyarakat dan berperan dalam berbagai kajian resiko, dan pemerintah membangun regulasi. Regulasi yang ditetapkan pemerintah hendaklah berdasar pada sains yang memberi perlindungan terhadap konsumen. SIMPULAN Bioteknologi diperlukan dalam mencukupi ketersediaan pangan dunia. Peraturan tentang pangan hasil teknologi DNA diperlukan pada suatu negara dan dalam sistem perdagangan internasional. Edukasi tentang bioteknologi dan GMO diperlukan untuk mengatasi keresahan konsumsi pangan GMO pada masyarakat Indonesia. Industri, universitas dan lembaga penelitian, dan pemerintah berperan penting dalam memberi kenyamanan masyarakat dan jaminan mutu dan keamanan pangan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Basu P, Masters B, Patel B, Urban O. 1993. Food Safety and Inspection Service Update on Food Safety of Animals Derived from Biotechnology Experiments. J. Anim. Sci. 71(Suppl. 3): 41-42. Chassy BM. 2002. Food Safety Evaluation of Crops Produced through Biotechnology. J American College of Nutrition 21(3): 166S 173S. Falk MC et al. 2002. Food Biotechnology: Benefits and Concerns. J. Nutr. 132: 1384 1390 page 6 / 7

Glick BR, Pasternak JJ. 1998. Molecular Biotechnology. Principles and Aplications of Recombinant DNA. Edisi ke 2. Washington: ASM. Hai enga ML. 1993. Food and agricultural biotechnology: economic implications. Am J Clin Nutr 58(suppl): 313S-6S. Santerre CR, Machtmes KL. 2002. The Impact of Consumer Food Biotechnology Training on Knowledge and Attitude. J American College of Nutrition 21 (3): 174S 177S Timmer CP. 2003. Biotechnology and Food Systems in Developing Countries. J. Nutr. 133: 3319 3322. page 7 / 7